Makna Nilai Kekeluargaan
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah keluarga yaitu:
- Penerimaan: Mempunyai sikap obyektif terhadap ide serta praktik pada orang lain yang berbeda dari diri sendiri
- Belas kasihan : mengerti penderitaan orang lain ataupun diri sendiri dan juga ingin melakukan sesuatu tentang itu
- Keberanian: kesediaan untuk melakukan hal-hal yang sulit dan mampu mengambil resiko
- Kesetaraan: percaya bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh hak yang sama serta diperlakukan dengan hormat
- Keadilan: bertindak dengan cara yang adil, berbagi dengan tepat dan sama rata
- Kemurahan hati : kemauan untuk memberikan sumber daya, bantuan ataupun waktu untuk orang lain
- Kejujuran : jujur serta tulus
- Integritas : berpegang teguh pada prinsip dan juga nilai moral serta etika
- Kebaikan: menjadi perhatian serta memperlakukan orang lain dengan baik
- Ketekunan : bertahan dalam suatu tindakan, keyakinan ataupun tujuan
- Kesopanan: menggunakan perilaku dengan tata cara yang baik, bertindak dengan cara yang bisa diterima secara social
- Respek : menunjukkan pertimbangan untuk harga seseorang ataupun sesuatu
- Tanggung jawab : bisa diandalkan didalam kewajiban
- Kontrol diri: tetap mengendalikan kata-kata dan juga perilaku
Pengertian Nilai Keluarga
Nilai kekeluargaan ialah suatu sistem, sikap dan juga kepercayaan yang secara sadar ataupun tidak, mempersatukan anggota keluarga pada satu budaya. Nilai kekeluargaan juga sebagai suatu pedoman untuk perkembangan norma dan juga peraturan yang terdapat dalam lingkungan keluarga.
Nilai-nilai keluarga mencakup kualitas yang paling penting untuk kita sebagai keluarga, seperti integritas, kerja keras ataupun kebaikan. Sebagian besar keluarga menganut nilai yang ada di beberapa wilayah, diantaranya sebagai berikut:
-
Nilai-Nilai Sosial
- Rasa Hormat dan juga Kesopanan Kerja sukarela
- Kebaikan untuk oranglain
- Membimbing/menuntun orang lain
- Sikap disiplin yang sesuai sikap pada orang lain
- memilih bahasa
-
Nilai Kewarganegaraan
- Kesempatan
- Kebebasan
- Kesetaraan
- Patriotisme
- Hak-hak individu
- Menghormati hokum
-
Nilai Kerja
- Komitmen pada keunggulan
- Kreativitas dan juga ekspresi
- Filosofi belanja
- Produktivitas
- Kepuasan dalam pencapaian
- Kerjasama
- Keamanan keuangan atau stabilitas
- Pendidikan dan pengetahuan
-
Nilai-nilai Agama
- Penghormatan kepada Tuhan
- Kepatuhan pada perintah-perintah
- Gaun serta penampilan
-
Nilai-Nilai Umum
- Kejujuran
- Rasa Syukur
- Sikap positif
- Keberanian
- Integritas
- Kepercayaan
- Welas Asih
- Kesabaran
- Ketekunan
- Waktu bersama yang berkualitas
Ketika nilai-nilai keluarga diartikan dengan baik serta diperkuat di rumah, mereka menjadi bagian dari siapa kita dan juga bagaimana kita bertindak. Nilai moral, ketika dengan sengaja diajarkan dan juga diikuti, bisa membantu keluarga bekerja bersama menuju tujuan bersama.
Fungsi Nilai Kekeluargaan Dalam Masyarakat
Ketika nilai-nilai moral tidak benar di tempat yang membantu megartikan dengan jelas benar dan juga salah, orang-orang yang terjatuh dan juga masyarakat menderita. Seperti yang dibahas di atas, nilai-nilai moral sudah banyak dipelajari di rumah dan juga setiap tindakan anggota keluarga diperhitungkan. Orangtua ialah model peran alami dari nilai-nilai untuk anak-anak mereka. kita mungkin belajar banyak kode moral dari orang tua kita, orang tua mereka dan juga seterusnya dari generasi sebelumnya.
Pernikahan membawa dua pasang nilai pribadi ke dalam sebuah keluarga. Karena moral ialah bagian penting dari siapa kita, kita mungkin berpendapat bahwa siapa pun yang kita tertarik akan memiliki nilai yang sama. Itu belum tentu demikian dan juga nilai-nilai yang bersaing bisa mengakibatkan gesekan dalam sebuah pernikahan serta keluarga.
Makna Nilai Kekeluargaan
Apa artinya menjadi orang baik? Sifat apa yang paling dihargai oleh keluarga Anda? Menyoroti lima kualitas teratas yang paling penting dalam makna nilai kekeluargaan. Di bagian atas daftar adalah: welas asih untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Kebajikan apa yang membuat daftar lima teratas keluarga Anda? Beberapa yang perlu dipertimbangkan termasuk:
- Penerimaan: memiliki sikap obyektif terhadap ide dan praktik orang lain yang berbeda dari Anda sendiri
- Belas kasihan : memahami penderitaan orang lain atau diri sendiri dan ingin melakukan sesuatu tentang itu
- Keberanian: kesediaan untuk melakukan hal-hal yang sulit
- Kesetaraan: percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan hak yang sama dan diperlakukan dengan hormat
- Keadilan: bertindak dengan cara yang adil, berbagi dengan tepat
- Kemurahan hati : kemauan untuk memberikan sumber daya, bantuan atau waktu untuk orang lain
- Kejujuran : jujur dan tulus
- Integritas : berpegang teguh pada prinsip dan nilai moral dan etika Anda
- Kebaikan: menjadi perhatian dan memperlakukan orang lain dengan baik
- Ketekunan : bertahan dalam suatu tindakan, keyakinan atau tujuan
- Kesopanan: menggunakan perilaku yang baik, bertindak dengan cara yang dapat diterima secara sosial
- Respek : menunjukkan pertimbangan untuk harga seseorang atau sesuatu
- Tanggung jawab : dapat diandalkan dalam kewajiban Anda
- Kontrol diri: tetap mengendalikan kata-kata dan perilaku Anda
Peran Nilai Kekeluargaan
eluarga merupakan institusi terkecil dalam masyarakat. Masyarakat adalah unit yang membentuk negara. Oleh karena itu, keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan setiap karakter individu. Karakter merupakan kunci bagi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga, pendidikan karakter sejak usia dini merupakan hal yang penting.
Berbagai masalah yang dihadapi di negara kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter para pejabat negara. Misalnya saja kasus korupsi. Tidak hanya masalah pejabat negara dengan kasus korupsinya saja, namun juga masalah generasi muda bangsa yang nampaknya sudah jauh dari perilaku baik. Sebut saja tauran antar pelajar, sex pra nikah atau bahkan hal terkecil seperti menyontek, berlaku tidak sopan dengan teman, orang tua maupun guru dan berbicara tidak baik.
Padahal semestinya masalah tersebut tidak akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan benar. Semakin hari, dapat terlihat bahwa hancurnya nilai luhur yang terkandung dalam keluarga. Fungsi keluarga menurut Effendi 1998 khususnya fungsi psikologis adalah memberikan perhatian diantara anggota keluarga, memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
Fungsi pendidikan yaitu salah satunya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya dalam kehidupan dewasa, serta fungsi sosialisasi yaitu membentuk norma tingkah laku sesuai dengan perkembangan anak. Sebenarnya, bila keluarga melakukan fungsinya dengan baik, maka semua masalah yang terkait dengan krisis karakter akan terselesaikan.
Contoh Nilai Kekeluargaan
Contohnya pada masyarakat kelas atas, salah jika mereka ini dikenal individualis dan tertutup. Mereka ini sangat mengenal orang-orang yang berasal dari kalangan mereka sendiri. Orang-orang kalangan atas, memang tertutup untuk kalangan diluarnya, tapi sangat akrab satu sama lain untuk kelas yang sama.
Peranaan seorang ayah dalam keluarga yang termasuk kalangan atas adalah debagai aset keuangan yang dimiliki oleh keluarga. Peranan seorang pria sangat penting dalam sebuah keluarga, karena ia akan menjadi pewaris bisnis yang sudah dijalankan keluarga selama bertahun-tahun. Selain itu, peranan seoarang wanita sangat dominan dari hal mengatur keluarga. Ia seperti kepala rumah tangga yang bertanggung jawab akan semua isi rumah.
Dalam hal bersekolah, tujuan anak mereka disekolahkan oleh orang tua mereka berbeda dengan tujuan orang dari kelas menengah. Mereka diharapkan dapat menuntut ilmu, dan kemudian mempertahankannya serta mengembangkan modal yang telah dimiliki oleh keluarga mereka. Sedangkan untuk kaum menengah, prestasi sangat menjamin keberlangsungan mereka dalam memajukan kehidupan ekonomi yang lebih layak. Kemudian hal ini berbeda lagi dengan kalangan menengah dari ras kulit hitam.
Di kelas ini, hal yang sangat ditekankan adalah masalah pendidikan. Kehidupan keluarga kalangan menengah ras kulit hitam bisa dikatakanberorientasi pada pendidikan. Mereka sangat mengharuskan anak-anak mereka untuk mengenyam pendidikan yang layak, yaitu dengan menggunakan kesempatan akses ke dunia pendidikan sebesar-besarnya. Karena mereka yakin, bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk meningkatkan derajat keluarga.
Pendidikan Moral Anak dalam Keluarga
Menurut Sartono, manusia yang hidup dan berkembang serta berbudaya, sepanjang sejarahnya, menyelenggarakan pendidikan sebagai fungsi utama untuk mempertahankan eksistensinya serta menjamin kontinuitasnya. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu untuk memelihara kehidupan manusia. Melalui proses pendidikan tersebut, generasi selanjutnya diupayakan mengetahui atau mengerti tentang seluk beluk yang dialami para pendahulunya, baik cara berjalan, makan, mandi, dan seterusnya. Segala bentuk warisan tersebut, akan tetap eksis selama para anak cucunya melestarikan budaya nenek moyangnya.
Moral
Kata “moral” berasal dari Bahasa Latin mores yang berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Moral secara umum merupakan ajaran baik buruk yang diterima masyarakat umum mengenai perbuatan. Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, moral adalah “kelakuan jang sesuai dengan ukuran-ukuran (nilai-nilai) masjarakat, jang timbul dari hati dan bukan paksaan dari luar, jang disertai pula oleh rasa tanggung jawab atas kelakuan (tindakan) tersebut”. Sementara menurut Nurdin dkk, moral merupakan penjabaran dari nilai yang bersumber dari wahyu Ilahi dan budaya.
Jadi moral itu merupakan aplikasi perbuatan yang berdasarkan pada ajaran Agama (Islam) dan dari unsur budaya yang diakui sebagai kebenaran dalam masyarakat yang dilakukan dengan penuh kesadaran pribadi yang bersangkutan secara kontinu.
Akhlak
Kata akhlak berasal dari Bahasa Arab khalaka “( )” yang berarti perangai, tabiat, adat. Atau budi pekerti. Jadi secara etimologi kata akhlak berarti perangai, tabiat, adat, budi pekerti, atau sistem perilaku yang dibuat.
Etika
Kata “etika” secara etimologi berasal dari Bahasa Latin etos yang berarti kebiasaan. Sedangkan secara terminologi etika merupakan kesepakatan masyarakat pada suatu waktu dan di tempat tertentu. Sebab antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain akan berbeda pandang dalam masalah etika ini, sehingga kebenarannya pun akan
berbeda pula. Apabila suatu mayarakat bercorak religius, maka etika yang dikembangkan pada masyarakat itu, tentu akan bercorak religius pula. Sebaliknya bila suatu masyarakat bercorak sekuler, maka etika yang akan dikembangkan tentu saja akan bercorak sekuler pula.
Pendidikan moral di sini adalah segala upaya yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya baik melalui bimbingan atau arahan agar anak (didik) dapat bertingkah laku sesuai dengan moral yang ada, baik moral agama atau pun moral sosial.
Faktor Melemahnya Nilai-Nilai Dalam Keluarga
Melemahnya nilai- nilai dalam keluarga dapat terjadi karena disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal (Dalam)
- Perceraian Dan Perselisihan Keluarga
Keluarga merupakan tempat dimana anak atau orang pertama kali melakukan interaksi dengan orang lain. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan watak (perangai) seseorang. Oleh karena itulah keadaan keluarga akan sangat mempengaruhi perilaku orang yang menjadi anggota keluarga tersebut. Dalam keluarga yang broken home biasanya hubungan antara anggota keluarga menjadi tidak harmonis.
- Kurangnya Perhatian serta Kurangnya Kasih Sayang dari Orangtua
Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan tidak salah, namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga non materi.Kebutuhan non materi yang di perlukan anak dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya.
- Kurangnya Pengetahuan Keluarga
Keluarga mempunyai peranan di dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadi seorang anak. Sebab keluarga merupakan lingkungan pertama dari tempat kehadirannya dan mempunyai fungsi untuk menerima, merawat dan mendidik seorang anak. Dan cara bagaimana pendidikan itu diberikan akan menentukan. Sebab pendidikan itu pula pada prinsip nya adalah untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak. pendidikan yang baik akan mengembangkan kedewasaan pribadi anak tersebut.
- Pengaruh Diskriminasi pada Anak
Diskriminasi adalah memilah-milah, membedakan yang satu dengan lainnya, menerima yang satu dan menolak yang lain, mengutamakan yang satu dari yang lainnya. Pada dasarnya diskriminasi akan menemui makna ketika kedua orang tua memiliki anak lebih dari satu dan kedua orang tua dalam perilaku lahiriah tidak menjaga keadilan dan berbuat pilih kasih di antara anak-anak mereka.
- Kekerasan
Kekerasan dan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya sebagai penyebab penyimpangan anak karena dengan kekerasan yang menimpa anak maka ia akan mengalami tekanan-tekanan jiwa.
- Memanjakan Anak
Memanjakan anak khususnya anak tunggal membuat anak jadi celaka. Anak yang terlalu dimanja ia tidak akan mandiri dan berharap orang lain membantunya.
- Absennya Orang Tua Dari Keluarga
Hadirnya orang tua dalam rumah tangga khususnya ibu memiliki peran penting dalam pendidikan baik kasih sayang maupun kejiwaan anak. Tidak adanya kehadiran salah satu kedua orang tua akan menimbulkan masalah pendidikan dan kekacauan jiwa pada anak dan remaja.
- Dorongan Ekonomi
Seseorang yang terdesak kebutuhan ekonominya bisa melakukan tindakan menyimpang. Karena tidak mempunyai iman yang kuat sehingga mudah terpengaruh dan berbuat menyimpang.
- Kurangnya dasar-dasar keimanan di dalam diri
Pendidikan agama di keluarga makin lemah. Keluarga sibuk dengan urusan duniawi. Anak-anak tidak diberi pendidikan sejak dini. Hal ini tidak salah, akan tetapi jika orang tua yang mendidik agama sejak dini, mungkin lebih mantap dan berkesan seumur hidup.
Dampak Melemahnya Nilai-Nilai Dalam Keluarga
Nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga harus tetap dijaga dan diturunkan dari generasi ke generasi agar nilai-nilai tersebut dapat terlaksana dengan baik. Nilai dalam keluarga sangat berguna bagi keharmonisan sebuah keluarga, jika nilai ini mulai berkurang dan bahkan hilang maka keluarga tersebut akan mengalami ketidakharmonisan yang berkepanjangan.
Dampak terhadap lingkungan sekitar
Melemahnya nilai-nilai dalam keluarga berdampak pula bagi masyarakat sekitar. Kita memiliki sebuah keluarga pastinya memiliki sebuah tetangga dan sanak keluarga, jika sebuah keluarga memiliki suatu masalah yang besar sehingga menimbulkan sebuah pertikaian antara sesama anggota keluarga. Pertikaian inilah yag akan mengganggu tetangga rumah sehingga kita di masyarakat akan di cap memiliki keluarga yang berantakan (broken home). Pentingnya menjaga nama baik keluarga di kalangan masyarakat, karena keluarga merupakan tempat kita bersosialisai atau mengenal satu sama lainnya. Pentingnya penanaman nilai-nilai dalam keluarga agar keluarga tersebut menjadi harmonis dan terlihat baik di masyarakat.
Dampak terhadap keluarga
Melemahnya nilai-nilai dalam keluarga akan berdampak dalam keluarga itu sendiri, misalnya seorang anak yang kurangnya didikan moral dari orang tuanya akan bersikap semena-mena terhadap aturan yang berlaku, melawan orang tua, sikap acuh tak acuh terhadap sanak keluarga, dan suka berperilaku kasar. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya keluarga yang tidak harmonis.
Dampak terhadap diri sendiri
Walaupun nilai-nilai dalam keluarga ditanamkan oleh orang tua, yang mendapat manfaatnya adalah diri kita sendiri. Penanaman niai-nilai yang telah diberikan oleh orang tua akan berdampak pada perilku kita. Jika nilai-nilai dalam keluarga ini melemah atau bahkan menghilang akan menimbulkan hal yang negatif khususnya dalam diri anak.
Cara Meminimalisir Melemahnya Nilai-Nilai Dalam Keluarga
Nilai-nilai dalam keluarga merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga, karena nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga merupakan suatu pondasi guna mencapai keharmonisan keluarga. Dalam hal ini melemahnya nilai-nilai dalam keluarga sangat perlu diminimalisir untuk menciptakan keluarga yang harmonis, bahagia dan sejahtera. Adapun beberapa cara sederhana yag dapat dilakukan untuk meminialisir melemahnya nilai-nilai dalam keluarga yaitu:
Saling Menyapa Bila Bertemu
Membiasakan diri dengan saling menyapa, tidak perlu dengan berjabat tangan atau berpelukan. Menyapa bisa dengan senyum, melambaikan tangan, atau menyapa dengan lisan misalnya bertanya mau kemana , sedang apa, bisa dibantu, dan lain – lain. Hal ini bertujuan untuk mengakrabkan satu anggota keluarga dengan keluarga yang lainnya.
Memecahkan Masalah Bersama
Bila ada salah satu anggota keluarga yang sedang mempunyai masalah. Biasanya akan bercerita atau curhat kepada anggota keluarga lain. Misalnya kepada Ibu, disini ibu akan membantu memecahkan masalah yang ada sehingga masalah tidak begitu berat. Dalam hal ini semua anggota keluarga diuntut agar saling terbuka satu sama lain, sehingga akan terwujudlah keluarga yang harmonis.
Saling menyayangi
Dalam hal ini saling menyayangi bukan berarti orang tua selalu menuruti perimintaan anak melainkan orang tua harus lebih memperhatikan sang anak dengan cara memberi waktu unuk bekumpul bersama sehingga anak merasa mendapatkan perhatian dariorang tuanya dan skaligus dapat membuat keluarga menjadi harmonis.
Saling Menolong
Ketika anggota keluarga membutuhkan pertolongan , kita anggota keluarga yang lain harus siap membantu sebisa mungkin. Hal ini digunakan untuk meringankan beban anggota keluarga yang lain.
demikianlah artikal dari duniapendidikan.co.id mengenai Nilai Kekeluargaan : Makna, Pengertian, Fungsi, Peran, Contoh, Moral, Faktor, Dampak, Cara Meminimalisir, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.