Proses Produksi

Diposting pada

Pengertian Proses Produksi

Assauri (2004:75), proses produksi adalah merupakan cara,metode,dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja,mesin,bahan-bahan,dana) yang ada.

proses-produksi

Ahyari (2002:3), proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik bagaimana kegiatan penciptaan faedah baru atau penambahan faedah tersebut dilaksanakan.


Jenis-jenis Proses Produksi

Secara umum, arus proses produksi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :


  • Proses Produksi Yang Terus Menerus (Continuous Process)

Proses produksi terus menerus ini sering pula disebut dengan proses produksi kontinyu (continuous process). Pada proses produksi terus-menerus ini terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan yang bersangkutan.


  • Proses Produksi Yang Terputus-putus (Intermittent Process)

Proses produksi terputus-putus ini sering kali disebut pula sebagai proses produksi intermetten (intermittent process). Dalam pelaksanaan produksi dengan menggunakan proses produksi semacam ini, akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.

Perbedaan pokok dari kedua proses produksi tersebut adalah berdasarkan pada panjang tidaknya waktu persiapan untuk mengatur  (set up) peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa mengalami perubahan. Pada proses produksi yang terus menerus, perusahaan atau pabrik menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan (set up) dalam jangka waktu yang lama dan tanpa mengalami perubahan. Sedangkan untuk proses produksi yang terputus-putus menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan dalam jangka waktu yang pendek, dan kemudian akan dirubah atau dipersiapkan kembali untuk memproduksi produk lain.


Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi :


  1. Proses Produksi Kimiawi

Proses produksi kimiawi adalah merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia.


  • Proses Produksi Perubahan Bentuk

Proses produksi perubahan bentuk adalah merupakan proses produksi dimana dalam pelaksanaan proses produksi tersebut dititik beratkan kepada adanya perubahan bentuk dari masukan (input) menjadi keluaran (out put)


  • Proses Produksi Assembling

Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang didalam pelaksanaan proses produksinya akan lebih mengutamakan kepada proses pengabungan (assembling) dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan.


  • Proses Produksi Transportasi

 Proses produksi transportasi adalah merupakan suatau proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia.


  • Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi

Dimaksudkan dengan proses produksi penciptaan jasa administrasi ini adalah merupakan suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain, atau lembaga-lembaga lain yang memerlukan.

Baca Juga :  Asal Usul Telaga Warna


Sifat-sifat Proses Produksi

Sifat Proses Produksi Terus-menerus

Sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terus menerus (continouous processes) yaitu :

  1. Produk yang dihasilkan pada umumnya dalam jumlah besar dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandarisasikan
  2. System atau cara penyusunan peralatannya berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang biasa disebut product layout atau departementation by produk.
  3. Mesin-mesin yang digunakan untuk menghasilkan produk bersifat khusus (special purpose machines).
  4. Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan sangat kecil karena mesin biasanya bekerja secara otomatis, sehingga seorang operator tidak perlu memiliki keahlian tinggi untuk mengerjakan produk tersebut.
  5. Apabila salah satu mesin atau peralatan terhgenti atau rusak, maka seluruh proses akan terhenti.
  6. Job strukturnya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.
  7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih rendah dari pada persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses pada proses produksi yang terputus.
  8. Diperlukan perawatan khusus terdapat mesin-mesin yang digunakan.
  9. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan yang tetap (fixed path equeipment) yang menggunakan tenaga mesin.

Sifat Proses Produksi Terputus-Putus

Sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus (intermittent pricess) yaitu :

  1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar dan didasarkan atas pesanan.
  2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sitem, atau cara penyusunan peraltan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut process lay out atau departmentation by equipment.
  3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proes produksi seperti ini mesing-mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin ini dikenal dengan nama general purpose machines.
  4. Oleh karena mesinnya bersifat umum dan biasanya kurang otomatis, pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operatornya perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan produk tersebut.
  5. Proses produksi tidak mudah atau akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan
  6. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan variasi dari produknya besar, maka terhadap pekerjaan yang bermacam-macam menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
  7. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena tidak dapat ditentukan pesanan apa yang akan dipesan oleh pembeli dan juga persediaan bahan dalam proses lebih tinggi dari pada proses produksi terus menrus karena prosesnya yang terputus-putus
  8. Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan yang bolak- balik sehingga perlu adanya ruangan gerak yang besar dan ruangan tempat bahan-bahan dalam proses yang besar.

Kekurangan dan Kebaikan Masing-masing Jenis Proses Produksi

Masing-masing jenis proses produksi mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan atau kebaikan. Kekurangan atau kerugian proses produksi yang terus-menerus (continous manufacturing) adalah :

  1. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan. Jadi proses produksi seperti ini khusus untuk menghasilkan produk produk yang permintaan (demand) besar dan stabil, dan style produknya tidak mudah berubah.
  2. Proses produksi mudah terhenti, karena apabila terjadi kemacetan disuatu tempat atau tingkat proses (diawal, diengah atau dibelakang), maka kemungkinan seluruh proses produksi akan terhenti disebabkan adanya saling hubungan urutan-urutan antara masing-masing tingkat proses.
  3. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan tingkat permintaan, karena biasanya tingkat produksi (rate of production) telah tertentu, sehingga sangat kaku (rigit).
Baca Juga :  Lingkungan Sehat

Kebaikan Atau Kelebihan Proses Produksi Yang Terus-menerus (Continuous manufacturing) adalah :

  1. Dapat diperolehnya tingkat biaya produksi per unit (unit production cost) yang rendah apabila dapat dihasilkannya produk dalam voluime yang cukup besar dan produk yang dihasilkan di standardisir.
  2. Dapat dikuranginya pemborosan-pemborosan dari pemakaian tenaga manusia, terutama karena system pemindahan bahan yang menggunakan tenaga mesin atau listrik.
  3. Biaya tenaga kerja (labour cost) adalah rendah, karena jumlah tenaga kerjanya yang sedikit yang tidak memerlukan tenaga yang ahli (cukup setengah ahli) dalam pengerjaan produk yang dihasilkan.
  4. Biaya pemindahan didalam pabrik juga lebih rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan mesin yang lain lebih pendek dan pemindahan tersebut digerakkan dengan tenaga mesin (mekanisasi).

Kebaikan Atau Kelebihan Dari Proses Produksi Yang Terputus-putus  (intermitten manufacturing) adalah :

  1. Mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk dengan variasi yang cukup besar fleksibilitas ini diperoleh terutama dari :
  • System penyusunan pelalatan (lay out) yang berbentuk proses lay out.
  • Jenis atau tipe mesin yang digun akan dalam proses yang bersifat umum (general purpose machines)
  • System pemindahan bahan yang tidak menggunakan tenaga mesin tetapi tenaga manusia.
  1. Oleh karena itu mesin-mesin yang digunakan dalam proses yang bersifat umum maka biasanya dapat diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin-mesin ini lebih murah dari pada mesin yang khusus (special purpose machines).
  2. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan di suatu tempat atau tingkat proses.

Kekurangan Atau Kerugian Proses Produksi Yang Terputus-putus (intermitten manufacturing) Adalah :

  1. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sukar dilakukan karena kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak sekali dalam proses memproduksi suatu macam produk, dan disamping itu dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak sekali karena produknya yang berbeda tergantung pemesannya.
  2. Oleh karena kerjaan routing dan scheduling banyak sekali dan sukar dilakukan, maka pengawasan produksi (production control) dalam proses produksi seperti ini sangat sukar dilakukan.
  3. Dibutuhkannya investasi yang cukup besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan bahan proses, karena prosesnya terputus-putus dan produk yang dihasilkan tergantung pesanan.
  4. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan yang sangat tinggi, karena banyak yang dipergunakannya tenaga manusia dan teaga yang dibutukannya adalah tenaga yang ahli dalam pengerjaan produk tersebut.

Tujuan Produksi

Apakah sebenarnya tujuan barang dan jasa diproduksi oleh manusia? Berikut ini adalah beberapa tujuan produksi.

  1. Memenuhi kebutuhan Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi jumlah manusia terus bertambah.
  2. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen (orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba sebanyak­banyaknya.
  3. Menjaga kelangsungan hidup Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan.
  4. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha memuaskan keinginan Dengan berproduksi, produsen mendapat kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya.
  5. Mengganti barang­barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena bencana Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
Baca Juga :  Efek Fotolistrik

Bidang­Bidang Produksi

Produksi dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang.

  1. Bidang ekstraktif, yaitu produksi yang memungut langsung hasil yang disediakan alam tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Seperti: pertambangan, penangkapan ikan, dan lain­lain.
  2. Bidang agraris, yaitu produksi yang mengolah alam untuk memelihara tanaman dan hewan. Seperti: pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain­lain.
  3. Bidang industri, yaitu produksi yang mengolah;
  • bahan mentah menjadi barang jadi contoh: kedelai diolah menjadi tempe
  • bahan mentah menjadi barang setengah jadi, contoh: kapas diolah menjadi benang pintalan
  • bahan setengah jadi menjadi barang setengah jadi, contoh: pintalan benang diolah menjadi kain
  • bahan setengah jadi menjadi barang jadi, contoh: kain diolah menjadi pakaian Pariwisata termasuk bidang produksi industri, karena mengolah objek wisata alam untuk mendatangkan wisatawan sehingga diperoleh
  1. Bidang perdagangan, yaitu produksi yang mengumpulkan dan menjual kembali hasil produksi kepada yang memerlukan untuk memperoleh keuntungan. Seperti: toko, supermarket, kios, dan lain­lain.
  2. Bidang jasa, yaitu produksi yang membantu dan memperlancar proses produksi tanpa ikut membuat barang itu sendiri. Jadi, bidang produksi jasa tidak menghasilkan barang melainkan hanya menghasilkan jasa. Contoh: perbankan, angkutan, asuransi, dan lain­lain.

Tingkatan Produksi

Produksi dapat dibagi dalam beberapa tingkat atau tahap sebagai berikut.

  1. Primer, yaitu produksi yang menghasilkan bahan­bahan dasar yang bisa langsung dikonsumsi atau yang akan digunakan dalam proses produksi Bidang produksi ekstraktif dan agraris merupakan produksi tingkat primer.
  2. Sekunder, yaitu produksi yang mengolah bahan­bahan dasar yang dihasilkan oleh tingkat produksi Bidang produksi industry merupakan produksi tingkat sekunder.
  3. Tersier, yaitu produksi yang bersifat memperlancar proses produksi dan menyalurkan hasil produksi. Bidang produksi perdagangan dan jasa merupakan produksi tingkat

Apa saja yang diperlukan manusia untuk memproduksi barang dan jasa? Bila memproduksi padi maka manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan traktor. Dan, bila ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula, susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus.

Berikut ini uraian mengenai faktor­faktor produksi.

  1. Faktor produksi alam, yaitu faktor produksi yang disediakan oleh alam, meliputi tanah, kekayaan hutan, kekayaan laut, air, iklim, dan lain­lain.
  2. Faktor produksi tenaga kerja, yaitu faktor produksi yang berupa tenaga kerja
  3. Faktor produksi modal, yaitu semua hasil produksi berupa benda yang diciptakan untuk menghasilkan barang atau jasa yang

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Proses Produksi : Pengertian, Jenis, Tujuan, Bidan, Tingatan, Sifat Beserta Prosesnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semunya.

Posting pada SD