Pengertian Radiasi
Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Bila sebuah inti tidak stabil, maka inti memiliki kelebihan energi. Inti itu tidak bisa bertahan, sebuah saat inti akan melepaskan kelebihan energi tersebut serta mungkin melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus.
Beberapa contoh peristiwa radiasi yaitu:
- Pemancaran serta perambatan gelombang bunyi.
- Pemancaran serta perambatan gelombang elektromagnetik.
- Pemancaran serta perambatan dalam penyinaran (contohnya sinar gamma).
Manfaat Radiasi
Manfaat Radiasi pada Bidang Kedokteran
- Sterilisasi menggunakan radiasi
Radiasi dimanfaatkan guna mensterilkan alat kedokteran. Radiasi yang dipakai untuk mensterilkan alat-alat tersebut mempunyai dosis tertentu. Pada dosis tertentu radiasi dapat membunuh mikroorganisme yang tidak bermanfaat pada alat kedokteran serta menjadikan alat tersebut kembali steril sampai bisa dipakai kembali. Sterilasi memakai radiasi lebih efektif bila dibandingkan dengan sterilisasi dengan memakai cara konvesional.
- Terapi tumor dan kanker
Selain dipakai sebagai sarana untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, manfaat lain radiasi pada bidang kedokteran ialah untuk terapi penyakit contohnya kanker dan tumor. Radiasi bisa dipakai untuk menterapikan beberapa jenis tumor atau kanker. Radiasi yang dipakai dalam terapi bisa merusak sel kanker, tapi bersamaan dengan itu sel-sel baik yang ada pada tubuh pasien pun bisa ikut rusak. Namun sel baik tidak rusak separah sel-sel kanker serta sel-sel tumor. Hal tersebut disebabkan sel-sel kanker dan sel-sel tumor lebih mudah rusak dibandingkan dengan sel-sel baik. GUna menghindari kerusakan pada sel baik maka radiasi mesti dipakai dengan tepat dan sesuai arahnya.
Manfaat Radiasi pada Bidang Pertanian
- Radiasi dipakai untuk teknik jantan mandul
Pada bidang pertanian efek biologis untuk tanaman bisa ditimbuljann oleh radiasi. Contohnya adalah hama kubis. Dengan memakai radiasi hama kubis bisa dikembangbiakkan di Laboratorium dengan bentuk dan jumlah yang banyak. Radiasi dipakai untuk mengubah serangga jantan menjadi serangga betina.
- Radiasi digunakan sebagai sarana untuk pemuliaan tanaman
Pemuliaan tanaman yang maksudnya adalah pembentukan bibit unggul. Dimana pembentukkan bibit unggul ini bisa dilakukan dengan memakai radiasi. Contohnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil sampai dosisi yang terbesar. Tapi diusahakan supaya pada setiap dosisnya tidak memberikan efek negatif contohnya kematian pada tanaman. Pada tanaman padi yang menjadi bibitnya ialah biji padi. Biji padi yang sudah diradiasi akan disemai. Pada tahap penyemaian tersebut bibit dikelompokkan berdasarkan variasi dosisi radiasinya. Tujuannya guna melihat hasil terbaik dari semua dosis radiasinya.
- Radiasi dipakai sebagai sarana memperlama waktu penyimpanan makanan
Secara sederhana bisa kita katakana bahwa bahan makanan berupa umbi-umbian tak bisa lama disimpan. Hal tersebut karena bahan makanan jenis umbi-umbian akan bertunas kalau disimpan terlalu lama. Untuk mengatasi hal iru, maka radiasi sangat berguna disini. Dengan memanfaatkan radiasi pertumbuhan bahan makan bisa dihambat, sehingga bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Caranya ialah dengan meradiasi bahan makanan itu sebelum dilakukan penyimpanan.
Manfaat Radiasi pada Bidang Industri
- Radiasi dipakai untuk memeriksa sebuah alat tanpa merusak tersebut.
Semua benda yang diciptakan manusia tentunya belum dapat dikatakan sempurna. Pada bidang industri mukin masih banyak ada kecacatan pada alat-alat yang diciptakan. Untuk memeriksa kecacatan tersebut dipakai radiasi. Radiasi hanya akan memeriksa kecacatannya tapi tidak merusak alat tersebut. Contoh radiasi yang dipakai adalah radiasi sinar gamma untuk memeriksa sambungan las dan kaca mata yang ada pada logam.
- Radiasi dipakai untuk Mengontrol ketebalan bahan
Ketelitian dari pengukuran manusia masih menagalami persentase kesalahan, begitu juga dengan pengukuran ketebalan sebuah produk. BIla dilakukan dengan memakai alat ukur biasa maka masih ada kemungkinan kesalahan pengukuran. Guna menghindari hal itu maka dipakailah radiasi. Ketebalan yang diukur disini ialah ketebalan produk yang berupa lembaran, contohnya kertas film atau lempeng logam. Prinsip yang dipakai yakni intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilewati. Dalam hal tersebut ada detektor radiasi. Detektor radiasi tersebut dihubungkan dengan alat penekan. Ketebalan benda berbanding terbalik pada intensitas radiasi yang diperlukan.
- Radiasi dipaai untuk Pengawetan bahan
Beberapa bahan yang sering dipakai mukin tidak akan bertahan lama. Karena bahan itu mengalami pembusukan atau pelapukan. Kayu dan beberapa barang lain bisa diawetkan dengan memakai radiasi. Dengan diraiasi kayu dan beberapa lain bisa mempunyai mutu yang lebih serta bisa lebih lama dipakai. Tak hanya bahan keran yang bisa awetkan, bahan makanan juga dapat diawetkan dengan memakai radasi. Tapi pada pada bahan makanan dosisnya mesti sesuai supaya tidak merusak bahan makanan tersebut.
Satuan Radiasi
Radiasi yang telah kita kenal memiliki satuan yang berbeda dalam berbagai penggunaan radiasi dalam berbagai kegiatan manusia yaitu; pertama, Satuan untuk paparan radiasi, dinyatakan dengan satuan Rontgen, atau sering disingkat dengan R saja, adalah suatu satuan yang menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah tertentu. Satuan Rontgen penggunaannya terbatas untuk mengetahui besarnya paparan radiasi sinar-X atau sinar Gamma di udara. Satuan Rontgen belum bisa digunakan untuk mengetahui besarnya paparan yang diterima oleh suatu medium, khususnya oleh jaringan kulit manusia.Satuan radiasi yang diterima kulit adalah Gy (Gray)
Kedua, Satuan untuk dosis absorbsi medium.Radiasi pengion yang mengenai medium akan menyerahkan energinya kepada medium. Dalam hal ini medium menyerap radiasi. Untuk mengetahui banyaknya radiasi yang terserap oleh suatu medium digunakan satuan dosis radiasi terserap atau Radiation Absorbed Dose yang disingkat Rad. Jadi dosis absorbsi merupakan ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium.
Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray yang disingkat Gy.Ketiga, Satuan dosis ekuivalen, Satuan untuk dosis ekuivalen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Dosis ekuivalen ini semula berasal dari pengertian Rontgen equivalen of man atau disingkat dengan Rem yang kemudian menjadi nama satuan untuk dosis ekuivalen.
Fenomena dan Dampak Radiasi
Banyaknya sumber radiasi yang ada di sekitar kita baik dari alam maupun buatan manusia menyebabkan kita sebagai manusia dan linkungan sekitar kita mengalami efek radiasi yang ditimbulkan.Berdasarkan fenomena yang menghasilkan radiasi yang terjadi di bumi kita ini menyebabkan kita dan lingkungan kitalah yang kena imbasnya.
Contoh fenomena yang menyebabkan radiasi adalah bom atom nuklir oleh Amerika serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang tahun 1945, kemudian fenomena kebocoran reaktor nuklir di Fukushima jepang yang terjadi akibat tsunami, kemudian hal yang sama juga terjadi di rusia tepatnya di sebelah utara kiev yang menyebabkan banyak kerugian, selian itu terdapat fenomena radiasi ka’bah yang tidak berujung, namun radiasi yang dipancarkan ini tidak berdampak buruk untuk kesehatan karena berdasarkan penelitian penduduk yang hidup di sekitar mekkahhidup lebih sehat karena energi yang dipancarkan ka’bah, menurut para ahli muslim itulah sebabnya ketika mengelilingi ka’bah seseorang akan merasa seperti mendapatkan energi yang sangat besar.
Jenis-jenis Radiasi
Klasifikasi Radiasi Berdasarkan Massanya
1. Radiasi elektromagnetik
Radiasi elektromegnetik ialah radiasi yang tidak mempunyai massa.
Berikut adalah jenis radiasinya:
- Cahaya tampak
- Gelombang radio
- Sinar-X
- Sinar gamma
- Sinar kosmik
- Gelombang mikro
- Infra merah
2. Radiasi partikel
Radiasi partikel adalah radiasi yang mempunyaimassa.
Berikut adalah Jenis radiasinya:
- Neutron
- Partikel Alfa
- Partikel beta
Klasifikasi Radiasi Berdasarkan Muatan Listriknya
Pada radiasi juga ada muatan listik. Berdasarkan muatan lisstriknya radisi terbagi menjadi 2jenis yaitu sebagai berikut:
1. Radiasi pengion
Radiasi pengion adalah radiasi yang jika menabrak sesuatu akan memunculkan muatan listrik atau ion.
Berikut adalah jenis radiasinya:
- Neutron
- Partikel alfa
- Partikel beta
- Sinar gamma
- Sinar kosmik
- Sinar -X
2. Radiasi non-pengion
Radiasi nonpengion adalah radiasi yang tidak bisa menyebabkan muatan listrik. Radiasi ini merupakan radiasi yang tidak menimbulkan ionisasi.
Berikut adalah jenis radiasinya:
- Inframerah
- Ultra violet
- Cahaya tampak
- Gelombang mikro
- Gelombang radio
Kekurangan Radiasi
- Saat dipakai pada bidang kedokteran untuk terapi pasien, radiasi bisa merusak beberapa sel baik yang ada dalam tubuh pasien.
- Radiasi menyebabkan kerusakan pada lingkungan, serta menyebabkan terjadinya pemanasan global.
- Radiasi dari benda yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti hand phone dan komputer bisa merusak kesehatan mata sampai terjadinya gangguan penglihatan.
- Radiasi nuklir bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan.
Macam Radiasi
Radiasi adalah energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap dalam bentuk partikel atau gelombang.
Berdasarkan sumbernya radiasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
Radiasi Alam
Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi, peluruhan radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada dalam bahan makanan. Berikut sumber radiasi dari alam :
- Radiasi benda-benda langit
Karena medan magnet bumi mempengaruhi radiasi ini, maka orang di kutub menerima lebih banyak daripada yang ada di katulistiwa. Selain itu orang yang berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang lebih besar karena semakin tipis lapisan udara yang dapat bertindak sebagai penahan radiasi. Jadi, orang yang berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak daripada yang di permukaan laut. Begitupula orang yang bepergian dengan pesawat terbang juga menerima lebih banyak radiasi.
- Radiasi dari kerak bumi
Bahan radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40, Rubidium-87, unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232. Besarnya radiasi dari kerak bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi unsur-unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu berbeda jauh. Penelitian di Perancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa kira-kira 95 persen populasi manusia tinggal di daerah dengan tingkat radiasi rerata dari bumi antara 0,3–0,6 milisievert (mSv ) per tahun. Sekitar 3 persen populasi dunia menerima dosis 1 mSv per tahun atau lebih.
Radiasi Buatan
Radiasi buatan adalah radiasi yang timbul karena atau berhunbungan dengan aktivitas manusia, seperti penyinaran dengan sinar-X di bidang medis (radiodiagnostik dan radioterapi), radiasi diperoleh di pembangkit tenaga nuklir, radiasi yang diperoleh di bidang industri dll. Berikut sumber radiasi dari buatan :
- Radiasi dari tindakan medik
Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun penyembuhan (terapi). Pemindai sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia. Tindakan medik ini menyumbang 96% paparan rata-rata radiasi buatan pada manusia sehingga jumlah dan jenis sinar-X yang diterima harus dibatasi. Mesin pemindai sinar-X, mammografi dan CT (Computerized Axial Tomography) Scanner meningkatkan dosis radiasi buatan pada manusia.
Untuk kepentingan tindakan medik yang menggunakan cobalt-60, dinding kamar tempat penggunaan zat radioaktif jenis ini harus memiliki ketebalan khusus. Dalam sekali penyinaran sinar-X ke dada, seseorang dapat menerima dosis radiasi total sejumlah 35-90 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran sinar-X untuk pemeriksaan gigi memberikan dosis total kira-kira 3 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran radiasi untuk penyembuhan kanker nilai dosisnya kira-kira ribuan kali dari yang diterima dari alam. Meskipun dosis radiasi yang diterima dari kedokteran ini cukup tinggi, orang masih mau menerimanya karena nilai manfaatnya jauh lebih besar daripada resikonya.
- Radiasi dari reaktor nuklir
Banyak orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir akan menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam reaktor terdapat banyak sekali unsur radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah lepasan radiasi ke lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang tinggal di radius 1-6 km dari reaktor menerima radiasi tambahan tak lebih daripada 0,005 milisievert per tahun. Nilai ini jauh lebih kecil daripada yang diterima dari alam (kira-kira 2 milisievert per tahun) atau 1/400 nilai radiasi dari alam.
Bentuk Radaisi
Bentuk radiasi dapat dibedakan menjadi :
-
Radiasi Ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang ‘terlempar’ dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
-
Radiasi Non-Ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup per foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, cahaya inframerah, dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom.
Penerapan Radiasi Dalam Kedokteran Nuklir
Ilmu Kedokteran Nuklir adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Pada kedokteran Nuklir, radioisotop dapat dimasukkan ke dalam tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine da sebagainya, yang diambil dari tubuh pasien yang lebih dikenal sebagai studi in-vitro (dalam gelas percobaan).
Pemanfaatan Sumber Radiasi dalam Medis
Pemanfaatan sumber radiasi pengion di bidang kesehatan dari waktu ke waktu mengalami peningkatan, baik dari segi jumlah maupun jenis penggunaannya. Hal tersebut menunjukkan adanya pengakuan yang baik dan indikasi kebutuhan terhadap manfaat dari sumber radiasi pengion bagi kesehatan seseorang. Selain sisi manfaat dari penggunaan sumber radiasi pengion juga memberikan potensi risiko radiasi bagi pekerja atau personil, pasien dan anggota masyarakat. Semakin besar pemanfaatan maka semakin besar pula potensi risiko yang akan diterimanya. Apalagi ditunjang dengan meningkatnya ketergantungan seseorang akan teknologi kedokteran dan vonis dokter dalam hal menentukan kondisi kesehatan.
-
Pemanfaatan Radiasi dalam Bidang Radioterapi
Radiasi yang digunakan dalam pemeriksaan kesehatan (radiodiagnosis) dan pengobatan (radioterapi) pertama kali ditemukan oleh Prof. WC. Roentgen pada bulan Nopember 1895. Radiasi ini berasal dari sinar X, yang karena sifat-sifatnya mampu menembus jaringan tubuh manusia untuk mendeteksi kelainan dan menimbulkan efek biologi menghentikan pertumbuhan sel hingga mematikan sel. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk mematikan sel-sel kanker, dan sudah barang tentu dalam dosis yang sesuai dengan keperluan.
Penggunaan Radiasi Sinar-X
- Menggunakan generator sinar-X
- Menggunakan sumber terttutup (sealed source)
- Lebih bersifat untuk mengetahui kelainan secara anatomis.
Sinar-X dihasilkan dari tabung sinar-X yang hampa udara, dimana didalamnya terdapat dua elemen yaitu anoda dan katoda. Sinar-X merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai energi tinggi, sehingga dapat menembus zat padat yang dilaluinya.
Pemanfaatan Radiasi
Sinar-X telah dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sebagaI salah satu sarana penunjang diagnostik dan terapi, diantaranya digunakan pada bagian radiologi, radioterapi dan kedokteran nuklir.
Proses pembentukan sinar-X dihasilkan oleh suatu pesawat melalui proses fisika. Secara sederhana dapat diterangkan bahwa sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-X yaitu tabung gelas hampa udara yang dilengkapi dengan dua buah elektroda, anoda atau target dan katoda. Sebagai akibat interaksi antara elektron cepat yang dipancarkan dari katoda ke target dipancarkan sinar-X dari permukaan target, hasil dari sinar-X tersebut digunakan untuk menghasilkan suatu gambaran untuk mendiagnosa dan mengevaluasi bagian dari suatu penyakit atau kelainan.
Kekurangan dari Penggunaan Radiasi
Setelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan sinar-X terhadap tangan istrinya yang memakai cincin, dimana pada gambar tersebut terlihat dengan jelas ruas-ruas tulang jari tangannya, maka manusia mulai menyadari akan manfaat besar yang dapat diperoleh dari penemuan radiasi pengion tadi.
Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kedokteran, terutama sinar-X, berkembang pesat beberapa saat setelah penemuan radiasi tersebut. Penguasaan pengetahuan mengenai radiasi pengion oleh umat manusia yang terus meningkat dari waktu ke waktu juga memungkinkan dimanfaatkannya radiasi tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di luar kedokteran, di samping pemanfaatan-nya di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus mengalami peningkatan.
Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi diterapkan pada pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup tanpa memasukkan pasien sebagai obyek yang harus diproteksi. Alasannya, karena pasien memperoleh manfaat dari radiasi yang diberikan padanya. Namun, saat ini justru pasien memperoleh prioritas proteksi radiasi yang lebih dibandingkan dengan pekerja dan anggota masyarakat. Jika pasien hanya memperoleh radiasi serendah mungkin yang dapat dicapai tanpa mengabaikan informasi diagnostik yang harus dicapai dengan sistem proteksi radiasi yang baik maka staf dan personil yang ada didekatnya pun akan berpotensi menerima radiasi yang rendah.
Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi
Menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No.8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensial, keselamatan radiasi sinar-X memiliki beberapa elemen penting yang diaplikasikan sebagai dasar terbentuknya Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi (SMKR)
Pencegahan Efek Radiasi
Setelah mengetahui betapa berbahayanya terkena radiasi, baik radiasi nuklir, cahaya maupun radiasi elektromagnetik, sebaiknya kita mengetahui cara mengurangi paparan radiasi bagi tubuh kita. Secara umum ada beberapa hal keseharian yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi dampak radiasi jika berada di zona yang mungkin terkena dampak radiasi namun masih diperbolehkan beraktivitas di luar rumah, antara lain dengan mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh.
Sebisa mungkin selama 10 hari tidak sering-sering berada di luar ruangan karena radiasi minimal dipengaruhi jarak dan waktu. Banyak minum air dan makan-makanan yang mengandung yodium termasuk buah apel. Mandi menggunakan shower usai bepergian. Mengunakan payung saat keluar rumah, terutama di kawasan radius 100 km. Memakai baju berbeda saat di luar dan di dalam rumah.
Tidak meminum air dari kran.Untuk mengurangi efek radiasi cahaya matahari adalah dengan menggunakan saublock setiap hari sekalipun di rumah dengan SPF minimal 15%,kemudian jangan menggunakan sabun tubuh untuk membersihkan wajah karena kadar sensivitas kulitnya berbeda, dan gunakan pelembab yang sesuai dengan jenis wajah. Kulit berminyakpun tetap harus menggunakan pelembab setiap hari.
Gambar Radiasi
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Radiasi : Pengertian, Manfaat, Satuan, Jenis, Macam, Kekurangan, Bneutk, Penerapan Dalam Kedokteran, Pemanfaatan Medis, Penggunaan, Proteksi, Sistem Manajemen, Fenomena, Dampak, Pencegahan, Gambarnya, semoga bermanfaat