Cara Mengajar yang Menyenangkan

Diposting pada

Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya  ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.

Jadi Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Tidak ada  satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan  masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain.

Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup.

Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.


Hakikat dan Strategi Pembelajaran

Belajar adalah proses perubahan perilaku untuk memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan sesuatu hal baru serta diarahkan pada suatu tujuan. Belajar juga merupakan proses berbuat melalui berbagai pengalaman dengan melihat, mengamati dan memahami sesuatu yang dipelajari. Belajar dapat dilakukan secara individu (seseorang melakukannya sendiri) atau dengan keterlibatan orang lain.

Pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik, melainkan bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan, dan mutu serta dapat memberikan perubahan perilaku yang diaplikasikan dalam kehidupan.

Dalam interaksi kegiatan pembelajaran dikelas, guru mempunyai peranan yang sangat penting. Ia harus berusaha secara terus-menerus membantu peserta didik menggali dan mengembangkan potensinya. Salah satu cara guru membantu peserta didik adalah dengan memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana, cara pandang, dan pola pikir guru dalam mengorganisasikan isi pelajaran, penyampaian pelajaran, dan pengelolaan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran memiliki kaitan erat dengan bagaimana mempersiapkan materi, metode apa yang digunakan untuk menyampaikan materi, dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat guna meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dalam mengembangkan strategi pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan terciptanya pembelajaran efektif.

Beberapa hal yang dimaksud sebagaimana dikatakan Dick & Carey, terdapat lima komponen strategi pembelajaran, yaitu :


  • Kegiatan Pembelajaran

Langkah memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajarnya, yaitu mengurutkan kegiatan pembelajaran, bagaimana ia memulainya, menyajikannya, dan menutup pelajaran. Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam pembelajaran.

kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa, memusatkan perhatian siswa agar siswa bisa mempersiapkan dirinya untuk menerima pelajaran. Biasanya, langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan gambaran singkat tentang isi pelajaran dan penjelasan tentang tujuan pembelajaran. Komponen berikutnya adalah penyajian. Komponen ini merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini, siswa akan diberi pengetahuan baru.

Selain pemberian pengetahuan baru oleh pendidik, pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa juga dikembangkan pada tahap ini. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan oleh guru adalah menguraikan materi pelajaran, memberikan contoh, dan memberikan latihan yang disesuaikan dengan materi pelajaran. Komponen ketiga dalam pembelajran adalah penutup. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi pelajaran yang telah diberikan.

Baca Juga :  Apa Itu Biografi


  • Penyampaian Informasi

Penyampaian informasi yang dimaksud adalah penyampaian yang berupa materi pelajaran. Penyampaian materi tidak akan direspons oleh siswa secara baik tanpa diawali dengan pendahuluan yang menarik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian materi adalah urutan penyampaian, ruang lingkup materi yang disampaikan, dan jenis materi. Materi yang akan diajarkan harus mempunyai keruntutan, artinya materi
pelajaran yang akan disampaikan berkaitan dengan materi sebelumnya. Ruang lingkup materi dan jenis materi tentunya sudah ada perencanaan sebelumnya dalam silabus maupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).


  • Partisipasi Siswa

Berdasarkan prinsip student centered maka peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan belajar. Prinsip ini menekankan bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila siswa secara aktif melakukan latihan-latihan secara langsung.


Perencanaan Pembelajaran

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Harjanto dalam bukunya Perencanaan Pengajaran bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam kerangka mencapai tujuan absah dan bernilai.


  • Pengelolaan Guru

Untuk menjadi seorang guru yang disenangi dan memberi semangat belajar siswa, selain dengan pengelolaan berbagai komponen pembelajaran, guru harus pintar dalam membuat strategi pembelajaran. Hendaknya guru juga menguasai berbagai kompetensi agar kemampuannya selalu optimal dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas


  • Pengelolaan Siswa

Pengelolaan siswa merupakan kegiatan atau tindakan guru dalam kerangka penyediaan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan tersebut dapat berupa tindakan yang bersifat pencegahan dan atau tindakan yang bersifat korektif. Tindakan yang bersifat pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi, baik fisik maupun sosio-emosional sehingga terasa benar oleh siswa rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar.

Pengelolaan Pembelajaran Dalam pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa hal yang hendaknya diatur agar seluruh potensi dapat optimal, diantaranya melakukan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengerahan (actuacting), dan pengawasan (controlling). Dalam menetapkan langkah-langkah pengelolaan pembelajaran, seorang guru harus dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan

Pengelolaan Lingkungan Kelas pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran mempunyai tujuan, diantaranya: menyediakan dan menggunakan fasilitas yang tersedia untuk berbagai kegiatan agar mencapai hasil yang baik, mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alatalat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa belajar.


  • Pengelolaan Waktu

Pada kenyataannya, terkadang seorang guru yang mengajar tidak dapat mengendalikan waktu. Bahan pelajaran atau materi bisa jadi sudah selesai, tetapi waktu masih panjang. Kemungkinan lain bisa pula sebaliknya, waktu sudah habis tetapi bahan pelajaran belum tuntas. Oleh karena itu, dalam perangkat pembelajaran, yaitu RPP, seorang guru merumuskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, lengkap dengan alokasi waktu, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.


  • Pengelolaan Media

Pembelajaran Media pembelajaran memiliki peran yang penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses pembelajaran sebagai proses komunikasi tidak dapat berlangsung secara maksimal.


Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan

Pembelajaran yang menyenangkan dapat diciptakan melalui penerapan berbagai strategi pembelajaran. Setiap siswa dapat menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan jika lingkungan fisiknya kondusif untuk belajar.


  • Merancang Pembelajaran yang Menarik

Pembelajaran yang menarik dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikologis siswa. Selain itu, dapat mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktifitas belajar mengajar dikelas. Salah satu faktor terpenting dalam merancang dan menerapkan strategi pembelajaran menyenangkan adalah interaksi dan komunikasi yang menyenangkan antara pendidik dan peserta didik. Maka dari itu, strategi pembelajaran yang menyenangkan ditentukan oleh kemampuan guru dalam menciptakan interaksi dan komunikasi.


  • Menganekaragamkan Penyajian

Guru harus mampu mengelola dan menyajikan kegiatan pembelajaran yang menarik bagi siswa. Apridayani dalam makalah “Pengelolaan Pembelajaran” menjelaskan ada beberapa langkah yang oerlu dilakukan oleh guru dalam menganekaragamkan penyajian pembelajaran, sebagai berikut.

Memakai hal-hal baru dan humor Penggunaan humor untuk mengefektifkan dan membuat menarik proses pembelajaran juga harus mempertimbangkan ketepatan. Guru harus memilih humor yang tepat sesuai situasi dan kemampuannya. Pemilihan humor yang tepat tentunya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dalam bentuk kata-kata, gambar karikatur, anekdot atau cerita lucu, film kartun, dan sebagainya.

Menyusun proses penemuan dengan menggunakan proyek, percobaan, dan sumber teknologi. Melalui suatu perencanaan dan persiapan yang hati-hati, seorang guru dapat menciptakan suatu kegiatan yang mengikat perhatian pada pelajaran dan dalam suatu kebersamaan. Selain itu, dapat menolong mereka mempelajari proses keterampilan, kegiatan-kegiatan yang melibatkan percobaan, konstruksi, penyelidikan, dan sebagainya.


  • Menciptakan Suasana

Pembelajaran yang Menyenangkan Dalam suasana yang menyenangkan siswa akan bersemangat dan mudah menerima berbagai kebutuhan belajar. Dalam suasana yang menyenangkan pula siswa akan mampu mengikuti dan menangkap materi pelajaran yang sulit menjadi mudah. Kenyamanan yang didapatkan ketika tertawa akan memberikan kesempatan otak emosi atau memori untuk menyimpan informasi. Setidaknya ada enam langkah yang hendaknya dilakukan oleh seorang guru agar tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Baca Juga :  Fungsi Kebijakan moneter

  • Menciptakan Suasana Ceria
  • Ciptakan Humor Ringan
  • Menggunakan Metode yang Bervariasi
  • Teach to Learn
  • Mendorong Siswa Terlibat Aktif
  • Mengakhiri Pembelajaran dengan Kalimat-Kalimat Motivasi

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

  1. Pengajar  ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ).
  2. Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial budaya ).
  3. Tujuan yang akan dicapai ( bila  tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapat ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
  4. Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
  5. Waktu ( Persiapan mengajar ).
  6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.
  7. Jumlah subyek belajar.

Alasan Menentukan Metode

Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran  melaui cara atau metode, yang  pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran adalah :

  1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.
  2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau semangat belajar.
  3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehingga pemahaman siswa makin jelas.
  4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
  5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.

Jenis-jenis Metode Pembelajaran


  • Metode Ceramah

Metode ceramah  yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, ( 2000 ). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau  rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham  siswa.


  • Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau  materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000 ). Contoh metode demonstrasi adalah seorang guru yang sedang mempraktekan nyala  logam natrium dan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas dan siswa memperhatikannya dengan sesksama.


  • Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yanng berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok ( group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).


Cara Guru Mengajar Yang Menyenangkan

Cara Mengajar yang Menyenangkan

  1. Honesty

Pengajar wajib menanamkan sikap berani untuk mengatakan ketidaktahuan pada para siswa nya. Dengan menanamkan sikap berani dalam mengatakan ketidaktahuan, maka para siswa secara tidak langsung diajarkan untuk berani mengakui kesalahan yang sudah di perbuatnya.

Tugas guru ialah memberikan semangat siswanya yang berani berkata tidak tau daripada harus mempermalukan siswanya di depan kelas ketika dia tidak bisa. Tapi perlu diingat, pemberian apresiasi tersebut haruslah di lakukan dengan cara yang tepat, tidak seolah-olah menyetujui semua siswa yang sedikit-sedikit tidak tahu, karena hal ini juga berdampak pada matinya kreativitas siswa untuk mengmbil resiko setiap apa yang diperbuat.


  1. Commenting On Student Question

Jangan membiarkan siswa menjawab tanpa diberikan apresiasi yang baik, walaupun siswa tersebut menjawab pertanyaan yang diajukan dinyatakan salah. Karena mereka yang sudah berani menjawab pertanyaan, berarti mempunyai value lebih dibandingkan rekan-rekannya yang lain yang tidak berani menjawab.

Apresiasi tersebut tak selalu berbentuk barang, ataupun sanjungan, Tetapi dengan memberikan komentar bijak dan baik pun menjadi salah satu apresiasi yang sangat berguna bagi siswa itu sendiri, maupun siswa yang lainnya.


  1. Question & Answer Method

Disaat suasana kelas sedang membosankan tentu membuat tensi darah pengajar beku, sampai  bingung tak menentu. Salah satu teknik yang bisa dilakukan untuk mencairkan suasana namun tetap apik ialah mengajukan pertanyaan. Pertanyaan bisa dilakukan dengan cara yang tak biasa, sehingga menarik perhatian murid.

Baca Juga :  Cerita Legenda Gunung Merapi

Cara bertanya seperti dengan mengungkapkan fenomena terbaru yang dikomparasikan dengan pembelajaran ialah metode ampuh yang bisa diterapkan. Teknik bertanya ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa dan membuatnya bergairah untuk menerima informasi selanjutnya. Jangan biasakan tetap menerabas membaca buku teks, Padahal murid di belakang sudah tergeletak kepalanya di atas meja, karena mendengarkan khotbah ilmu monoton yang anda peragakan.


  1. Focus & Point Basis

Terkadang metode pembelajaran yang menerapkan slide dalam menjelaskan materi, tujuan awalnya ialah untuk membantu siswa untuk memahami apa yang di khotbahkan. Tetapi yang terjadi saat ini, media power point yang di berikan guru justru malah menjadi buku teks di dinding. Banyak dari guru yang mencampurkan banyak sekali tulisan, yang sebenarnya dapat di baca sendiri oleh para siswanya.

Yang lebih anehnya, sebagian guru mejelaskan materi dan juga membaca buku. Lantas buat apa power point tersebut? Memakai power point cobalah fokus terhadap intin dari point yang ada, dengan mengkomparasikan beberapa video singkat maupun musik, karena hal ini sangat bermanfaat untuk membangkitkan gairah siswa yang tengah bosan mendengarkan materi dari pagi sampai sore.


  1. Self Reflection

Mempersilahkan siswa menjawab pertanyaan yang diberikan siswa tersebut untuk membantunya mengasah pola pikir. Selain membantu mengasah pola pikir siswa, metode ini juga bertujuan untuk mendidik siswa untuk ikut serta memberikan solusi dari sebuah masalah yang ia ajukan. Fungsi guru ialah sebagai penuntun dan pembimbing jika jawaban dari apa yang dia ajukan sendiri tidak tepat.

Menjadi guru adalah pekerjaan yang menuntut pembaharuan di setiap harinya. Pembaharuan tersebut tak hanya berdasarkan instrument dalam pengajaran, tetapi dituntut untuk cerdas pula mengkomparasikan instrument pengajaran dengan wawasan yang dimilikinya. Bagi mereka yang memang mempunyai skill dalam dunia mengajar, tentu akan cerdik untuk selalu mencari teknik terbaik yang bisa di aplikasikan kepada para muridnya yang berbeda pada setiap harinya.


  1. Reasoning & Argumentation

Menjabarkan alasan dari sebuah materi yang dianggap sulit agar siswa semakin paham. Dengan menerapkan langkah ini, akan membuat siswa paham secara menyeluruh dari materi yang disampaikan oleh guru di depan kelas. Penting sekali untuk memakai reasoning dan argumentation dalam menjelaskan materi-materi sulit, karena jika materi sulit tak di jabarkan secara mendalam dengan berbagai alasan dan argumentasi valid di lapangan, membuat siswa menganggap anda omong besar yang hanya diketuahi anda sendiri.


  1. Picture & Group Technology

Di jaman modern yang serba cangih saat ini, tentu pembelajaran yang masih memakai cara kuno, hanya sekedar khotbah satu arah akan sangat mubadzir tenaga, bagi guru itu sendiri. Mungkin niat kebaikan tanpa tulus ikhlas ingin mencerdaskan anak bangsa lewat khotbah satu arah tersebut tidaklah salah, tapi penting untuk memahami karakter anak yang mengikuti perkembangan zaman.

Ya Mengajar memakai bantuan media gambar atau tulisan merupakan salah satu ikhtiar seorang guru berinovasi dalam pembelajaran. Maka sangat dianjurkan bagi para guru, atau bahkan dosen segaligus melek tekhnologi, atau jika tak bisa mintalah bantuan pada rekan anda yang sedikit paham pada tekhnologi untuk menyiapkan materi pembelajaran.


  1. Body Language

Dengan memanfaatkan body language yang tepat dan ekspresif sangat berguna dalam memahamkan siswa terhadap materi yang disampaikan. Dengan memakai body language yang pas dan tepat bahkan sedikit atraktif, memudahkan siswa dalam mengembangkan imajinasinya terhadap apa yang telah dijelasakan oleh guru di depan. Selain itu dengan memanfaatkan body language, berfungsi dalam menarik perhatian semua murid. Memakai gerakan-gerakan tubuh supaya penyampaian lebih jelas, menarik perhatian siswa dan mudah untuk diingat.


  1. Teaching Motivating

Cara Mengajar yang satu ini adalah Cara Mengajar yang dikembangkan oleh jhon M. Keller, dari Florida State University pada tahun 1983-1987. Cara ini pun memiliki 4 strategi pokok di dalamnya untuk memotivasi pembelajaran yaitu; Attention yang berhubungan dengan pemeliharaan terhadap minat, keingintahuan serta perhatian.


  1. Analogy & Case Study

Mengajar dengan memberikan contoh studi kasus berasal hal-hal yang ada di sekitar. dengan melakukan analogi dan study kasus secara tepat, siswa akan mudah untuk membayangkan kegunaan materi yang disampaikan pada kehidupan sehari-hari. Hindari penggunaan analogy ataupun case study yang asing pada siswa. Karena hal itu malah justru semakin membingungkan para siswa dalam menyerap materi.


demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Cara Mengajar yang Menyenangkan : Pengertian, Jenis, Hakitak, Strategi, Perencanaan, Faktor, Alasan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD