Pengertian Reptil

Diposting pada
pengertian reptil

Pengertian Reptil

Istilah reptile berasal dari kata Reptum yang berarti melata. Reptile masuk dalam  tetrapoda yakni hewan berkaki empat

Reptil adalah organism vertebrata (bertulang belakang) dan ada juga berkaki empat, mempunyai sisik yang menutupi semua permukaan tubuhnya serta bersifat poikiloterm (berdarah dingin). Menurut para ahli, reptile ialah organism pertama yang bisa bertahan hidup di lingkungan yang kering.


Ciri-ciri Reptil

  • Reptil mempunyai kulit bersisik serta kering yang terbuat dari zat tanduk yang fungsinya guna melindungi dari kekeringan.
  • Reptil berjalan dengan melata dimana semua tubuh menelungkup ke tanah, sementara pada bangsa ular bergerak dengan mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakang secara bergantian.
  • Reptil mempunyai 2 pasang kaki dan pada tiap kaki mempunyai cakar. Sementara pada penyu kakinya memipih berbentuk kayuh guna membantu saat berenang.
  • Reptil berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar), misalnya pada penyu dan bertelur melahirkan (ovovivipar), misalnya pada ular boa. Fertilisasi secara internal, alat kelamin jantan biasa disebut sebagai hemipenis.

Jenis-jenis Reptil


Ordo Squamata

Squmata adalah hewan reptil yang biasanya mempunyai kulit bersisik. Ordo Squamata ialah ordo terbesar dari kelas reptil. Sebagian hewan reptil masuk kedalam ordo squamata. Misalnya pada bangsa ular dan kadal.

Ordo Squamata terbagi atas 3 subordo yaitu:

  • Subordo Lacertilia

Hewan yang termasuk kedalam subordo ini biasanya mempunyai sisik yang bervariasi, bercakar serta bersifat pentadactylus yakni kaki belakang yang terdiri atas 5 jari dan ada selaput renang diantara jari-jari kaki tsb.

Hewan yang termasuk kedalam subordo ini mempunyai kelopak mata dan lubang telinga. Selain itu, mereka juga mempunyai lidah yang panjang dan bisa dilontarkan untuk menangkap mangsa, contohnya yakni Bunglon. Ada juga kebanyakan hewan dari subordo tersebut bersifat autotomi yaitu bisa melepaskan ekornya saat ada bahaya contohnya Cecak.

  • Subordo Serpentes

Bangsa ular adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam subordo ini. Subordo tersebut dikenal dengan keunikannya yakni tidak mempunyai kaki. Ciri lainnya yakni mereka tidak mempunyai kelopak mata sehingga kelopak mata tsb digantikan oleh selaput transparan yang fungsinya guna melindungi mata.

Keunikan dari subordo ini adalah mereka mempunyai thermosensor, organ perasa (tactile organ) serta organ Jacobson sebagai reseptornya jadi bangsa ular mempunyai penciuman tajam yang peka pada rangsangan kimia di rongga hidungnya. Sebagian dari bangsa ular mempunyai taring bisa yang fungsinya sebagai pertahanan serta melumpuhkan mangsa.

  • Subordo Amphisbaenia

Subordo Amphisbaenia tidak berkaki tapi mempunyai kenampakan seperti cacing sebab warnanya yang agak merah muda serta sisiknya yang tersusun seperti cincin. Karena sering menghabiskan waktu di bawah tanah, sehingga sedikit sekali informasi yang bisa di ambik dari hewan reptil ini.

Kepalanya bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras, mempunyai gigi median di bagian rahang atasnya tidak mempunyai telinga luar dan matanya tersembunyi oleh sisik dan kulit. Tubuhnya memanjang serta bagian ekornya hampir menyerupai kepalanya, contoh dari hewan ini adalah wormlizards.


Ordo Crocodilia

Bangsa buaya adalah termasuk dari ordo ini. Ordo crocodilian mempunyai sisik yang tebal dan terbuat dari keratin yang diperkuat dengan lempengan tulang yang disebut skuta sebagai pelindung. Beda dengan ular, sisik pada buaya rontoh satu persatu. Buaya juga mempunyai otot yang kuat pada ekornya. Kepala pada ordo crocodilian berbentuk piramida, keras serta kuat dengan gigi yang runcing guna mencabik-cabik mangsanya. Contoh dari ordo ini adalah Buaya Air Tawar, Buaya Air Asin serta berbagai jenis bangsa buaya lainnya.


Ordo Chelonia

Ordo chelonian adalah hewan reptilian yang mempunyai cangkang, tubuh yang pendek serta lebar dilindungi karapas dan plaston, tidak bergigi dan lidah tidak bisa menjulur. Cangkang pada ordo ini adalah bagian dari tulang belakang dan modifikasi dari tulang rusuk yang mempunyai fungsi untuk pertahanan serta perlindungan dari predator. Cangkang bagian atas dari chelonian disebut dengan karapaks sementara pada bagian bawahnya biasa disebut dengan plaston. Contoh hewannya adalah Kura-kura dan penyu.

Baca Juga :  Perubahan Amandemen


Ordo Rynchochephalia

Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini adalah Tuatara dan satu satunya spesies yang termasuk ke dalam ordo ini. Dikabarkan bahwa tuatara ini sudah hidup sejak zaman dinosaurus. Tuatara tersebt berasal dari pulau lepas pantai di Selandia Baru. Ciri-ciri dari tuatara sendiri adalah mempunyai duri yang berderet di sepanjang tulang belakang dan mempunyai mata ketiga yang berfungsi untuk mengenali perbedaan antara gelap dan terang.


Struktur Tubuh Reptil

Tubuh reptil mempunyai sisik yang menutupi seluruh tubuh yang berfungsi guna melindungi diri dari kekeringan. Selain itu, reptil juga mempunyai kaki-kaki yang pendek disertai ekor yang panjang. Pada setiap kakinya ada kuku jari yang tajam yang fungsinya sebagai perlindungan serta pertahanan diri.

Pada bangsa ular, tidak ada kaki dan cakar sehingga guna alat geraknya ular mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakangnya Sebagai alat pertahanan diri , ada juga ular dilengkapi bisa misalnya pada King Cobra dan ada juga dilengkapi dengan otot yang kuat sehingga bisa melilitkan tubuhnya pada mangsa sampai mangsa tersebut tidak bisa bergerak sampai mati contohnya adalah pada Phyton.

Ular bisa menelan mangsanya bulat-bulat yang ukurannya 2x lebih besar dibanding ukuran tubuhnya. Hal tersebut diakrenakan struktur anatomis dari rahang ular melekat dengan longgar sehingga bisa membuka sampai 1500x lipat . Karena itulah bangsa ular, terutama dari kelas piton, anaconda serta sejenisnya bisa memangsa seekor  anak sapi.

Pada kadal sebagai alat pertahanan diri mereka dilengkapi system pertahanan diri. Pertahanan diri dengan cara melepaskan bagian tubuhnya bila dalam bahaya contohnya yakni cecak yang bisa melepaskan ekornya saat bahaya. Selain itu, ada juga jenis kadal yang bisa merubah warna tubuhnya menjadi warna yang sama dengan lingkungan sekitar Contohnya adalah pada bunglon yang bisa berganti warna kulit sebagai kamuflase.


Karakteristik Reptilia

Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang.

Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat yang lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar. Nama kelas Reptilia menunjukkan cara berjalan (latin: retum=melata). Reptilia tersebar baik di daerah teropis maupun daerah subtropics.

Pada daerah-daerah yang mendekati kutub dan tempat-tempat yang lebih tinggi jumlah dan jenisnya makin sedikit. Reptile menempati macam-macam habitat. Phyton misalnya terdapat di daerah-daerah tropis, hanya terdapat di rawa-rawa, sungai atau sepanjang pantai. Penyu terbesar teradapat dilaut dan kura-kura darat raksasa terdapat di kepulauan. Kadal dan ular umumnya terrestrial, tetapii ada yang menempati karang-karang atau pohon.

Secara umum reptilia memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Tubuh ditutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya dilengkapi sisik atau kuku, dan kelenjar dipermuakaan hanya sedikit.
  2. Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari yang pada bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk berlari, merayap atau memanjat. Anggota badan menyerupai dayung pada penyu, memendek pada kadal, dan tidak ada anggota badan pada beberapa jenis kadal dan semua jenis ular.
  3. Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga oksipital
  4. Jantung terdiri dari empat ruang yang belum terpisah sempurna, dua serambi dan vertikel yang sebagian saling terpisah, satu pasang berkas aorta, sel darah merah oval bikonkaf dengan inti.
  5. Resppirasi dengan paru-paru, pada kura-kura air dilengkapi dengan respirasi kloaka.
  6. Terdapat 12 pasang saraf cranial.
  7. Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu lingkungan (poikilothermis).
  8. Fertilisasi internal, menggunakan organ kopulasi, telurnya besar mengandung kuning telur yang terbungkus cangkang licin atau berkulit, biasanya telur ditetaskan tetapi pada beberapa jenis ular dan kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.
  9. Hewan Reptilia lebih maju dibanding amphibi karena memiliki diantaranya:
  10. Penutup tubuh yang kering dan bersisik sebagai adaptasi terhadap kehidupan di darat.
  11. Anggota tubuh memungkinkan hewan untuk berlari.
  12. Pemisahan darah bersih dan kotor di jantung.
  13. Skeleton terdiri dari tulang sejati.
  14. Telur dilengkapi dengan membrane dan cangkang sebagai pelindung embrio sehingga memungkinkan untuk berkembang di darat.
Baca Juga :  Pengertian Indikator

Sistem Pernapasan Hewan Reptil

Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Tetapi pada beberapa reptilia, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka. Pada reptilia umumnya udara luar masuk melalui lubang hidung, trakea, bronkus, dan akhirnya ke paru-paru. Sistem pernafasan pada reptilia lebih maju dari Amphibi.

Paru-paru Reptil berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.  Paru paru Reptil hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Paru paru kadal, kura-kura, dan buaya lebih kompleks, dengan beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai pundi-pundi hawa atau kantung udara cadangan sehingga memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.


Ukuran Hewan Reptil

Fosil Reptilia ditemukan dalam ukuran yang bervariasi, dari kecil sampai berukuran besar. Dari Reptilia yang ada pada masa sekarang, anaconda di Amerika Serikat dapat tumbuh sampai 990 cm, komodo (varanus komodoensis) memiliki panjang tubuh 285 cm. Beberapa jenis kura-kura darat dari pulau Galapagos mencapai panjang 120 cm. Buaya yang ditemukan tahun 1821 di Luzzon Philipina mencapai panjang 610 cm.

Ular Laptotyphlops dari Siria berukuran seperti jarum renda, dan ada pula kadal Lepidoblepharis dari Panama yang panjangnya 5 cm. sebagian besar di Amerika Utara berukuran 20 120 cm, dan kadal dengan panjang di bawah 30 cm.


Sistem Pencernaan Hewan Reptil

System pencernaan pada reptile terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptile pada umumnya terdiri atas saluran pencernaan dan kelnejar pencernaan. Pada umumnya reptile adalah karnivora (pemakan daging). Saluran pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Dan kelenjar pencernaannya terdiri atas kelenjar ludah, pancreas dan hati.

  1. Rongga Mulut. Disokong oleh rahang atas dan rahang bawah. Pada masing-masing rahang terdapat gigi-gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung kea rah rongga mulut. Dan khusus pada ular berbisa akan tumbuh gigi yang dapat menghasilkan racun yang terdapat pada rongga mulut. Pada buaya giginya bisa mnegalami 50 kali pergantian. Pada umumnya retil tidak mengunyah makanannya jadi giginya berfungsi sebagai penangkap mangsa.
  2. Pada rongga mulut terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Pada reptilian pemakan insekta memiliki lidah yang dapat dijulurkan, sedangkan pada buaya dan kura-kura lidahnya relative kecil dan tidak dapat dijulurkan. Lidah ular berbentuk pembuluh yang terbungkus oleh selaput dan terletak di bagian rahang bawah. Memiliki kelenjar mukoid yang sekretnya berfungsi agar rongga mulut tetap basah dan dapat dengan mudah menelan mangsanya.Pada ular Kelenjar labia bermodifikasi menjadi kelenjar poison yang bermuara di kantung yang terletak di daerah gigi taring dan dikeluarkan melalui gigi tersebut.
  3. Kerongkongan (esophagus) merupakan saluran di belakang rongga mulut yang menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esophagus tidak terjadi proses pencernaan.
  4. Lambung (ventrikulus) merupakan tempat penampungan makanan dan pencernaan makanan berupa saluran pencernaan yang membesar dibelakang esophagus. Disini makanan baru mengalami proses pencernaan. Pada bagian fundus pylorus makanan dicerna secara mekanik dan kimia.
  5. Intestinum terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Dalam usus halus terjadi proses penyerapan dan sisanya menuju ke rectum, kemudian diteruskan ke kloaka untuk dibuang. Ukuran usus disesuaikan dengan bentuk tubuhnya.
  6. Kelenjar pencernaan, terdiri atas hati dan pancreas. Empedu yang dihasilkan oleh hati ditampung di dalam kantong yang disebut vesica fellea. Hati tediri dari dua lobus yaitu sinister dan dexter yang berwarna coklat kemerahan. Kantong empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pancreas pada reptile terletak diantara lambung dan duodenum. Pancreas berbentuk pipih dan berwarna kekuning-kuningan.

Sistem Ekskresi Reptil

Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih.


Sistem Peredaran Darah Hewan Reptil

Sistem sirkulasi reptil lebih maju dibandingkan dengan katak. Perhatikan Gambar 5.20. Jantung terdiri dari empat ruangan yaitu ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan atrium kiri serta sebuah sinus venosus. Antara ventrikel kanan dan kiri terdapat sekat yang belum sempurna sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dalam ventrikel kiri dengan darah yang kaya CO2 dalam ventrikel kanan.
Khusus pada jantung buaya, pada sekat antar ventrikel terdapat lubang kecil yang disebut foramen panizzae yang berfungsi sebagai berikut.

Baca Juga :  Sistem Pendidikan Di Finlandia

1) Memungkinkan distribusi oksigen yang cukup ke alat pencernaan.

2) Memelihara keseimbangan tekanan cairan di dalam jantung pada waktu menyelam.

Sistem sirkulasi darah pada reptil termasuk sistem sirkulasi darah ganda. Darah dari vena yang kaya CO2 masuk ke jantung melalui sinus venosus ke bagian atrium kanan lalu ke ventrikel kanan. Kemudian, darah dipompa menuju paru-paru. Darah dari paru-paru yang kaya O2 masuk ke atrium kiri, dilanjutkan ke ventrikel kiri. Darah dari ventrikel kiri dipompa keluar melalui aorta menuju ke seluruh tubuh.


Sistem Reproduksi


Jantan

  1. Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
  2. Sepasang testis
  3. Memiliki epididimis
  4. Memiliki vas deferens

Betina

  1. Memiliki sepasang ovarium
  2. Memiliki saluran telur (oviduk)
  3. Berakhir pada saluran kloaka

Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur.


Sistem Indera Reptil

Reptil memiliki alat indera dengan kepekaan yang berbeda- beda, bergantung pada spesiesnya. Beberapa reptil juga memiliki indera khas yang tidak dimiliki oleh reptil lainnya. Namun, secara umum indera yang dimiliki oleh reptil adalah indera penglihatan, pendengaran dan kemoreseptor khusus.


  • Indera Penglihatan

secara umum, reptil memiliki struktur mata yang sama dengan vertebrata lainnya. Ada yang memiliki kelopak mata, ada pula yang tidak. Akomodasi pada semua reptil kecuali ular diatur oleh lensa yang dikelilingi dengan cincin otot sehingga lensa dapat memipih dan membesar. Sementara pada ular, untuk akomodasi lensa mata dapat diarahkan maju- mundur.

Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi dilindungi oleh selaput transparan. Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif terhadap cahaya dan panas.

Sebagian besar ular juga memiliki mata median yang berada di atas kepalanya. Mata median merupakan hasil envaginasi dari dienchephalon. Mata median ini tidak membentuk gambaran retina. Fungsinya adalah untuk mengamati durasi dari fotoperiodisme lingkungan dan memasukkan pengaruhnya terhadap ritme biologis. Mata median ini diduga juga berguna untuk menakar kadar radiasi sinar matahari yang memapar tubuh ular.

Pada bunglon, mata lateralnya dapat berputar 360o. Selain itu, kedua mata lateralnya dapat bergerak ke arah yang berbeda. Sehingga, hewan ini dapat melihat ke dua arah sekaligus.


  • Indera Pendengaran

Reptil tidak memiliki daun telinga. Pada kadal, gendang telinganya nampak jelas terlihat dari luar, berada tepat di belakang rahang. Buaya memiliki gendang telinga yang berada di dalam lubang telinga, tepatnya berada di ujung saluran telinga. Gendang telinga ini berfungsi untuk menggetarkan tulang- tulang pendengaran. Akan tetapi, hampir semua jenis ular tidak memiliki gendang telinga. Sehingga, sinyal- sinyal getaran diterima dari lingkungan melalui rahang bawah.


  • Kemoreseptor Khusus

  • Organ Vomeronasal

Organ ini fungsinya ekuiivalen dengan indera pembau pada manusia. Karena hidung ular hanya memiliki epitel respirasi, maka fungsi penciumannya digantikan oleh organ ini. Organ vomeronasal atau organ Jacobson berhubungan dengan bulbus olfaktorius dan berfungsi sebagai pendeteksi kimia adanya mangsa maupun pemangsa. Lidah berfungsi sebagai poembawa sinyal kimia berupa gas dari lingkungan ke dalam organ ini.

  • Organ perasa

Lidah pada reptil memiliki sedikit kuncup kecap. Sehingga, ia bisa merasakan mangsanya.

  • Pit Organ

Pit organ merupakan detektor panas pada ular. pit organ ini berupa lubang- lubang di depan wajah ular yang di dalamnya terdapat membran thermoreseptor. Pada gambar berikut, organ pit ditunjukkan dengan panah warna merah. Sementara, panah berwarna hitam menunjukkan lubang hidungnya.


Manfaat Reptil Bagi Manusia

Beberapa Reptlia bermanfaat dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai berikut:

  1. Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan serangga.
  2. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
  3. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan.
  4. Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular berbisa dapat membunuh manusia.

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Pengertian Reptil : Ciri, Jenis, Struktur Tubuh, Karakteristik, Sistem Pernapasan, Pencernaan, Ekresi, Peredaran Darah, Reproduksi, Indera, Ukuran, Manfaat Bagi Manusia, semoga bermanfaat

Posting pada SD