Klasifikasi Makhluk Hidup

Diposting pada

Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapapun, tergantung Dasar Klasifikasi yang digunakan. Contoh dasar klasifikasi dalam biologi :

a. Berdasarkan kemampuan membuat makanan, makhluk hidup digolongkan menjadi :

  1. Organisme Autotrof, organisme yang mampu membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis, contoh : tumbuhan
  2. Organisme Heterotrof, organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri, contoh : hewan dan manusia

b. Berdasarkan habitatnya tumbuhan dikelompokkan menjadi :

  1. Tumbuhan Hidrofit, tumbuhan yang hidup di air, contoh : teratai
  2. Tumbuhan Higrofit, tumbuhan yang hidup di tanah lembap, contoh : lumut
  3. Tumbuhan Xerofit, tumbuhan yang hidup di tanah kering, contoh : kaktus

c. Berdasarkan makanannya, hewan digolongkan menjadi :

  1. Hewan Herbivora, hewan yang memakan tumbuhan, contoh : sapi
  2. Hewan Carnivora, hewan yang memakan daging, contoh : harimau
  3. Hewan Omnivora, hewan yang memakan tumbuhan dan daging, contoh : tikus

Dasar-Dasar Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Beberapa dasar klasifikasi digunakan dalam melakukan klasifikasi, antara lain berdasarkan ciri-ciri fisik, morfologi, cara bereproduksi, manfaat, ciri-ciri kromosom, kandungan gen di dalam kromosom, dan kandungan zat biokimia, berdasarkan dasar-dasar klasifikasi tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup dapat dibedakan menjadi sistem alamiah, sistem artifisial (buatan) sistem filogenetik, dan sistem modern.


  1. Klasifikasi Sistem Alamiah

Klasifikasi sistem alamiah adalah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang bersifat alamiah (sesuai kehendak alam). Dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat morfologinya. Klasifikasi sistem alamiah dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles. Aristoteles mengelompokan di bumi ini menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Kemudian hewan dikelompokan lagi berdasarkan persamaan habitat dan perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokan lagi berdasarkan ukuran dan strukturnya, misalnya tumbuhan pohon (beringin, mangga, jeruk, kelapa), tumbuhan perdu (tomat, bayam, cabai, terung), dan tumbuhan semak (rumput, jahe).


  1. Klasifikasi Sistem Artisifal (Buatan)

Klasifikasi sistem artisifal adalah klasifikasi untuk tujuan praktis, misalnya berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan kegunaannya, tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman obat (jahe, kina, kayu putih, ginseng), tanaman hias (mawar, melati, cempaka, anggrek), tanaman makanan pokok (padi, jagung, gandum, ubi), tanaman sayuran (bayam, kangkung, kacang panjang, kol), tanaman buah-buahan (jeruk, salak, pepaya, apel), tanaman sandang (kapas), dan tanaman untuk papan (jati, bambu, meranti).

Klasifikasi sistem artifisial diperkenalkan pertama kali oleh seorang naturalis berkebangsaan Swedia, Carl von Linne, yang lebih dikenal dengan nama Carolus Linnaeus. Linnaeus mengemukakan makalahnya yang berjudul Systema Naturae pada tahun 1735. Dalam makalah tersebut ia mengelompokan tumbuhan berdasarkan alat reproduksi generatifnya (bunga). Kelompok mamalia diberi nama berdasarkan keberadaan kelenjar susu (mamae) yang digunakan untuk merawat bayinya.

Baca Juga :  Ciri Lingkungan Sehat


  1. Klasifikasi Sistem Filogenetik

Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara organisme atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi dan etologi (perilaku). Filogeni merupakan hubungan kekerabatan antara organisme berdasarkan proses evolusinya. Hubungan kekerabatan tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik. Klasifikasi sistem filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.


  1. Klasifikasi Sistem Modern

Klasifikasi sistem modern dibuat berdasarkan hubungan kekerabatan organisme (filogenetik), ciri-ciri gen atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia. Pada klasifikasi sistem modern, selain menggunakan dasar perbandingan ciri-ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi, juga dilakukan perbandingan struktur molekuler dari organisme yang diklasifikasikan.


Pengertian Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Makhluk hidup sebagai objek kajian biologi sangat beraneka ragam. Agar mudah mempelajarinya, para ahli melakukan klasifikasi untuk menyederhanakannya. Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi (Yunani, taxis = susunan, nomos = aturan).

Klasifikasi makhluk hidup dilakukan secara sistematis dan bertahap. Organisme-organisme yang memiliki persaman tertentu dimasukkan ke dalam satu kelompok. Dari anggota kelompok tersebut, dicari lagi persamaan dan perbedaan ciri lainnya untuk membentuk kelompok yang lebih kecil.  Hal ini berdasarkan kajian evolusi bahwa organisme dalam satu kelompok memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Makin banyak persaman ciri, makin dekat pula kekerabatannya. Contohnya, ular memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan kadal daripada dengan ayam.


Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Jadi, dengan mengklasifikasikan makhluk hidup dapat diperoleh beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut:

  • Menyederhanakan objek studi biologi yang beraneka ragam sehingga lebih mudah untuk mempelajarinya.
  • Dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara organisme yang satu dengan organisme lainnya.

Beberapa ahli yang pernah melakukan klasifikasi makhluk hidup, antara lain: Aristoteles (tahun 384-322 SM, mengklasifikasikan hewan), Theophrastus (tahun 371-287 SM, mengklasifikasikan tumbuhan), John Ray (tahun 1627-1705, mengklasifikasikan tumbuhan ke dalam kelompok yang lebih kecil dan mengenalkan istilah spesies), Carolus Linnaeus (tahun 1707-1778 mengemukakan pemberian nama ilmiah untuk setiap jenis organisme),

Ernst Haeckel (tahun 1834-1919, mengusulkan dikelompokkannya protista ke dalam kingdom tersendiri) Édouard Chatton (tahun 1883-1937, menguraikan perbedaan prokariota dan eukariota), dan R.H. Whittaker (tahun 1920-1980, mengusulkan klasifikasi 5 kingdom), Carl Woese (tahun 1928-2012, mengusulkan klasifikasi 6 kingdom) dan Thomas Cavalier-Smith (tahun 1998, mengusulkan klasifikasi 7 kingdom). (Dikutip dari buku Erlangga karangan Irnaningtyas).


Tingkatan Takson Dalam Klasifikasi Makhluk Hidup

Tingkatan takson merupakan tingkatan dari suatu unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah.  Urutan tingkatan takson dalam klasifikasi mulai dari tingkat paling tinggi hingga tingkat paling rendah, yaitu (1) kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), (2) phylum (filum), atau division (divisi), (3) classis (kelas), (4) ordo (bangsa), (5) familia (famili/suku), (6) genus (marga), (7) species (spesies/jenis), dan (8) varietas (ras).

Baca Juga :  Tingkat Organisasi Kehidupan

Semakin Tinggi tingkatan takson, maka akan semakin banyak pula anggota takson, namun makin akan banyak pula perbedaan ciri antar sesama anggota takson, Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson maka semakin sedikit pula anggota takson dan semakin banyak pula persamaan ciri antar anggota takson .


  • Kingdom atau Regnum

Kingdom adalah tingkatan takson yang tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kingdom, antara lain (1) kingdom Monera (organisme uniseluler tanpa nukleus), (2) kingdom Protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana), (3) kingdom Fungi (jamur), (4) kingdom Plantae (tumbuhan), dan (5) kingdom Animalia (hewan).


  • Filum atau Divisi

Filum (phylum) digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi (divisio) digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, seperti filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata (hewan berkulit duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran phyta. Contohnya kingdom plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku) dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).


  • Classis (kelas)

Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokkan lagi menjadi ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran yang berbeda, antara lain: -opsida (untuk lumut), -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup),-phyceae (untuk alga), dan lain-lain. Contohnya divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae; divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun); dan filum Chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokkan menjadi tiga kelas, yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariopyceae.


  • Ordo (bangsa)

Anggota takson pada setiap kelas dikelompokkan lagi menjadi ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan umumnya menggunakan akhiran ales. Sebagai contoh kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Rosales, Malvales, Asterales, dan Poales.


  • Familia 

Anggota takson setiap ordo diklasifikasikan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Famili berasal dari bahasa Latin familia. Nama famili pada tumbuhan umumnya menggunakan akhiran aceae misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara itu, nama famili pada hewan umumnya menggunakan akhiran kata idae, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).


  • Genus

Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Kaidah penulisan nama genus ialah menggunakan huruf kapital pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae terdiri atas genus Zea (jagung), Triticum (gandum), Saccharum (tabu), dan Oryza (Padi-padian).


  • Species

Spesies adalah tingkatan takson paling rendah. Anggota takson spesies memiliki persamaan ciri paling banyak dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama menunjukkan nama genusnya dan kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa caninaRosa gigianteaRosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.


  • Varietas atau Ras

Pada organisme-organisme satu spesies kadang kala masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus atau bervariasi sehingga diesebut varietas (kultivar) atau ras. Istilah varietas dan kultivar digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan dalam spesies hewan digunakan istilah ras. Varietas dapat diartikan secara botani dan secara agronomi.

Baca Juga :  Apa Itu Cerpen

Diantara tingkatan takson tersebut terkadang terdapat tingkatan antara. Tingkatan dibawah suatu takson menggunakan nama subtakson. Contohnya di bawah filum ada subantara subfilum, dibawah ordo ada subordo, dibawah famili ada subfamili, dan seterusnya. Nama subfamili pada hewan umumnya menggunakan akhiran -inae, misalnya Caniae, Felinae, dan Boainae. Sebaliknya, di atas tingkatan takson terdapat supertakson. Contohnya di atas kelas ada superkelas, diatas ordo ada superordo, di atas famili ada tingkatan superfamili, dan seterusnya.


Macam Sistem Klasifikasi 6 (enam) Kingdom.

Sistem Klasifikasi enam kingdom dikembangkan oleh ahli mikrobiologi Amerika Serikat, Carl Woese pada tahun 1977. Ia mengelompokkan makhluk hidup ke dalam 6 kingdom yaitu: 

  1. Kingdom Archaebacteria.
  2. Kingdom Eubacteria.
  3. Kingdom Protista.
  4. Kingdom Fungi.
  5. Kingdom Plantae.
  6. Kingdom Animalia.

Pengklasifikasian dalam sistem enam kingdom ini berawal dari ditemukannya golongan monera archaebacteria di samudera dalam yang memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya (eubacteria).


Peta Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup

peta konsep klasifikasi makhluk hidup

Ciri-Ciri Klasifikasi Makhluk Hidup

Makhluk hidup memiliki ciri khusus yang membedakanya dengan benda mati. Ciri-ciri tersebut antara lain:


  • Bernafas

Bernafas adalah proses pemasukan oksigen untuk oksidasi biologis dan pengeluaran CO2 dan H2O sebagai zat sisa.


  • Peka Terhadap Rangsangan

Kemampuan menaggapirangsang an baik dari dalam maupun dari luar tubuh.


  • Bergerak

Perubahan posisi baik secara aktif maupun pasif sebagai hasil tanggapan tehadap adanya rangsangan.


  • Membutuhkan Nutrisi

Makanan sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk mendapatkan energi. dan makhluk hidup yang bisa membuat makananya sendiri disebut dengan autotrof.


  • Mengeluarkan Zat Sisa

Pengeluaran zat sisa atau disebut dengan ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang tidak diperlukan, zat sisa yang dikeluarkan dalam bentuk urin, keringat, cairan empedu, CO2 dan H2O.


  • Tumbuh Dan Berkembang

Tumbuh adalah pertambahan jumlah, ukuran atau masa sel yang bersifat irreversibe (tidak dapat kembali), sedangkan berkembang adalah pertambahan kedewasan yang ditandai kemampuan untuk berrepfroduksi.


  • Reproduksi

Usaha makhluk hidup untuk memp ertahankan jenisnya agar tidak punah dengan menghasilkan keturunan.


  • Adaptasi

Adaptasi adalah penyesuaian yang dilakukan makhluk hidup terhadap lingkungan untuk mempertahankan hidupnya.

Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai klasifikasi makhluk hidup semoga artikel ini bemanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD