Rumusan Masalah

Diposting pada

Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan penjabaran dari identifikasi suatu malasah dan pembatasan dalam sebuah masalah. Jadi Biasanya rumusan masalah ialah sebuah pertanyaan yang lengkap dan terperinci tentang ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah tersebut.

rumusan masalah

Jenis Jenis Rumusan Masalah


  • Rumusan Masalah Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkaitan dengan pertanyaan pada keberadaan sebuah variabel atau lebih. Jadi pada sebuah penelitian tak membuat perbandingan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Penelitian jenis ini dinamakan sebagai penelitian deskriptif.


  • Rumusan Masalah Komparatif

Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan satu variabel atau lebih dengan variabel yang lain.


  • Rumusan Masalah Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah sebuah rumusan masalah dalam penelitian yang sifatnya menayangkan hubungan antara 2 variabel atau lebih.


Fungsi Rumusan Masalah

  1. Rumusan masalah adalah titik sentral pada sebuah penelitian. Maksudnya ialah rumusan masalah sebagai pedoman dalam sebuah penelitian.
  2. Rumusan masalah dapat memberikan sebuah solusi. Rumusan masalah biasanya berbentuk sebuah pertanyaan yang mengulas sebuah permasalahan. Oleh karena itu, bisa dikatakan rumusan masalah ialah sebuah solusi yang belum terwujud. Bagaimana cara mewujudkannya ? Dengan penelitian tersebut.
  3. Rumusan masalah dapat membuka pikiran kita pada suatu permasalahan. Ketika tujuan dan arah dari suatu permasalah sudah jelas, maka kita tinggal berfokus pada solusi yang akan kita capai pada masalah tersebut.
  4. Sebagai pendorong dalam kegiatan penelitian.
  5. Ciri Ciri Rumusan Masalah
  6. Rumusan masalah yang berkualitas ialah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
  7. Rumusan masalah jelas, padat, tak bertele-tele.
  8. Bisa memberikan petunjuk atau sebagai titik sentral pada sebuah proses penelitian supaya memungkinkan menampung data guna .
  9. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada sebuah rumusan masalah.
  10. Mampu mengarahkan cara berpikir kita pada suatu permasalahan.
  11. Masalah yang dipilih harus memiliki nilai penelitian.
  12. Masalah yang dipilih harus ada fisibilitas.
  13. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi sang peneliti.
  14. Langkah-langkah membuat Rumusan Masalah
  15. Masalah dirumuskan dibuat dalam bentuk pertanyaan.
  16. Rumusan masalah yang dirumuskan harus jelas dan padat.
  17. Rumusan masalah isinya implikasi adanya data untuk mencari sebuah solusi pada suatu permasalahan.
  18. Masalah harus menjadi dasar bagi judul pada sebuah proses penelitian.

Ciri-ciri Perumusan Masalah yang Baik

Dalam penelitian diperlukan sebuah masalah yang baik. Terdapat beberapa ciri masalah yang baik, yaitu:


  1. Mempunyai Nilai Penelitian

Dalam sebuah penelitian, masalah yang sedang diteliti hendaknya mempunyai nilai penelitian. Dikatakan mempunyai nilai penelitian apabila masalah yang akan diteliti pada akhir penelitian dapat memberikan manfaat dalam sebuah bidang ilmu tertentu atau dapat digunakan untuk keperluan yang lain. Dalam memilih masalah yang baik peneliti harus memperhatikan beberapa hal berikut:

Baca Juga :  Lingkungan Sehat


  1. Masalah Harus Mempunyai Keaslian

Sebuah masalah yang akan diteliti hendaknya adalah masalah yang up to date. Maksudnya adalah masalah yang diteliti belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti lain. Masalah juga harus mempunyai nilai ilmiah atau  aplikasi ilmiah, sehingga penelitian akan semakin berkualitas. Selain itu, masalah yang diteliti boleh jadi adalah masalah-masalah yang terlewatkan dari perhatian masyarakat selama ini atau bias juga masalah yang akan memunculkan sebuah teori baru.


  1. Masalah Harus Menyatakan Suatu Hubungan

Masalah yang baik adalah masalah yang menyatakan sebuah hubungan antara variabel-variabel tertentu yang saling berkaitan. Hal ini perlu diperhatikan agar penelitian yang dilakukan lebih bermakna. Biasanya variabel-variabel yang dipakai untuk mewakili unsur-unsur yang ada dalam penelitian dilambangkan dengan huruf X, Y, dan Z.


  1. Masalah Harus Merupakan Hal Yang Penting

Masalah yang diteliti haruslah merupakan hal yang penting dan bukan masalah yang sepele untuk diteliti. Karena diharapkan hasil akhir dari penelitian adalah sebuah fakta dan kesimpulan yang dapat bermanfaat di sebuah bidang tertentu dan dapat diterbitkan di jurnal ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu, hasil penelitian juga dapat menjadi bahan referensi dalam menyusun buku-buku teks.


  1. Masalah Harus Dapat Diuji

Seorang peneliti harus pandai dalam memilih masalah yang akan diteliti. Masalah yang akan diteliti hendaknya adalah  masalah yang dapat diuji. Sebaiknya masalah yang dipilih adalah masalah yang dapat memberikan implikasi untuk dilakukan uji empirisnya. Hal ini dimaksudkan agar penelitian agar penelitian dapat dilihat secara jelas hubungan antar variabel yang saling berkaitan dalam masalah yang sedang diteliti dan dapat tentu saja dapat diukur.


  1. Masalah Harus Dapat Dinyatakan Dalam Bentuk Pertanyaan

Masalah yang menarik adalah masalah yang dapat menimbulkan pertanyaan. Tapi peneliti juga harus dapat menggambarkan masalah yang sedang diteliti dengan jelas, sehingga tidak membingungkan orang yang membacanya dan dapat dilakukan uji untuk menyatakan jawaban dan kebenarannya.


  1. Mempunyai Fisibilitas

Masalah yang baik adalah masalah yang mempunyai fisibilitas, yaitu masalah tersebut harus mempunyai nilai pemecahan dan dapat dipecahkan. Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berguna dan tidak sia-sia.


Sumber Untuk Memperoleh Masalah

Sebenarnya banyak sekali permasalahan yang perlu dipecahkan berada di sekeliling peneliti. Kadang kita bertanya pada diri kita sendiri,” Dimana saya bisa menemukan masalah yang sekiranya pantas untuk diteliti?” Ada beberapa tempat yang dapat dijadikan sebagai sumber masalah. Pertama adalah dari teori. Seperti yang dikemukakan oleh Kerlinger (1973) : “Teori adalah seperangkat konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan satu sama lain, yang mampu mewakili pandangan yang sistematik tentang suatu gejala (phenomena) dengan cara menspesifikasikan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan dan memprediksi gejala tersebut”.

Sedangkan menurut Nazir sumber masalah dari sebuah penelitian juga dapat diperoleh dari:


  1. Pengamatan Terhadap Kegiatan Manusia

Pengamatan sepintas terhadap kegiatan-kegiatan manusia dapat dijadikan sebagai sumber dari masalah yang akan diteliti. Seorang ahli ilmu jiwa dapat menemukan masalah ketika ia melihat tingkah laku pekerja pabrik melakukan kegiatan mereka dalam pabrik. Seorang ahli ekonomi pertanian dapat menemukan masalah ketika ia melihat cara petani bersahaja mengerjakan serta menyimpan hasil usaha pertaniannya. Seorang dokter dapat menemukan masalah ketika melihat penduduk mengambil air minum di sungai dan buang air di kali sehingga banyak penduduk mempunyai kaki sebesar gajah.

Baca Juga :  Teori Produksi


  1. Bacaan

Bacaan-bacaan dapat pula dijadikan sebagai sumber dari masalah yang dipilih untuk diteliti. Lebih-lebih jika bacaan tersebut merupakan karya ilmiah atau makalah, maka banyak sekali rekomendasi di dalamnya yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Bukan saja dari bacaan tersebut ditemukan masalah yang ingin mengungkapkan hubungan, tetapi bacaan dapat dapat juga memberikan teknik dan metode yang ingin dikembangkan lebih lanjut. Membaca hasil-hasil penelitian terdahulu akan memberikan banyak sekali masalah-masalah yang belum sanggup dipecahkan. Hal ini merupakan masalah yang perlu dipecahkan dalam penelitian selanjutnya.


  1. Perasaan Intuisi

Kadangkala suatu perasaan intuisi dapat timbul tanpa disangka dan dari kesulitan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber masalah penelitian. Tidak jarang, seseorang yang baru bangun dari tidurnya, dihadapkan pada suatu suatu kesulitan secara intuisi, ataupun seseorang yang sedang buang air dapat menghasilkan suatu masalah yang ingin dipecahkan, yang muncul secara tiba-tiba.


  1. Ulangan Serta Perluasan Penelitian

Masalah juga dapat diperoleh dengan mengulang percobaan-percobaan yang pernah dilakukan, dimana percobaan yang telah dikerjakan tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan. Perluasan analisis maupun metode dan teknik dengan equipment yang lebih modern akan membuat masalah dapat dipecahkan secara lebih memuaskan. Misalnya, kerja Steinhauser telah menemukan minyak codliver untuk menyembuhkan penyakit criket di tahun 1840 belum dapat dijelaskan secara terperinci sampai dengan penelitian selanjutnya bertahun-tahun kemudian. Ataupun penemuan penisilin oleh Fleming di tahun 1929 telah terhenti beberapa lama, sampai kemudian Florey meneliti kembali sifat-sifat penisilin sebagai alat penyembuh penyakit.


  1. Cabang Studi yang Sedang Dikerjakan

Kadangkala masalah ditemukan bukan dari bidang studi itu sendiri tetapi dari cabang yang timbul kemudian, yang mula-mula dipikirkan tidak berapa penting sifatnya. Misalnya, Ketika Pasteur meneliti penyakit kolera dengan menyuntik ayam-ayam percobaannya dengan mikroba kolera, pada suatu hari ia kekurangan ayam-ayam sehat. Ia kemudian terpaksa menggunakan ayam-ayam yang pernah terkena kolera. Dilihatnya, ayam-ayam tersebut tidak mati akibat suntikan mikroba kolera.

Dari percobaan ini ia tertarik akan ketahanan ayam-ayam tersebut dan ia menemukan masalah yang mendorongnya meneliti tentang prinsip-prinsip kekebalan atau imunisasi. Ketika William Perkins mencoba mengubah aniline menjadi quinine dalam percobaannya, ia menemukan suatu masalah lain yang menghasilkan alat pencelup ion air raksa sebagai sumber cahaya, ia menemukan fakta-fakta yang telah menggiring ia merumuskan masalah yang menghasilkan alternating current rectifier.


  1. Catatan dan Pengalaman Pribadi

Catatan pribadi serta pengalaman pribadi sering dijadikan sebgai sumber dari masalah penelitian. Dalam penelitian ilmu social, pengalaman serta catatan pribadi tentag sejarah sendiri, baik kegiatan pribadi ataupun kegiatan professional dapat merupakan sumber masalah untuk penelitian.


  1. Praktik Serta Keinginan Masyarakat

Praktik-praktik yang timbul dan keinginan-keinginan yang menonjol dalam masyarakat dapat dijadikan sumber dari masalah. Praktik-praktik tersebut seperti pernyataan-pernyataan pemimpin, otorita ilmu pengetahuan baik bersifat local, daerah, maupun nasional. Adanya gejolak rasial, misalnya dapat merupakan sumber masalah. Adanya ketimpangan antara input dan produktivitas sekolah dapat merupakan suatu masalah penelitian. Ataupun ucapan ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia), ataupun Prof. Dr. Sumitro, dapat dijadikan sebagai sumber masalah, karena otoritanya dalam ilmu pengetahuan.


  1. Bidang Spesialisasi

Bidang spesialisasi seseorang dapat pula dijadikan sumber masalah. Seorang spesialisasi dalam bidangnya, telah menguasai ilmu yang dalam-dalam bidang spesialisasinya. Maka dari itu, akan banyak sekali msalah yang memerlukan pemecahan dalam bidang spesialisasi tersebut. Dalam membuat masalah berdasarkan bidang spesialisasi, perlu juga dijaga supaya maslah yang digali tidak menjurus kepada over spesialisasi. Hal tersebut dapat menghilangkan unitas yang fundamental.

Baca Juga :  Usaha dan Energi


  1. Pelajaran dan Mata Ajaran Yang Sedang Diikuti

Pelajaran yang sedang diikuti dapat dijadikan sebagai sumber dari masalah penelitian. Diskusi kelas, hubungan antara dosen dengan mahasiswa banyak mempengaruhi mahasiswa dalam memilih masalah untuk penelitian. Pengaruh staf senior serta ajarannya dapat merupakan sumber masalah bagi mahasiswa yang ingin membuat thesis.


  1. Pengamatan Terhadap Alam Sekeliling

Peneliti-peneliti ilmu natura seringkali memperoleh masalah dari alam

sekelilingnya. Seorang ahli ilmu bintang banyak memperoleh masalah ketika ia mengamati cakrawala. Seorang ilmu tanah akan menemukan masalah ketika ia secara sepintas mengamati tanah di sekelilingnya ataupun dalam suatu perjalanan jauh. Seorang ahli penyakit tanaman ataupun ahli hama banyak menemukan masalah ketika mengamati tanaman. Seorang peneliti yang bangun pagi untuk melakukan kegiatan aerobik, kakinya tersandung batu, maka peneliti ahli batu-batuan tersebut telah mengetahui maslah yang akan diteliti.


  1. Diskusi-diskusi Ilmiah

Masalah penelitian dapat juga bersumber dari diskusi-diskusi ilmiah, seminar, serta pertemuan-pertemuan ilmiah. Dalam diskusi tersebut seseorang dapat menangkap banyak analisis-analisis ilmiah, serta argumentasi-argumentasi professional, yang dapat menjurus pada suatu permasalahan baru.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya masalah dapat timbul darimana saja. Setiap peristiwa ataupun kegiatan yang terjadi di sekitar kita sebenarnya sudah cukup menginspirasi timbulnya pormasalahan yang akan kita angkat dalam sebuah penelitian. Mulai dari kegiatan yang terstruktur dan memang disengaja untuk menghasilkan sebuah penelitian bahkan sampai kegiatan yang paling sederhana tanpa adanya kesengajaan untuk memikirkannya. Semua itu dapat diperoleh tergantung bagaimana kepekaan peneliti untuk memaknai masalah yang timbul.


Cara Merumuskan Masalah

Setelah rumusan masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka tibalah saatnya masalah tersebut dirumuskan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya, dan dari rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut.

  1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
  2. Rumusan hendaklah jelas dan padat.
  3. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
  4. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis.
  5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Contoh Rumusan Masalah

  1. Rumusan Masalah Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
  2. Apa arti remaja ?
  3. Apa pengertian dari pergaulan bebas ?
  4. Apa arti seks bebas ?
  5. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pergaulan bebas dan seks bebas ?
  6. Apa akibat yang ditimbulkan dari pergaulan bebas dan seks bebas ?
  7. Apa dampak dari hukumnya ?
  8. Bagaimana solusi untuk mencegah pergaulan bebas dan seks bebas ?

Rumusan Masalah Mengenai Lingkungan Kesehatan

  • Apa pengertian dari Kesehatan Lingkungan ?
  • Apa syarat agar lingkungan jadi sehat ?
  • Bagaimana supaya ruang lingkup kesehatan lingkungan ?
  • Bagaimana cara memeilhara kesehatan lingkungan ?

Rumusan Masalah Mengenai Narkoba

  • Apa pengertian dari narkoba ?
  • Ada berapa jenis narkoba ?
  • Ada bahaya narkoba ?
  • Bagaimana cara mengatasi narkoba ?
  • Rumusan Masalah Mengenai Pengaruh Rokok Bagi Anak di Bawah Umur
  • Apa artinya rokok ?
  • Seberapakah Bahaya rokok bagi kesehatan ?
  • Mengapa Anak merokok ?
  • Bagaimana cara mencegah anak supaya tidak merokok ?
  • Rumusan Masalah Mengenai Mengatasi Sampah dalam Masyarakat
  • Mengapa disebut sampah ?
  • Apa jenis-jenis sampah ?
  • Bagaimana perkembang sampah di lingkungan masyarakat ?
  • Apa dampak sampah di lingkungan masyarakat ?
  • Bagaimana cara mengelola sampah ?

demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.di mengenai Rumusan Masalah : Pengertian, Jenis, Fungsi, Ciri, Sumber Untuk Memperoleh, Cara Merumuskan, Beserta Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD