Pengertian Media Pembelajaran
Menurut bovee media merupakan sebuah alat yyang memiliki fungsi penyampaikan pesan. Media ialah bentuk jamak dari kata “medium” yang besaral dari bahasa latin yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media ialah perantara attau perantar pesan daari pengirim ke penerima pesan.
Menurut dadang media tentunya memiliki cakupan yang sangat luar, oleh sebab itu saat ini masalah media dibatasi kearah yang relevan dengan masalah pembelajaran saja atau yang dikenal sebagai media pembelajaran.
Media pembelajaran secara umum ialah alat bantu proses dalam belajar mengajar. Media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip kerucut pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan juga “audio visual”.
Perkembangan Konsepsi Media Pembelajaran
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu satunya sumber untuk memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah.
Buku tersebut berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitikan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagai siswa melalui semua indera, terutama indera pandang dengar.
Kalau kita amati lebih cermat lagi, pada mulanya media pembelajaran hanyalah dianggap sebagai alat untuk membantu guru dalam kegiatan mengajar (teaching aids). Alat bantu mengajar yang mula mula digunakan adalah alat bantu visual seperti gambar, model, grafis atau benda nyata lain. Alat alat bantu itu dimaksudkan untuk memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam belajar.
Sekitar pertengahan abad 20 usaha pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan peralatan audio, maka lahirlah peralatan audio visual pembelajaran. Usaha usaha untuk membuat pelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan.
Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi muiai mempengaruhi penggunaan alat audio visual. Dalarn pandangan teori komunikasi, alat audio visual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan. Begitupun dalarn dunia pendidikan, alat audio visual bukan hanya dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai penyalur pesan belajar. Sayangnya, waktu itu faktor siswa, yang merupakan komponen utama dalam pembelajaran, belurn mendapat perhatian khusus.
Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ada enam jenis dasar dari media pembelajaran menurut heinich and molenda.
-
Teks
Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu informasi yang meiliki berbaai jenis dan juga bentuk tulisan yang berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
-
Media audio
Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan. Membantu meningkatkan daya rarikan terhadap sesuatu persembahan. Jenis ardio ini termasuk suara latar atau rekaman suara dan lainnya.
-
Media visual
Media yang bisa memberikan rangsangan visual seperti gambar, sketsa, diagram, grafik kartu, proster, dan yang lainnya
-
Media proyeksi gerak
Termasuk di dalam film gerak, program tv, dan yang lainnya.
-
Benda-beda tiruan (miniatur)
Seperti benda tiga dimensi yang bisa disentuh dan juga diraba oelh siswa. Media ini dibuat guna mengatasi keterbatasan baik objek maupu situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik.
Macam Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran
Seperti halnya media lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan de dalam simbol visual. Selain itu juga, fungsi media visual iaalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan / menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan apabila tidak divisualkan.
-
Gambar atau foto
Kita sering enggunakan gambar dan juga waktu, gambar atau foto bisa mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Bisa memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja. Manfaat atau kelebihan gambar/foto sebagai media pembelajaran ialah :
- Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit.
- Gambar bisa mengatasi batasan ruang dan waktu.
- Gambar atau foto bisa mengatasi keterbatasan pengamatan kita
- Bisa memperjelas suatu masalah, dalam bidangg apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
-
Sketsa
Sketsa ialah gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian pokoknya saja tanpa detail. Sketsa selain bisa menarik perhatian perserta atau siswa juga bisa menghindari berbalisme dan bisa memperjelas penyampaian pesan.
-
Diagram
Diagram ini berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga bisa memperjelas penyaian pesan. Isi diagram pada umumny aialh berpa petunjuk.
-
Grafik
Disusun berdasarkan prinsip matematik dan juga menggunakan data komparatif, grafik ialah gambar sederhana yang menggunakan itik-jtitik, gari atau simbol verbal yang berfungsi untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,
-
Kartun
Kartun merupakan suat gambar interpreteatif yang menggunakan simbol untuk menyampaikan suatu pesan secaracepat dan ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadia tertentu.
Media Audio
Merupakan jenis media yang berhubungandengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan de dalam lambang auditif. Beberapa jenis media yang bisa digolongkanke dalam media audio ialah sebagai berikut ini;
-
Radio
Radio ini media yang dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Siarang radio sangat lah cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa. Bahkan radio juga bisa digunakan sebagai pemberi petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan oleh guru atasi siswa dalam pembelajaran.
-
Alat perekam magnetik
Alat ini ialah salah satu media yang mempunyai peran yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Melalui media ini kita bisa merekan audio, mengulangnya dan juga menghapusnya. Selain itu juga pita rekaman bisa diputas berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume, sehingga bisa menimbulkan berbagai kegiatan diskusi.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Berikut ini dijelaskan fungsi dan peran dari media pembelajaran adalah:
-
Menangkap Suatu Objek atau Peristiwa-Peristiwa Tertentu
Peristwa-peristiwa penting atau objek yang lengkap dapat diabadikan dengan foto, filim atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa tersebut disimpan dan dapat digunakan manakala diperlukan.
Guru dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui hasil rekaman video. Atau bagaiman proses perkembangan ulat menjadi kupu-kupu, perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel telur dibuahi sampai menjadi embrio dan berkembang menjadi bayi. Demikian juga dalam pelajaran IPS , guru dapat menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan filim dan lain sebagainya.
-
Memanipulasi Keadaan, Peristiwa, atau Objek Tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem peredaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui filim.
Selain itu, media pembelajaran juga dapat membantu menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak mungkin dapat ditampilakan didalam kelas, atau menampilkan objek yang terlalu kecil yang sulit dilihat dengan menggunakan mata telanjang.
Untuk memanipulasikan keadaan, juga media pembelajaran dapat menampilkan suatu proses atau gerakan yang terlalu cepat yang sulit diikuti, seperti gerakan mobil, gerakan kapal terbang, gerakan-gerakan pelari dan lain sebagainya.
-
Menambah Gairah dan Motivasi Belajar Siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagi contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar filim terlebih dahulu tentang banjir atau tentang kotoran limbah industri dan lain sebagainya.
-
Media Pembelajaran Memiliki Nilai Praktis
Media pembelajaran memiliki nilai praktis sebagai berikut:
Pertama, media dapat mengatasin keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
Kedua, media dapat mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta.
Peralatan Media Pembelajaran
Didalam media terdapat peralatan seperti:
- Peralatan proyeksi ( optik )
- Overhead projector
- Microfrom reader
- Proyektor filim-rangkai (filim strip projector)
- Proyektor filim-bingkai ( slide projector )
- Proyektor filim-gelang ( filim loop projector)
- Proyektor filim ( motion picture projector )
- Peralatan elektronik
- Radio perekam kaset audio ( radio cassette recorder )
- Penala radio ( Tuner )
- Perekam pita audio ( Open reel tape recorder )
- Perekam kaset audio ( cassette recorder )
- Amplifier
- Loudspeaker
- Perekam kaset audio sinkron 9 cassette synchrocorder )
- Perekam pita video ( video tape recorder )
1). VTR 2 inchi
2). VTR 1 inchi
3). VTR ½ inchi
- Perekam kaset video ( video cassette recorder )
1). VCR ¾ inchi ( U-matic )
2). VCR ½ inci ( sistem Beta dan VHS )
Klasifikasi Media Pembelajaran
Rudi Bretz ( 1977 ) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk yaitu gambar visual, garis dan simbol. Disamping itu juga membedakan media siar dan media rekam sehingga terdapat 8 klasifikasi media:
- Media audio visual gerak
- Media audio visual diam
- Media audio semi gerak
- Media vissual gerak
- Media visual diam
- Media visual semi gerak
- Media audio
- Media cetak
Menurut Oemar Hamalik ( 1985: 63 ) dan 4 klasifikasi media pengajaran yaitu:
- Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projectin, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe
- Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya: phonograph record, transkripsi electris, radio, rekaman pada tape recorder
- Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya filim dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan, misalnya: model, spicemens, bak pasir, peta electris, koleksi diorama
- Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya
Karakteristik Media Pembelajaran
-
Media Grafis
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan, dimana pesan dituangkan melalui lambang atau simbol komunikasi visual. Menurut Arief S.Sadiman ( 1986 ) simbol-simbol tersebut harus dipahami benar, artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
-
Media Visual Dua Dimensi
Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diproyeksi dan terdiri dari perangkat perangkat keras dan perangkat lunak.
-
Media Audio
Media audio berkaitan dengan indra pendengar, dimana pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal ( kedalam kata-kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal.
-
Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak dapat berupa Filim Bersuara
Proses Media Pembelajaran
Adapun menurut Arif S. Sadiman dkk, dalam bukunya media pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatan, kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
- Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan saja)
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti materi al-Qur’an Hadis dapat menggunakan kaset/tape.
- Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik agar menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
- Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan jika semua harus diatasi sendiri apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda, maka dengan media masalah ini dapat teratasi yaitu menimbulkan persepsi yang sama.
Pemilihan Media Pembelajaran
Sebelum kita gunakan, media harus kita pilih secara cermat. Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan yang mudah. Pemilihan itu rumit dan sulit, karena harus mempertimbangkan berbagai faktor.
a). Model Pemilihan Media
Anderson (1976) mengemukakan adanya dua pendekatan/model dalam proses pemilihan media pembelajaran, yaitu: model pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka. Pemilihan tertutup terjadi apabila alternatif media telah ditentukan “dari atas” (misalnya oleh Dinas Pendidikan), sehingga mau tidak mau jenis media itulah yang harus dipakai.
Kalau toh kita memilih, maka yang kita lakukan lebih banyak ke arah pemilihan topik/pokok bahasan mana yang cocok untuk dimediakan pada jenis tertentu. Misalnya saja, telah ditetapkan bahwa media yang digunakan adalah media audio. Dalam situasi damikian, bukanlah mempertanyakan mengapa media audio yang digunakan, dan bukan media lain? Jadi yang harus kita lakukan adalah memilih topik topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media audio. Untuk model pemilihan terbuka, lebih rumit lagi.
b). Perlunya Pemilihan Media
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih.
Apabila kita telah menentukan alternatif media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya adalah sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran? Jika sudah tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika me¬dia yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan temyata belum tersedia, mau tak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Konsep Media Pembelajaran : Pengertian, Perkembangan, Jenis, Macam, Fungsi, Manfaat, Peralatan, Klasifikasi, Karakteristik, Proses, Pemilihan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.