Pranata Sosial

Diposting pada
Pranata Sosial

Pengertian Pranta Sosial

Pranata Sosial adalah sebuah Sistem Tata Kelakuan Dalam Hubungan Yang berpatok pada Aktivitas guna Memenuhi Berbagai Kebutuhan Khusus bagi Masyarakat. Pranata Sosial Berasal Dari Bahasa Asing Social Institutions. Dengan Kata Lain, Pranata Sosial adalah Kumpulan Norma (Sistem Norma) Dalam Hubungannya dengan Pemenuhan Kebutuhan Pokok pada Masyarakat.


Ciri-ciri Pranata Sosial


  • Mempunyai Lambang atau Simbol

Setiap Pranata Sosial biasa mempunyai Lambang-Lambang Atau Simbol-Simbol Yang ada Dalam Tulisan, Gambar Yang mempunyai Makna Serta Menggambarkan Tujuan serta Fungsi Pranata. Contoh Cincin  adalah Pernikahan Sebagai Simbol Dalam Pranata Keluarga, Burung Garuda adalah Simbol Dari Pranata Politik Negara Indonesia.


  • Mempunyai Tata Tertib Dan Tradisi

Pranata Sosial mempunyai Aturan Yang Menjadi Tata Tertib dan  Tradisi ,Baik Yang Tertulis ataupun Tidak Tertulis Yang Akan Menjadi patokan Serta Pedoman bagi Semua Anggota Masyarakat Yang Ada Di Dalamnya. Contohnya Dalam Pranata Keluarga Seorang Anak Wajib Bersikap Hormat pada Orang Tua, tapi Tidak Ada Aturan Tertulis Yang Baku terkait Deskripsi Sikap itu. Sedangkan Dalam Pranata Pendidikan Ada Aturan-Aturan Tertulis Yang Wajib Dipatuhi Semua Warga Sekolah Yang ada Dalam Tata Tertib Sekolah.


  • Mempunyai Satu Atau Beberapa Tujuan

Pranata Sosial memiliki Tujuan Yang Disepakati Bersama Oleh Anggota Masyarakat. Tujuan Pranata Sosial Kadang tak Sejalan Dengan Fungsinya Secara Keseluruhan.


  • Mempunyai Nilai

Pranata Sosial adala Hasil Pola-Pola Pemikiran Dan Pola-Pola Perilaku Dari Sekelompok Orang Atau Anggota Masyarakat, tentang Apa Yang Baik Dan Apa Yang Seharusnya Dilakukan Dalam Kehidupan Bermasyarakat. Dengan begitu Pranata Sosial berasal dari Adat Istiadat, Tradisi Atau Kebiasaan Serta Unsur-Unsur Kebudayaan Lain Yang Secara Langsung ataupun Tidak Langsung Bergabung Dalam sebuah Fungsi, Sehingga Pranata Sosial itu Mempunyai Makna Atau Nilai Di Dalam Masyarakat itu. Contoh Tradisi serta Kebiasaan Dalam Pranata Keluarga ialah Sikap Menghormati Atau Sikap Sopan Santun pada Orang Yang Lebih Tua.


  • Mempunyai Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)

Pranata Sosial biasanya mempunyai Umur Lebih Lama Daripada Umur Manusia. Pranata Sosial Pada Umumnya tak Mudah Berganti Atau Berubah. Hal itu Terbukti Dengan Banyaknya Pranata Sosial Yang Diwariskan Dari Generasi Ke Generasi. Pranata Sosial Yang sudah Diterima Akan Melembaga Pada Setiap Diri Anggota Masyarakat Dalam Jangka Waktu Relatif Lama Sehingga bisa Di Tentukan mempunyai Tingkat Kekekalan Tertentu. Contohnya Tradisi Silaturahmi Pada Waktu Hari Raya Lebaran adalah Tradisi Turun Temurun Dari Dulu sampai Sekarang.


Fungsi Pranata Sosial

  • Memberikan Pedoman pada Anggota Masyarakat Dalam Hal Bertingkah Laku serta Bersikap Dalam Menghadapi Masalah Kemasyarakatan.
  • Menjaga Keutuhan Dan persatuan Masyarakat.
  • Memberikan Pegangan pada Masyarakat Untuk Mengadakan Sistem Pengendalian Sosial, maksudnya Sistem Pengawasan Masyarakat pada Tingkah Laku Anggota-Anggotanya.

Tujuan Pranata Sosial

  • Pranata Yang Bertujuan Untuk Memenuhi Kebutuhan Sosial serta Kekerabatan .
  • Pranata Yang Memenuhi Kebutuhan Manusia contonya Mata Pencaharian Hidup Memproduksi, Menimbun Dan Mendistribusi Harta Benda.
  • Pranata Yang Bertujuan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pengetahuan serta Pendidikan.
  • Pranata Yang bertujuan Memenuhi Kebutuhan Ilmiah Manusia.
  • Pranata Yang Bertujuan Memenuhi Kebutuhan Manusia guna Menyatakan Keindahan Dan Rekreasi.
  • Pranata Yang Bertujuan Memenuhi Kebutuhan Manusia Dalam hubungannya Dengan Tuhan.
  • Pranata Yang Bertujuan Memenuhi Kebutuhan Manusia Dalam Membangun Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Baca Juga :  Legenda Gunung Merapi

Jenis-jenis Pranata Sosial


  • Pranata Keluarga

Pranata Keluarga merupakan suatu kelompok Yang Disarkan Atas Pertalian sanak saudara yang mempunyai Tanggung jawab Atas Sosialisasi anak Anaknya serta Pemenuhan Kebutuhan Pokok Lainnya . Keluarga tersebut terdiri dari kelompok kelompok Yang mempunyai Pertalian Hubungan Darah , Tali perkawinan , atau adopsi dan hidup Bersama sama Dalam kurun waktu Yang tak terbatas .


  • Pranata Agama

Pranata Agama  meruppakan Seperangkat aturan yang Mengatur Hubungan Manusia Dengan Tuhan , Mengatur Hubungan Antara manusia Dengan Manusia Lainya , serta Mengatur Hubungan Manusia Dengan Lingkungannya .

Dalam Setiap Ajaran Agama pasti  Mengajarkan Kepada Umatnya Untuk Menghormati serta Melaksanakan Ajaran Agama Masing masing Dengan Benar. Tempat ibadah bukan Hanya Sebagai Lingkunngan Untuk Peribatan , Namun untuk Lingkungan pergaulan .


  • Pranata Pendidikan

Pranata Pendidikan merupakan Salah satu Proses yang terjadi sebab hubungan Berbagai faktor Yang menghasilkan penyadaran diri serta lingkungan Sehingga Menampilkan Rasa Percaya diri Dengan lingkungan .


  • Pranata Ekonomi

Pranata Ekonomi merupakan Sarana Yang distandarisi untuk memelihara ketertiban Dalam proses produksi serta distribusi barang dan jasa.


  • Pranata Politik

Pranata Politik merupakan Serangkaian Peraturan Baik Tertulis ataupun tidak Untuk mengatur segala aktivitas poitik Dalam sebuah masyarakat maupun Negara .


Tipe-tipe Pranata Sosial dalam Masyarakat

Berdasarkan fungsi-fungsi secara umum dan karakteristiknya tersebut, pranata sosial   dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut. Berikut ini beberapa tipe atau penggolongan pranata sosial.


Berdasarkan perkembangannya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi crescive institutions dan enacted institutions.

  1. Crescive institutions adalah pranata sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari kebiasaan masyarakat. Misalnya: tata cara perkawinan, norma-norma, dan berbagai upacara adat.
  2. Enacted institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga keuangan, lembaga kesehatan, dan lain-lain.

Berdasarkan sistem nilai/kepentingan yang diterima masyarakat, pranata sosial dapat dibedakan menjadi basic institutions dan subsidiary institutions.

  1. Basic institutions adalah pranata sosial yang dianggap penting dalam upaya pengawasan terhadap tata tertib di masyarakat. Misalnya keluarga, sekolah, dan negara.
  2. Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Misalnya tempat-tempat hiburan atau rekreasi.

Berdasarkan penerimaan masyarakat, pranata sosial dapat dibedakan menjadi approved institutions dan unsanctioned institutions.

  1. Approved institutions adalah bentuk pranata sosial yang diterima secara umum oleh masyarakat. Misalnya lembaga pendidikan, lembaga peradilan, dan lainlain.
  2. Unsanctioned institutions adalah bentuk pranata sosial yang secara umum ditolak oleh masyarakat. Misalnya berbagai perilaku penyimpangan, seperti merampok, memeras, pusat-pusat perjudian, prostitusi, dan lain-lain.

Berdasarkan faktor penyebarannya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi general institutions dan restricted institutions.

  1. General institutions adalah bentuk pranata sosial yang diketahui dan dipahami masyarakat secara umum. Misalnya keberadaan agama dalam kehidupan.
  2. Restricted institutions adalah bentuk pranata sosial yang hanya dipahami oleh anggota kelompok tertentu. Misalnya pelaksanaan ajaran agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, atau berbagai aliran kepercayaan lainnya.

Berdasarkan fungsinya, pranata sosial dapat dibedakan menjadi cooperative institutions dan regulative institutions.

  1. Cooperative institutions adalah bentuk pranata sosial yang berupa kesatuan poladan tata cara tertentu. Misalnya pranata perdagangan dan pranata industri.
  2. Regulative institutions adalah bentuk pranata sosial yang bertujuan mengatur atau mengawasi pelaksanaan nilai-nilai atau norma-norma yang berkembang di masyarakat. Misalnya pranata hukum (kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan).

Macam-macam Pranata Sosial


  • Pranata Keluarga

Tipe Keluarga

Dalam sosiologi keluarga biasanya dikenal sebagai pembedaan antara keluarga bersistem konsanguinal dan keluarga bersistem konjugal (lihat, antara lain, Clayton, 1979:49). Keluarga yang bersistem konsanguinal menekankan pentingnya ikatan darah, seperti misalnya hubungan antara seseorang dengan orang tuanya. Ikatan seseorang dengan orang tuanya cenderung dianggap lebih penting daripada ikatan suami atau istrinya.

Baca Juga :  Cerita Dongeng Sumatera Barat

Dalam keluarga Jepang atau Tionghoa tradisional, misalnya, seorang laki-laki akan memihak orang tuanya manakala orang tuanya berselisih dengan istrinya. Keluarga dengan sistem konjugal, di fihak lain, menekankan pada pentingnya hubungan perkawinan (antara suami dan istri); ikatan dengan suami atau istri cenderung dianggap lebih penting daripada ikatan dengan orang tua.

Aturan Mengenai Perkawinan

Setiap masyarakat mengenal berbagai aturan mengenai perkawinan. Ada aturan mengenai apakah jodoh harus berasal dari anggota kelompok sendiri atau kah harus dari kelompok lain, dan siapa di antara anggota kelompok sendiri yang boleh ataupun tidak boleh dinikah; mengenai jumlah orang yang boleh dinikah pada waktu yang sama; menganai tempat menetap setelah perkawinan; dan aturan mengenai penentuan garis keturunan.

Incest Taboo

Satu aturan yang dijumpai dalam semua masyarakat mengatur mengenai siapa yang boleh dan tidak boleh dinikah. Salah satu diantaranya ialah Incest Taboo (larangan hubungan sumbang, inses, sumbang muhrim), yang melarang hubungan perkawinan yang sangat dekat seperti perkawinan seorang anak dengan salah seorang orang tuanya atau perkawinan antara saudara kandung.

Bentuk Perkawinan

Pada dasarnya kita mengenal dua macam bentuk perkawinan: monogami (perkawinan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan pada waktu yang sama) dan poligami (perkawinan seorang laki-laki dengan beberapa perempuan pada waktu yang sama atau antara seorang perempuan dengan beberapa laki-laki pada waktu yang sama).Poligami dibagi lagi dalam bentuk:

Poligini (Polygyny, yaitu perkawinan antara seorang laki-laki dengan lebih dari seorang perempuan pada waktu yang sama), poliandri (polyandry, perkawinan seorang perempuan dengan lebih dari seorang laki-laki pada waktu yang sama), dan perkawinan kelompok (group marriage, perkawinan dua orang laki-laki atau lebih dengan dua orang perempuan atau lebih pada waktu yang sama).

Kita pun mengenal bentuk poligini khusus yang dinamakan sororal polygyny, yaitu perkawinan antara seorang laki-laki pada waktu yang sama dengan beberapa orang perempuan yang merupakan saudara kandung (Lihat Clayton, 1979:55).

Aturan Mengenai Keturunan

Dalam hal penarikan garis keturunan kita mengenal aturan patrilineal, bilateral, matrilineal, dan keturunan rangkap (double descent, lihat Clayton, 1979). Pada sistem patrilineal, yang menurut Murdock merupakan sistem yang paling banyak dijumpai, garis keturunan ditarik melalui laki-laki. Pada sistem bilateral, yang banyak dijumpai pada berbagai masyarakat meskipun tidak sebanyak sistem patrilineal,

garis keturunan ditarik melalui pihak laki-laki dan perempuan. Pada sistem matrilineal garis keturunan ditarik melalui perempuan. Pada sistem keturunan rangkap garis keturunan ditarik melalui laki-laki secara patrilineal dan melalui perempuan secara matrilineal. Pada melalui laki-laki sedangkan garis keturunan untuk orang lain ditarik melalui garis ibu. Pola demikian antara lain dijumpai pada orang Dayak di Kalimantan Tengah (lihat Danandjaja, 1971b).

Pola Menetap

Dimana pasangan menetap setelah menikah? Mengenai hal ini dikenal pola yang berbeda-beda, yaitu pola patrilokal, pola matri-patrilokal, pola matrilokal, pola patri-matrilokal, pola bilokal, pola neolokal, serta pola avunculokal (lihat Clayton, 1979:67-68).

Pada pola patrilokal pasangan yang baru menikah menetap bersama keluarga pihak laki-laki. Pada pola matir-patrilokal Suami mula-mula menetap bersama keluarga pihak perempuan, tetapi kemudian pasangan menetap bersama keluarga pihak laki-laki. Pada pola matrilokal pasangan menetap bersama keluarga pihak perempuan.


  • Pranata Pendidikan

Pokok Bahasan Sosiologi Pendidikan

Pendidikan merupakan institusi yang juga mendapat perhatian besar dari para ahli sosiologi. Pokok bahasan utama dalam sosiologi pendidikan ialah institusi pendidikan formal dan institusi pendidikan formal terpenting dalam masyarakat kita ialah sekolah yang menawarkan pendidikan formal mulai dari jenjang prasekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi baik yang besifat umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar biasa).

Namun kita telah mengetahui pula bahwa di luar sekolah dijumpai berbagai bentuk pendidikan luar sekolah seperti pendidikan nonformal, misalnya kursus, dan pendidikan informal, misalnya pendidikan yang terjadi di rumah atau melalui media massa.

Baca Juga :  Pengertian CSR


  • Pranata Agama

Agama merupakan suatu institusi penting yang mengatur kehidupan manusia. Istilah agama yang digunakan disini merupakan terjemahan dari kata religion—suatu istilah yang ruang lingkupnya lebih luas daripada istilah agama yang digunakan oleh Pemerintah RI, yang hanya mencakup agama yang di akui Pemerintah yaitu agama Islam, agama Protestan, agama Katolik, agama Hindu, dan agama Budha.

Untuk menghindari kerancuan antara istilah agama yang digunakan Pemerintah dan istilah religion, ada ilmuwan sosial kita yang menerjemahkan istilah religion—yang selain agama tersebut di atas meliputi pula animisme, totemisme, Konfusianisme, Judaisme, Taoisme—menjadi istilah religi.


  • Pranata Ekonomi

Sebagaimana telah kita ketahui dari sejarah perkembangan sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu, maka kelahiran sosiologi dipicu oleh perubahan besar yang melanda Eropa Barat. Beberapa perubahan penting ialah memudarnya sistem feudalisme, berkembangnya kapitalisme, dan berkembangnya industrialisasi.

Dengan demikian tidak lah mengherankan mengapa sejak awal para ahli sosiologi telah tertarik pada masalah sosiologi dalam perekonomian. Perhatian ini telah tertuang dalam karya para ahli sosiologi awal. Kita tentu masih ingat bagaimana Comte menguraikan teorinya mengenai tiga tahap perkembangan masyarakat, dan bagaimana Marx menguraikan tumbuh dan  berkembangnya kapitalisme dan sosialisme.


  • Pranata Politik

Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat atau negara.


Contoh Kasus Pranata Sosial


  • Pranata Keluarga

Berikut adalah sebuah kasus keluarga yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia :

Ario Kiswinar Teguh tidak di akui sebagai Anak oleh Mario Teguh

Melalui sebuah acara televisi, Ario Kiswinar Teguh memberikan paparan bahwa dirinya tidak diakui sebagai anak oleh pengacara kondang Mario Teguh. Pada acara tersebut kiswinar membawa beberapa bukti yang menyatakan bahwa dirinya adalah anak yang sah dari Mario Teguh. Barang bukti tersebut diantaranya adalah Akta Kelahiran Ario Kiswinar Teguh dan foto-foto masa kecilnya bersama Mario Teguh.

Karena pernyataan yang di lontarkan oleh Ario, Mario Teguh pun angkat bicara dan membuat klarifikasi melalui acara televisi. Beliau mengungkapkan sebuah fakta pahit yang terjadi di masa lalu antara dirinya dengan mantan istrinya alias Ibunda Ario Kiswinar Teguh.

Mario Teguh yang sangat menyayangi Ario ketika ia masih muda kemudian mengetahui bahwa anak yang ia sayangi itu adalah anak dari hubungan antara mantan istrinya dengan orang ketiga yang disebutnya dengan Mr. X. Mr. X adalah sesosok orang yang sangat dihormati oleh Mario Teguh. Mengetahui hal itu, Mario Teguh pun memutuskan untuk bercerai dengan Ibunda Ario sepuluh tahun yang lalu. Mario Teguh kemudian mengundang Ario Kiswinar Teguh untuk melakukan Tes DNA bersamanya, demi membuktikan apakah Ario benar-benar anak dari Mario Teguh dan Ibunda Ario.

Berdasarkan fakta yang ada dan keterangan-keterangan berita dari berbagai sumber, penulis menganalisis bahwa kasus ini sangat cocok dijadikan contoh nyata dalam pranata keluarga. Berikut analisis penulis :

  1. Perlakuan Mario Teguh terhadap Ario telah bergeser dari fungsi pranata keluarga, yaitu fungsi status. Berdasarkan bukti yang ada Ario Kiswinar Teguh layak mendapatkan status sebagai seorang anak motivator terkenal.

Perceraian antara Mario Teguh dengan Ibunda Ario adalah sesuatu yang melenceng dari fungsi keluarga, yaitu fungsi afeksi. Dengan berpisah nya suami istri, maka salah satu orang tua akan jarang memberikan kasih sayangnya kepada anak. Dan ini dapat menyebabkan tekanan batin tersendiri pada si anak.


Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Pranata Sosial : Pengertian, Ciri, Fungsi, Tujuan, Jenis, Tipe, Macam, Beserta Contohnya, semoga bermanfaat

Posting pada SD