Pengertian Pendidikan

Diposting pada

Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

pengertian pendidikan

ada beberapa pengertian dari pendidikan, diantaranya yaitu ;


  1. Pengertian Pendidikan Secara Etimologi

Pengertian pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Latin yaitu educatum yang tersusun dari 2 kata yaitu Edu dan Catum dimana kata Edu Artina sebuah perkembangan dari dalam diri menuju ke luar, sedangkan Catum berarti mengembangan atau sedang berkembang. Jadi, Pengertian Pendidikan Secara Etimologi adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.


  1. Pengertian Pendidikan Menurut KBBI

Kata pendidikan berasal dari kata DIDIK dan mendapat imbuhan PE dan akhiran AN, maka kata ini Yang artinya proses atau cara untuk mendidik.


  1. Secara Bahasa

Pendidikan Adalah Suatu Upaya Mengemban Pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.


Tujuan Pendidikan


  • Mencerdaskan Kehidupan

Berdasarkan Undang Undang No. 2 Tahun 1985 yang berisi bahwa tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsadan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang baik dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi kepada masyarakatan.


  • Memiliki Rasa  Dari Nilai Pancasila

Berdasarkan MPRS No. 2 Tahun 1960 yang berisi Bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk peserta didik memiliki rasa dari nilai pancasilai sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.


  • Membangun Potensi

Berdasarkan Undang Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta memiliki rasa bertanggung jawab yang tinggi.

Baca Juga :  Pemerintahan Darurat Republik Indoensia


  • Mengingkatkan Kualitas Bangsa

Tujuan Pendidikan Menurut lembaga pendidikan dunia Unesco  Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Dari pemikiran tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) membuat 4 pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan dating,yakni:

  1. Learning to Know artinya Belajar untuk tau .
  2. Learning to do artinya Belajar untuk melakukan.
  3. Learning to be artinya Belajar untuk bisa.
  4. Learning to Live Together artinya Belajar untuk tinggal bersama.

Manfaat Pendidikan

  • Memberikan Informasi dan Pemahaman
  • Untuk memberikan informasi dan pemahaman betapa pentingnya pendidikan kepada setiap peserta didik.
  • Menciptakan Generasi Penerus Bangsa
  • Mampu untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang ahli dalam berbagai bidang.
  • Gelar Pendidikan untuk Karier
  • Untuk mendapatkan gelar yang pastinya berguna untuk keperluan karier di masa yang akan datang. Meskipun gelar bukanlah segala-segalanya, tapi merujuk kepada keahlian pada karier
  • Menambah Pengalaman Peserta Didik
  • Mampu untuk mengambil hikmahnya dari pengalaman bagi dari peserta didik
  • Membentuk Karakter Bangsa
  • Untuk membentuk karakter bangsa yang bermartabat dan juga berbudi pekerti luhur.

Fungsi Pendidikan

  • Mengurangi pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui pendidikan di sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenang kepada pihak sekolah yang mendidik anaknya.
  • Menyediakan sarana untuk mengembangkan bakat. Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pemgembangan bakat pada peserta didik.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan bisa mensosialisasikan kepada anak-anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilise, serta status . Pihak Sekolah pun diharapkan menjadi sumber mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi ataupun paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja untuk melakukan yang positif. Pendidikan sekolah bisa pula memperlambat masa dewasa seseorang sebab siswa masih tergantung secara ekonomi kepada orang tuanya dan pertanggung jawabannya.

Peran Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Ilmu  pendidikan mempunyai Peranan  sebagai perantara dalam membentuk masyarakat yang mempunyai landasan individual, sosial dan nsurei dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil beralngsung dalam skala nsurei tebatas seperti antara nsurei sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan isteri, antara orang tua dan anak serta anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap.

Baca Juga :  Pengertian Kabinet Pemerintah Dan Parlementer

Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional dan Penyelenggaraan pendidikan.Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan. Pendidikan multimakna: proses pendidikan yang diselenggarakan dengan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup.


Kedudukan Ilmu Pendidikan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Ilmu pendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik. Ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu harus dapat bersifat:

  • Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
  • Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak   membiarkan peserta didik kepada keadaan alamnya.
  • Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk.
  • Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.
  • Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan pendidikan yang langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik.

Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan

Ilmu pendidikan termasuk ilmu pengetahuan empiris yang diangkat dari pengalaman pendidikan, kemudian disusun secara teoritis untuk digunakan secara praktis. Dengan menempatkan kedudukan ilmu pendidikan di dalam sistematika ilmu pengetahuan, maka ilmu pendidikan juga dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah – masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Sebagai mana setiap ilmu mempunyai sifat masing-masing begitu juga dengan ilmu pendidikan.
Sifat ilmu pendidikan diantaranya adalah ilmu pendidikan sebagai Ilmu Normatif dan ilmu pendidikan sebagai Ilmu Teoritis dan Praktis:


  • Ilmu Pendidikan Sebagai Ilmu Normatif

Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal siapakah “manusia” itu. Pembahasan mengenai siapakah manusia itu biasanya termask bidang filsafat, yaitu filsafat antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar pengaruhnya terhadap konsep serta praktik-praktik pendidikan. Karena pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang pendidik atau suatu bangsa yang melakukan pendidikan.

Baca Juga :  Apa itu Iklan


Asas-Asas Pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar.


Asas Tut Wuri Handayani

Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:

  1. Ing Ngarso Sung Tulodo ( jika di depan memberi contoh)
  2. Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan
    semangat)
  3. Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)

Asas Belajar Sepanjang Hayat

Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat merancang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan horisontal.

  1. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
  2. Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.

Asas Kemandirian Dalam Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan bila diperlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).


demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Pengertian Pendidian : Tujuan, Manfaat, Fungsi, Peran Ilmu, Kedudukan Penyelenggaraan, Sifat dan Asasnya, semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda semuanya.

Posting pada SD