Tindakan Sosial

Diposting pada

Pengertian Tindakan Sosial

Pengertian tindakan sosial merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang individu yang diarahkan pada lingkungan, biasanya pada tindakan orang lain. Tindakan sosial yang di dasari dari individu akan memberi pengaruh pada perubahan dalam masyarakat. Baik perubahan yang dapat menimbulkan dampak postif maupun perubahan yang dapat menimbulkan dampak negatif.

Tindakan Sosial


Ciri-Ciri Tindakan Sosial

Ada 5 ciri pokok  Tindakan sosial menurut Max Weber  sebagai  berikut:

  1. Jika  tindakan manusia  itu menurut aktornya mengandung makna subjektif dan hal  ini bisa meliputi berbagai  tindakan nyata
  2. Tindakan nyata  itu bisa bersifat membatin  sepenuhnya
  3. Tindakan  itu  bisa  berasal  dari  akibat  pengaruh  positif  atas  suatu  situasi,  tindakan yang sengaja diulang, atau  tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam dari pihak mana  pun
  4. Tindakan  itu  diarahkan  kepada  seseorang  atau  kepada  beberapa  individu
  5. Tindakan  itu memperhatikan  tindakan orang  lain dan  terarah  kepada orang  lain  itu.

Selain  kelima  ciri pokok  tersebut, menurut Weber  tindakan sosial dapat pula dibedakan dari sudut waktu sehingga ada tindakan yang diarahkan kepada waktu sekarang, waktu  lalu, atau waktu yang akan datang. Sasaran suatu tindakan social bisa individu tetapi juga bisa kelompok atau sekumpulan orang. Campbell  (1981).


Tipe Tindakan Sosial

Weber membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe yaitu:


  1. Tindakan rasionalitas instrumental (Zwerk Rational)

Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya. Contohnya : Seorang siswa yang sering terlambat dikarenakan tidak memiliki alat transportasi, akhirnya ia membeli sepeda motor agar ia datang kesekolah lebih awal dan tidak terlambat. Tindakan ini telah dipertimbangkan dengan matang agar ia mencapai tujuan tertentu. Dengan perkataan lain menilai  dan  menentukan  tujuan  itu dan bisa saja  tindakan  itu dijadikan sebagai cara untuk mencapai  tujuan  lain.

Baca Juga :  Fungsi Ginjal


  1. Tindakan rasional nilai (Werk Rational)

Sedangkan tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut. Contoh : perilaku beribadah atau seseorang mendahulukan orang yang lebih tua ketika antri sembako. Artinya, tindakan sosial ini telah dipertimbangkan terlebih dahulu karena mendahulukan nilai-nilai sosial maupun nilai agama yang ia miliki.


  1. Tindakan  afektif/Tindakan yang dipengaruhi emosi  (Affectual Action)

Tipe tindakan sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif sifatnya spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu. Contohnya: hubungan kasih sayang antara dua remaja yang sedang jatuh cinta atau sedang dimabuk asmara.Tindakan ini biasanya terjadi atas rangsangan dari  luar yang bersifat otomatis sehingga bias berarti


  1. Tindakan  tradisional/Tindakan karena kebiasaan (Traditional Action

Dalam tindakan jenis ini, seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Tindakan pulang kampong disaat lebaran atau Idul Fitri.


Teori Tindakan Sosial Max Weber

Tindakan sosial terjadi ketika individu melekatkan makna subjektif pada tindakan mereka. Hubungan sosial menurut Weber  yaitu suatu tindakan dimana beberapa aktor yang berbeda-beda, sejauh tindakan itu mengandung makna dihubungkan serta diarahkan kepada tindakan orang lain. Masing-masing individu berinteraksi dan saling menanggapi .

Weber juga membicarakan bentuk-bentuk empiris tindakan sosial dan antar-hubungan sosial tersebut. Weber membedakan dua jenis dasar dari pemahaman yang bersifat tafsiran dari arti, dari tiap jenis pemahaman ini bisa dibagi sesuai dengan masing-masing pertaliannya, dengan menggunakan tindakan rasional ataupun emosional. Jenis pertama adalah pemahaman langsung yaitu memahami suatu tindakan dengan pengamatan langsung. Kedua, pemahaman bersifat penjelasan. Dalam tindakan ini tindakan khusus aktor ditempatkan pada suatu urutan motivasi yang bisa dimengerti, dan pemahamannya bisa dianggap sebagai suatu penjelasan dari kenyataan berlangsungnya perilaku.


Jenis Tindakan Sosial

Max Weber dalam (J Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2006:18) mengklasifikasikan empat jenis tindakan sosial yang mempengaruhi sistem dan struktur sosial masyarakat yaitu;

Baca Juga :  Garis Khatulistiwa


  • Rasionalitas instrumental

Yaitu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.


  • Rasionalitas yang berorientasi nilai

Alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar, sementara tujuan-tujuannya sudah ada didalam hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut.


  • Tindakan tradisional

Seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar  atau perencanaan.


  • Tindakan afektif

Tindakan ini didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar. Tindakan afektif bersifat spontan, tidak rasional dan merupakan refleksi emosional dari individu.

Menurutnya bahwa keempat tindakan tersebut sulit diwujudkan dalam kenyataan, namun apapun wujudnya hanya dapat dimengerti menurut arti subjektif dan pola-pola motivasional yang berkaitan dengan itu. Sebuah interaksi sosial akan kacau bilamana antara pihak-pihak yang berinteraksi tidak saling memahami motivasi dan makna tindakan sosial yang mereka lakukan.


Macam-Macam Tindakan Sosial


  • Tindakan rasional

Tindakan tersebut juga tindakan instrumental bertujuan. Kata ”rasional” mengandung makna implisit logis dan instrumental untuk mencapai tujuan. Artinya tindakan sosial dilakukan dengan pertimbangan guna mencapai tujuan yang telah dipikirkan sebelumnya.

Sebagai contoh, kamu memilih naik ojek untuk ke kantor daripada angkutan umum lainnya karena ojek dapat menerobos gang-gang sempit supaya kebih cepat sampai. Saat kamu bangun kesiangan, dalam pikiranmu muncul ojek sebagai alternatif transportasi. Akhirnya kamu memutuskan memilih naik ojek agar tidak terlambat. Keputusan naik ojek dalam situasi begitu adalah contoh tindakan sosial intrumental bertujuan. Tujuannya jelas supaya tidak telat.


  • Tindakan berorientasi nilai

Tindakan tersebut dilakukan dengan pertimbangan nilai. Berarti individu yang bertindak mengutamakan apa yang dianggap baik, lumrah,serta wajar atau benar dalam masyarakat di atas tujuan individual. Apa yang dianggap baik dapat bersumber dari etika, agama, atau bentuk sumber nilai lain.

Sebagai contoh, kamu memilih makan dan minum dengan tangan kanan dibanding tangan kiri. Saat sedang dalam jamuan makan malam dengan pejabat, kamu memilih makan dengan sendok. Keputusan untuk makan serta minum dengan tangan kanan atau dengan sendok didasarkan atas pertimbangan nilai. Jika tidak mempertimbangkan nilai, maka tindakan yang dilakukan berpotensi dianggap tak wajar, aneh, bahkan mendapat persepsi negatif serta penolakan dari masyarakat.

Baca Juga :  Penertian Kerja Keras


  • Tindakan afektif

Tipe tindakan tersebut didasarkan atas keterlekatan emosional. Emosional di sini mesti ditegaskan berbeda dengan rasional. Pertimbangan emosional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan perasaan, contohnya: marah, sedih, cinta, empati, simpati, kasihan, bahagia, dan sebagainya. Mesti digarisbawahi bahwa aspek emosional yang muncul adalah reaksi spontan atas apa yang dialaminya. Di sini jelas perbedaannya, jika rasional melibatkan pertimbangan mendalam, emosional cenderung lebih spontan.

Contohnya seseorang yang menangis saat mendengar lagu sedih. Tindakannya berupa menagis dilakukan spontan begitu saja saat mendengarkan lagu. Menangis dalam contoh ini adalah bentuk tindakan afektif. Seorang ibu yang tersenyum bahagia atas kelahiran anaknya walaupun masih merasakan sakit setelah melahirkan adalah contoh tindakan afektif.


  • Tindakan tradisional

Tipe tindakan ini menggunakan tradisi, custom, adat atau kebiasaan masyarakat sebagai pertimbangannya. Biasanya tindakan tradisional dilakukan tanpa perencanaan. Tujuan dan cara melakukannya berbentuk repetitif atau mengulang apa yang biasanya dilakukan.

Contohnya beberapa kelompok masyarakat muslim di Jawa menyelenggarakan tahlilan rutin setiap malam jumat. Upacara-upacara adat untuk memperingati keluarga yang telah meninggal dilakukan oleh beberapa suku di Indonesia dengan cara yang berbeda-beda. Mereka yang ikut merayakan atas nama menjalankan tradisi, berarti melakukan tindakan tradisional.


Komponen Dasar Tindakan Sosial.

Menurut Talcott Parson , ada tiga komponen yang mendasari adanya tindakan sosial.

yaitu :

  • a)Tindakan itu diarahkan pada tujuannya atau memiliki suatu tujuan.
  • b) Tindakan itu terjadi dalam suatu situasi.
  • c) Secara normatif , tindakan diatur oleh penentuan alat dan tujuan

Berdasarkan ketiga komponen diatas , maka kesimpulan daru tindakan sosial adalah suatu kenyataan sosial yang paling sering terjadi.


Hubungan Antara Tindakan Sosial dan Interaksi Sosial

Dalam melakukan tindakan sosial , manusia tidak bisa melepaskan peran dirinya sebagai makhluk individu dan sosial , hal itu disebabkan manusia selalu melakukan hubungan sosial atau disebut interaksi sosial.


demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Tindakan Sosial : Pengertian, Ciri, Tipe, Teori, Jenis, Macam, Komponen Dasar, Hubungan Interaksi, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD