Tulang

Diposting pada
tulang

Pengertian Tulang

Tulang merupakan jaringan yang kuat serta tangguh yang memberi bentuk pada tubuh. Tanpa tulang tubuh kita tidak akan bisa berdiri tegak. Tulang berfungsi sebagai sistem gerak pada makhluk hidup.  Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bergerak. System gerak pada manusia didukung oleh 2 komponen utama, yakni tulang dan otot. Otot disebut alat gerak aktif serta tulang disebut alat gerak pasif. Tulang adalah alat gerak pasif sebab tulang tidak bisa bergerak sendiri, tapi mesti digerakkan oleh otot.


Perkembangan dan Pertumbuhan Tulang

Osifikasi adalah sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan (kartilago) yang berkembang menjadi tulang keras.

Pertumbuhan tulang bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Pertumbuhan tulang ini akan lengkap pada bulan ketiga kehamilan. Pertumbuhan tulang bayi di dalam rahim dipengaruhi oleh hormon plasenta dan kalsium. Setelah anak lahir, proses pertumbuhan tulangnya diatur oleh hormon pertumbuhan, kalsium, dan aktivitas sehari-hari. Osteoblas dan osteoklas berperan dalam proses pembentukan tulang, dimana keduanya bekerja secara bertolak belakang (osteoblas memicu pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas menghambat pertumbuhan tulang) agar tercapai proses pembentukan tulang yang seimbang.

Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.

Pada awalnya pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum.

Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.


Efek Hormon Terhadap Pertumbuhan Tulang


Hormon Pertumbuhan (Growth Hormon)

  • Merupakan efek paling utama dari GH
  • Pertumbuhan tulang dapat berupa penebalan atau pertumbuhan panjang
  • Ke 2 pertumbuhan tersebut ditingkatkan oleh hormone pertumbuhan
  • Hormone ini merangsang poliferasi tulang rawan epifis shga menyediakan lbh banyak ruang untuk membentuk tulang dan merangsang aktivitas osteoblas
  • Apabila lempeng epifis telah tertutup,tulang tdk lagi bertambah panjang walaupun terdapat hormone peertumbuhan
Baca Juga :  Arti Kata Budidaya

Parathyroid Hormon (PTH)

Fungsinya mempertahankan konsentrasi serum kalsium pada rentang yang sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik turunnya kadar kalsium serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan intestinal .


Hormon Lain

Estrogen menstimulasi absorbsi kalsium dan melindungi tulang dari pengaruh PTH. Efek hormon ini menyebabkan oeteoporosis. Thyroxin meningkatkan pembentukan dan resobsi tulang tetapi lebih dominan resorbsi sehingga hyperthyroid dihubungkan dengan besarnya pembongkaran tulang dan osteoporosis.


Fungsi Tulang

  • Penunjang dan pemberi bentuk tubuh.
  • Pelindung alat-alat vital tubuh contohnya otak, jantung, paru-paru dsb.
  • Penyusun rangka tubuh.
  • Tempat melekatnya otot.
  • Tempat pembentukan sel-sel darah.
  • Tempat penyimpanan mineral yaitu kalium dan fosfor.

Jenis-jenis Tulang


  • Tulang Rawan (kartilago)

Jika kalian memegang daun telinga atau ujung hidung, tentu terasa lentur. Mengapa begitu? Daun telinga serta ujung hidung terasa lentur karena dibentuk serta di tompang oleh tulang rawan.

Rangka bayi dalam kandungan hampir semuanya tersusun atas tulang rawan. Tulang rawan itu akan berkembang menjadi tulang keras, walaupun tidak seluruhnya. Sehingga pada orang dewasa, tulang rawan hanya ada pada tempat-tempat tertentu, yakni daun telinga, ujung hidung, laring, trakea, permukaan persendian tulang, antara tulang rusuk,tulang dada, serta antara ruas-ruas tulang belakang.Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) serta matriks (bahan dasar yang keras pada tulang).

Tulang rawan bisa dibedakan menjadi 3 macam, yakni tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, serta tulang rawan fibrosa.

  • Tulang rawan hialin, bersifat halus, transparan, dan mempunyai matriks yang homogen. Tulang rawan hialin ada pada permukaan persendian serta dinding trakea.
  • Tulang rawan elastis, bersifat lentur serta matriks mengandung serabut elastis yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastis ada pada ujung hidung dan daun telinga.
  • Tulang rawan fibrosa, bersifat kurang lentur serta matriks mengandung banyak serabut kolagen. Tulang rawan fibrosa ada diantara ruas-ruas tulang belakang serta tulang rawan pada lutut (tendon dan ligamentum).

  • Tulang Keras (osteon)

Beda dengan tulang rawan, tulang keras adalah kumplan dari sel-sel tulang (osteosit). Sel-sel tulang mengeluarkan matriks yang mengandung zat kapur serta fosfor sehingga tulang menjadi keras dan tidak lentur. Matriks tulang yang rapat serta padat akan membentuk tulang kompak. Matriks tulang yang tidak padat serta berongga-rongga akan membentuk tulang kosong (tulang spons). Sebagian besar dari tulang keras tersebut akan menyusun rangka tubuh.


Sifat Dinamis Tulang


  • Pengaruh Latihan Fisik terhadap Massa Tulang

Latihan fisik menstimulasi osteoblas dengan adanya arus listrik yang dihasilkan ketika stress mengenai tulang, terutama bagian permukaan periosteal tulang. Latihan fisik juga meningkatkan struktur tulang selama masa pertumbuhan dan mengurangi kehilangan massa tulang pada individu usia lanjut.


  • Kalsium dalam Tubuh

Kalsium memiliki berbagai fungsi penting dalam fisiologi tubuh. Fungsi kalsium antara lain merupakan pembentuk utama tulang dan gigi, berfungsi untuk integritas sistem saraf dan otot, serta mempengaruhi aktifitas sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin .

Kalsium masuk ke dalam tubuh melalui saluran gastro-intestinal, dan diabsorpsi terutama dalam usus halus bagian atas dengan difusi pasif dan transport aktif. Agar dapat diabsorpsi dengan baik oleh tubuh, kalsium hendaklah dalam bentuk larutan dan terioonisasi .

Kalsium didistribusi dengan cepat ke jaringan skeletal. Kalsium serum normal berkisar antara 9-10,4 mg/dL (Sukandar et al., 2008). Ekskresi kalsium melalui urine, keringat, dan terutama melalui fases. Ekskresi melalui urine tidak melebihi 150 mg/hari. Ekskresi melalui urine menurun dengan bertambahnya usia .

Baca Juga :  APBD dan APBN


  • Peran Kalsium dalam Tulang

Kalsium dalam tulang disimpan dalam bentuk kristal hidroksiapatit (CaHPO4). Jumlah kalsium pada masa dewasa normal berkisar 1000-1200 g dan kira-kira 99% diantaranya berada dalam tulang. Sebagian kalsium yang terionisasi berada dalam bentuk ikatan dengan anion, terutama fosfat anorganik dan sitrat. Kalsium dalam tulang terdapat dalam dua bentuk, sebagian kecil dalam bentuk cadangan yang labil dan mudah diganti, dan sebagian besar merupakan cadangan yang stabil.


Struktur Tulang

Tulang panjang seperti tulang paha terdiri dari 2 struktur yang berbeda yakni tulang kompak (kortikal) serta tulang spons (cancellous atau trabecular). Tulang kompak membentuk silinder padat ada bagian poros tengah tulang di sekitar rongga sumsum tulang. Tulang kompak berjumlah 80 % dari massa tulang dalam tubuh manusia. Tulang spons ada di ujung tulang panjang, menyumbang sekitar 20 % dari total massa tulang dan mempunyai struktur seperti sarang lebah.

Tulang tersebut sendiri sebagian besar terdiri dari 10-20 % air, sekitar 60-70% ialah mineral tulang serta sisanya adalah kolagen (Kolagen merupakan protein berserat utama dalam tubuh), namun tulang mengandung sejumlah kecil zat lain contohnya protein dan garam anorganik. Komposisi komponen mineral tulang bisa diperkirakan sebagai hidroksiapatit (HA) yaitu gabungan antara kalsium dan fosfat, dengan rumus kimia Ca10 (PO4) 6 (OH) 2.

Pada ujung-ujung tulang pipa ada perluasan bentuk sebagai fungsi guna berhubungan dengan tulang lain. Ujung tulang yang melebar tersebut tersusun atas tulang spons yang disebut epifise. Bagian tengan diantara ujung yang meluas diasebut diafise yaitu tulang kompak yang di dalamnya ada rongga yang disebut rongga sumsum tulang. Antara epifise serta diafise ada daerah yang disebut cakra epifise. Daerah cakra epifise itulah yang bisa tumbuh serta bertambah panjang selama seseorang masih dalam pertumbuhan.


Bentuk-bentuk Tulang


  • Tulang Pipa (panjang)

Mempunyai bentuk seperti tabung yang berongga. Tulang pipa bisa ditemukan di tulang paha, tulang betis , tulang hasta, tulang kering, serta tulang pengumpil.


  • Tulang Pendek

Mempunyai bentuk seperti kubus. Tulang tersebut hanya ditemukan di pangkal kaki, pangkal lengan, serta ruas-ruas tulang belakang.


  • Tulang Pipih

Sesuai namanya bentuk tulan tersebut pipih atau lempengan. Tulang pipih berfungsi guna penyusun dinding rongga atau sebagai pelindung. Contoh tulang pipih yaitu tulang rusuk, tulang belikat, serta tulang tengkorak.


  • Tulang Irregular

Tulang yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Tulang irregular bisa ditemukan pada tulang-tulang muka serta tulang belakang.


Proses Terbentuknya Tulang

Dalam tahap perkembangan embrio rangka tubuh masih berbentuk tulang rawan. Kartilago dibentuk dari sel-sel mesenkim. Didalam kartilago itu akan diisi oleh osteoblast. Osteoblast adalah sel pembentuk tulang keras. Osteoblast akan mengisi jaringan sekelilingnya serta membentuk osteosit (sel-sel tulang).Sel-sel tulang di bentuk secara kosentris (dari arah dalam ke luar), setiap sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah serta serabut saraf, membentuk system Havers. Di dalam tulang ada sel-sel osteoklas. Sel-sel tersebut berfungsi menyerap kembali sel tulang yang telah rusak serta dihancurkan. Adanya aktivitas sel osteoklas tersebut yang menyebabkan tulang bisa berongga. Rongga ini nanti akan diisi oleh sumsum tulang.

Proses pembentukan tulang dinamakan osifikasi. Proses tersebut dibedakan menjadi 2, yakni osifikasi intramembranosa dan osifikasi intrakartilagenosa. Osifikasi intramembranisa dinamakan penulangan langsung (osifikasi primer). Proses tersebut terjadi pada tulang pipih, contohnya tulang tengkorak. Penulangan tersebut hanya terjadi sekali serta tidak akan terulang lagi untuk selamanya. Contoh osifikasi intrakartilagenosa ialah pembentukan tulang pipa yang akan menyebabkan tulang bertambah panjang di daerah cakra epifise.

Baca Juga :  Clash Of Clans COC Mod Apk TH 14 Unlimited Elixir, Gems & Gold


Faktor Pembentukan dan Reabsorpsi Tulang 


  • Vitamin D

Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan deficit mineralisas, deformitas dan patah tulang.


  • Horman Parathyroid dan Kalsitonin

Merupakan hormone utama pengatur homeostasis kalsium. Hormon parathyroid mengatur konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian dengan cara merangsang perpindahankalsium dari tulang. Sebagian respon kadar kalsiumdarah yang rendah, peningkatan hormone parathyroid akan mempercepat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan pembentukan kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan kalsium dalam tulang.


  • Peredaran Darah

Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan menurunnya pasokan darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang mengalami osteoporosis (berkurang kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah.

Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak diman lebih banyak terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.


Berdasarkan Bentuknya Tulang Dapat Diklasifikasikan


  • Tulang Panjang / Tulang Pipa

Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan untuk bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung tulang panjang yang dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat epifis memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinalpada anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami kalsifikasi. Misalnya pada tulang humerus dan femur.


  • Tulang Pendek

Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan tangan. Bentuknya tidak teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.


  • Tulang Pipih

Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta scapula (tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.


  • Tulang Tak Beraturan

Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang kanselous di antara tulang  kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.


  • Tulang Sesamoid

Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut).

Bentuk dan kontruksi tulang  ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.


  • Kerangka

Sebagian besar tersusun atas tulang. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh.

Kerangka dibagi menjadi :

  1. Tulang kepala: 8 buah
  2. Tulang kerangka dada: 25 buah
  3. Tulang wajah: 14 buah
  4. Tulang belakang dan pinggul: 26 buah
  5. Tulang telinga dalam: 6 buah
  6. Tulang anggota gerak atas: 64 buah
  7. Tulang anggota gerak bawah: 62 buah

Pengaruh Suplemen Kalsium Terhadap Massa Tulang

Pemberian suplemen kalsium ditujukan pada individu-individu yang tidak dapat mengkonsumsi kalsium sesuai dengan yang dianjurkan,misalnya pada individu dengan osteopenia atau osteoporosis, wanita yang perimenopouse dan postmenopouse, ibu yang menyusui lebih dari satu bayi, vegetarian, dan individu yang pada usia pertumbuhan kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium seperti, keju, susu, dan sayuran hijau dalam asupannya sehari-hari .


Gambar Tulang Manusia

gambar tulang manusia

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Tulang : Pengertian, Fungsi, Jenis, Sifat Dinamis, Struktur, Bentuk, Proses Terbentuknya, Faktor, Klasifikasi, Pengaruh, Gambar, Perkembangan, Pertumbuhan, Efek Hormon, semoga bermanfaat

Posting pada SD