Pengertian Suksesi
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Akhir proses suksesi komunitas yaitu terbentuknya suatu bentuk komunitas klimaks.
Komunitas klimaks adalah suatu komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan dengan lingkungannya. Komunitas klimaks ditandai dengan tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Contoh klasik untuk menggambarkan peristiwa suksesi adalah kejadian di Gunung Krakatau, Banten. Pada tahun 1883 Gunung Krakatau meletus, semua kehidupan di gunung tersebut musnah. Seratus tahun kemudian ternyata di Gunung Krakatau tersebut sudah terbentuk hutan kembali. Bagaimana proses pembentukan kembali komunitas di Gunung Krakatau tersebut? Mula-mula yang berkoloni adalah sejenis lumut kerak (lichen) dan beberapa jenis lumut tertentu.
Asam-asam yang dieksresi oleh Lichen itu menghancurkan substrat batuan dan menyediakan sedikit tanah. Partikel tanah tambahan terbentuk karena penghancuran oleh iklim dan terbawa angin. Penghancuran dan pembusukan terhadap lichen dapat menambahkan sedikit humus sehingga lumut lain menetap. Setiap musim terdapat pertumbuhan baru, yang lama membusuk (menyediakan humus). Tidak lama kemudian tersedia cukup tanah untuk paku-pakuan dan kemudian tumbuh rerumputan, kemudian semak (perdu). Keadaan ini menyediakan kondisi pertumbuhan yang amat baik untuk biji-biji tumbuhan tinggi (pohon).
Faktor Penyebab Terjadinya Suksesi
Faktor – faktor penyebab terjadinya suksesi yaitu sebagai berikut :
-
Iklim
Tumbuhan tidak akan dapat tumbuh teratur dengan adanya variasi yang lebar dalam waktu yang lama. Fluktuasi keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat yang baru (kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah kondisi iklim. Kekeringan, hujan salju/air dan kilat seringkali membawa keadaan yang tidak menguntungkan pada vegetasi.
-
Topografi
Suksesi terjadi karena adanya perubahan kondisi tanah, antara lain:
- Erosi
Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Dalam proses erosi tanah menjadi kosong kemudian terjadi penyebaran biji oleh angin (migrasi) dan akhirnya proses suksesi dimulai.
- Pengendapan (denudasi)
Erosi yang melarutkan lapisan tanah, di suatu tempat tanah diendapkan sehingga menutupi vegetasi yang ada dan merusakkannya. Kerusakan vegetasi menyebabkan suksesi berulang kembali di tempat tersebut.
- Biotik
Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi. Di padang penggembalaan, hutan yang ditebang, panen menyebabkan tumbuhan tumbuh kembali dari awal atau bila rusak berat berganti vegetasi.
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Suksesi
- Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan
- Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu
- Kecepatan pemancaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut
- Iklim terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora, dan benih lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh daam proses perkecambahan.
- Jenis substrat baru yang terbentuk
Tahap – Tahap Suksesi Dan Karakteristik
Dalam suksesi terjadi suatu proses perubahan secara bertahap menuju suatu keseimbangan. Clements menyusun urutan kejadian secara rasional ke dalam 5 fase, yaitu:
- Fase 1 (Nudasi)
Proses awal terjadinya pertumbuhan pada lahan terbuka/kosong.
- Fase 2 (Migrasi)
Proses hadirnya biji-biji tumbuhan, spora dan lain-lainnya.
- Fase 3 (Ecesis)
Proses kemantapan pertumbuhan biji-biji tersebut.
- Fase 4 (Reaksi)
Proses persaingan atau kompetisi antara jenis tumbuhan yang telah ada/hidup, dan pengaruhnya terhadap habitat setempat.
- Fase 5 (Stabilisasi)
Proses manakala populasi jenis tumbuhan mencapai titik akhir kondisi yang seimbang (equilibrium), di dalam keseimbangan dengan kondisi habitat lokal maupun regional.
Macam-Macam Suksesi
Para ahli ekologi menentukan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
-
Suksesi Primer
Suksesi primer adalah perkembangan vegetasi, mulai dari habitat yang tidak bervegetasi serta mampu melewati tahapannya tanpa gangguan dari luar, sampai pada masyarakat yang stabil atau klimaks. Suksesi primer terjadi apabila masyarakat asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya masyarakat asal tersebut secara total. Suksesi primer ini terbagi lagi menjadi 2 jenis, yakni suksesi yang berawal dari habitat kering, yang disebut suksesi xerark, dan suksesi yang berawal dari daerah basah (air tergenang) yang disebut suksesi hidrark. Masing-masing jenis suksesi tersebut diawali dengan komunitas pioner yang mirip tanpa dibantu oleh adanya faktor iklim.
Gangguan dari komunitas secara total bisa terjadi secara alami, misalnya letusan gunung berapi, tanah longsor, endapan lumpur baru di muara sungai dan endapan pasir di pantai, bahkan ada pula gangguan yang berasal dari manusia seperti penambangan batu bara dan timah. Pada habitat yang baru ini akan berkembang suatu komunitas yang baru pula, yang disebabkan adanya biji, spora dan benih yang masuk ke habitat sebelumnya tersebut dengan bantuan tidak langsung dari air, angin bahkan manusia.
-
Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi apabila suatu suksesi normal atau ekosistem alami ter-ganggu/dirusak. Kebakaran, perladangan, penebangan secara selektif, pengembalaan dan banjir adalah contoh kegiatan manusia yang menimbulkan gangguan tersebut.
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan/substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir. Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan ini tidak sampai merusak total tempat tumbuh, sehingga dalam ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Gangguan alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia.
Contoh: kondisi hutan yang terlantar atau tanah garapan yang ditinggalkan. Hal ini menyebabkan perbedaan suksesi sekunder dan suksesi primer terletak pada kondisi habitat awalnya. Pada suksesi primer, habitat awal terdiri atas substrat yang sama sekali baru sehingga tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tahap awal berasal dari biji dan benih yang datang dari luar. Sedangkan pada suksesi sekunder, biji dan benih tidak saja berasal dari luar tetapi juga dari dalam habitat itu sendiri.
Proses Terjadinya Suksesi
Proses yang terjadi selama proses suksesi dapat diringkaskan sebagai berikut :
- Perkembangan sifat substrat atau tanah yang progresif, misalnya terjadinya pertambahan kandungan bahan organik sejalan dengan perkembangan komunitas yang semakin kompleks dengan komposisi jenis yang lebih beraneka ragam dari pada sebelumnya.
- Semakin kompleksnya struktur komunitas, peningkatan kepadatan, dan tingginya tumbuhan, sehingga dalam komunitas terbentuk stratifikasi.
- Peningkatan produktifitas sejalan dengan perkembangan komunitas dan perkembangan tanah.
- Peningkatan jumlah jenis sampai pada tahap tertentu dari suksesi.
- Peningkatan pemanfaatan sumber daya lingkungan sesuai dengan peningkatan jumlah jenis.
- Perubahan iklim mikro sesuai dengan perubahan komposisi jenis bentuk hidup (life form) tumbuhan dan struktur komunitas.
- Komunitas berkembang menjadi lebih kompleks.
Demikianlah artkel dari duniapendidikan.co.id mengenai Pengertian Suksesi : Faktor, Penyebab, Tahapan, Macam, dan Prosesnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.