Reproduksi Angiospermae

Diposting pada
Reproduksi Angiospermae

Pengertian Angiospermae

Angiospermae berasal dari Bahasa Yunani, angios berarti “tertutup” serta spermae berarti biji. Jadi, secara Bahasa, Angiospermae ialah tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup. Hampir semua tumbuhan angiospermae mempunyai bunga. Diantara semua tumbuhan tinggi lainnya, kelompok tumbuhan angiospermae yang mempunyai jenis paling banyak, yaitu sekitar 300.000 spesies. Tumbuhan dari kelompok ini pun sangat penting baik untuk manusia maupun hewan sebab merupakan sumber makanan.


Sejarah Angiospermae

Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuanRobert Brown pada tahun 1827 karena, Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah.

Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan “terbuka”.Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia. Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini.

Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.


Ciri-ciri Angiospermae

  • Bakal biji yang terlindungi oleh daun buah maka disebut biji tertutup.
  • Tumbuhan angiospermae biasanya berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat maupun panjat, serta tumbuhan tidak berkayu.
  • Daunnya kebanyakan lebar dan pipih dengan bentuk yang bermacam-macam.
  • Mempunyai sistem perakaran serabut dan tunggang.
  • Mempunyai batang lunak dan keras berkayu.
  • Mempunyai bunga sebagai alat perkembangbiakan utama.

Struktur Angiosparmae

Reproduksi Angiospermae


Organ vegetative pada tumbuhan angiospermae terdapat akar, batang serta daun. Akar, batang serta daun tersusun dari 3 jaringan yang sama, yakni jaringan dermal, jaringan pembuluh dan jaringan dasar. Jaringan dermal ada pada bagian luar tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan primer, jaringan dermal terdiri atas jaringan epidermis, tapi pada tumbuhan sekunder jaringan dermal berupa jaringan periderm. Jaringan pembuluh pada tumbuhan terdiri dari xylem serta floem. Xylem berfungsi guna mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun lewat batang, sementara floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke semua tubuh tumbuhan.

Baca Juga :  Annelida

Struktur anatomi akar tumbuhan angiospermae secara umum tersusun dari jaringan epidermis, jaringan dasar yang berupa korteks, endodermis, dan empulur, serta berkas pengangkut (xylem serta floem). Berkas pengangkut pada akar terdiri atas xylem serta floem yang tersusun secara berselang-seling dan berdampingan. Struktur akar pada tumbuhan monokotil serta dikotil berbeda.

Struktur batang secara umum tersusun dari epidermis yang berkutikula serta ada beberapa stomata, jaringan dasar yaitu korteks dan empulur, serta sistem berkas pembuluh yang terdiri dari xylem serta floem. Susunan xylem serta floem pada tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Pada tumbuhan monokotil, xylem serta floem tersusun melingkar, tapi pada tumbuhan dikotil tersusun menyebar (tersebar).

Struktur anatomi daun tumbuhan angiospermae tersusun dari epidermis yang berkutikula dan ada beberapa stomata maupun trikoma. Jaringan dasar pada daun monokotil serta dikotil berbeda dan bisa dibedakan dengan jelas. Pada tumbuhan dikotil, jaringan dasar (mesofil) dibedakan atas jaringan palisade (jaringan tiang) serta jaringan spons (jaringan karang). Berkas pembuluh pada daun terdiri dari xylem dan floem yang ada pada tulang daun.


Klasifikasi Jenis-jenis Angiospermae

Reproduksi Angiospermae


1. Monocotyledonae (monokotil)

Tumbuhan monokotil mempunyai ciri-ciri adalah sebagai berikut:

  • Bijinya mempunyai satu daun lembaga.
  • Sistem akar serabut.
  • Batang tidak berkambium.
  • Bentuk tulang daun melengkung dan sejajar.
  • Jumlah mahkota bunga lebih dari 3.

Tumbuhan monokotil mempunyai beberapa suku adalah sebagai berikut:

  • Suku Poaceae, misalnya padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays).
  • Suku Cyperaceae, misalnya rumput teki (Cyperus rotundus).
  • Suku Orchidaceae, misalnya anggrek merpati (Dendrobium crumenatum).
  • Suku Palmae, misalnya kelapa (Cocos nucifera).
  • Suku Liliaceae, misalnya lidah buaya (Aloe vera) serta bawang putih (Allium sativum).
  • Suku Zingiberaceae, misalnya jahe (Zingiber officinale) serta bunga tasbih (Canna hibrida).
  • Suku Musaceae, misalnya pisang (Musa paradisiaca).

Manfaat dari tumbuhan monokotil untuk kehidupan manusia adalah sebagai berikut:

  • Untuk bahan makanan (padi, jagung, ubi kayu, gandum, dll).
  • Sebagai penghasil gula (tebu).
  • Untuk tanaman hias atau bumbu masak (bawang, jahe, kunyit, dll).
  • Untuk obat-obatan (sirih, jahe, dll).
  • Untuk bahan bangunan dan alat rumah tangga (bambu).

2. Dycotyledonae (dikotil)

Tumbuhan dikotil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Baca Juga :  Alat Musik Melodis

  • Bijinya mempunyai 2 daun lembaga.
  • Sistem akarnya tunggang.
  • Batangnya berkambium.
  • Pertulangan daunnya menyirip atau menjari.
  • Bagian mahkota bunga mempunyai jumlah berkelipatan 2, 4, atau 5.

Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa suku adalah sebagai berikut:

  • Suku Cucurbitacea, misalnya mentimun (Cucumis sativum).
  • Suku Euphorbiaceae, misalnya daun merah (Euphorbia sp.).
  • Suku Papilionaceae, misalnya kacang hijau (Phaseolus radiatus) serta kacang tanah (Arachis hypogaea).
  • Suku Solanaceae, misalnya kentang (Solanum tuberosum), cabai (Capsicum frustecens), serta tomat (Solanum lycopersicum).
  • Suku Mimosaceae, misalnya putri malu (Mimosa pudica).
  • Suku Myrtaceae, misalnya kapas (Gossypium hirsutum).
  • Suku Piperaceae, misalnya lada (Piper nigrum).
  • Suku Annonaceae, misalnya sirsak (Annona muricata).
  • Suku Asteraceae, misalnya bunga matahari (Helianthus annus).

Reproduksi Angiospermae

Reproduksi Angiospermae


1. Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan induknya.

2. Reproduksi Generatif

Reproduksi Generatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina. Bunga adalah alat reproduksi seksual(generatif) pada tumbuhan angiospermae. Fungsi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan dan gamet betina untuk menghasilkan biji.


Peranan Angiospermae

  • Sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus, bunga matahari, bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek, dll.
  • Bahan bumbu dapur, misalnya kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-temuan, dll.
  • Sumber makanan berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong, bayam, labu siam, kentang, dll.
  • Buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk, nangka, rambutan, pepaya dll.
  • Sumber protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, dll.
  • Bahan baku industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan, kayu jati, kelapa, kayu meranti, dll.

Daur Hidup Angiospermae

 umbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan generasi gametofit (2n) yang dominan. Seperti pada gymnospermae, generasi gametofit pada Angiospermae juga mengalami reduksi. Angiospermae bersifat herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspore dan mikrospora.

Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut,

  1. Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk mikrospora (2n)
  2. Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan mikrospora yang haploid (n)
  3. Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid (n)
  4. Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah secara meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore yang hidup, sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
  5. Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau sel kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata mitosis tiga kali berturut-turut. Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma, disebut Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung Lembaga Sekunder (2n).
  6. Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh (tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara kariokinesis sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n).
  7. Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami degenerasi. Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot (2n). Inti sperma II (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n). pembuahan dada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
  8. Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit baru.
Baca Juga :  Radiasi

Manfaat Angiospermae

  • Bahan pangan sumber karbohidrat, contohnya Oryza sativa.
  • Bahan pangan sumber protein, contohnya Phaseolus radiates.
  • Bahan pangan sumber lemak, contohnya Cocos nucifera.
  • Bahan pangan (sayuran) sumber vitamin dan mineral, Solanum lycopersicum.
  • Bahan pangan (buah-buahan) sumber vitamin dan mineral, contohnya, Carica papaja.
  • Bahan sandang, contohnya Gossipium sp.
  • Bahan pemberi rasa nikmat pada makanan, minuman atau lainnya. Contohnya, Coffea sp.
  • Bahan obat-obatan, contohya, Cinchona succirubra.
  • Bahan bangunan, contohnya, Tectona grandis.

Contoh  Tumbuhan Angiospermae


  • Jambu Biji

Jambu Biji termasuk dalam tanaman Angiospermae Sebab Berbiji Tertutup

Reproduksi Angiospermae


  • Karet

Karet termasuk dalam tanaman Angiospermae Sebab Berbiji Tertutup

Reproduksi Angiospermae

 


  • Kencur

Kencur termasuk dalam tanaman Angiospermae Sebab Berbiji Tertutup

Reproduksi Angiospermae


  • Durian

Durian termasuk dalam tanaman Angiospermae Sebab Berbiji Tertutup

Reproduksi Angiospermae


Demikianlah artikel dari Dunia Pendidikan tentang Reproduksi Angiospermae : Pengertian, Sejarah, Ciri, Struktur, Klasifikasi, Jenis, Peran, Daur Hidup, Manfaat, dan Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD