Cerita Timun Mas

Diposting pada

Dongeng Anak Timun Mas


  • KisahAwal

Di sebuah desa tinggallah seorang janda tua yang bernama Mbok Yem. Ia hidup sebatang kara tidak memiliki seorang suami dan anak.

Setiap harinya Mbok Yem selalu ke hutan mencari kayu bakar. Suatu hari, Ia bertemu dengan makhluk raksasa yang sangat menyeramkan ditengah hutan. Tubuhnya setinggi pohon, kulitnya gelap penuh bulu kasar, kukunya panjang dan sepasang taring tajam.

Tubuh Mbok Yem gemetar ketakutan melihat mahkluk besar itu. Raksasa itu berkata dengan suara besar,” Hei, perempuan tua? Tidak perlu takut, aku tidak akan memakanmu. Kamu terlalu tua. Dagingmu pun keras tidak enak. Aku kesini hanya mau memberikan sesuatu padamu.”

Raksasa itu memberinya beberapa butir biji tanaman lalu berkata,”Tanamlah biji ini dan rawat dengan baik, maka kau akan mendapatkan semua yang kau inginkan. tapi ingat, kau jangan menikmatinya sendiri. Kau harus berikan juga padaku sebagai tanda terima kasih.” Mbok Yem hanya mengangguk.


  • Sebutir Biji Timun

Akhirnya Mbok Yem pulang ke rumahnya, lalu menanam benih tersebut. Dengan ajaib, keesokannya, benih itu tumbuh menjadi tanaman mentimun. Buah besar-besar berwarna emas.

Karena penasaran ia memetik buah mentimun yang paling besar itu. Setelah membelahlah, Mbok Yem terkejut didalam timun itu ada seorang bayi perempuan yang cantik.               

“Jadi ini maksud ucapan raksasa.” Batin mbok yem.

Mbok Yem sangat senang dan tidak percaya bahwa ia memiliki seorang anak perempuan cantik Karena ia lahir dari buah mentimun emas.  Yang akhirnya ia beri nama Timun Mas.

Esok harinya, Mbok Yem bertemu kembali dengan raksasa itu di hutan dan berkata berkata, ” Engakau sudah memperoleh yang kau inginkan selama ini. Sesuai janjimu, kau harus membaginya denganku.”

Mbok Yem bingung, lalu bertanya, ” Bagaimana mungkin bayi perempuan dapat dibagi?”

“Tidak perlu bingung perempuan tua. Kau boleh memilikinya hingga usia 17 tahun. Sdan elanjutnya. Anak itu akan ku jadikan santapan.” ucap raksasa.

“Baiklah raksasa. Aku akan merawatnya dan akan ku anggap anakku sendiri hingga usia 17 tahun,” ucap Mbok Yem.

Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita serta baik hati. Kulitnya kuning langsat, tubuhnya tingg serta rambut hitam berkilau.

Timun Mas juga rajin membantu ibunya, selalu menemani mencari kayu bakar dihutan. Sehingga membuat Mbok Yem takut kehilangannya. Ia tidak ingin Timun Mas menjadi santapan si raksasa.


  • Meloloskan Diri

Beberapa tahun kemudian. Timun Mas kini berusia 17 tahun dan sudah waktunya untuk raksasa mengambilnya. Mbok Yem pun menyuruh Timun Mas untuk bersembunyi dikamar. Tiba-tiba, terdengar dentuman keras dari langkah kaki si raksasa. Membuat Mbok Yem gemetar ketakutan.

“Hai perempuan tua! Mana anak perempuanmu yang kau janjikan untukku ?” teriak raksasa.

“Ia sedang mandi dikali, Tuan raksasa. Tubuhnya bau. Pasti kau tidak suka memakannya” jelas Mbok Yem.

“Baiklah. Aku akan datang seminggu lagi. Dan pastikan ia sudah siap untuk ku bawa kehutan.” ucap raksasa.

“Tentu, Tuan. Aku tidak akan mengecewakanmu.” kata Mbok Yem.

Setelah raksasa itu pergi Mbok Yem dan Timun Mas merasa lega. Mereka memiliki waktu semiggu untuk bersama. Waktu seminggupun cepat berlalu, raksasa itu datang lagi, karena tidak ingin berpisah Timun Mas kembali bersembunyi di dalam tempayan air yang kosong di dapur.

” Hai perempuan tua. Aku menagih janjimu! Cepat serahkan anakmu itu.” Teriak si raksasa.

” Maaf, Tuan raksasa. Timun Mas sedang menjual kayu dikampung. jika kau datang lebih pagi, pasti bisa bertemu dengannya.” jelas Mbok Yem

” Baiklah, ku beri 1 minggu lagi. kalau kau tidak serahkan anakmu akan ku hancurkan rumahmu.” Teriak raksasa dengan marah.

Mbok Yem ketakutan dengan ancaman itu. Ia tidak rela anaknya menjadi santapan raksasa kejam itu. Melihat hal itu Timun Mas berkata. ” Ibu, jangan sedih. Biarkanlah aku menjadi santapan raksasa itu.”

“Tidak nak. Ibu tidak akan merelakanmu menjadi santapan raksasa jahat itu. ibu akan melakukan apapun agar bisa menyelamatkanmu.” Ujar Mbok Yem.

Kemudian Mbok Yem pergi untuk menemui seorang kakek sakti di gunung lalu ia diberi benih mentimun, sebuah duri, sebutir garam, serta sepotong terasi.

Seminggu kemudian, raksasa itu datang dengan emosi. Kaki besarnya di hentak-hentakan ke tanah sehingga bergetar.

“Cepat serahkan anakmu itu atau akan kuhancurkan rumah beserta dirimu juga! Ak sudah lapar!” teriak raksasa itu.

” Maaf, Tua raksasa. Anakku sudah pergi ke hutan. Kembalilah ketempat tinggalmu di hutan. Timun Mas sudah ada disana.” ucap Mbok berbohong.

Disaat itu. Timun Mas keluar rumah lewat pintu belakang. Ia membawa semua benda yang diberikan kakek sakti itu. Raksasa melihat Timun Mas ketika akan kembali ke hutan lalu mengejarnya.

Walaupun panik Timun Mas masih ingat perintah ibunya untuk melempar benih mentimun yang langsung berubah menjadi ladang mentimun dengan buah yang besar-besar. sehingga raksasa lapar itu memakan timun-timun itu samapi perutnya kekenyangkan dan kembali mengejar Timun Mas dengan jalan yang lambat.

Timun Mas melempar sebuah duri ketika raksasa mulai dekat. lalu berubah jadi hutan bambu yang semakin memperlambat jalan si raksasa karena banyak luka tertusuk bambu.

Tetapi, raksasa itu masih bisa mengejarnya. Timun Mas kali ini melempar sebutir garam yang berubah menjadi lautan luas membuat si raksasa harus berenang untuk mengejarnya.

Raksasa itu masih berhasil dan terus mengejar Timun Mas walau sudah kelelahan. Yang terakhir Timun Mas melempar lalu berubah menjadi lumpur hisap yang berhasil mengisap raksasa itu hingga tewas


  • Happy Ending

Setelah terbebas dari raksasa itu. Kehidupan TimunMas beserta Mbok Yem membaik. Timun Mas bertemu seorang pangeran dari negeri seberang. Pangeran itu jatuh cinta dan menikahinya. Timun Mas dan Mbok Yem dibawa oleh pangeran keistananya dan hidup bahagia selamanya.

Baca Juga :  Sejarah Geografi Dan Suku Bangsa


Tokoh Dalam Drama 

  1. Timun Emas
  2. Pak Karta
  3. Bu Karta
  4. Pak Salam
  5. Pak Darus
  6. Raksasa

Naskah Drama Timun Mas

Di suatu desa daerah Antahbrantah tinggallah di sebuah gubug kecil nan sederhana ,yang ditempati oleh seorang petani bersama istrinya yang bernama keluarga pak Karta ,suatu ketika bu Karta sedang bercakap-cakap dengan suaminya perihal daerah pertanian yang maju gemah ripah loh jinawi tibalah bu Karta menanyakan …..
Bu Karta : “ Pak ,sekarang sudah saatnya kita panen padi ,mentimun dan jagung .“
“ Alangkah bahagianya apabila kita……”
Pak Karta : “ hssst… ( sambil menutup bibir istrinya dengan jari telunjuk )”
“ Jangan teruskan ….”

Bu Karta : “ Maksudku ,kita harus memperbaiki rumah kita agar tidak roboh di kemudian
hari “.
Pak Karta : “ oh….begitu maksudmu , baiklah aku setuju,nanti kalau hasil tanaman kita
sudah laku dan kita sudah mendapat uangnya.”
Bu Karta : ( Istrinya menganggukkan kepala sambil menyiapkan makanan untuk
suaminya) Ya, pak .”

Pak Karta : “ Bu ,sekarang aku mau berangkat ke sawah sambil nengok kebun jagung apa
sudah selesai dipetik atau belum oleh pak salam.”
Bu karta : “ Baiklah pak hati-hati di jalan ya ,pak .”
Pak Karta : “ Aku berangkat dulu ya ,bu ..”
Tiba di perkebunan jagung Pak karta segera menemui Pak Salam yang sedang memungut jagung yang baru saja selesai dipetik.

Pak Karta : “ Hai .. .pak Salam apa sudah selesai memetik jagungnya ?”
Pak Salam : “ hai…tentu nya sudah, tinggal mengumpulkan saja.”
Pak Karta : “ Oh…ya sudah selesai sekarang tinggal diangkut ke kota untuk dijual .”
Pak Salam : “ Sekarang kita tunggu mobil datang ,sambil menunggu bagaimana kalau
Kita adu teka-teki ,yang tidak bisa jawab harus menyanyi atau
menggendong temannya .”

Pak Karta : “ Baiklah, aku setuju siapa takut …!!!
Pak Salam : “ Sekarang aku duluan ,ya…??”
Pak Karta : “ Okey…. Ayo cepat katakan !!!”
Pak Salam : “Barang apa kalau dipegang badannya, kepalanya malah manggut-manggut
sambil kepalanya dibenturkan ke tanah.”
Pak Karta : “ Orang sedang gulat . “
Pak Salam : “ salah …”
Pak Karta : “ Apa . …ya aku menyerah !!”

Pak Salam : “ Orang sedang mencangkul,nah perhatikan aku pegang badannya nanti
kepalanya manggut-manggut.”Nah,kamu yang gendong aku atau nyanyi.”
Pak Karta :” Okeylah sekarang aku yang gendong kamu sampai ke seberang sana.”
Pak Salam : “ Nah sekarang giliranmu untuk memberi pertanyaan .”
Pak Karta : “ Ini pertanyaan yang sulit pasti kamu tak bisa jawab,lehernya dicekik lalu
mengeluarkan kenikmatan.”
Pak Salam : “ Wah ..ini tak masuk akal mestinya khan harus mati kalau dicekik,kok ma-
lah jadi nikmat.”

Pak Karta : “ ya kendi ini lihat ya.. aku cekik lehernya lalu glek..glek nikmat…!
Pak Darus : ( datang dengan membawa mobil ) “ hai..bapak –bapak semua lagi ngapain
nih..boleh aku ikutan.”
Pak Karta : “ wah ini ada pak Darus tiba,sekarang kita angkut jagung-jagung ke atas truk.”
Pak Darus : ( sambil menyetir mobil ) greng..greng …ngeng..ngeng!!!

Bu Karta : “ Ayo pak ne cepat ke mari aku bawa makanan ,suruh pak Salam juga ke sini.”
“ Kita makan sama-sama.”
Setelah selesai makan mereka berkemas-kemas barangnya untuk dibawa pulang,sesampai di rumah ……
Bu Karta : “ Pak ..tadi aku sempat tertidur ,dalam tidurku aku bermimpi ,
mempunyai anak,tapi dalam mimpiku aku disuruh berdoa minta anak lalu
tiba-tiba ada orang yang menyanggupi memberi anak.”
Pak Karta : “ Bu ne itu khan hanya mimpi,sebenarnya kamu itu hanya ingin punya anak
sampai-sampai terbawa mimpi segala .”

Bu Karta : “ Tidak pak ,aku yakin kalau ini bener-bener terjadi,bagaimana sekarang kalau
kita coba ,siapa tahu ada yang mendengar doa kita lalu langsung dikabulkan.”
Pak Karta : “Kamu itu kalau maunya sih harus dituruti, dasar ngeyel …!”
“ Baiklah ,sekarang kita coba berdoa sama-sama biar afdol doa kita.”
Bu Karta : “ Sekarang kita duduk sama-sama sambil menengadahkan tangan dengan
suara yang keras agar doa kita terdengar yang Maha Kuasa.”

Pak Karta dan Bu Karta : “Wahai…para gaib yang ada di sini dengarkanlah permintaanku
Aku minta anak yang lucu,cantik dan sangat menawan.”
Raksasa : “ Ha.ha.ha…Kini aku datang untuk memberi sesuatu untukmu ,tapi ada syarat
nya ,kalau anak itu sudah besar harus kau berikan padaku lagi,gimana setuju .
kalau setuju ketik Reg. raksasa.213 #. “
Pak Karta : ( Dengan perasaan ketakutan dan gemetar ) “Ba,baiklah aku setuju apapun
permintaanmu aku pasti memenuhi janji .”

Raksasa : “ Baiklah aku pasti datang mmberimu anak perempuan seperti yang kau
minta ,ha…ha..ha..!!”
Pak Karta : “ Bu ne..orang itu sudah tidak ada ,keluarlah kamu ,tadi itu siapa kok
suaranya besar dan rumah kita bergetar,bagaimana nanti kalau seandainya
kita tidak menepati janji ,apa kita taruhannya ya.. bu “.

Bu Karta : “ Itu nanti saja kita pikirkan ,yang penting kita punya anak dulu.”
“ Alangkah bahagianya kalau kita benar-benar punya anak ya, pak .”
Pak Karta : “ Tadi aku rasanya ingin melihat makhluk aneh itu ,tapi aku ketakutan,bu BuKarta : “ Ya,sama juga tapi yang penting besok kita tunggu apakah makhluk itu
datang lagi ya,pak ,terus membawa bayi kita.” Esok hari sang raksasa itu datang dengan membawa bayi ,lalu raksasa itu ….

Raksasa : “ ha,ha,ha ……. Aku datang sesuai dengan jadwalku ha,ha,…..!
“aku membawa anak cantik untukmu, ha,ha,ha…..
Pak Karta : (dengan perasaan takut mondar-mandir ke sana-ke mari )
Baik…terima kasih pak atas pemeberiannya,…!
Raksasa : “ jangan panggil aku pak,sangat tidak cocok sekali panggilan itu untukku,ha..”
Pak Karta : “ lalu aku panggila apa tuan atau mister.

Raksasa : “ Mister ,memangnya aku ini misteri .” panggil saja aku Rak..sa..sa !
Pak Karta : “ Anak yang kau janjikan apa sudah kau bawa?”
Raksasa : “ ha.ha.ha. sepertinya kau tidak sabaran ..nanti kalau aku sudah pulang
“kau ambil di depan rumahmu,tapi jangan lupa tiga bulan lagi aku datang
mengambil anak itu,ha,ha,ha.” Pak Karta : “ Bu ,raksasa itu sudah pulang, sekarang kita ambil anak kita di depan
rumah.”
Bu Karta : “ Ya,pak anak itu ada di sini,hem ..cantik sekali ya pak.!”
Pak Karta : “ Ya,bu cantik sekali kita harus memberi tahu kepada tetangga kita,kalau kita
“sudah punya anak perempuan yang cantik.”

Baca Juga :  Persamaan Linear

Bu Karta : “ Sambil kita beritahu nama anak kita ya,pak,sekarang kita harus memberi
nama anak kita,dan bagaimana kalau namanya Timun Emas yang artinya
timun berarti bisa membawa kesegaran bagi orang yang kehausan dan emas
berarti barang yang tak ternilai harganya.”
Pak Karta : “Nama yang bagus sekali ,apalagi bersamaan dengan musim buah mentimun
yang ada di desa kita .”

Pak Karta tak bosan-bosannya memandang ,mencium serta mengayun-
ayunkan bayinya yang mungil itu ,sambil mereka bergurau dengan anak
kesayangannya. Tiga bulan berlalu telah berjalan begitu cepatnya datanglah
raksasa untuk melihat bayi yang dititipkannya tersebut.
Raksasa : “ Ha,ha,ha aku datang lagi mencari anakmu yang kutitipkan padamu,
“rasanya aku ingin membawa kembali anak itu bukannya sekarang sudah
besar,ha..ha..ha.”
Bu Karta :”Jangan diambil dulu raksasa,ia masih kecil ,kalau kamu makan tentu hanya

Tulangnya saja tak enak rasanya.”
Raksasa : “Betul katamu,jadi kapan aku bisa bawa anak itu lagi.”
Bu Karta dan Pak Karta : (bicara secara bersama-sama ) “Sembilan tahun lagi kamu datang
ke sini bawa anak ini.”
Raksasa : “ Ha,ha.ha…. memang kamu cerdas sekali ha,ha,ha itu baru makanan yang
lezat untukku ,aku pesankan beri makan yang banyak agar anak itu besar
dan kenyal dimakan ha,ha,ha…!

Pak Karta : “ Baiklah aku akan memelihara agar anak ini tidak sakit dan cepat besar !”
Raksasa : “ Okey,aku akan datang sesuai dengan janjimu ,ha,ha, sampai jumpa..!”
Pak Karta : “ Bu ne ,mulai sekarang kita harus waspada jangan sampai anak kita diambil
Oleh raksasa tanpa sepengetahuan kita.”
Bukarta :” benar pak,mulai sekarang anak kita tidak boleh main terlalu jauh dari rumah,agar kita dapat mengawasi dengan mudah.”
Enam tahun berjalan ,telah dilewati Timun mas bersama ke dua orang tuanya dengan penuh kebahagiaan,dan keceriaan. Tibalah saatnya Timun mas bermain bersama teman-temannya. …..

Timun mas : “ Ayo,teman-teman sekarang kita main dakon .Ada yang cari batu kerikil dan
aku yang sudah bawa dakonnya ,nah sekarang kita atur batunya enam-
enam jangan sampai ada yang kelebihan.”
Teman : “ Ayo mun sekarang kamu mulai ambil .”Ambil yang ada dalam lubang lalu
masukkan ke lubang berikutnya.”
Bu Karta : “ Mumun ,ayo pulang nak sudah sore,dan kamu langsung mandi .”
Timun mas :” Ya,bu aku sudah selesai, ayo teman-teman aku pulang duluan ya !”
Timun mas memang anak penurut selalu patuh terhadap ke dua orang tuanya,

Tidak pernah membantah apa yang diperintah oleh kedua orang tuanya.Ia selalu di-
ingatkan agar tidak bermain terlalu jauh dari rumah agar tidak dibawa oleh raksasa.
Suatu saat Timun mas diajak bercakap-cakap oleh kedua orang tuanya…
Bu Karta : “Mun,kamu sekarang sudah besar tentu kamu harus tahu asal-usulmu
Dan kamu harus mengerti apa yang perlu kamu lakukan .”
Timun mas :”Ya,bu aku akan dengarkan nasehat ibu ,nasehat ibu sangat
berarti untuk masa depan mumun nantinya.”

Bu Karta :”Begini ya Mun,beberapa tahun lalu sekitar enam tahun yang lalu,ibu dan
bapakmu minta seorang anak yang cantik,kemudian datang sang raksasa
“memberi anak bayi yaitu kamu , untuk diasuh dan dibesarkan ,sehingga
nanti kalau sudah besar harus diserahkan kembali kepada raksasa untuk…
( Ucapannya terhenti karena tak sampai hati untuk melanjutkan).
Timun mas :” Untuk dimakan maksud ibu ! “
Bu Karta : “ Ya,mun ,tapi bapak dan ibumu tidak rela kalau kau jadi santapan sang
raksasa itu.Makanya kamu aku beritahu agar kamu dapat memepersiapkan
diri untuk menghindar agar tidak dimakan oleh sang raksasa.”

Timun mas :” Ya,bu sekarang aku tahu dan aku tidak main jauh dari rumah ini,supaya kalau ada raksasa aku langsung masuk rumah.”
Bu Karta :”Kamu benar Mun ,sekarang kamu makan dulu ya nak.”
Timun :”Baiklah ,bu .”
Tak terasa umur timun mas sudah mencapai 9 tahun ,tiba saatnya Bu Karta
Dan pak Karta mempersiapkan diri untuk menghadapi raksasa,tiba-tiba rumahnya bergetar pertanda ada tamu tak diundang datang …..

Raksasa :”Ha,ha,ha,aku datang lagi …”
Pak Karta : “bu,anak kita mana ,cepat sembunyikan jangan sampai ketahuan.”
Raksasa :”Ha,ha,ha, ternyata kau berkhianat hai manusia,ayo keluarkan anakmu.”
Pak Karta :”Ba..ba..baiklah ,akan kupanggilkan anakku.”
Bu Karta :”Hai,mun sekarang kau harus mulai bertindak,lari keluar lewat pintu belakang
“agar kau tidak ketangkap,kau sebarkan satu persatu biji mentimun ,duri,garam dan terasi ,saat kamu hampir ketangkap.” Nah semuanya sudah ibu masukkan ke dalam kantong ini .”

Timun :” Baiklah bu,pesan ibu akan mumun laksanakan .”
Bu Karta :” Nah,sekarang kamu mulai lari,keburu raksasa marah sama bapakmu.”
Raksasa :”Hem,mana makananku yang kutitipkan,aku sudah lapar.”
Bu Karta :”Bagaimana kalau aku saja sebagai ganti anakku .”
Raksasa :”Tidak bisa,dagingnya pasti keras karena kau terlalu tua untuk dimakan.”
Timun mas :”Raksasa,ini aku ada di sini ,kejar aku kalau dapat.”
Raksasa :”Kurang ajar kau telah mempermainkan aku,awas kalau ketangkap pasti
langsung kumakan, ha.haha…..”

Timun mas:”Ayo kejar aku,hait,hait tidak kena.kalau lapar nih aku beri makanan
( sambil melempar biji mentimun ke arah raksasa ).
Raksasa :”hem. Hem ini baru makanan yang menyegarkan ..hap.hap…
Mana dagingnya rasanya tidak puas kalau tanpa daging..hem..oh mana
Timun mas tadi kok sudah menghilang .hem ternyata sudah jauh dariku.”
Timun mas :” Ha..dia sudah mulai mendekat ,lebih baik senjataku kedua aku lemparkan
sekarang biar aku tidak ketangkap( melempar duri ikan ).”
Raksasa :” hah..ternyata jalan ini sudah berubah menjadi jalan penuh duri yang tajam,
Huh..aku harus jalan pelan-pelan agar kulitku tidak ditembus duri terlalu dalam.” Aduh kakiku sakit sekali…hem.hem (suara kesakitan).”

Baca Juga :  Indonesia

Timun mas :”Rasakan,hai raksasa makanya sebelum kau makan aku,kau injak dulu
duri yang aku beri ini.”
“Ait sudah mulai dekat ,sekarang senjataku yang ke tiga,kamu harus
rasakan.”
“ nih garam untukmu (sambil melempar garam yang dibawanya).”
Raksasa :”Hem ..aku sekarang dipermainkan sama anak kecil..ha.ha..apa ini yang ada
di depanku,Hem..ternyata lautan yang amat luas, hem aku akan tetap mengejarmu timun mas,tunggu aku jangan kau tinggalkan aku .hep..hep….”

Timun mas:” Hai..raksasa aku akan tunggu di seberang,ayo..kejar aku !”
Raksasa :”Hep..hep..hep aku tetap mengejarmu Timunmas.”
Timun mas:” Ah ..ternyata raksasa itu masih bisa mengejarku,aku harus tetap menghindar
meski senjataku tinggal satu,mudah-mudahan yang terakhir ini membuat raksasa itu binasa pada akhirnya tak bisa mengejarku.”
Raksasa :” Hem rasanya aku bisa menangkapmu,Timun mas..ha.ha kau sudah mulai
kehabisan tenaga Timun mas ,apalagi yang kau lemparkan padaku anak gadis?”Kau pasti tertangkap anak manis,ayo mendekatlah..ha.ha.ha !!”

Timun mas :” Ternyata kau ulet juga raksasa,sekarang terimalah terasi dariku..”
( sambil melempar terasi ke arah raksasa yang kejam itu ).
Raksasa : “Benda itu sudah tidak ada gunanya Timun mas ,lebih baik kau menyerah
saja dari pada kau kecapekan.”Hah..ternyata aku terkurung oleh lautan
lumpur ,rasanya aku sudah tidak sanggup melangkah ,auw.kakiku tak bisa ku
angkat lagi,wow..tolong badanku masuk ke lumpur yang sangat dalam ..tolong
akuTimun mas ..aku tak jadi memakanmu apabila kau mau menolongku.”
Tolong…tolong…long…….”

Timun mas:” Hem sekarang habislah riwayatmu sang raksasa yang rakus.”
“ Aku harus pulang dan melaporkan pada ibu kalau aku sudah berhasil membinasakan raksasa yang jahat itu.”
Pada akhirnya Timun mas berhasil membinasakan raksasa dengan bekal yang dibawa dari ibunya. Patuh terhadap nasehat kedua orang tua sangatlah ampuh untuk mengalahkan segalanya dan dapat meraih segala yang kita cita-citakan. Kemenangan Timun mas sampai terdengar di seluruh penjuru wilayah kerajaan.sampai akhirnya sang raja berkeinginan untuk menjodohkannya dengan seorang pangeran ..Demikian cerita ini mudah-mudahan dapat diambil hikmahnya.


Resume/Sinopsis/Cerita Singkat Dari Cerita Rakyat Timun Mas

Di suatu kampung di Jawa Tengah, hiduplah seorang wanita tua bernama Mbok Srini. Dia hidup sebatang kara karena ia tidak mempunyai anak dan suaminya telah meninggal dunia beberapa tahun silam. Wanita itu sangat mengharapkan dapat memiliki seorang anak, namun apalah daya harapannya itu pupus karena suaminya telah tiada.

Namun suatu hari, ia mendengar kabar bahwa terdapat raksasa buto ijo di belakang lereng gunung yang letaknya tidak jauh dari pedasaan. Raksasa yang disebut buto ijo itu akan mengabulkan permintaan orang namun dengan persyaratan tertentu. Tidak ada seorang pun yang berani mendekati tempat dimana buto ijo itu tinggal karena buto ijo itu sangat jahat.

Pada suatu malam, mbok Srini mengurungkan niatnya untuk pergi ke belakang lereng gunung tempat buto ijo itu tinggal. Dia sangat mengharapkan buto ijo akan mengabulkan harapannya untuk dapat memiliki seorang anak. Sesampainya mbok Srini di gua belakang lereng gunung, muncullah raksasa yang sangat besar berwarna hijau dan menyanyakan maksud kedatangan mbok Srini. Kemudian mbok Srini menjelaskan keinginannya untuk memiliki seorang anak. Dan buto ijo pun akan mengabulkan permintaan mbok Srini dengan syarat apabila kelak anak tersebut berumur 17 tahun harus di serahkan kepadanya sebagai santapan buto ijo. Dan mbok Srini menerima perjanjian tersebut. Setelah itu, buto ijo menyerahkan biji ketimun kepada mbok Srini untuk di tanam dan dirawat.

Sesampainya mbok Srini dirumah, ia langsung menanam biji ketimun tersebut. Setiap hari ia merawat tanaman tersebut sampai tanaman besar dan tumbuh buah mentimun emas. Kemudian dipetiknya buah tersebut dan dibelah, sungguh terkejut mbok Srini ketika melihat seorang bayi perempuan didalam mentimun tersebut. Sungguh bahagia hati mbok Srini, dan ia memberi nama anak tersebut timun mas.

Seiring berjalannya waktu, Timun Mas tumbuh menjadi wanita dewasa yang cantik. Ketika Timun Mas berumur !7 tahun, mbok Srini menceritakan tentang kehadiran Timun Mas beserta buto ijo. Begitu terkejutnya Timun Mas mendengar cerita ibunya (mbok Srini). Timun Mas pun, menanyakan kepada ibunya bagaimana harus menghindari si raksasa buto ijo itu. Mbok Srini tak berdaya hanya bisa menangis.

Beberapa hari kemudian, datanglah seorang kakek tua berjubah putih kerumah mbok Srini dan memberikan bungkusan bekal untuk Timun Mas dalam menghadapi buto ijo. Mbok Srini pun langsung memberikan bekal tersebut kepada Timun Mas dan mengajarinya cara melawan buto ijo.

Beberapa hari kemudian, terdengar suara marah buto ijo dari kejauhan. Mbok Srini menyuruh Timun Mas cepat pergi jauh dari desa untuk menyelamatkan diri. Beberapa waktu kemudian, buto ijo sampai ke rumah mbok Srini untuk menagih janji. Namun Timun Mas tidak berada dirumah mbok Srini lagi, buto ijo pun sangat marah dan mencari Timun Mas.

Timun Mas terus berlari, namun suara buto ijo semakin mendekat. Akhirnya Timun Mas bertemu dengan buto ijo. Buto ijo ingin menyantap Timun Mas, akhirnya Timun Mas mengeluarkan bekal yang di berikan mbok Srini dan bekal-bekal tersebut membuat buto ijo kalah. Salah satu bekal tersebut mengeluarkan lumpur hidup yang besar, buto ijo pun terjerat oleh lumpur hidup tersebut dan menenggelamkannya. Akhirnya Timun Mas berhasil mengalahkan buto ijo dan bisa kembali kerumah dengan selamat.


Pesan Moral Yang Terkandung Dalam Cerita Timun Mas

pembahasan:

pesan moral yang terkandung pada cerita rakyat Timun Mas adalah
1) Jangan mudah menyerah.
Hal ini dibuktikan ketika Timun Mas berusaha melarikan diri dari raksasa hingga raksasanya menyerah
2) Tidak pernah lelah memohon kepada Tuhan
Hal ini dibuktikan dengan kedua orang tua Timun Mas yang selalu memohon diberikan anak


demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Cerita Timun Mas : Dongen, Tokoh, Naskah Drama, Resume, Sinopsis Beserta Pesan Moran yang Terkandung Di Dalamnya. semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD