Pengertian Otot Polos

Diposting pada

Pengertian Polos

Pengertian otot polos merupakan otot yang dikelompokkan dalam kategori otot tak sadar atau refleks. Otot polos adalah otot yang jaringannya dibentuk oleh sel-sel otot dan bentuk otot polos seperti gelendong, dimana kedua ujungnya meruncing serta bagian tengahnya menggelembung. Otot polos membentuk lapisan pada alat-alat dalam tubuh, misalnya ialah dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dan dinding rahim. Oleh sebab itu, otot polos disebut juga otot alat-alat dalam. Cara kerja otot polos tidak menurut perintah otak, akan tetapi terjadi diluar kesadaran otak. Itulah penyebab otot polos disebut otot tak sadar (otonom).


Bentuk Otot Polos

Pengertian Otot Polos

Jenis-Jenis Otot Polos

Otot polos terbagi dua yaitu otot polos unit ganda (multi unit) dan juga otot polos unit tunggal (single unit), lihat penjelasan dari jenis-jenis otot polos seperti yang ada dibawah ini..

Otot Polos Unit Ganda (Multi Unit) : otot polos unit ganda merupakan otot yang terdiri atas serabut yang berbeda-beda dan setiap dari serabut-serabut ini bekerja secara tersendiri tampa saling membantu dengan serabut-serabut pada otot polos yang lainnya. Contohnya pada siliaris mata, otot piloerektor dimana otot ini akan menyebabkan rambut berdiri ini tidak lain dari rangsangan simpatis

Otot Polos Unit Tunggal (Single Unit) : otot polos unit tunggal merupakan otot yang mempunyai ratusan sampai jutaan serabut yang saling berkontraksi dan membrane selnya melekat satu sama lain pada tempat yang berbeda akibatnya memudahkan serabut bisa disebarkan ke serabut lainnya.


  1. Otot Polos Multiunit

 Jenis otot polos yang ini terdiri dari serabut-serabut otot polos yang tegas. Tiap-tiap serabut bekerja seluruhnya secara independen satu sama lainnya, dan seringkali dipersarafi oleh satu ujung saraf seperti yang terdapat pada serabut-serabut otot rangka. Ini berbeda dengan otot polos viseral yang lebih banyak dikontrol oleh stimuli bukan saraf. Beberapa contoh otot polos multiunit yang ditemukan pada tubuh adalah serabut otot polos M.ciliaris mata, iris mata, membran niktitans yang meliputi mata beberapa hewan tingkat rendah.

Baca Juga :  Apa itu Dokumentasi


  1. Otot Polos Viseral

Serat-serat otot polos viseral biasanya tersusun dalam lembaran-lembaran atau bundel-bundel dan membran selnya berkontak satu dengan yang lain pada banyak titik untuk membentuk banyak gap junction atau neksi, melalui mana ion-ion dapat mengalir dengan mudahnya dari dalam satu serat otot polos ke serat berikutnya. Oleh karena itu, bila sebagian jaringan otot viseral dirangsang potensial aksi biasanya dihantarkan ke serabut-serabut sekitarnya. Jadi serat ini membentuk sinsitium fungsional yang biasanya berkontraksi dalm area besar sekaligus. Otot polos viseral ditemukan dalam sebagian besar organ tubuh terutama dinding usus, saluran empedu, ureter, uterus, dsb.


Ciri-Ciri Otot Polos

Ciri-ciri otot polos antara lain ialah sebagai berikut ini

  • Bentuk otot polos seperti gelondong
  • Kedua ujungnya meruncing ,bagian tengahnya menggelembung
  • Tiap sel otot polos mempunyai satu inti sel yang terletak di tengah.
  • Otot polos adalah otot tak sadar (otonom)
  • Waktu kontraksi otot polos dari 3 sampai 180 detik
  • Biasanya otot polos terdapat pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot saluran kemih, pembuluh darah dan lainnya
  • Otot polos berkontraksi dengan refleks karna otot polos ialah otot tak sadar (otonom)
  • Otot polos tidak mempunyai garis yang melintang seperti yang ada pada otot lurik
  • Otot polos mempunyai reaksi yang lambat dan tidak mudah lelah atau terus menerus bekerja walaupun kita tidur.

Tipe Otot Polos

Agar dapat berkontraksi maka jaringan otot membutuhkan rangsangan dari ujung-ujung saraf. Oleh Bozler dibedakan 2 tipe:


  1. Tipe multi unit

Apabila tiap otot polos mendapatkan rangsangan dari ujung-ujung saraf yang berasal dari sebatang serabut saraf sehingga setiap sel otot mendapat impuls dalam waktu bersamaan, akibatnya kontraksi dapat berlangsung bersamaan. Misalnya terdapat pada iris, arteri besar, dan duktus deferens.


  1. Tipe visceral

Dalam seberkas otot tidak semuanya mendapatkan ujung saraf tetapi rangsangan akan diteruskan ke otot-otot yang berdekatan melalui hubungan yang mirip gap junction.


Struktur Halus Sel Otot

Sarkoplasma di dekat inti mengandung sejumlah mitokondria halus, mikrotubuli, granular endoplasmic reticulum dan kelompok-kelompok ribosom bebas. Kompleks golgi menempati didekat salah satu ujung inti. Dalam sarkoplasma terdapat berkas-berkas filamen yang membentuk miofibril.

  • Ada 2 jenis miofilamen, yaitu:

Miofilamen halus

Miofilamen kasar

Kedua jenis miofilamen ini berjalan sejajar sumbu sel otot polos. Diantara berkas-berkas miofilamen terlihat mitokondria. Apabila dilihat berkas-berkas gabungan miofilamen halus dan miofilamen kasar maka mereka tidak membentuk pola yang teratur namun tersebar di seluruh sel. Sarkolema menunjukkan lekukan ke dalam yang dinamakan kaveola.

Baca Juga :  Contoh hewan vetebrata


Asal, Pertumbuhan, dan Regenerasi

Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel mesenkim. Dalam hubungannya dengan beberapa kelenjar dan saluran keluarnya seperti kelenjar-kelenjar liur, kelenjar keringat, dan kelenjar lakrimal ada sel dengan banyak ciri khas otot polos yang berkembang dari ektoderm dan disebut sel mioepitel.

Sel otot polos dapat bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis (misalnya dalam rahim selama kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (misalnya dalam arteriol pada hipertensi). Pada keadaan dewasa dianggap bahwa sel otot polos berasal dari jaringan pengikat yang belum mengalami diferensiasi lanjut.


Mekanisme Kontraksi Otot polos

Kontraksi otot polos seperti pada otot rangka dan jantung, sangat tergantung pada konsentrasi Ca2+ interseluler. Perbedaannya terletak pada mekanisme pengaturan kontraksi oleh Ca2+  troponin, maka sebagai penggantinya, Ca2+  mengaktifkan otot polos dengan pengaturan rantai myosin (myosin-linked regulation). Myosin otot polos dapat berinteraksi dengan aktin jika myosin rantai ringan difosforilasi.

Ion Ca2+  mengatur fosforilasi myosin rantai ringan secara tidak langsung dengan jalan berkombinasi dengan protein pengikat Ca2+  (kalmodulin). Kompleks kalmodulin- Ca2+  mengaktifkan “myosin rantai ringan kinase”, yang memfosforilasi myosin rantai ringan kemudian memulai kontraksi dan memelihara siklus jembatan silang terus berjalan selama Ca2+  masih tersedia. Kontraksi dengan penguraian rantai myosin ini juga terjadi pada otot Moluska dan beberapa kelompok invertebrate yang lain serta pada system kontraktil aktin miosin non otot.

Karena system tubulus T yang terorganisasi seperti pada otot rangka tidak ada, dan reticulum sarkoplasma biasanya sangat kurang luas, maka hubungan eksitasi-kontraksi pada otot polos juga agak berbeda dengan otot rangka. Ion Ca2+ yang mengaktifkan kontraksi otot sebagian besar berasal dari cairan ekstraseluler, sedangkan dari reticulum sarkoplasma hanya sedikit.

Depolarisasi pada sarkolema menyebabkan permeabilitasnya terhadap Ca2+ meningkat, sehingga Ca2+  berdifusi masuk ke sarkoplasma (mengikuti gradient konsentrasi) untuk memulai kontraksi. Kontraksi berakhir bila Ca2+   dikeluarkan dari sarkoplasma dengan memompa kembali Ca2+ keluar sel. Ada beberapa sel otot polos yang reticulum sarkoplasmanya membentuk tautan bercelah dengan sarkoplasmanya. Otot polos dapat diaktifkan secara spontan oleh saraf, hormone, dan pada beberapa kasus oleh regangan otot. semua sumber eksitasi aktif umumnya meningkatkan konsentrasi Ca2+ intraseluler.


Fungsi Otot Polos

Otot polos ditemukan terutama di dinding organ tertentu. Pada manusia, otot polos dapat dibagi menjadi enam kelompok besar: vaskular (dinding pembuluh darah), gastrointestinal (dinding saluran pencernaan dan organ terkait, seperti kandung empedu), kemih (dinding kandung kemih dan ureter), pernapasan (saluran napas) , reproduksi (uterus pada wanita dan struktur reproduksi lainnya pada wanita dan pria), dan okular (mata). Otot polos dapat memindahkan material melalui lumen organ. Otot polos berbeda dengan otot rangka berdasarkan cara kontraksinya.

Baca Juga :  Tenaga Endogen


  • Serat Otot Polos Lebih Kecil dari Otot Rangka

Otot polos terdiri dari banyak sel kecil berbentuk spindel dengan nukleus tunggal. Otot polos tidak memiliki daerah reseptor khusus seperti T-tubulus. Sebagai gantinya, neurotransmiter hanya berdifusi melintasi permukaan sel sampai menemukan reseptor. Pada saat potensial aksi dalam satu sel menyebar dengan cepat melalui gap junction, akibatnya kelompok otot polos unit tunggal terhubung secara elektrik satu sama lain, dan membentuk kontraksi. Sebaliknya, jumlah Ca2+ yang memasuki sel menentukan kekuatan kontraksi. Otot polos multi-unit terdiri dari sel-sel yang tidak terhubung secara elektrik.


Proses Kontraksi Pada Otot Polos

Filamen aktin dan miosin yang berasal dari otot polos berinteraksi satu dengan yang lain dengan cara yang sama seperti aktin dan miosin yang berasal dari otot skeletal. Proses kontraktilitas diaktivasi oleh ion kalsium dan degradasi ATP ke ADP memberikan energi untuk kontraksi.

Walaupun terlihat filamen miosin relatif sedikit, dianggap bahwa ia mempunyai cukup jembatan penyeberanngan untuk menarik banyak filamen aktin dan menyebabkan kontraksi dengan mekanisme pergeseran filamen yang ada pada pokoknya mirip seperti otot skeletal. Kekuatan kontraksi maksimum otot polos kira-kira sama dengan otot skeletal, kira-kira 2 sampai 3 kg/cm2 penampang otot.


Potensial Aksi Otot Polos

  1. Potensial Aksi pada Otot Polos Viseral

Lama potensial aksi otot jenis ini biasanya sekitar 10-50 ms. Potensial aksi jenis ini dapat ditimbulkan dengan berbagai cara :

  • Perangsangan listrik
  • Kerja hormon pada otot polos
  • Kerja zat transmiter dari serabut saraf, atau
  • Pembentukan spontan dalam serabut otot itu sendiri.
  1. Potensial aksi Plateau

Mulai potensial aksi ini sama seperti pada potensial pasak khas. Tetapi sebagai anti repolarisasi dihambat selama beberapa ribu ms. Plateau berlangsung selama 30detik. Kepentingan plateau bahwa ia bertanggung jawab bagi memanjangnya masa kontraksi yang timbul dalam beberapa jenis otot polos.

demikianlah artikel penjelasan tentang Pengertian Otot Polos : Bentuk, Jenis, Ciri, Tipe, Struktur, Asal, Pertumbuhan, Regenerasi, Mekanisme, Fungsi, Proses Kontraksi, Potensial, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD