Pengertian Problem Solving
-
Menurut Oemar Hamalik
Problem Solving menurut Hamalik adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan dengan tepat dan cermat.
-
Menurut Santrock Problem
Solving adalah suatu cara untuk menemukan jalan yang sesuai dalam suatu pencapaian tujuan ketika tujuan tersebut belum tercapai.
Ciri-Ciri Prolem Solving
Karakteristik khusus pendekatan kepada siswa dalam memecahan masalah adalah sebagai berikut:
- Adanya interaksiyang baik antar siswa dan interaksi antara guru dan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah.
- Adanya dialog matematis dan konsensus antar siswa dan antar siswa dan guru dalam menyelesaikan suatu masalah.
- Guru menyediakan sebuat informasi yang cukup untuk siswa mengenai masalah yang belum terpecahkan, dan siswa mengklarifikasi, menginterpretasi, dan mencoba mengkonstruksi penyelesaian masalah tersebut.
- Guru menerima jawaban “ya” atau “tidak” dan tujuannya bukan untuk mengevaluasi.
- Guru membimbing, melatih dan menanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan berwawasan dan berbagi solusi dalam proses pemecahan suatu masalah.
Sebaiknya guru mengetahui kapan campur tangan dan kapan mundur membiarkan siswa menggunakan caranya sendiri tanpa harus merugikan dan membahayakan siswa.
Karakteristik lanjutan adalah bahwa pendekatan problem solving dapat membuat rajin dan giat pada siswa untuk melakukan generalisasi aturan dan konsep, dalam sebuah proses sentral.
Tujuan Problem Solving
- Melatih kemampuan berfikir si anak dalam menghadapi suatu masalah.
- Melatih si anak menemukan langkah-langkah yang di tempuh bila menemukan masalah yang ada kemiripannya dan mencari solusi nya.
- Melatih si anak bagaimana cara bertindak dan berbuat dalam situasi yang baru ditemukannya.
- Melatih si anak bagaimana cara nya menemukan jalan keluar dari masalah yang sulit di pecahkan.
- Melatih si anak mengambil suatu keputusan yang menurut nya benar.
- Melatih si anak bagaimana membatasi masalah yang sedang dihadapi.
- 7.Belajar menyadari si anak bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya jika dilakukan dengan bersungguh-sungguh dan sabar.
- Belajar meneliti suatu masalah dari berbagai segi pandang pada situasi yang sulit.
- Belajar bagaimana bekerja yang sistimatis sehingga masalah yang dihadapi lebih mudah dipecahkan dan mencari solusi.
10.Melatih diri si anak cara bagaimana menetapkan suatu keputusan dengan kebenaran dan tidak salah jalan.
Dengan mempergunakan metode problem solving si anak bisa menghadapi masalah-masalah.yang dihadapinya sehari-hari .
Langkah Mengatasi Problem Solving
Ada 3 langkah dalam mengatasi Problem Solving
-
Mengidentifikasi masalah
Mengetahui seberapa susah atau pada tingkat berapa masalah tersebut,agar bisa menyelesaikannya.
-
Menentukan sumber dan akar dari masalah
Mengetahui Sumber dan akar dari suatu masalah secara menyeluruh,kemudian menemukan solusi dari masalah tersebut.
-
Solusi masalah secara efektif dan efisien
Berikut adalah langkah langkah mencari solusi masalah secara efektif dan efisien
- Mendefinisikan masalah secara tertulis.
- Setiap sumber dari masalah dimasukkan ke dalam Diagram sebab dan akibat.
- Menderipsikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan .
- Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang di tujukan.
Langkah Mengatasi Problem Solving Menurut Jhonn Dewey
- Adanya rasa kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
- Masalah tersebut diperjelas dan dibatasi.
- Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diklasifikasikan.
- Mencari hubungan-hubungan Hipotesa,agar dapat nilai salah dan benarnya
- Penerapan pemecahan terhadap masalah yang sedang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai membuat sebuah kesimpulan.
Langkah Mengatasi Problem Solving Menurut Jhonn Dewey Jhon F Kenedy
- Merencanakan pemecahan pada suatu masalah .
- Melaksanakan pemecahan pada suatu masalah .
- Memeriksa kembali masalah tersebut.
Tahapan Problem Solving Dalam Konseling
Dalam situasi konseling, penggunaan keterampilan memecahkan masalah dpat memandu konseli melewati tahap-tahap pemecahan masalah. Hal inidiharapkan dapat memberikan pembelajaran mengenai cara-cara memecahkanmasalah. Keterampilan ini menjadi aset yang tak ternilai yang memungkinkankonseli untuk mengatasi masalahnya dengan membuat pilihan dan keputusan yangterbaik yang tersedia.
Tahapan problem solving atau pemecahan masalah dapat dilakukan melalui beberapa langkah.Berdasarkan pendapat para ahli tahapan problem solving dapat diringkas sebagai berikut.
-
Menemukan Permasalahan
Sebelum mengambil langkah-langkah untuk memecahkan masalah, hal yang perlu dilakukan konselor adalah yakin tentang apa masalah yang sesungguhnya.Problem solvers harus menentukan seputar akibat dan menggambarkan langkah apa yang akan dipilih. Pertama problem solver harus meminimalisir bias yang mungkin ditimbulkan. Tahap ini menuntut konseli untuk menyusun info sebaik mungkin, meminimalisir bias terhadap apa yang dipilih.
-
Identifikasi Permasalahan
Problem solver mengidentifikasi objek yang dipelajari dan menentukan kendala dan penghalang yang mungkin menjadi penyebab permasalahan. Brainstorming sangat dibutuhkan pada tahap ini, dengan tujuan mengelompokkan aspek-aspek penting dari permasalahan kemudian menentukan asosiasi dan hubungan. Terdapat dua cara yakni fleksibel dan fluency. Fleksibel adalah konstruksi dari keragaman solusi. Fluency adalah konstruksi dari banyaknya solusi yang ditawarkan. Cara efektif lain adalah memecah permasalahan menjadi bagian-bagian kecil, dimana bisa jadi lebih terorganisir dan akan lebih mudah diselesaikan
-
Merancang Beberapa Alternatif Hipotesis
Hipotesis adalah bagian terpenting dalam menyeesaikan permasalahan. Studi yang dilakukan oleh Chi, Gaser, dan farr (1989) menemukan bahwa fisikawan profesional menentukan hubungan antara konsep dan delevop, refine, dan simulasi multipel test dari hipotesis. Untuk membangun hipotesis problem solver harus mengakses prior knowledge dan menggunakan pengetahuan baru (dari ahli dan sumber lain) untuk menggeneralisasi ide dan mengidentifikasi solusi potensial. Setelah menentukan solusi yang berpotensi, problem solver harus menentukan pilihan.
-
Membuat Penilaian dan Keputusan Mengenai Hipotesis Yang Akan Digunakan.
Problem solver harus mempertimbangkan kembali karakter dari tujuan problem solving mereka dalam rangka memastikan apakah penyelesaian mereka tetap pada jalur. Problem solver harus menghasilkan argumen-argumen pendukung untuk mendukung pilihan mereka. Peneliti meyakini bahwa scaffolding dapat meningkatkan kualiats dari argumen yang diajukan. Scaffolding bisa juga jadi pilihan bagaimana menerapkan solusi yang dipilih.
-
Evaluasi dan Pengujian Solusi
Ketika mencoba efisiensi dari solusi, problem solver harus menganalisis dan acces hasil dan menjelaskan mengapa solusi bekerja atau tidak. Jika solusi yang dipilih tidak berhasil atau kurang, problem solver harus memilih alternatif lain dengan mempertimbangkan apa yang sudah di lakukan dan mengulangi proses hingga solusi ditemukan.
Cara Menumbuhkan Problem Solving Skill Dalam Konseling
Terdapat beberapa kondisi yang dapat diusahakan untuk membantu problem solving. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
-
Stimulus
Berbagai macam stimulus fisik dapat digunakan sebagai bagian dari bantuan untuk problem solving. Namun tidak mungkin untuk mengklasifikasikan stimulus fisik seperti apa yang dapat membantu problem solving. Selain stimulus fisik, stimulus lingkungan seperti kebisingan, temperatur yang ekstrim, tekanan oksigen, dan kondisi lain di sekitarnya juga dapat diperkirakan berpengaruh dalam problem solving.
-
Petunjuk Verbal
Bagian lain dari kondisi yang dapat membantu problem solving adalah petunjuk verbal. Petunjuk verbal bertujuan untuk menghadapkan individu kepada masalah yang dihadapi. Petunjuk verbal disini berbeda dengan instruksi, yang akandibahas selanjutnya. Petunjuk verbal hanya memberikan beberapa hal penting tentang problem solving.Namun tidak menyampaikan isi dari masalah, seperti halnya instruksi.
-
Instruksi
Instruksi berbeda dengan petunjuk verbal.Instruksi memiliki fungsi memunculkan proses mediasi untuk pemecahan masalah. Instruksi dapat merangsang ingatan mengenai konsep-konsep, mengaitkan konsep satu dengan yang lain, atau menentukan strategi yang berperan dalam penemuan solusi untuk suatu masalah.
Kelebihan Problem Solving dalam Konseling
Problem solving dalam konseling dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Adapun kelebihan problem solving dalam konseling diantaranya adalah :
- Melatih konseli untuk mendesain suatu penemuan .
- Berpikir dan bertindak kreatif.
- Memecahkan masalah secara realistis.
- Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
- Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan (solusi yang diambil)
- Merangsang perkembangan kemajuan berpikir konseli untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
demkianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Problem Solving : Pengertian, Ciri, Tujuan, Langkah Mengatasi, Dalam Konseling, Cara Menumbuhkan dan Kelebihannya, semoga artikel ini dapat menambah awawasan anda semua,