Pengertian Paragraf

Diposting pada

Pengertian Paragraf

Paragraf merupakan suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang kedudukannya lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Atau bisa diartikan pula paragraf ialah bagian dari sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat, yang berisiskan tentang informasi dari penulis untuk pembaca dengan pikiran utama sebagai pusatnya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Paragraf terdiri beberapa kalimat yang berhubungan antara satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang mengahasilkan sebuah informasi. Paragarf juga bisa disebut sebagai penuangan ide dari penulis melalui beberapa kalimat yang berkaitan dan mempunyai satu tema. Paragraf juga bisa disebut sebagai karangan yang singkat.

Pengertian Paragraf


Ciri – Ciri Paragraf

Setelah kalian mengetahui tentang pengetian dari paragraf kini mari kita pelajari tentang ciri-ciri sebuah paragraf. Adapun ciri-cirinya ialah sebagai berikut:

Pada Kalimat baris pertama terletak agak dalam. yaitu, dengan jarak lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa. Untuk kalimat pada baris selanjutnya ini biasanya lebi maju dari kalimat pad abaris pertama.

Paragraf mempunyai dua jenis kalimat. Yakni, kalimat utama dan juga kalimat penjelas.

Sebuah paragraf biasanya memakai satu kalimat utama dan juga beberapa kalimat penjelas.

Kalimat utama atau disebut kalimat topik adalah kalimat pokok atau gambaran umum tentang ide yang ingin di sampaikan. Sedangkan kalimat penjelas ialah gambaran rinci dari ide yang akan di sampaikan. Dengan kata lain kalimt penjelas menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat pada kalimat topik. Misalnya adalah, kita ingin membahas masalah bola. Maka kalimat utama paragraf tersebut ialah gambaran umum tentang bola, sedangkan kalimat penjelasnya bisa berupa gambaran khusus tentang bola.


Jenis – Jenis Paragraf

Dengan ciri-ciri  paragraf yang telah disebutkan di atas, kita bisa memahami bagai mana dentuk sebuah paragraf itu. Selanjutnya akan kita akan bahas tentang jenis-jenis dari paragraf. Adapun jenisnya ialah sebagai berikut:

Paragraf berdasarkan jenis ceritanya yakni:


  • Paragraf Narasi

Paragraf Narasi ialah paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan urutan waktunya. Paragraf narasi terdiri dua jenis yakni narasi kejadian dan juga narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian ialah paragraf yang menceritakan suatu kejadian. Sedangkan paragraf narasi runtut cerita ialah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dengan sebuah tindakan yang menghasilkan sesuatu berlanjut ketahap berikutnya hingga tahap ahir dari cerita.

Baca Juga :  Pengertian Berdaulat


  • Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik  kepada orang lain.  Tujuan paragraf eksposisi adalah untuk memberikan informasi kepada oarang lain. guna memahami paragraf eksposisi kita harus mengana lisis dan menghubungkan dengan  pengetahuan ynag kita miliki.


  • Paragraf Agumentasi

Paragraf Agumentasi adalah paragraf yang diguakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis yang disertai bukti dan fakta (yang benar terjadi). Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut ialah benar adanya dan terbukti nyata.


  • Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang memiliki tujuan untuk membujuk orang lain supaya melakuan sesuatu yang di inginkan oleh penulisnya. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, penulis harus bisa pembaca percaya dengan disertai dengan pembuktian yang nyata.


  • Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terlatak di awal paragraf. Dan kalimat penjelasnya diletakkan setelah kalimat utama.


  • Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir paragraph. kalimat penjelsanya diletakan sebelum kalimat utama.


  • Paragraf Campuran (deduktifinduktif)

Paragraf campuran (deduktifinduktif) adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. dan kalimat penjelasnya berada di tengah-tengah paragraf.


Fungsi Paragraf

Adapun fungsi dari pagraf sediri ialah sebaga berikut ini :


  1. Mengekspresikan Gagasan Yang Tertulis

Maksudnya mengekspresikan gagasan disisni adalah memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam rangkaian kalimat yang tersusun sehingga membentuk suatu kesatuan.


  1. Untuk Menandai Peralihan Gagasan Baru

Maksudnya sebuah karangan yang terdiri beberapa paragraf mempunyai beberapa ide atau gagasan. Dan ide atau gagasan tersebuat teletad di masing masing paragraf. Sehingga apabila kita membuat paragraf baru maka kita juga membuat gagasan baru.


  1. Untuk Memudahkan Menulis dan Pembaca

 yaitu memudahkan penulis dalam menyusun gagasannya. Dan juga untuk memudahkan pembaca dalam memahami gagasan dari penulis.


  1. Memudahkan Pengembangan Topik

yaitu dalam mengembangkan topik sebuah  karangan ke dalam bentuk pemikiran yang lebih kecil.


  1. Untuk Memudahkan Pengendalian Variable

yaitu pengarang lebih mudah dalam mengendalikan variabel, terutama pada karangan yang terdiri dari banyak variabel.


Syarat Paragraf

Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.


  • Kesatuan Paragraf

Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.


  • Kepaduan Paragraf

Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancer serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta sfrasa penghubung dapat dimanfaatkan. Selengkapnya mengenai syarat paragraf.


  • Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraf deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.

Baca Juga :  Apa Itu Erosi

Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.

Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.

Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.

Di dalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.


  • Metode Definisi

Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.


  • Metode Proses

Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.


  • Metode Contoh

Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.


  • Metode Sebab-Akibat

Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentatif murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.


  • Metode Umum-Khusus

Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan.

Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.


  • Metode Klasifikasi

Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.

Baca Juga :  Komponen Peta


Unsur-Unsur Dalam Paragraf

Dalam sebuah paragraf harus terdapat tiga unsur penting agar suatu tulisan bisa dikatakan paragraf. Tiga unsur tersebut yakni ide pokok atau gagasan utama, kalimat utama dan kalimat penjelasan.

  • Ide pokok atau gagasan utama adalah ide yang menjiwai paragraf atau bisa dikatakan inti dari sebuah paragraf. Misalnya kebanjiran.
  • Kalimat utama adalah kalimat yang merepresentasikan ide utama dalam sebuah paragraf. Misalnya: Terjadi bencana banjir sabtu malam di daerah Garut, Bandung.
  • Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan atau detail-detail tambahan dalam sebuah paragraf. Misalnya: Terjadi bencana banjir sabtu malam di daerah Garut, Bandung. Bencana ini merobohkan puluhan rumah warga yang berada di daerah bantaran sungai. Meskipun sangat Dahsyat namun tidak sempat memakan korban jiwa.

Struktur Pembentukan Paragraf

Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam yaitu kalimat topik atau kalimat pokok, dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama paragraf. Ada pun kalimat penjelas atau kalimat pendukung sesuai dengan namanya adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama paragraf.


Tujuan Paragraf


  • Pemberian Arahan

Adanya pemberian petunjuk kepada para pembaca seperti di bawah ini.
bagaimana cara menjalankan mesin
menggunakan obat
meminum obat
bagaimana merangkai bunga
dan sebagainya


  • Penjelasan akan Suatu Hal

Mendeskripsikan akan suatu hal yang mesti diketahui oleh orang lain. Contohnya adalah di bawah ini.
deskripsi pentingnya lari pagi
deskripsi akan lingkungan mesti lestari
dan sebagainya


  • Penceritaan Peristiwa

Pemberian informasi akan sesuatu yang terjadi di sebuah lokasi pada waktu tertentu


  • Rangkuman

Adanya pembuatan tulisan yang diringka agar menjadi lebih singkat. Contohnya adalah dari sebuah buku menjadi selembar kertas dengan tidak menghilangkan inti dari tulisan utama.


Contoh Paragraf Dedukatif


  • Contoh 1

“Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.”


  • Contoh 2

“Orang yang sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah peluang dan memanfaatkan peluang itu untuk meraih suatu keberhasilan. Kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang itulah yang menghantar Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi Universitas Padjadjaran Bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon keliling yang memberikan pelayanan “door to door”.


  • Contoh 3

Kebersihan itu dinilai sangat penting bagi kesehatan sebab itu kita harus menjaga kebersihan baik itu dari makanan maupun tempat tinggal


demikianlah artikel pembahasan mengenai Pengertian Paragraf : Ciri, Jenis, Fungsi, Syarat, Unsur, Struktur, Tujuan, Beserta Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD