Apa itu Siklus Hidrologi

Diposting pada

Pengertian Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan  siklus air yang berasal dari Bumi lalu menuju ke atmosfer serta kembali lagi ke Bumi yang berproses secara terus menerus. Karena bentuknya memutar dan berlangsung secara terus- menerus hal inilah yang menyebabkan air seperti tak pernah habis. Siklus ini memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di Bumi.


Karakteristik Siklus Hidrologi


  • Siklus Hidrologi Dapat Berupa Siklus Pendek.

Misalnya hujan yang jatuh di laut, danau ataupun sungai yang segera dapat mengalir kembali ke laut.


  • Tidak Adanya Keseragaman Waktu Yang Diperlukan Oleh Suatu Siklus.

Pada musim kemarau terlihat kegiatan daur berhenti, sedangkan pada musim penghujan daur berjalan kembali.


  • Intensitas dan Frekuensi Siklus Tergantung Pada Keadaan Geografis dan Iklim.

Hal ini diakibatkan adanya letak matahari yang berubah-ubah terhadap meridian bumi sepanjang tahun (pada kenyataannya yang berubah-ubah adalah letak planet bumi terhadap matahari).


  • Berbagai Bagian Dari Siklus Dapat Menjadi Sangat Kompleks.

Sehingga kita hanya dapat mengamati bagian akhirnya saja dari suatu hujan yang jatuh di permukaan tanah dan kemudian mencari jalan untuk kembali ke laut.Meskipun konsep siklus hidrologi telah disederhanakan, namun masih dapat membantu memberikan gambaran mengenai proses-proses penting dalam siklus tersebut yang harus dimengerti oleh ahli hidrologi.


Proses Terjadinya Siklus Hidrologi

  1. Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon, matahari juga berperan penting dalam siklus hidrologi. Matahari merupakan sumber energi yang mendorong siklus air,memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang menguap berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
  2. Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
  3. Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Banyak prosesmeteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan permukaan.
  4. Sebagian dari limpasan masuk sungai, got, kali, lembah, dan lain-lain. Semua aliran itu bergerak menuju lautan. sebagian limpasan menjadi air tanah disimpan sebagai air tawar di danau. Tidak semua limpasan mengalir ke sungai, banyak yang meresap ke dalam tanah sebagai infiltrasi. Infiltrat air jauh ke dalam tanah dan mengisi ulang akuifer, yang merupakan toko air tawar untuk jangka waktu yang lama. Sebagian infiltrasi tetap dekat dengan permukaan tanah dan bisa merembes kembali ke permukaan badan air (dan laut) sebagai debit air tanah. Beberapa tanah menemukan bukaan di permukaan tanah dan keluar sebagai mata air air tawar. Seiring waktu, air kembali ke laut, di manasiklus hidrologi kita mulai.
Baca Juga :  Macam Sengketa Internasional

Macam – Macam Siklus Hidrologi


  • Siklus Pendek

Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang.


  • Siklus Sedang

Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.


  • Siklus Panjang

Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.


Unsur – Unsur Utama Dalam Siklus Hidrilogi

  • Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.
  • Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
  • Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.
  • Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.
  • Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan.
  • Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
  • Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
  • Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu hingga .mencapai air tanah atau groundwater.
  • Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut.

Manfaat Siklus Hidrologi

  • Sebagai sarana transportasi aliran sungai, lautan, danau
  • Untuk menjadi kelembaban atmosfer maupun litosfer
  • Membentuk  musim
  • Mempengaruhi iklim, pergerakan udara/angin
  • Menyebarkan berbagai mikroorganisme, biji-bijian, dsb.

Dampak Negatif atau Positif Kegiatan Manusia Terhadap Siklus Hidrologi

Dampak Negatif Aktivitas Manusia Terhadap Siklus Hidrologi


  • Penebangan hutan

Penebangan hutan secara berlebihan yang mengakibatkan pengaruh terhadap resapan air ke dalam tanah. Hutan yang gundul tidak akan dapat menyerap air sehingga ketika hujan turun air akan mengalir langsung ke laut. Karena tidak ada resapan yang terjadi karena hutan gundul, akibatnya lapisan atas tanah dan humus terkikis oleh air yang mengalir.

Terbukanya permukaan tanah menyebabkan kapasitas intersepsi hujan menurun drastis, hujan yang jatuh langsung memukul permukaan tanah dan memecahkan matriks tanah menjadi partikel tanah yang kecil‐kecil. Sebagian dari partikel tanah menutup pori tanah dan memadatkan permukaan tanah, sehingga menurunkan kapasitas infiltrasi. Dengan menurunnya kapasitas infiltrasi maka jumlah aliran permukaan meningkat dan jumlah aliran air yang menuju ke bawah permukaan untuk mengisi air tanah berkurang. Aliran permukaan menjadi energi yang dapat menggerus partikel tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai bagian dari proses erosi.


  • Pembangunan Pemukiman

Pembangunan pemukiman yang tidak memperhatikan aspek lahan serapan air, akibatnya lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air menjadi tertutupi pemukiman, dimana dipastikan sebagian besar halaman pemukiman di tutup oleh jalanan, semen/beton.


  • Manipulasi Manusia Skala Besar

Skala besar manipulasi manusia terhadap air secara signifikan mengubah pola global debit sungai. Perubahan yang dihasilkan di permukaan laut, salinitas laut, dan dalam sifat biofisik dari permukaan tanah pada akhirnya dapat menghasilkan umpan balik iklim.Regulasi manusia dari aliran sungai dan vegetasi kering telah mengurangi limpasan sungai sekitar 324 km/tahun. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut sebesar 0,8 mm /tahun. Angka ini mewakili fraksi yang signifikan dari kenaikan permukaan laut yang diamati dari 1-2 mm / tahun, tetapi berlawanan arah. Jadi, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.


  • Mayoritas Manusia Yang Mempengaruhi Proses Siklus Air di Darat

Penyimpanan air di waduk, pertambangan air tanah, irigasi, urbanisasi, pembakaran, deforestasi, pemanfaatan lahan basah. Penurunan tahunan di limpasan sesuai dengan menurunkan permukaan laut, kalau bukan karena pengalihan manusia dari limpasan, permukaan laut akan naik lebih cepat dari sebenarnya.


  • Pembukaan Lahan

Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alihfungsikan menjadi lahan industri, perumahan, atau lahan pertanian. Akibatnya daerah resapan air menjadi berkurang.

Baca Juga :  Pengertian Pencemaran Air


  • Pemakaian Berbagaai Zat Kimia

Berbagai zat kimia yang dilepaskan ke udara maupun lingkungan sebagai akibat aktivitas manusia juga mempengaruhi kandungan air hujan yang turun ke bumi. Berbagai kandungan zat kimia tersebut akan terakumulasi dengan air hujan yang membahayakan bagi manusia yang terjadi saat ini.


Tahapan-Tahapan Terjadinya Siklus Hidrologi


  • Evaporasi

Evaporasi adalah istilah lain dari penguapan. Penguapan yang mengawali terjadinya siklus hidrologi ialah  penguapan dari air yang ada di Bumi, contohnya samudera, laut, danau, rawa, sungai , bendungan , sampai  di area persawahan. Semua air itu akan berubah menjadi uap air karena adanya pemanasan dari sinar matahari. Hal inilah yang disebut dengan evaporasi/penguapan.


  • Transpirasi

Transpirasi  adalah Penguapan yang terjadi di jaringan makhluk hidup.Transpirasi ini terjadi di jaringan hewan ataupun tumbuhan.

Sama halnya dengan evaporasi, transpirasi ini pun mengubah air yang berwujud cair dari jaringan makhluk hidup itu menjadi uap air. Uap air ini pun akan terbawa ke atas, yakni ke atmosfer. Tapu, biasanya penguapan yang terjadi karena transpirasi ini jumlahnya lebih sedikit atau lebih kecil dibanding penguapan yang terjadi karena evaporasi.


  • Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah gabungan dari evapotasi dan juga transpirasi. Sehingga bisa dikatakan bahwa evapotranspirasi ini merupakan total penguapan air atau penguapan air secara keseluruhan, baik yang ada di permukaan Bumi atau tanah ataupun di jaringan makhluk hidup. Dalam siklus hidrologi, evapotranspirasi ini sangatlah mempengaruhi jumlah uap air yang naik ke atas atau ke atmosfer Bumi.


  • Sublimasi

Sumblimasi adalah  proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air, tanpa harus lewat proses cair terlebih dahulu.

Sublimasi ini juga tak sebanyak penguapan (evaporasi maupun transpirasi), tapi meski sedikit tetap saja sublimasi ini berkontribusi erat pada jumlah uap air yang terangkat ke atmosfer. Dibandingkan dengan evaporasi ataupun transpirasi, proses sublimasi ini berjalan lebih lambat dari pada keduanya


  • Kondensasi

Kondensasi adalah proses berubahnya uap air menjadi partikel- partikel es . Saat uap dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, serta sublimasi sudah mencapai atmosfer, uap air itu berubah menjadi partikel  es yang berukuran kecil.


  • Adveksi

Adveksi adalah  perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya tapi masih dalam satu horizontal. Jadi sesudah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam dan gelap, awan itu bisa berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.


  • Presipitasi

Presipitasi adalah proses mencairnya awan hitam akibat adanya pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada tahapan inilah munculnya hujan. Sehingga awan hitam yang tebentuk dari partikel es itu mencair dan air itu jatuh ke Bumi menjadi sebuah hujan. Tapi, tidak semua presipitasi menghasilkan air.


  • Run Off

Tahapan run off ini terjadi saat sudah di permukaan Bumi. Saat awan sudah mengalami proses presipitasi dan menjadi air yang jatuh ke Bumi, maka air itu akan mengalami proses run off. Run off atau limpasan tersebut adalah proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menjuju ke tempat yang lebih rendah yang terjadi di permukaan Bumi. Pergerakan air itu bisa terjadi lewat saluran- saluran, contohnya saluran got, sungai, danau, muara sungai, sampai samudera. Proses tersebut menyebabkan air yang sudah melalui siklus hidrologi akan kembali menuju ke lapisan hidrosfer Bumi.


  • Infiltrasi

Infiltrasi adalah Proses pergerakan air ke dalam pori- pori tanah. Proses infiltrasi akan secara perlahan membawa  air tanah untuk menuju kembali ke laut.

Setelah lewat proses run off dan infiltrasi, kemudian air yang sudah mengalami siklus hidrologi akan kembali berkumpul ke lautan. Dalam waktu yang berangsunr- angsur, air itu akan kembali mengalami siklus hidrologi yang baru, dimana diawali dengan evaporasi


Macam-Macam Siklus Hidrologi


  • Siklus hidrologi pendek

Siklus hidrologi pendek adalaj siklus hidrologi yang tak mengalami proses adveksi. Uap air yang terbentuk lewat siklus hidrologi akan diturunkan lewat hujan yang terjadi di daerah sekitar laut itu. Penjelasan tentang siklus hidrologi pendek ini ialah sebagai berikut:

  • Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan serta menjadi uap air.
  • Uap air itu akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
  • Awan yang terbentuk itu akan menjadi hujan di sekitar permukaan laut .
  •  Siklus Hidrologi Sedang

Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang biasanya terjadi di Indonesia. Hasil dari siklus hidrologi sedang ini ialah turunnya hujan di atas daratan. Hal tersebut karena proses adveksi akan membawa awan yang terbentuk ke atas daratan. penjelasan tentang siklus hidrologi sedang ini ialah sebagai berikut:

Baca Juga :  Coelenterata

  • Air laut yang kena panas sinar matahari akan mengalami penguapan serta menjadi uap air.
  • Uap air yang tellah terbentuk mengalami proses adveksi karena adanya angin serta tekanan udara,sampai bergerak menuju ke daratan. Di atmosfer daratan, uap air itu akan membentuk awan lalu akan berubah menjadi hujan.
  • Air hujan yang jatuh di permukaan Bumi atau daratan kemudian akan mengalami run off, menuju ke sungai dan kembali ke laut.
  • Siklus hidrologi panjang

Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di daerah beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan. Lewat siklus hidrologi panjang ini hujan tak langsung berbentuk air, tapi turun dalam bentuk salju ataupun gletser terlebih dahulu. Penjelasan tentang siklus hidrologi sedang ini ialah sebagai berikut:

  • Air laut yang kena panas sinar matahari akan mengalami penguapan serta menjadi uap air.
  • Uap air yang sudah terbetuk itu mengalami proses sublimasi.
  • Lalu terbentukla awan yang mengandung kristal- kristal es.
  • Awan mengalami proses adveksi lalu bergerak ke daratan.
  • Awan akan mengalami presipitasi kemudian turun sebagai salju.
  • Kemudian Salju akan terakumulasi menjadi gletser.
  • Gletser itu akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara serta membentuk aliran sungai.
  • Air dari gletser dan mengalir di sungai itu lalu akan kembali ke laut.

Upaya Manusia untuk Memperbaiki atau Meningkatkan Siklus Hidrologi

  • Dengan menjaga sanitasi lingkungan, terutama pada pengolahan limbah.

Fungsi utama pengolahan limbah adalah memecah kotoran dan menghapus mikroba berbahaya dari air. Limbah tanaman juga memiliki peran untuk bermain dalam menghilangkan bahan kimia berbahaya dari air. Campur tangan manusia dalam siklus hidrologi dapat menyebabkan masalah yang sama dan terkait.


Misalnya, pengalihan air sungai untuk irigasi banjir memiliki dampak besar pada tabel air tanah setempat, dengan mengisi kembali akuifer secara lokal oleh kebocoran dari kanal dan sawah irigasi, seperti irigasi banjir telah memberikan cara untuk irigasi sprinkler selama beberapa dekade terakhir.Dibagian padat penduduk dunia, air melewati sistem sanitasi merupakan proporsi yangsubstansial dari aliran air di sungai. Hal ini untuk mencegah terjadinya pencemaran air permukaan dan air tanah yang sangat berguna bagi kehidupan manusia ataupun mahluk hidup lain.


  • Penggunaan bahan kimia dengan bijaksana, supaya tidak mencemari lingkungan.

Hal ini sangat penting karena bahan kimia menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan baik tanah, udara maupun air.


  • Melakukan eksploitasi atau pertambangan dengan bijaksana dan mengutamakan atau mengedepankan pelestarian lingkungan.
  • Pembuatan waduk untuk menghindari kekeringan pada waktu musim kemarau. Dan untuk menampung kelebihan air di waktu musim hujan tiba.
  • Pengalihan air untuk pembangkit listrik tenaga air.
  • Melakukan penghijauan pada daerah resapan air dan Stop Illegal Logging, penebangan hutan secara serampangan dan terus menerus akan berakibat fatal terhadap siklus daur air, dimana air hujan yang jatuh ke lahan yang telah gundul tidak mampu lagi deserap oleh tanah, sehingga suplai air tanah lama kelamaan akan berkurang. Hutan yang telah gundul menjadi pemicu terjadinya bencana alam, seperti banjir bandang, dan tanah longsor. Tidak kah kita merasa iba terhadap saudara-saudara kita yang
  • Pembuatan teras dalam pengelolaan lahan dapat meningkatkan laju infiltrasi dan menurunkan aliran permukaan. Vegetasi yang ditanam dan serasah yang dihasilkannya akan meningkatkan kekasaran permukaan tanah, sehingga menurunkan laju aliran permukaan dan akhirnya menurunkan energi gerusannya terhadap tanah. Penurunan laju aliran permukaan akan menurunkan jumlah erosi yang terjadi. Pembuatan waduk atau dam untuk mengendalikan banjir dapat mengancam kelestarian biota air.
    Aliran air yang masuk ke dalam waduk dan membawa hara mineral akibat erosi di bagian hulu sungai, dapat meningkatkan kandungan hara dalam waduk. Peningkatan hara mineral akan memacu pertumbuhan ganggang yang menimbulkan peristiwa etrofikasi dan pada akhirnya mengancam kelestarian biota perairan tersebut. Penjelasan tentang etrofikasi dibahas dalam bagian konservasi tanah dan air.

Demikianlah Artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Apa itu Siklus Hidrologi : Pengertian, Karakteristik, Proses, Macam, Unsur Utama, Manfaat, Dampak Positif, Negatif, Tahapan, Upaya Memperbaiki, Macam Semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya

Posting pada SD