Pengertian Asteroid
Asteroid adalah planet minor atau planetoid yaitu benda-benda luar angkasa yang berukuran lebih kecil dibanding planet,namun lebih besar daripada meteoroid. Asteroid beda dengan komet dari jika dilihat dengan mata, yakni komet menampakkan koma sementara asteroid tidak. Sama halnya dengan planet dan komet, asteroid pun bergerak mengelilingi Matahari.
Sebagian besar kelompok asteroid sering dilihat berada di antara orbit planet Mars atau Yupiter.Pada Daerah ini biasa dikenal sebagai Sabuk Utama . Selain itu pun asteroid yang mendiami daerah Sabuk Utama,dan ada juga kelompok asteroid dengan orbit yang berbeda-beda, misalnya kelompok Trojan dan kelompok asteroid AAA.
Asal Usul Asteroid
Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, yang merupakan benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Seperti layaknya planet-planet yang lain, asteroid juga bergerak mengitari matahari.
Tempat peredaran asteroid menyebar di antara lintasan peredaran planet Mars dan Yupiter, dan membentuk sabuk yang bagian tengahnya berjarak lebih kurang 2.8 satuan astronomi (sa) dari matahari.
Para ahli astronomi menyatakan dalam sebuah teori bahwa asteroid adalah sisa-sisa planet yang meledak sebelumnya dan mengorbit matahari di antara orbit-orbit Mars dan Yupiter. Planet tersebut bergerak hingga jarak yang terlalu dekat dengan Yupiter sehingga hancur karena adanya gaya gravitrasi planet Yupiter. Kepingan-kepingan planet saling berbenturan sehingga menyebabkan orbit-orbit yang berbeda.
Ada sebuah teori lain menjelaskan bahwa asteroid adalah bongkahan-bongkahan benda-benda angkasa yang tidak pernah dapat membentuk planet pada waktu system tata surya terbentuk. Hal ini karena adanya gaya gravitasi dari planet Yupiter, yang menghalangi bongkahan-bongkahan benda angkasa tersebut untuk saling menarik dan membentuk sebuah bentuk yang utuh.
Material yang terkandung dalam asteroid antara lain mineral logam beku,batu, dan gas. Asteroid merupakan planet berbatu yang kecil. Ukuran yang terkecil adalah 1 km lebih dan yang terbesar 700 km. Ahli astronomi memperkirakan ada jutaan asteroid di angkasa. Dari data yang ada, diperkirakan asteroid dengan diameter lebih dari 1 km berjumlah total antara 1,1 hingga 1,9 juta. Sebagian besar ditemukan di daerah khusus asteroid antara planet mars dan planet yupiter.
Ciri-ciri Asteroid
-
Bentuknya tidak beraturan
Tidak seperti planet, asteroid mempunyai bentuk yang tidak beraturan.Tapi, Bentuk dari asteroid ini lebih mirip dengan bebatuan kecil warna- warni penghias lampu, kadang lonjong, kadang bulat tapi mempunyai sudut-sudut.Oleh karena itu, asteroid merupakan batu ruang angkasa. Sedangkan permukaan asteroid pun tidak rata, tapi ada lubang-lubang kecil dan kawah.
-
Mengorbit pada matahari
Sebagian besar benda langit memang tidak mempunyai aktivitas yg sama yaitu mengorbit mengelilingi matahari. Tidak cuma planet saja asteroid pun mengorbit matahari. Asteroid tersebut mempunyai lintasannya sendiri untuk mengorbit pada matahari yang berbentuk lonjong . Dalam berputarnya mengelilingi matahari, asteroid berputar- putar atau terkadang sampai terjatuh tak tentu arah. Keadaan yang begitulah terkadang akan membuat bahaya karena jika menyentuh Bumi maka permukaan Bumi akan rusak dan bisa merusak kehidupan manusia di bumi.
-
Tersusun dari debu dan es
Elemen yang menyusun asteroid berasak dari debu dan es. Debu- debu tersebut akan menjadi beku karena adanya keberadaan es ini,dengan begiitu ditambah dengan jarak yang sangat jauh dari matahari.
-
Jumlahnya sangat banyak
Jumlah asteroid amatlah banyak di luar angkasa sana,lebih dari ribuan. Asterid tersebar di semua bagian langit, tapi yang paling banyak ada di sabuk asteroid yaitu di antara orbit planet Mars atau Jupiter. Di sabuk asteroid tersebut jumlah asteroid sekitar 750.000 asteroid.
-
Benda langit yang tidak aktif
Asteroid adalah satu satu nya benda langit yang tidak aktif,meskipun benda ini bergerak bebas di angkasa. Benda tersebut hanya mengorbit matahari saja dan tak aktif seperti meteor.
Jenis-jenis Asteroid
-
Jenis C (karbon yang kabu- abuan)
Adalah salah satu asteroid yang tersusun darti tanah liat dan batuan silikat. Asteroid tersebut kebanyakan akan berada di luar sabuk utama.
-
Jenis S (asteroid silicaceous)
Adalah asteroid yang terbuat dari bahan besi ataupun nikel. Kebanyakan mendominasi di sabuk dalam.
-
Jenis M (asteroid metalik)
Adalah asteroid yang terdiri dari besi atau nikel yang berwarna merah. Biasanya berada di tengah sabuk utama.
-
Jenis V
Adalah asteroid yang berasal dari batuan basaltik.
Contoh-contoh Asteroid
-
Ceres
Ceres merupakan sebuah planet kecil yang terletak di Sabuk Asteroid. Ceres ditemukan pada 1 Januari 1801 .pada Awalnya ketika ditemukan Ceres dianggap sebagai sebuah planet, tapi setengah abad kemudian dan selama 150 tahun seterusnya, Ceres dipastikan sebagai asteroid.
Pada 24 Agustus 2006, Persatuan Astronomi Internasional sudah memutuskan untuk mengubah status Ceres menjadi benda angkasa terbesar di sabuk asteroid utama.
-
Pallas
Pallas merupakan asteroid besar yang terletak dibagian di sabuk asteroid sistem tata surya dan merupakan asteroid kedua yang sudah ditemukan. Ditemukan serta dinamakan oleh astronom Heinrich Wilhelm Matthaus Olbers pada tahun 1802.Pallas adalah salah satu dari 5 asteroid besar . Asteroid lumayan besar itu tak termasuk 704 Interamnia. Pallas berukuran sama seperti 4 Vesta.
-
Vesta
Vesta merupakan objek terbesar kedua di sabuk asteroid, dengan panjang diameter sebesar 530 kilometer serta diperkirakan mempunyai massa 9% dari massa seluruh sabuk asteroid. Dia sudah ditemukan oleh astronom Jerman Heinrich Wilhelm Olbers pada tanggal 29 Maret 1807.
Nama Vesta diambil dari nama dewi perawan dalam mitologi Romawi, yang merupakan dewi pelindung atau penjaga untuk rumah dan perapian. Vesta ialah asteroid yang paling terang. Jarak yang terjauh Vesta dari Matahari sedikit lebih jauh dibanding jarak antara Ceres atau Matahari, sementara orbit Vesta sepenuhnya yang ada di dalam orbit Ceres.
-
Hygiea
Hygiea adalah sebuah asteroid yang letaknya ada di sabuk asteroid utama. Dengan begitu, diameter yang membujur sepanjang 300-500 km, dan mempunyai berat kira-kira 2,9% dari total massa sabuk, merupakan objek terbesar ke-4 di wilayah tersebut dalam hal volume dan massa. Dia adalah yang terbesar untuk kelas asteroid gelap tipe-C dengan permukaan yang sangat kaya karbon.
Walaupun merupakan benda terbesar di wilayahnya, karena permukaannya yang gelap dan jaraknya yang secara rata-rata lebih jauh pada Matahari, maka ia tampak sangat redup saat diamati dari Bumi. Karena alasan tersebutada beberapa asteroid kecil yang lebih dulu ditemukan oleh Annibale de Gasparis sebelum dia menemukan Hygiea.
Pada sebagian besar oposisi, Hygiea memiliki magnitudo 4 order lebih redup daripada Vesta. Yang Mengamati Hygiea akan banyak memerlukan setidaknya teleskop 100mm , sementara pada oposisi perihelik, dia mungkin bisa diamati dengan binokular .
Penemuan Asteroid
Penemuan asteroid berawal ketika para ahli astronomi melihat ada kekurangan pada Hukum Bode, hukum yang mereka gunakan untuk menaksir jarak relative antara planet-planet dengan Matahari.
Hukum Bode dikemukakan oleh Johann Elert Bode, seorang ahli astronomi Jerman, pada tahun 1772. Bode menyatakan bahwa jarak yang semakin besar antara planet dan Matahari mengikuti suatu perbandingan yang teratur. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata Hukum Bode tidak dapat diterapkan pada Neptunus dan Pluto.
Sebelum ditemukan Neptunus dan Pluto, Hukum Bode dianut oleh para ahli astronomi. Mereka menemukan masalah ketika dihadapkan pada fakta bahwa jarak antara Mars dan Jupiter sangat besar. Hal itu tentu saja tidak dapat dijelaskan dengan Hukum Bode. Para ahli astronomi menyimpulkan bahwa ada planet di antara Mars dan Jupiter yang belum dapat mereka temukan.
Pada 1 Januari 1801, seorang ahli astronomi Italia bernama Guiseppi Piazzi mengumumkan bahwa ia menemukan sebuah benda di antara Mars dan Jupiter. Piazzi mempunyai kecenderungan bahwa benda itu adalah komet. Mendengar temuan Piazzi, Bode menyimpulkan benda itu adalah planet yang dicari-cari para ahli astronomi.
Orbit Asteroid
Orbit asteroid sangat berbeda dengan orbit planet. Saat mengorbit, asteroid kadang menjadi sangat dekat dengan Matahari. Salah satunya adalah Hidalgo. Orbit Hidalgo kadang berjarak 30 juta kilometer atau separuh jarak Merkurius ke Matahari.
Orbit asteroid dapat saling menyilang satu sama lain. Bidang orbit asteroid juga sering membentuk sudut yang lebih besar daripada 30° dengan bidang orbit planet.
Semua asteroid mengorbit Matahari dalam arah yang sama dengan planet-planet. Sebagian besar asteroid bergerak dalam daerah sabuk asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, namun sebagian lagi bergerak diluarnya.
Asteroid yang orbitnya melewati orbit bumi dinamakan asteroid “Apollo”. Banyak diantara asteroid yang sudah dinamakan oleh parailmuwan dengan nama para ilmuwan yang menemukannya.
Sabuk Asteroid
Sabuk asteroid adalah bagian Tata Surya yang terletak kira-kira antara orbit planet Mars dan Jupiter. Jaraknya antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari dan diduga merupakan sisa dari bahan formasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi Yupiter. Asteroid bisa masuk ke dalam daerah sabuk asteroid disebabkan karena adanya tarikan gravitasi matahari. Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah objek tak beraturan yang disebut asteroid atau planet kerdil.
Sabuk asteroid dibagi menjadi sabuk dalam dan luar sabuk. Sabuk dalam, yang terdiri dari asteroid yang berada dalam jarak 250 juta mil (402 juta km) dari Matahari, mengandung asteroid yang terbuat dari logam. Sabuk luar, yang meliputi asteroid 250 juta mil (402 juta km) di luar Matahari, terdiri dari asteroid berbatu. Asteroid ini terlihat lebih gelap daripada asteroid dari sabuk dalam, dan kaya akan karbon.
Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Kuiper dan scattered disc
Klasifikasi Asteroid
Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar dikelompokkan ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type)
- C-type (karbon)– Ini membuat sekitar 75 persen dari semua asteroid yang dikenal. C-jenis asteroid yang benar-benar dianggap komposisinya sama dengan matahari , hanya tanpa hidrogen,disertai dengan helium dan bahan yang mudah terbakar. C-type sangat gelap dan menyerap cahaya dengan mudah, dan dapat ditemukan di tepi luar dari sabuk utama.
- S-type (silicaceous)– Ini membuat sekitar 17 persen dari semua asteroid yang diketahui. Komposisi mereka adalah besi terutama logam dan besi-magnesium silikat, dan mereka ditemukan di tepi bagian dalam dari sabuk utama.
- M-jenis (logam)– membuat sekitar 8 persen sisa asteroid, terbuat dari besi logam dan ditemukan di wilayah tengah sabuk utama.
Karakteristik dan Sifat Fisis Asteroid
Asteroid dapat diamati dalam berbagai cara, pertama-tama, melalui pengamatan optik, mmeungkinkan untuk mempelajari cahaya tampak, menyimpulkan banyak karakteristik tubuh (seperti kecerahan, dimensi dan bentuk). Dengan pengamatan spektroskopi juga memungkinkan untuk mempelajari cahaya pada panjang gelombang yang berbeda, memiliki indikasi pada komposisi kimia dari asteroid.
Kecerahan asteroid di langit tergantung pada yang ukuran , jarak dan reflektifitas. Ukuran fisik diukur dari ukuran sudut asteroid dan jarak. Jarak asteroid itu diperoleh dari kedudukannya di orbit. Penentuan reflektifitas dengan membandingkan kecerahan cahaya dalam spektrum inframerah.
Faktor yang penting untuk menentukan nilai kecerlangan asteroid : seberapa baik asteroid diterangi oleh matahari (juga disebut fase objek), bentuk dan komposisi kimianya. Para astronom melihat cahaya bersinar dari asteroid yang merefleksikan sinar matahari. Beberapa sinar matahari dipantulkan dan sebagian diserap. Ketika sebuah asteroid menyerap cahaya dari matahari, cahaya itu diserap ke ruang dari bagian spektrum inframerah, dengan kata lain, sebagai panas. Jumlah cahaya matahari yang diserap, akan sama dengan tingkat kecerahan cahaya yang ditunjukkan asteroid.
Asteroid Dalam Sistem Tatasurya
Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tata surya kita diketemukan dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen.
Di antara planet-planet tersebut, 13.350 memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto), yaitu129342 Ependes
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Apa itu Asteroid : Pengertian, Ciri, Jenis, Contoh, Penemuan, Asal Usul, Orbit, Sabuk, Klasifikasi, karakteristik, Sifat, Sistem Tata Surya, semoga bermanfaat