Asal Usul Kota Bekasi

Diposting pada

Sejarah Kota Bekasi

Pada awalnya Kota bekasi  merupakah hanya sebuah kecamatan dari Kabupaten Bekasi. Kemudian tahun 1982 kecamatan bekasi dinaikkn statusnya menjadi Kota Administratif Bekasi yang pada masa itu hanya terdiri empat kecamatan yaitu kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Bekasi Timur, dan Bekasi Utara, serta meliputi 18 kelurahan dan 8 desa.  Dan pada 1996 Kota Administratif Bekasi dinaikkan lagi statusnya menjadi Kotamadya dan sekarang dikenal dengan nama Kota Bekasi. seiring perkembangannya, saat ini kota bekasi menjadi wilayah industri dan wiayah tinggal kaum urban. Kota yang lokasinya berada dalam lingkungan megapolitan ini, adalah salah satu kota besar yang menempati posisi keempat di Indonesia yang ada di provinsi Jawa Barat.

√ Asal Usul Kota Bekasi : Sejarah, Geografi, Kependudukan, Perekonomian, Pemerintand dan Infrastruktur

Geografi Kota Bekasi

Secara geografis Bekasi terletak pada ketinggian 19 m diatas permukaan laut. Kota bekasi berada di sebelah timur Jakarta, dan berbatasan dengan Jakarta Timur di sebelah barat, kota Depok di sebelah barat daya, kabupaten Bekasi di utara dan timur, serta kabupaten Bogor di selatan. Dan total luas daerahnya, lebih dari 50 % yang telah jadi kawasan efektif perkotaan yaitu 90 % sudah menjadi kawasan perumahan, 3 % sudah digunakan sebagai perdagangan, 4 % sudah menjadi kawasan industri, dan yang sisanya sebagai bangunan lainnya.


Kependudukan Kota Bekasi

Berdasarkan pada data sensus 2008, kepadatan jumlah pendudu di kecamatan Bekasi Utara adalah kecamatan paling padat di daerah kota Bekasi yang kepadatan mencapai 16.008 jiwa/km² serta di kecamatan Mustika Jaya kepadatan penduduknya mencapai 4.081 jiwa/km² dan menjadi yang paling rendah. Disamping itu para pencari kerja yang terdaftar di kota ini didominasi lulusan SMA/sederajat yaitu sekitar 65.6 % dari total keseluruhan pencari kerja yang terdaftar.

Baca Juga :  Apa Itu Jurnal Pembalik

Seiring bertambahnya penduduk, beberapa lokasi pemukiman juga ikut mengalami perkembangan di daerah Kemang Pratama dan Perumahan Harapan Indah yang luas lahan keseluruhannya mencapai 2000 hektar. Selain itu juga pengembang Summarecon Agung berencana akan membangun sebuah kota mandiri Summarecon Bekasi yang mencapai luas 300 ha di daerah kecamatan Bekasi Utara.


Perekonomian Kota Bekasi

Pada mulanya perekonomian Kota Bekasi cuma berkembang di lokasi jalan Ir. H. Juanda membujur sepanjang 3 km tepatnya dari alun-alun kota sampai dengan terminal Kota. Di jalan tersebut terdapat berbagai macam pusat pertokoan yang sudah dibangun sejak tahun 1978. Kemudian sejak tahun 1993, kawasan sepanjang Jl. Ahmad Yani ini mengalami perkembangan jadi lokasi perdagangan yaitu dengan munculnya beberapa pusat perbelanjaan dan sentra niaga. Pertumbuhan wilayah perdagangan itu berkembang sampai dengan jalan K.H. Noer Ali di Kalimalang, Harapan Indah dan Kranji. Terdapat beberapa mal di kota Bekasi yaitu Mega Bekasi Hypermal, Mal Metropolitan, Plaza Pondok Gede, Bekasi Square, Bekasi Cyber Park, Grand Mal, Giant, Bekasi Trade Centre, Makro, Hypermart, dan Carrefour.


Pemerintahan Kota Bekasi

Pada 27 Januari 2008, teat diselenggarakannya pilkad pemilihan walikota dan wakil walikota, yang diikuti masing-masing 3 pasangan calon, yaitu : Mochtar Mochammad-Rahmat Effendi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Awing Asmawi-Ronny Hermawan dari Partai Demokrat, Partai Golongan Karya (Golkar) serta gabungan dari beberapa partai lain, serta Ahmad Syaikhu-Kamaludin Djaini dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kemudian Pilkada ini dimenangkan oleh pasangan calon Mochtar Mochammad-Rahmat Effendi yang selanjutnya dilantik menjadi pasangan walikota dan wakil walikota Kota Bekasi.


Infrastruktur Kota Bekasi

Dalam memberikan pelayanan warganya, Kota bekasi menyediakan bus antar kota dan dalam kota untuk mengangkut penumpang menuju ke berbagai jurusan. Saah satunya Kereta komuter Line (KRL) Jabotabek jurusan Bekasi-Jakarta Kota/Tanjung Priok/Tanah Abang mengangkut warga kota yang bekerja di kota Jakarta. Selain itu tersedia juga bus pengumpan TransJakarta dari Kemang Pratama, Harapan Indah, dan Galaxi City.

Baca Juga :  Bencana Alam

Bekasi banyak menggunakan angkutan kota seperti minibus, memiliki kapasitas penumpang maksimal 14 orang, biasanya disebut dengan KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI sendiri melayani warga kota dari terminal Bekasi menuju perumahan yang berada di daerah kota Bekasi. Sedangkan transportasi seperti ojek dan becak juga tetap digunakan sebagai alat transportasi angkutan dalam perumahan.

Kota Bekasi dilalui Jalan Tol dari Jakarta-Cikampek, dengan jumlah empat gerbang tol sebagai akses ke kota Bekasi seperti Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, Pondok Gede Barat, dan Bekasi Timur. Dan juga jalan tol Lingkar Luar Jakarta dengan jumlah sebanyak empat gerbang tol sebagai akses meliputi Jati Asih, Jati Warna, Bintara, dan Kalimalang. sekarang ini sedang berlangsung pembangunan Jalan Tol arah Becakayu dari Bekasi Utara-Cawang-Kampung Melayu, yaitu sebagai akses alternatif dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Sebagai kota satelit dari Jakarta, tingginya jumlah tingkat kemacetan pada saat jam sibuk biasa terjadi terutama yang berada di jalan antara Jakarta dan Bekasi, dam hal ini tak lepas dari masalah jumlah ruas jalan yang tersedia karena sudah tak seimbang tingginya mobilitas kendaraan yang melintas. Ditambah lagi kerusakan sebagian besar akses jalan terutama di daerah Bekasi Utara.


Gambar Kota Bekasi

gambar kota beksi

Peta Kota Beksi

peta kota bekasi

Logo Kota Bekasi

logo kota bekasi

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Asal Usul Kota Bekasi : Sejarah, Geografi, Kependudukan, Perekonomian, Pemerintahan, Infrastruktur, Gambar, Peta, Logo, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD