Vitamin

Diposting pada

Sejarah Vitamin

Sebelum abad ke duapuluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Sebagai misal telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.

Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupadengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makananyang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan denganmemberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk.

Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain kabohidrat, lemak dan proteinsebagai energy, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin, sehinggadiperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari 20macam vitamin. Polish kemudian member nama faktor diet esensial ini dengan vitamin.Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-1935) dan kemudian penyelidikanR Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia viatamin dengankoenzim.

Vitmain A ditemukan pada tahun 1913 oleh Mc. Collum dan Davis. Vitamin A adalah vitamin antioksidan yang larut dalam lemak dan penting bagi penglihatan dan pertumbuhantulang. Secara luas vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan precursor/ provitamin A/ karotenid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol. Retinol diserap dalam bentuk prekursor.

Vitamin

Pengertian Vitamin

Vitamin adalah sebuah zat senyawa yang kompleks yang sangat berguna dalam proses metabolisme tubuh kita. Vitamin membantu proses pengaturan kegiatan pada tubuh kita. Tanpa vitamin, maka makhluk hidup tidak bisa melakukan aktivitas serta kemungkinan untuk terserang penyakit akan sangat tinggi.


Definisi Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah “vitamin” sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.

Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.


Fungsi Vitamin

  • Mengatur metabolisme tubuh.
  • Menguatkan gigi dan tulang.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  • Mempercepat penyembuhan luka.
  • Merangsang pertumbuhan serta perkembangan tubuh.
  • Sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh.
  • Memperlambat proses penuaan sebab terkandung antioksidan.

Macam Jenis Vitamin


Vitamin Larut Air

  • Vitamin B

Vitamin B berperan dalam proses metabolisme di dalam tubuh terutama ketika pelepasan energi tubuh. Vitamin B berfungsi sebagai koenzim yang bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh pada berbagai jenis sumber energi. Vitamin B pun berperan dalam pembentukan sel darah merah. Vitamin B bisa ditemukan dalam gandum, ikan, serta sayur-sayuran hijau.

  • Vitamin B1

Vitamin B1 dikenal dengan sebutan Tiamin yang mempunyai fungsi guna menjaga kesehatan kulit serta turut membantu mengubah karbohidrat menjadi energi yang dipelukan guna aktivitas sehari-hari. Selain itu, vitamin tersebut membantu metabolisme protein dan lemak.

  • Vitamin B2

Vitamin B2 atau dikenal dengan riboflavin mempunyai peranan dalam regenerasi energi bagi tubuh lewat proses respirasi (pernapasan). Vitamin tersebut berperan dalam proses pembentukan molekul steroid, sel darah merah, serta glikogen.

  • Vitamin B3

Vitamin B3 atau niasin berperan dalam proses metabolisme protein, lemak, serta karbohidrat menjadi energi tubuh. Vitamin ini bisa menjaga kadar tekanan darah, kadar gula darah, penyembuhan vertigo dan migraine, serta menyembuhkan dari racun-racun tetentu. Vitamin B3 banyak terkandung di dalam bahan makanan hewani contohnya hati, ginjal, daging unggas, dsb. Kekurangan vitamin B3 bisa menyebabkan kejang, keram otot, muntah-muntah, gangguan pencernaan, serta mual.

Baca Juga :  Metabolisme

  • Niasin (Asam Nikotinat atau Antipelagra)

ada beberapa fungsi yang bisa diberikan oleh niasin, yaitu sebagai agen pertumbuhan dan perkembangbiakan sel, perombakan karbohidrat, lemak, serta protein, bisa mencegah penyakit pellagra, memelihara pencernaan, serta berperan sebagai koenzim yang diperlukan oleh semua proses yang dialami oleh makhluk hidup.

  • Vitamin B5

Vitamin B5 atau Asam Pantotenat berperan di dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin tersebut berperan besar dalam menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dengan otak serta memproduksi senyawa contohnya asam lemak, sterol, serta hormon-hormon tubuh. Vitamin B5 bisa ditemukan di dalam daging hewani, susu, sayuran hijau, serta kacang hijau.

  • Asam Pantotenat

Vitamin tersebut berfungsi sebagai koenzim A yang berperan dalam proses pembentukan lemak dan protein. Selain itu, asam pantotenat berperan sebagai penjaga kadar gula dalam darah. Vitamin ini banyak ada di sayuran hijau, ragi, hati, daging, serta kuning telur.

  • Vitamin B6

Vitamin B6 biasa disebut piridoksin berperan dalam proses metabolisme tubuh terutama dalam proses pemecahan lemak contohnya spingolipid dan fosfolipid. Vitamin ini berperan dalam pembentukan antibodi pada tubuh dalam menyerang zat asing. Vitamin tersebut banyak ditemukan di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, serta ikan.

  • Vitamin B11

Vitamin B11 biasa disebut dengan asam folat sangat berperan dalam proses pembentukan sel darah merah. Selain itu, vitamin B11 berfungsi sebagai antianemia pernisiosa, membentuk asam nukleat (DNA dan RNA), serta metabolisme kelompok metil.

  • Vitamin B12

Vitamin B12 biasa disebut sianokobalamin berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukan molekul DNA serta RNA, seta pembentukan platelet darah. Vitamin tersebut hanya ditemukan pada hewan. Oleh sebab itu, orang yang vegetarian sering mengalami masalah tentang vitamin ini.

  • Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat mempunyai peranan dalam menangkal radikal bebas di dalam tubuh karena mengandung senyawa antioksidan. Vitamin ini berperan sebagai pembentuk kolagen yang merupakan penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, serta jaringan tubuh lainnya. Karena vitamin ini bisa menangkal radikal bebas, maka vitamin ini bisa menurunkan laju mutasi sel dalam tubuh sehingga bisa menurunkan pertumbuhan penyakit degeneratif seperti kanker.


Vitamin Tidak Larut Air

  • Vitamin A

Vitamin A dikenal dengan nama retinol adalah vitamin pembentuk pigmen mata di retina. Oleh sebab itu, vitamin ini berhubungan dengan penglihatan. Selain itu, vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan kulit serta imunitas tubuh. Vitamin A mempunyai sifat mudah rusak akibat terpapar panas, serta udara.

Vitamin A banyak terkandung di dalam susu, ikan , sayur-sayuran serta buah-buahan. Kekurangan vitamin ini bisa menyebabkan katarak, rabun senja, ISPA (infeksi saluran oernapasan atas), serta penurunan daya tahan tubuh.

  • Vitamin D

Vitamin D berperan dalam proses metabolisme kalsium serta mineralisasi tulang. Oleh sebab itu, vitamin D banyak behubungan dengan pembentukan tulang. Vitamin D diproduksi oleh sel kulit ketika terkena cahaya matahai. Jika terjadi kekurangan vitamin D, maka bisa menyebabkan kaki menjadi bentuk O atau X, gigi menjadi cepat rusak, serta kejang otot. Kemudian, penyakit osteomalasia (tidak ada kalsium serta fosfor pada tulang) disebabkan oleh kekurangan vitamin ini. Selain itu, penyakit osteoporosis pada lansia disebabkan sebab kekurangan vitamin D. vitamin D banyak terkandung di dalam ikan, telur, susu, serta keju.

  • Vitamin E

Vitamin E atau tokoferol bisa berperan sebagai antioksidan alami untuk tubuh yang bisa menjaga kesehatan kulit, mata, sel darah merah, hati, serta paru-paru. Vitamin E terkandung di dalam ikan, ayam, kuning telur, ragi, serta minyak tumbuh-tumbuhan. Kekurangan vitamin E bisa menyebabkan kemandulan, serta gangguan saraf serta otot tubuh.

  • Vitamin K

Vitamin K  atau filokuinon beperan di dalam pembentukan sistem peredarah darah serta penutupan luka. Oleh sebab itu, jika terjadi kekurangan vitamin ini, maka akan menyebabkan perdarahan tubuh serta kesulitan dalam penutupan luka. Vitamin K banyak ada di dalam susu, kuning telur serta sayuran segar.

  • Vitamin H

Vitamin H sangat berkaitan erat dengan vitamin B lainnya, sehingga vitamin ini juga bisa ditemukan terkandung di dalam makanan yang juga mengandung vitamin B, contohnya hati, ginjal, kuning telur, susu, ragi, kacang polong, sayuran, dan bisa diproduksi juga oleh bakteri usus.

  • Kolin

Kolin banyak ada di dalam hati dan beras. Seseorang yang mengalami kekurangan pada jumlah kolin dalam tubuh, akan mengakibatkan gangguan pada kulit, ginjal, dan bisa menimbulkan timbunan lemak di sekitar hati.


Klasifikasi / Pembagian Vitamin

Jenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air hanya ada dua yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E, dan K, mereka larut dalam lemak. Cara kerja vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air berbeda. Vitamin yang larut dalam lemak : Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.

Baca Juga :  Gejala Alam Abiotik

Vitamin yang larut dalam air : Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin


  • Vitamin A

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).

Apabila terjadi defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan. Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.


  • Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.


  • Vitamin B1

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak mengkonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak mengandung vitamin B1.


  • Vitamin B2

Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.


  • Vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.

Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual


  • Vitamin B5

Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.

Baca Juga :  Pengertian Jamur


  • Vitamin B6

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.


  • Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.


  • Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot.

Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.


  • Vitamin D

Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.

Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.


  • Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.


  • Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.


Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang √Vitamin: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya semoga bermanfaat

Posting pada SD