Sitoplasma

Diposting pada

Sejarah Sitoplasma

Istilah sitoplasma secara tradisional digunakan untuk memberikan segala sesuatu di dalam sel kecuali nukleus. Pada awal mula sitologi, ketika sangat sedikit yang diketahui tentang organisasi material di luar nukleus, maka istilah tersebut amat berguna. Namun dengan metode-metode yang diperbaiki unutk mempelajari sel, maka diketahui kerumitan yang luar biasa pada struktur-struktur yang terdapat di daerah sitoplasma. Mikroskopi elektron menyingkapkan pola-pola luas bagi membran dan kompartemen yang dibatasi membran di dlam sitoplasma. Struktur yang dibatasi dengan jelas dinamai organel.

Cara lain yang berguna untuk mempelajari bagian-bagian sel adalah menghancurkan sejumlah besar sel, masukkan ke dalam tabung, dan putarkan dalam mesin pemusing (sentrifuge). Hal ini mengeluarkan gaya sentrifugal pada organel dalam campuran sel. Benda-benda besar atau yang berat akan dilempar ke dasar tabung lebih cepat daripada benda-benda keci lagi ringan.

Dengan memusingkan campuran sel selama 10 menit dengan gaya sekitar 800 kali daya tarik bumi akan menyebabkan nuklei diendapkan di dasar tabung sehingga terbentuk sedimen. Gaya yang lebih tinggi yang dikenakan dalam waktu lebih lama akan mengakibatkan organel-organel yang lebih kecil dan lebih ringan mengendap. Organel-organel ini dapat diambil dan dipelajari secara kimia dan dengan mikroskop. Setelah dipusingkan selama dua jam dengan gaya 100.000 kali lebih basar daripada gravitasi, maka hampir seluruh organel yang dapat diidentifikasi pada sel itu akan dipaksa mengendap.

Cairan (fluida) di atas sedimen (supernatan) mewakili apa yang tersisa dari sitoplasma setelah semua organelnya dikeluarkan. Maka inilah material yang di dalamnya biasanya tersuspensi organel-organel sitoplasma. Berbagai nama telah diberikan seperti “substansi dasar”, “hialoplsma”, “sitosol”, dan lain-lain. Sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil-kecil dan ion serta juga sejumlah besar protein. Sebenarnya, jumlah enzim yang teramat perlu bagi metabolisme sel terdapat di sini. Namun sebagian besar fungsi sitoplasma itu merupakan fungsi organel-organel yang terdapat di dalamnya.

Baca Juga :  Seni Kriya Nusantara
Sitoplasma

Pengertian Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian cair pada sel yang terbungkus oleh membran sel. Setiap sel mempunyai sitoplasma, tetapi struktur dari sitoplasma antar sel tersebut berbeda satu dengan yang lain, tergantung dari fungsi sel tersebut. 70 – 90% sitoplasma ialah cairan yang tidak berwarna. Selebihnya adalah sitoskeleton (rangka sel), dan berbagai organel. Sitoplasma adalah salah satu dari 3 bagian utama sel selain membran sel dan inti sel. Oleh sebab itu sitoplasma adalah bagian yang sangat penting.


Fungsi Sitoplasma

  • Sebagai perantara transportasi zat dari luar sel menjuju organel atau inti sel.
  • Tempat berlangsungnya metabolisme dan sintesisi lewat banyaknya reaksi kimia.
  • Sebagai tempat menyimpan nutrisi serta berbagai zat kimia yang bisa dipakai untuk proses metabolisme sel.
  • Pelarut guna semua protein dan senyawa di dalam sel.
  • Menjamin terjadinya pertukaran zat supaya sel bisa berfungsi dengan baik.
  • Memberikan bentuk pada sebuah sel.
  • Membantu pergerakan sel dari satu bagian terhadap bagian yang lain.
  • Hampir semua aktivitas sel berkaitan dengan sitoplasma sel.

Struktur Bagian Pada Sitoplasma


Matriks Sitoplasma

Matriks sitoplasma adalah cairan homogen penyusun sel yang sifatnya koloid(campuran 2 atau lebih zat homogen).

Matriks mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Matriks sitoplasma bisa berubah fase.
  • Matriks sitoplasma mempunyai tegangan permukaan tertentu.
  • Matriks mempunyai sifat iritabilitas (peka pada rangsangan) serta konduktivitas (bisa memindahkan rangsangan atau impuls).
  • Matriks mempunyai kemampuan guna memantulkan cahaya serta pantulannya tersebut berbentuk kerucut, kemampuan tersebut dinamakan Efek Tyndall.
  • Gerak partikel penyusun larutan tersebut berbentuk gerakan zig-zag atau dinamakan gerak brown, selain itu gerak matriks adalah gerakan arus atau yang dinamakan gerak siklosis.
  • Biasa berperan sebagai larutan penyangga atau larutan buffer.

Organel Sel

Organel sel ialah benda-benda solid yang ada di dalam sitoplasma serta bersifat hidup atau menjalankan fungsi-fungsi kehidupan sel yang bersangkutan. Organel sel dalam sitoplasma ini memiliki fungsi masing-masing yang akan dibahas pada poin berikutnya.

Baca Juga :  Alat Sistem Ekskresi Pada Manusia

Berdasarkan fungsinya yang berhubungan dengan metabolisme sel, organel dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

Organel Aktif

  • Ribosom
  • Mitokondria
  • Rektikulum Endoplasma
  • Aparatus Golgi
  • Lisosom
  • Vakuola(Gelembung)

Organel Tidak Aktif

  • Sentriol
  • Mikrotubuli
  • Fibril-Fibril
  • Mikrobodi

Inklusio Sitoplasma

Inklusio sitoplasma adalah struktur yang tidak hidup pada sitoplasma. Inklusio sitoplasma biasa disebut dengan paraplasma atau dentoplasma. Struktur ini bisa berupa lemak, butiran minyak, glikogen atau granula sekretorius.


Komponen Utama Penyusun Sitoplasma

    1. Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
    2. Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe sel nya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar.
    3. Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskleton.
    4. Organel-orgael sel.

Sifat-Sifat Sitoplasma

Sitoplasma memiliki beberapa sifat antara lain:

  1. Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
  2. Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
  3. Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
  4. Memiliki tegangan permukaan.

Matriks Sitoplasma

Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma disebut sitosol. Sitoplasma dapat berubah dari fase sol ke gel dan sebaliknya. Matriks sitoplasma tersusun atas oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tersusun dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.

Kedua istilah matriks sitoplasma dan sitosol biasanya dipakai untuk menyebut komponen sitoplasma yang bukan organel yang mengisi ruang intrasel di antara organel dan inklusi. Bagian sitoplasma ini mengandung banyak protein terlarut, termasuk protein pembentuk organel dan enzim terlarut yang terlibat dalam metabolisme antara. Di dalam sitosol terdapat pula substrat dan produk banyak reaksi enzim berbeda. Unsur sitosol penting lainnya adalah molekul kecil dan ion-ion yang meningkatkan efissiensi reaksi metabolik tertentu dan ikut membentuk suasana intrasel yang unik.

Penampilan komponen yang dapat dikatakan tanpa ciri ini seperti yang terlihat dalam sajian, untuk mikroskop elektron yang dipulas dengan cara konvensional dan juga seringnya penggunaan istilah sitosol, cenderung memberi kesan bahwa komponen ini merupakan bagian cair sitoplasma dan tambahan lagi memberi kesan bahwa ia tidak berstruktur dan juga cair. Namun tidak cukup bukti untuk menyokong pandangan ini, khususnya pada tingkat molekular, dan sejumlah observasi sebenarnya bertentangan dengannya.

Baca Juga :  Faring


Stuktur-Stuktur dalam Matriks Sitoplasma


  • Filamen

Terdapatnya struktur seperti benang dalam matriks sitoplasma yang tidak berbentuk telah diketahui pada beberapa jenis sel dengan mikroskop cahaya. Struktur ini disebut fibril yaitu dbedakan dari fibers yaitu istilah untuk struktur seperti benang yang lebih kasar, misalnya serat otot skelet. Serat-serat tampak dengan mata biasa atau pada pembesaran rendah, sedangkan fibril hanya dapat dilihat pada mikroskop cahaya dengan pembesaran yang tinggi.

Istilah fibril tergantung pada mancam jenis sel diman fibril itu terletak misalnya, pada sel otot disebut miofibril (G. Mys=otot), pada sel-sel saraf yaitu neurofibril (G. Neuron=saraf) dan pada sel epitel tertentu yaitu tono fibril (G. Tonos=tegangan), karena diduga ini penting untuk tegangan sel sehingga bentuk seluler dipertahankan.


  • Mikrotubulus

Yang disebut mikrotubulus juga terdapat tunggal dalam matriks sitoplasma semua sel-sel eukariota adalah penemuan yang lebih belakangan. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa mikrotubulus yang terdapat tersebar adalah kurang stabil dan menghilang oleh fiksasi selama pendinginan atau dengan fisatif seperti osmium tetroksida. Mikrotubulus mempunyai diameter luar sekitar 25 nm dan pada potongan melintang tampak struktur seperti cincin dengan dinding yang padat elektrontebalnya sekitar 6 nm dan tengahnya lebih pucat. Dinding dibentuk dari sub unit globular dengan diameter 4 nm, mungkin tersusun dalam heliks filamen mentosa dengan sub unit tiap putaran heliks.


  • Inklusi Sitoplasma

Inklusi dapat diartikan sebagai komponen-komponen sel yang dapat disimpan, yang mungkin disintesa oleh sel itu sendiri atau diambil dari sekitarnya dan sering berada dalam sel hanya untuk sementara. Istilah itu sekarang terutama digunakan untuk penyimpanan nutrisi dan pigmen-pigmen tertentu.


Gambar Sitoplasma

gambar sitoplasma

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Sitoplasma : Sejarah, Pengertian, Fungsi, Struktur Bagian, Komponen Utama Penyusun, Sifat, Matriks, Beserta Gambarnya semoga bermanfaat

Posting pada S1, S2