Pengertian Lava

Diposting pada

Definisi Lava

Lava merupakan cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Bila cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti lava ropi atau lava blok (umumnya di Indonesia membentuk lava blok). Bila agak kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava dan pada bagian pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila posisinya tidak stabil akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava.

pengertian lava

Pengertian Lava

Lava merupakan magma yang keluar dari tubuh gunung berapi akibat aktivitas vulkanik serta mempunyai suhu panas yang sangat tinggi. Setiap gunung api mempunyai ciri-ciri lava yang berbeda. Lava mengalir lewat celahan gunung lalu akan membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Sesuai dengan sifat cairan lain, bila lava encer maka mereka akan mengalir lebih jauh serta lebih cepat. Jika agak kental maka akan mengalir tak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava. Saat masih dalam gunung lava disebut dengan magma.


Jenis-jenis Lava

Berikut adalah Jenis-jenis Lava:


  • Lava Rhyolite (Felsic)

Lava rhyolite ialah lava yang mengandung lebih dari 63% silika. Lava tersebut biasanya sangat kental, dan saat keluar dari gunung berapi akan membentuk kubah lava. Karena kekentalannya, lava jenis ini menyebabkan magma meletus secara serempak yang biasanya disebut stratovolcanoes (kubah). Lava felsic tersebut sangat jarang dijumpai membeku di bawah permukaan bumi.

Baca Juga :  Contoh Akulturasi Dan Asimilasi


  • Lava Andesit

Lava yang komposisinya terdiri dari 52-63% silica Lava tersebut biasanya disebut dengan lava intermediate. Lava jenis tersebut kekentalannya sedang (diantara kekentalan lava basalt serta lava rhyolite). Ketika membeku lava tersebut biasanya membentuk struktur seperti tiang atau bantal.


  • Lava Basalt

Lava basalt adalah lava yang komposisinya berupa lebih dari 45% – 52% silika. Lava ini biasa sering disebut lava mafik karena mengandung banyak magnesium (Mg) dan besi (Fe). Biasanya lava tersebut kurang likat (kental) daripada lava rrhyolite, serta lebih pasa dari lava rholite.


  • Lava Ultramafik

Lava ultramafik ialah lava yang komposisi silikanya kurang dari 45%. Lava ini biasa dikenal dengan komatites. Lava jenis ini adalah yang sangat jarang terjadi lava ini merupakan jenis lava terpanas dan lava yang lebih caiir dari lava mafik.


Proses Terbentuknya Lava

Waku lava terbentuk di dalam gunung berapi, lava masih disebut sebagai magma, jadi kalau kita membahas tentang proses terbentuknya lava, sama saja kita membahas proses terbentuknya magma. Berikut adalah prosesnya.

Magma terbentuk akibat terjadinya pertemuan antara 2 lempeng litosfer. Interaksi antar lempeng tersebut akan menimbulkan gaya gesekan, hasilnya terjadi peningkatan suhu serta peningkatan tekanan pada area tersebut. Lalu gesekan tersebut akan menyebabkan adanya air dari sedimen-sedimen samudera-samudera. Nah karena Akibat adanya peningkatan suhu, tekanan, serta cairan maka terjadi peleburan yang menghasilkan magma.


Lava Koheren

Lava koheren dapat terbentuk sebagai akibat pergerakan magma ke luar ke permukaan bumi. Dalam pergerakan tersebut magma dapat benar-benar keluar ke permukaan bumi secara meleleh (effusive eruptions), atau membeku di dekat permukaan, atau sebagian membeku di bawah dan sebagian lagi membeku di permukaan bumi. Magma yang membeku di dekat permukaan dikenal sebagai batuan beku intrusi dangkal. Padanan kata batuan beku intrusi dangkal ini banyak sekali, antara lain batuan intrusi sub-gunungapi, batuan semi gunungapi, subvolcanic intrusions, high level intrusives, shallow intrusions, low level intrusions, syn-volcanic intrusions, dll.

Baca Juga :  Fauna

Mengenai kedangkalan dari pembekuan magma ini belum ada angka kedalaman yang pasti, tetapi diperkirakan tidak lebih dari 10 km di bawah kawah/kaldera gunungapi. Sebagai contoh kedalaman dapur magma dangkal G. Merapi hanya 1 km di bawah puncak sedangkan dapur magma dalam berkisar antara 3 – 4 km di bawah puncak.

Siebett (1988) menuturkan bahwa tubuh intrusi di bawah gunungapi komposit dan berasosiasi dengan lapangan panas bumi mempunyai kedalaman 8 – 9 km. Pembekuan magma di dekat permukaan ini dimungkinkan karena pertama, magma sudah membeku terlebih dahulu sebelum pergerakannya mencapai ke permukaan bumi. Kedua, tidak semua magma keluar ke permukaan bumi sewaktu gunungapi bererupsi atau meletus, tetapi juga tidak kembali ke dapurnya jauh di dalam bumi setelah erupsi gunungapi berhenti.

Sebagian magma itu tersisa dan membeku di sepanjang perjalanan dari dapur magma ke permukaan bumi yang dalam hal ini adalah kawah/kaldera gunungapi. Kelompok batuan sub-gunungapi ini antara lain membentuk retas (dikes), sill atau kubah lava bawah permukaan. Magma yang membeku di pipa kepundan sehingga bagian atasnya menyembul ke permukaan sedang bagian bawahnya berada di bawah permukaan disebut leher gunungapi atau sumbat lava (lava plugs).


Ciri-ciri Kubah Lava

  1. Bentuk ideal seperti kubah (setengah bola membundar ke atas), walaupun kenyataannya dapat tidak teratur, tetapi yang penting menumpuk di dalam kawah gunungapi.
  2. Efek kontak hanya terjadi dengan batuan yang ditindih (di bawahnya) yang biasanya sudah teralterasi karena berada di dalam kawah/kaldera gunungapi.
  3. Tekstur batuan semakin kristalin ke bagian tengah tubuh kubah. Pada bagian permukaan, tepi dan dasar kubah dapat terjadi breksiasi karena pendinginan yang sangat cepat (breksi autoklastika).
  4. Pada bagian permukaan kubah dijumpai struktur lubang dan rekahan yang berpola radier menjauhi pusat kubah. Pada bagian tengah kubah terbentuk aliran dan struktur kelopak (kulit bawang).
  5. Bila belum tererosi, pada permukaan kubah yang terbentuk di dasar laut (dalam) terbentuk kerak kaca (glassy crust) dan atau hyaloclastite.
Baca Juga :  Budaya Lokal

Aliran Lava

Aliran lava mempunyai tipe beragam, yakni aliran lava bongkah (blocky lava flows), aliran lava aa’, aliran lava pahoe-hoe dan aliran lava bantal. Aliran lava bongkah adalah yang paling umum di Indonesia dimana lavanya relatif kental berkomposisi basa, menengah sampai asam. Aliran lava aa’ dan pahoe-hoe khas terdapat di Hawaii dimana selalu berkomposisi basal dan encer. Aliran lava bantal mencirikan aliran lava yang terbentuk di lingkungan air (laut dalam) dan es, umumnya berkomposisi basal.


Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Pengertian Lava : Definisi, Jenis, Proses Terbentuknya, Khoren, Ciri Kubah Beserta Alirannya, semoga bermanfaat

Posting pada SD