Ciri Hujan Tropis

Diposting pada

Pengertian Hujan Tropis

Daftar Baca Cepat Tampilkan

Hutan hujan tropis merupakan bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang bisa ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa yaitu kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis dapat juga diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis yang mempunyai curah hujan tinggi.


Ciri-ciri Hujan Tropis

Ciri Hujan Tropis

  • Mempunyai Pohon Tinggi, Rapat, dan Berdaun Lebat

Hutan hujan tropis mempunyai tanah yang subur karena pengaruh penyinaran matahari dan curah hujan yang tinggi sehingga memungkinkan tumbuh tumbuhan atau pohon pohon bisa tumbuh dengan optimal yang menyebabkan pohon pohon bisa tumbuh tinggi, rapat, dan berdaun lebat.


  • Intensitas Hujan Tinggi

Hutan hujan tropis disebut juga hutan basah karena sepanjang tahun hutan tersebut selalu diguyur hujan. Curah hujan yang mengguyur hutan ini terbilang tinggi yaitu bisa mencapai 2000 mm per tahun. Hutan ini dibilang tidak pernah mengalami musim kering karena hutan ini selalu mendapatkan curah hujan yang cukup selama 1 tahun.


  • Atap Hutan(Kanopi)

Hutan ini mempunyai vegetasi pohon pohon yang rapat, bercabang banyak, dan berdaun lebat. Sehingga dapat membentuk sebuah atap pohon atau kanopi yang menyebabkan sinar matahari tak bisa menembus sampai ke dasar hutan. Kanopi tersebut terbentuk karena pohon pohon yang ada di hutan ini mempunyai cabang yang sangat banyak, pohon yang rapat, dan daun yang lebar sehingga dapat membentuk kanopi itu tadi.


  • Suhu Udara

Hutan hujan tropis mempunyai suhu udara yang optimal yang bagi tumbuhan diperlukan untuk membantu pada proses pertumbuhan atapun perkembangan. Suhu udara yang ada di hutan ini sekitar antara 20-34 derajat C. Selain itu juga, hutan hujan tropis mempunyai iklim atau cuaca yang lembab.


  • Selalu Disinari Matahari Sepanjang Tahun

Hutan hujan tropis terletak dihampir sepanjang garis khatulistiwa maksudnya tempat ini selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Hutan ini tetap akan menerima sinar matahari walaupun setiap tahun selalu terjadi gerak semu tahunan pada matahari.


  • Mempunyai Beragam Jenis Tumbuhan Tapi Tidak Ada Yang Dominan

Hutan hujan tropis adalah hutan dengan spesies tumbuhan terbanyak di dunia tapi dari sekian banyak spesies tumbuhan tersebut tak ada yang dominan.


Fungsi Hujan Tropis


  • Tempat Tinggal Hewan dan Tumbuhan Liar

Hutan hujan tropis adalah rumah bagi setengah populasi flora dan fauna di dunia. Selain itu, hutan hujan tropis juga merupakan tempat berlindung bagi mahluk hidup yang ada tinggal di dalamnya.

Bagi hewan dan tumbuhan kelangsungan hutan hujan tropis sangat perlu dijaga kelestariannya karena hutan tersebut dapat menyediakan makanan dan minuman bagi hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya.


  • Penyuplai Oksigen

Meskipun hanya meliputi 6% wilayah saja dari keseluruhan luas bumi tetapi hutan hujan tropis mempunyai konstribusi yang besar bagi kelangsungan hidup yakni sebagai penyuplai oksigen terbesar di bumi. Hutan hujan tropis bisa menghasilkan 80% oksigen di dunia yang sangat dibutuhkan mahluk hidup yang ada di bumi.

Hutan hujan tropis bisa menghasilkan begitu banyak oksigen karena di hutan tersebut banyak sekali pohon-pohon tinggi yang melakukan proses fotosintesis sehingga pohon-pohon tersebut bisa menghasilkan begitu banyak oksigen yang sangat diperlukan bagi mahluk hidup yang ada di bumi.


  • Membantu Dalam Menstabilkan Iklim Dunia

Hutan hujan tropis bisa menstabilkan iklim di dunia yakni dengan cara menyerap karbon dioksida yang ada di atmosfer. Karbon dioksida bertambah banyak karena pembakaran bahan bakar fosil yang terjadi setiap hari di bumi sehingga hasil pembakaran tersebut terciptanya karbon dioiksida yang bisa memicu peningkatan suhu global atau yang biasa disebut dengan Global Warming.

Cara yang bisa dilakukan untuk menstabilkan iklim dunia yakni dengan cara menjaga kelestarian hutan hujan tropis sehingga hutan ini bisa terus menyerap karbon dioksida dan mengurangi peningkatan suhu Global.


  • Sebagai Tempat Terjadinya Siklus Hidrologi

Hutan hujan tropis mempunyai peranan penting dalam menjaga peredaran siklus hidrologi. Hutan hujan tropis bisa menyerap air dalam volume yang besar karena pohon-pohon yang ada di hutan hujan tropis mempunyai akar yang panjang dan mempunyai batang pohon yang besar yang bisa menyimpan cadangan air dalam jumlah yang banyak. Itulah alasan hutan hujan tropis menjadi subur. Selain itu, hutan hujan tropis selalu mendapat curah hujan yang tinggi selama 1 tahun penuh.


  • Mencegah Potensi Bencana Alam Seperti Banjir dan Longsor

Dari penyerapan air hujan, hutan ini bisa mencegah terjadi banjir karena air hujan yang turun dalam jumlah yang banyak akan diserap oleh hutan hujan tropis dan mencegah terjadinya bencana banjir. Selain itu, hutan hujan tropis bisa mencegah tanah longsor dengan cara menyangga atau menahan tanah dengan akar-akar pohonnya yang kuat.

Baca Juga :  Asal Usul Salatiga

Longsor biisa terjadi karena tanah yang menyerap air tidak bisa lagi menampung beban air yang ada dalam tanah. Tapi, dengan terjaganya kelestarian hutan hujan tropis, bencana alam tersebut bisa dicegah.


  • Sumber Mata Pencaharian

Siapa sangka hutan hujan tropis bisa menjadi sumber mata pencaharian. Hutan yang lebat dan sulit ditembus ini juga bisa mendatangkan nilai ekonomis yakni dengan cara mencari kayu dan juga mencari makanan untuk dikonsumsi ataupun nantinya akan dijual.

Tetapi, biasanya ada orang yang mencari kayu di hutan dengan cara menebang pohon sembarangan atau yang biasa disebut illegal logging ataupun dengan cara eksploitasi berlebihan dapat merusak ekosistem hutan hujan tropis.


  • Tujuan Wisata dan Lokasi Penelitian

Hutan hujan tropis adalah tempat yang cocok menjadi tempat wisata karena keadaan alamnya yang asri, sejuk, dan tenang. Selain itu, Hutan hujan tropis juga bisa menjadi tempat wisata yang refreshing untuk melepas kesibukan ataupun untuk melepas stres. Hutan ini sangat cocok bagi orang yang hobi berpetualang ataupun hanya sekedar Berekreasi.

Para ahli seringkali melakukan penelitian di hutan hujan tropis untuk mengeksplor ataupun meneliti tumbuhan dan hewan yang ada di sana. Perlu diingat hutan hujan tropis yang ada di dunia masih sedikit dan jarang dikunjungi orang karena wilayahnya yang terisolasi dan sulit dilewati. Menurut para ahli, masih banyak spesies tumbuhan dan hewan yang belum ditemukan di dalam hutan hujan tropis.


Persebaran Hujan Tropis


  • Amerika Selatan

Hampir setengah dari luas hutan hujan tropis dunia terletak di Amerika Selatan. Blok hutan ini umumnya disebut juga neotropics, secara harfiah berarti hutan tropis baru. Hutan ini terletak di sekitar sungai Amazon dan sungai Onoroco. Selain itu ada juga hutan hujan tropis di bagian Selatan Mexico memanjang hingga ke Guatemala, Costa Rica, Panama sampai Ekuador. Selain itu, ada juga dalam bentuk area kecil-kecil di Kepulauan Karibia.


  • Afrika

Hutan hujan tropis di Afrika adalah blok kedua terbesar. Terletak di sekitar sungai Kongo. Sisanya tersebar di Republik Kongo, Gabon dan Kamerun. Selain itu juga ada hutan tropis di bagian barat Afrika meliputi Ghana, Pantai Gading, Liberia sampai ke bagian timur Sierra Leone.


  • Asia

Hutan hujan tropis terbesar ketiga berada di semenanjung Malaya dan Indonesia. Di bagian semenanjung, hutan tropis meliputi : Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar,dan Thailand. Sebagian kecil juga dapat kita temukan di Cina bagian Selatan dan Taiwan. Kemudian ada juga Asia Selatan, mulai dari Srilangka, India, dan Pakistan. Yang paling penting adalah negara kita merupakan kawasan yang mempunyai hutan hujan tropis terbanyak diantara negara lain di Asia. Hutan hujan tropis di Indonesia terletak di pulau-pulau besar yaitu Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Jawa.


  • Papua Nugini dan Australia

Blok hutan hujan tropis di Pulau Papua bisa dikatakan memiliki karakteristik flora fauna berbeda dengan blok Asia Tenggara. Karena Pulau Papua terbagi ke dalam 2 wilayah negara berbeda, bagian barat masuk Indonesia, bagian timur masuk Papua Nugini. Dalam konsentrasi yang kecil, ada juga hutan hujan tropis di bagian utara Australia meliputi Cooktown dan Townsville yang mempunyai karakteristik relatif sama dengan hutan di Papua.


  • Madagaskar

Blok terakhir ada di Pulau Madagaskar. Meskipun iklim di Madagaskar cenderung kering, tapi di kawasan ini ada hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di pulau ini hanya ditemukan tidak banyak yakni di sisi timur membentang dari utara ke selatan sepanjang 120 km. Hutan Madagaskar terkenal mempunyai keunikan tersendiri yaitu pulau yang terisolasi dari dunia dan flora dan faunanya pun khas dan tidak ditemukan di tempat-tempat lain.


Hutan Hujan Tropis Terbesar di Dunia


  • Daintree, Australia

Hutan hujan tropis ini mempunyai beberapa spesies flora yang beraneka ragam. 30% terdiri dari katak, berkantung dan reptil dan 65% terdiri dari spesies kelelawar dan kupu-kupu dan 18% terdiri dari beberapa macam burung. Selain itu di hutan hujan tropis ini ada lebih dari 12.000 spesies serangga juga ditemukan di hutan hujan. Hutan hujan tropis ini adalah yang terbesar di dunia.


  • Ecuador’s Cloud forests

Hutan hujan tropis ini mempunyai tingkat kesuburan tanah yang tinggi dan suhu yang dingin dibandingkan hutan hujan dataran rendah. Hutan ini mempunyai beberapa jenis flora dan fauna yang beraneka ragam. Khusus untuk flora, di tempat ini mamalia tak begitu banyak. Hutan hujan tropis ini adalah hutan hujan terbesar ke 2 setelah Daintree di Australia.


  • The Amazon Rainforests

Hutan hujan ini mencangkup 40% dari benua Amerikia Serikat, maksudnya letak hutan hujan dikelilingi oleh beberapa negara yaitu Brazil, Bolivia,Peru, Ekuador, Kolombia, Venezuela, Guyana dan Suriname. Hutan hujan tropis ini adalah ke-3 terbesar di dunia. Hutan ini mempunyai  flora dan fauna khas Amerika.


  • Alaska’s Rainforests

Hutan hujan tropis ini adalah tipe hutan yang mempunyai iklim sedang. Hutan ini mempunyai spesies unik dari tumbuhan dan hewan seperti pohon cemara, hemlock, pohon cedar, lumut, bunga-bunga liar dan buah dari berbagai macam yang ditemukan di sini. Hutan hujan tropis ini adalah destinasi terbaik untuk para pecinta alam dan traveller. Hutan hujan tropis ini adalah ke 4 terbesar di dunia.


  • Sapo National Park, Liberia

Hutan hujan tropis ini mempunyai keadaan yang lembab. Di dalam hutan ini ada spesies vegetasi yang unik seperti choleras. Selain itu juga mempunyai berbagai macam jenis flora dan fauna. Hutan ini menjadi ke-5 terbesar di dunia.


Kondisi Umum Hutan Hujan Tropis

Secara geografis daerah hutan hujan tropis mencakup wilayah yang terletak di antara titik balik rasi bintang Cancer dan rasi bintang Capricornus, yaitu suatu wilayah yang terletak di antara 23027’ LU dan 23027’ LS. Menurut Ewusie wilayah hutan hujan tropis mencakup ± 30 % dari luas permukaan bumi dan terdapat mulai dari Amerika Selatan, bagian tengah dari benua Afrika, sebagian anak benua India, sebagian besar wilayah Asia Selatan dan wilayah Asia Tenggra, gugusan kepulauan di samudra Pasifik, dan sebagian kecil wilayah Australia.

Baca Juga :  Bentuk Kerjasama ASEAN

Pada umumnya wilayah hutan hujan tropis dicirikan oleh adanya 2 musim dengan perbedaan yang jelas, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Ciri lainnya adalah suhu dan kelembapan udara yang tinngi, demikian juga dengan curah hujan, sedangkan hari hujan merata sepanjang tahun (Walter dalam Wiharto, 2009).


Lokasi dan Karakteristik Ekologis Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan dapat dijumpai di daerah tropis, daerah di antara Capricorn Tropis dan Cancer Tropis. Di daerah ini, matahari bersinar sangat kuat dan dengan kuantitas waktu yang sama setiap hari sepanjang tahun, menjadikan iklim hangat dan stabil. Banyak negara memiliki hutan hujan. Negara-negara dengan jumlah hutan hujan terbesar adalah:

  1. Brazil
  2. Kongo, Republik Demokratik
  3. Peru
  4. Indonesia
  5. Kolombia
  6. Papua Nugini
  7. Venezuela
  8. Bolivia
  9. Meksiko
  10. Suriname

Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara 1.750 millimetre (69 in) dan 2.000 millimetre (79 in). Sedangkan rata-rata temperatur bulanan berada di atas 18 °C (64 °F) di sepanjang tahun. Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.200 m dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering (tidak tergenang air dalam waktu lama), dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata (jumlah bulan kering < 2).


Produktivitas Ekosistem Dunia dan Kaitannya dengan Hutan Hujan Tropis

Jumlah total energi yang terbentuk melalui proses fotosintesis perunit area perunit waktu di sebut produktivitas primer kotor, namun demikian tidak semua energi yang dihasilkan melalui fotosintesis ini diubah menjadi biomassa, tetapi sebagian dibebaskan lagi melalui proses respirasi. Produktivitas primer bersih dengan demikian adalah hasil fotosintesis dikurangi dengan respirasi.

Jika Tabel 1 diperhatikan dengan seksama maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain produktivitas primer bersih hutan hujan tropis adalah yang tertinggi di banding wilayah lain, yang mencapai 1000-3500 g/m2/tahun, disusul oleh hutan musim tropis yang mencapai 1000-2500 g/m2/tahun. Daerah daratan yang memiliki produktivitas terendah adalah gurun dan semak-gurun yang hanya berkisar 10-250 g/m2/tahun.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Hutan Hujan Tropis.

Produktivitas merupakan parameter ekologi yang sangat penting. Produktivitas ekosistem adalah suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem.

Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang dramatis, maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme-organisme yang menyusun ekosistem (Jordan, 1985). Produktivitas khususnya di wilayah tropis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah:


  • Suhu dan Cahaya Matahari

Suhu udara di daerah dataran rendah hutan hujan tropis tidak pernah turun sampai pada titik beku. Sebagian besar suhu pada wilayah ini berkisar antara 20-28 0 C, global bervariasi berdasarkan keadaan atmosfer, lintang, dan ketinggian. Suhu Udara di daerah hutan hujan tropis tidak pernah turun sampai sampai mencapai titik beku (00 C) namun pada daerah yang sangat tinggi dimana kadang-kadang tapi sangat jarang suhu turun hampir mencapai titk beku .

Suhu rata-rata pada sebagian besar daerah adalah 270C, dan kisaran suhu bulanan berkisar 24-280C, yang dengan demikian kisaran suhu musiman ini jauh lebih kecil dibanding kisaran suhu siang dan malam (diurnal) yang dapat mencapai 100. Suhu maksimum jarang mencapai 380C juga jarang jatuh sampai di bawah 200C.


  • Curah Hujan

Di daerah hutan hujan tropis jumlah curah hujan per tahun berkisar antara 1600 sampai dengan 4000 mm (Warsito, 1999) dengan sebaran bulan basah 9,5-12 bulan basah (Sanches, 1992). Kondisi ini menjadi wilayah ini memiliki curah hujan yang merata hampir sepanjang tahun yang akan sangat mendukung produktivitas yang tinggi. Hujan selain berfungsi sebagai sumber air juga berfungsi sebagai sumber hara. Whitmore (1986) mengatakan bahwa banyak nitrogen yang terfiksasi selama terjadi badai dan turun ke bumi bersama dengan hujan.


  • Produktivitas Serasah

Produktivitas serasah di hutan hujan tropis adalah juga yang tertinggi di banding dengan wilayah-wilayah lain sebagaimana yang terlihat pada Table 2. Oleh karena produktivitas serasah yang tinggi maka akan memberikan keuntungan bagi vegetasi untuk meningkatkan produktivitas karena tersedianya sumber hara yang banyak.


  • Tahap Suksesi Komunitas

Produktivitas vegetasi juga mengikuti pola perubahan yang terjadi selama suksesi. Pada Gambar 1 terlihat adanya gradasi peningkatan produktivitas vegetasi selama masa awal suksesi, diikuti dengan mulai menurunnya produktivitas vegetasi setelah mencapai puncak Botkin et al. membuat suatu model untuk memprediksi pertumbuhan biomassa tegakan hutan dan menemukan bahwa tegakan mencapai puncak pertumbuhannya pada usia sekitar 200 tahun, dan kemudian berkurang 30-40% setelah usia tersebut.

Menurut Barbour at al. penurunan ini disebabkan karena: (1) Proporsi alokasi produktivitas primer bersih yang sangat besar ke struktur biomassa non fosintesis, (2) Keterbatas tajuk pohon dan orientasi daun, (3) Terikatnya hara di dalam struktur biomassa pohon (4) Menurunnya efisiensi fotosintesis dari individu pohon yang telah tua.


  • Tanah.

Tanah adalah faktor di daerah tropis yang tidak mendukung tingginya produktivitas yang tinggi. Tanah di hutan hujan tropis adalah tanah yang berumur sangat tua, kecuali tanah vulkanik. Periode Pleistocene tidak berpengaruh sama sekali pada tanah disini, dan kemungkinan besar tanah disini berasal dari periode Tertiary).

Pencucian terjadi menurut Brady (1974) karena beberapa hara tersimpan di permukaan tanah liat atau pada bahan organik koloid, Permukaan ini bermuatan negatif. Ion-ion bermuatan positif seperti K+, Ca++, dan NH4 + akan bergabung dengan permukaan yang memiliki muatan negatif. Kemampuan tanah untuk mempertahankan kation pada permukaan liat maupun humus terutama ditentukan oleh nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK)nya.


Tipe Hutan Hujan Tropis Menurut Ketinggian Tempat

Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan hujan tropis dibedakan menjadi tiga zona atau wilayah sebagai berikut.

Baca Juga :  Komposisi Penduduk

  1. Zona 1 dinamakan hutan hujan bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 -1.000 m dari permukaan laut.
  2. Zona 2 dinamakan hutan hujan tengah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 1.000 – 3.300 m dari permukaan laut.
  3. Zona 3 dinamakan hutan hujan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 3.300 – 4.100 m dari permukaan laut.

Tumbuhan Penyusun Hutan Hujan Tropis

Tumbuhan utama penyusun hutan hujan tropis yang basah (lembab), biasanya terdiri atas tujuh kelompok utama, yaitu:


  • Pohon-pohon Hutan

Pohon-pohon ini merupakan komponen struktural utama, kadang-kadang untuk mudahnya dinamakan atap atau tajuk (canopy). Kanopi ini terdiri dari tiga tingkatan, dan masing-masing tingkatan ditandai dengan jenis pohon yang berbeda. Tingkatan A merupakan tingakatan tumbuhan yang menjulang tinggi, dengan ketinggian lebih dari 30 meter. Pohon-pohonnya dicirikan dengan jarak antar pohon yang agak berjauhan dan jarang merupakan suatu lapisan kanopi yang bersambung.


  • Terna

Pada bagian hutan yang kanopinya tidak begitu rapat, memungkinkan sinar matahari dapat tembus hingga ke lantai hutan. Pada bagian ini banyak tumbuh dan berkembang vegetasi tanah yang berwarna hijau yang tidak bergantung pada bantuan dari luar. Tumbuhan yang demikian hidup dalah iklim yang lembab dan cenderung bersifat terna seperti paku-pakuan dan paku lumut (Selagenella spp.) dengan bagian dindingnya sebagian besar terdiri dari tumbuhan berkayu. Terna dapat membentuk lapisan tersendiri, yaitu lapisan semak-semak (D), terdiri dari tumbuhan berkayu agak tinggi. Lapisan kedua yaitu semai-semai pohon (E) yang dapat mencapai ketinggian 2 meter.


  • Tumbuhan Pemanjat

Tumbuhan ini bergantung dan menunjang pada tumbuhan utama dan memberikan hiasan utama pada hutan hujan tropis. Tumbuhan pemanjat ini lebih dikenal dengan sebutanLiana. Tumbuhan ini dapat tumbuh baik, besar dan banyak, sehingga mampu memberikan salah satu sifat yang paling mengesankan dari hutan hujan tropis. Tumbuhan ini dapat berbentuk tipis seperti kawat atau berbentuk besar sebesar paha orang dewasa.

Tumbuhan ini seperti menghilang di dalam kerimbunan dedaunan atau bergantungan dalam bentuk simpul-simpul tali raksasa (ingat dalam film Tarzan, the Adventure). Sering pula tumbuhan ini tumbuh di percabangan pohon-pohon besar. Beberapa diantaranya dapat mencapai panjang sampai 200 meter.


  • Epifita

Tumbuhan ini tumbuh melekat pada batang, cabang atau pada daun-daun pohon, semak, dan liana. Tumbuhan ini hidup diakibatkan oleh kebutuhan akan cahaya matahari yang cukup tinggi. Beberapa dari tipe ini hidup di atas tanah pada pohon- pohon yang telah mati. Tumbuhan ini pada umumnya tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap inang yang menunjangnya. Tumbuhan ini pun hanya memainkan peran yang kurang berarti dalam ekonomi hutan.


  • Pencekik Pohon

Tumbuhan pencekik memulai kehidupannya sebagai epifita, tetapi kemudian akar- akarnya menancap ke tanah dan tidak menggantung lagi pada inangnya. Tumbuhan ini sering membunuh pohon yang semula membantu menjadi inangnya. Tumbuhan pencekik yang paling banyak dikenal dan melimpah jumlahnya, baik dari segi jenis ataupun populasinya, adalahFircus spp.

yang memainkan peranan penting baik dalam ekonomi maupun fisiognomi hutan hujan tropis. Biji-biji dari tumbuhan pencekik ini berkecambah diantara dahan-dahan pohon besar yang tinggi atau semak yang merupakan inangnya. Pada stadium ini tumbuhan pencekik masih berupa epifit, namun akar-akarnya bercabang-cabang dan menujam ke bawah melalui batang- batang inangnya hingga mencapai tanah.

Kemudian batang-batang pohon itu tertutup dan terjalin oleh akar-akar tumbuhan pencekik dengan sangat kuat. Setelah beberapa waktu tertentu inang pohon pun akan mati dan membusuk meninggalkan pencekiknya. Sementara itu tajuk tumbuhan pencekik menjadi besar dan lebat.


  • Saprofita

Tipe tumbuhan ini mendapatkan zat haranya dari bahan organik yang telah mati bersama-sama denganparasit-parasit. Tumbuhan ini merupakan komponen heterotrof yang tidak berwarna hijau di hutan hujan tropis. Jenis tumbuhan ini terdiri atas cendawan atau jamur (fungi), dan bakteri.

Tumbuhan ini dapat membantu terjadinya penguraian organik, terutama yang hidup di dekat permukaan lantai hutan. Namun beberapa jenis anggrek tertentu, suku Burmanniaceae dan Gentianaceae, jenis-jenis Triuridaceae dan Balanophoraceae yang sedikit mengandung klorofil dapat hidup dengan cara saprofit yang sama.

Tumbuhan ini banyak ditemukan pada lantai hutan yang memiliki rontokkan daun-daun yang cukup tebal dan terjadi pembusukkan yang nyata. Tumpukan dedaunan tersebut dapat dijumpai pada rongga-rongga atau sudut-sudut diantara akar-akar banir pohon-pohon.


  • Parasit

Jenis tumbuhan ini biasanya mengambil unsur hara dari pohon inangnya untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan ini hidupnya hanya untuk merugikan tumbuhan inangnya. Tumbuhan ini dapat berupa cendawan dan bakteria yang digolongkan dalam 2 sinusia penting.

Pertama adalah parasit akar yang tumbuh di atas tanah dan yang kedua adalah setengah parasit (hemiparasit) yang tumbuh seperti epifita di atas pohon. Parasit akar jumlahnya sangat sedikit dan tidak seberapa penting artinya, namun bila dikaji secara mendalam akan sangat menarik sekali. Hemiparasit yang bersifat seperti epifit jenisnya sangat banyak sekali dan jumlahnyanya pun melimpah ruah serta banyak dijumpai di seluruh hutan hujan tropis. Kebanyakan hemiparasit adalah dari suku benalu (Loranthaceae).


Komponen Penyusun Hutan Hujan Selain Tumbuhan


  • Hewan

Hutan hujan menyediakan makanan untuk hewan, sehingga hutan hujan tropis di jadikan rumah bagi berbagai jenis hewan di antarnya mamalia, reptile, burung, amphibi, serangga dan ikan yang hidup di perairan hutan hujan tropis.

Perairan hutan hujan tropis termasuk sungai, anak sungai, danau, dan rawa-rawa adalah rumah bagi mayoritas spesies ikan air tawar. Lembah sungai Amazon sendiri memiliki 3000 spesies yang diketahui dan kemungkinan spesies yang tidak teridentifikasi dalam jumlah yang sama.


  • Manusia Hutan Hujan

Hutan hujan tropis merupakan rumah bagi manusia pedalaman yang bergantung pada sekitar mereka untuk makanan, tempat berlindung, dan obat-obatan. Saat ini hanya sedikit manusia hutan yang hidup dengan cara tradisional; kebanyakan telah digantikan dengan para penetap dari luar atau telah dipaksa oleh pemerintah untuk menyerahkan gaya hidup mereka.


demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Ciri Hujan Tropis : Pengertian, Fungsi, Faktor, Tipe, Komponen, Tumbuhan Penyusun, Persebaran, Kondisi Umum, Lokasi, Karakteristik, Ekosistem Terbesar, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.

Posting pada SD