Pengertian Sistem Pernapasan
Sistem pernafasan merupakan proses suplai oksigen keseluruh tubuh dan pembuangan karbondioksida ( hasil dari pembakaran sel ).
Fungsi dari system pernafasan ini menjamin tersedianya oksigen untuk kelangsungan metabolism sel – sel tubuh serta mengeluarkan karbondioksida sebagai hasil dari metabolism sel secara terus menerus.
Fisiologi, Proses Pernapasan
Proses pernafasan dibagi menjadi 3 proses utama, yaitu: ventilasi pulmonal, difusi dan transportasi.
-
Ventilasi Pulmonal
Proses keluar masuknya udara antara atmosfer dan alveoli paru-paru.
Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru dikarenakan adanya selisih tekanan udara diatmosfer dan alveolus serta didukung kerja mekanik otot – otot. Selama inspirasi volume rongga dada bertambah besar karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot.Otot serratus, otot scaleneus dan intercostalis externus berperan mengangkat iga, sedangkan otot sternokleidomastoideus mengangkat sternum keatas.
Mekanisme ventilasi dimulai dari proses inspirasi. Selama inspirasi udara bergerak dari luar kedalam trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli.Selama ekspirasi gas yang terdapat dalam alveolus prosesnya berjalan seperti inspirasi dengan alur terbalik. Faktor fisik yang mempengaruhi keluar masuknya udara merupakan gabungan dari ventilasi mekanik yang terdiri atas:
- PERBEDAAN TEKANAN UDARA
Udara mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Selama inspirasi pergerakan diafragma dan otot – otot bantu pernafasan lainnya memperluas rongga dada sehingga menurunkan tekanan dalam rongga dada sampai dibawah tekanan atmosfir. Hal ini menyebabkan udara tertarik melalui trakea dan bronkus lalu masuk hingga kedalam alveoli.Saat ekspirasi normal, diafragma relaksasi dan paru – paru mengempis, hal ini menyebabkan penurunan luas rongga dada.Tekanan olveoli kemudian melebihi tekanan di atmosfir sehingga udara terdesak keluar dari paru – paru menuju atmosfir.
- RESISTENSI JALAN UDARA
Peningkatan tekanan dari cabang bronkus dan adanya benda asing dalam saluran nafas akan mengakibatkan udara terhambat masuk ke dalam alveolus.
- COMPLIAN PARU-PARU
Merupakan kemampuan paru – paru untuk mengembang dan mengempis.Saat inspirasi paru – paru mengembang dan saat ekspirasi paru – paru mengempis.
-
Difusi
Proses difusi gas – gas melintasi membrane antara alveolus kapiler yang tipis. kurang dari 0,5 mm. Proses pemindahan ini terjadi selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. Tekanan oksigen dalam atmosfer sama dengan tekanan laut yakni kurang lebih 149 mmHg ( 21 % dari 760 mmHg ).
Pada saat inspirasi, tekanan partial oksigen mengalami penurunan sampai sekitar 103 mmHg, sebagai akibat dari udara yang tercampur dengan ruang rugi anatomis pada saluran udara dengan uap air.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi gas melalui membrane paru adalah:
- Perbedaan tekanan dalam membrane.
- Perbedaan besar area membrane paru – paru.
- Ketebalan membrane.
- Koefisien difusi.
-
Transportasi
- TRANSPORT OKSIGEN DALAM DARAH
Sistem pengangkutan oksigen dalam tubuh terdiri atas paru – paru dan system kardiovaskuler. Pengangkutan oksigen kejaringan tertentu tergantung pada:
- Jumlah oksigen yang masuk paru.
- Pertukaran gas yang cukup pada paru.
- Aliran darah ke jaringan.
- Kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.
- TRANSPORT KARBONDIOKSIDA DALAM DARAH
Transport karbondioksida dari jaringan ke paru – paru yang selanjutnya dibuang dilakukan dengan 3 cara yaitu:
- 10 % secara fisik larut dalam plasma.
- 20 % berikatan dengan gugus amino pada hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin yang berkaitan dengan karbondioksida disebut karbaminohemoglobin.
- 70 % ditransport sebagai bikarbonat plasma.
Kelarutan karbondioksida dalam darah kira – kira 20 kali lebih besar daripada kelarutan oksigen, dimana terjadi difusi dalam sel darah merah dengan cepat dan mengalami hidrasi menjadi H2CO3, yang -disebabkan adanya aktivitas enzim anhidrase karbonat, disosiasi hasil yang terjadi H + dan HCO –3 ,reaksi tersebut dapat digambarkan adanya keseimbangan asam dan basa, yang juga dipengaruhi oleh fungsi paru dan homoestasis karbondioksida.
- KURVA DISOSIASI OKSIHEMOGLOBINE
Oksihemoglobin adalah struktur terikatnya oksigen pada hemoglobin. Pengaruh PaO2 terhadap oksihemoglobin tidak digambarkan dengan fungsi garis lurus, karena pengaruh tekanan oksigen dalam pembuluh darah tidak bersifat langsung atau proporsinya bukan perbandingan 1 : 1. Gambaran kurva dalam kondisi PO2 sebesar 60 – 100 mmHg akan menghasilkan kurva datar ( plateau ) dengan saturasi 90 %, jika
PO2< 40 – 50 kurva yang digambarkan terlihat curam.Hal ini menginformasikan bahwa daya hemoglobin untuk mengangkut oksigen menurun sehingga oksigen mudah lepas.
Refleksi Pernapasan
Ada 2 yaitu :
- Reflek Batuk.
Mekanisme terjadinya reflek batuk dimulai dari terangsangnya bagian – bagian yang peka pada saluran pernafasan. Rangsang ditangkap oleh sensor taktil dan kemoreseptor aferen melalui nervus vagus menuju pusat pernafasan yaitu medulla oblongata.Selanjutnya pusat pernafasan memerintahkan tubuh untuk melakukan reflek batuk agar benda asing dapat dikeluarkan. Tubuh merespon dengan menginspirasi udara keparu – paru, menutup glottis, menutup pita suara agar udara inspirasi tertahan didalam paru – paru. Udara tersebut akan menimbulkan tekanan dalam alveolus sehingga otot – otot abdomen dan intercostalis interna berkontraksi dengan kuat lalu secara mendadak terjadilah ekspirasi. Ekspirasi yang kuat mendadak membuat epiglottis dan pita suara terbuka yang disebut dengan batuk ( volume tekanan = 100 mph ).
-
Reflek Bersin.
Reseptor yang digunakan pada reflek bersin adalah reseptor taktil dihidung, yang diteruskan ke nervus trigeminus selanjutnya dibawa ke pusat pernafasan di medulla oblongata. Urutan mekanisme reflek bersin sama dengan reflek batuk.
Regulasi Pernapasan
Kontrol dari pengaturan pernafasan dilakukan oleh system saraf dan kadar / konsentrasi gas – gas yang ada di dalam darah. Pusat pernafasan di medulla oblongata mengatur :
- Rate impuls à respirasi rate.
- Amplitudo impuls à tidal volume.
Pusat inspirasi dan ekspirasi: posterior medulla oblongata.
Pusat kemoreseptor : anterior medulla oblongata.
Pusat apneu dan pneumothorak : pons varoli.
Anatomi Sistem Pernapasan Bagian Atas
-
LUBANG HIDUNG ( CAVUM NASALE )
Cavum nasalis merupakan suatu lubang besar yang dipisahkan oleh septum.
Hidung dibentuk oleh tulang sejati dan tulang rawan( kartilago ). Rongga hidung mengandung rambut / fimbriae yang berfungsi sebagai penyaring / filter kasar terhadap benda asing yang masuk. Pada permukaan mukosa hidung terdapat epitel bersilia yang mengandung sel goblet, sel ini mengeluarkan lendir yang dapat menangkap benda asing masuk kedalam saluran pernafasan. Reseptor bau terletak pada kribriform plate, didalamnya terdapat saraf cranial I ( nervus olfaktorius ).
Fungsi dari hidung yaitu sebagai jalan nafas, pengatur udara, pengatur kelembapan udara/ humidifikasi, pengatur suhu, pelindung, penyaring udara, indra pencium dan resonator udara.
-
SINUS PARANASALIS
Merupakan daerah yang terbuka pada tulang kepala. Sinus diberi nama sesuai dengan tempat dia berada yaitu: sinus frontalis, sinus ethmoidalis, sinus spenoidalis dan sinus maxilaris.
Fungsi sinus :
- Membantu menghangatkan dan humidifikasi.
- Meringankan berat tulang tengkorak.
- Mengatur bunyi suara manusia dengan ruang resonansi.
-
Faring
Merupakan pipa berotot berbentuk cerobong dengan panjang kurang lebih 13 cm, yang letaknya bermula dari dasar tengkorak sampai persambungan dengan esophagus pada ketinggian tulang rawan
( kartilago ) krikoid.
Berdasarkan letaknya faring dibagi menjadi 3 bagianyaitu:
Bagian faring yang terletak di belakang hidung diatas palatum yang lembut.
Fungsi: untuk menjaga tubuh dari infasif organisme yang masuk kehidung dan tenggorokan.
Terletak dibelakang mulut di bawah palatum lunak, dimana dinding lateralnya saling berhubungan.
Fungsi: menampung udara dari nasofaring dan makanan dari mulut.
Merupakan bagian bawah faring yang berhubungan dengan esophagus dan pita suara yang berada dalam trakea.
Fungsi : pada saat proses menelan dan respirasi.
-
Laring
Letaknya dianterior tulang belakang ( vertebra) cervikalis ke 4 dan cervikalis ke 6.
Laring terdiri atas :
- Kartilago thyroid.
- Kartilago krikoid.
- Kartilago aritenoid.
- Pita suara.
Fungsi : untuk pembentukan suara, sebagai proteksi jalan nafas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk.
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Pernapasan Adalah : Pengertian, Fisiologi, Proses, Refleksi, Regulasi, Anatomi Sistem, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.