Pengertian Magma
Magma merupakan batuan cair atau semi cair yang ada di kamar atau dapur magma di bawah lapisan kerak bumi. Magma ialah cairan yang dinamis (bisa bergerak) dengan suhu mencapai 700 – 1300 derajat celcius. Magma bisa mengalami perubahan menjadi bentang alam baru yang berbeda. Perubahan tersebut bisa terjadi secara fisika atau kimia sesuai dengan lingkungan yang dilewatinya selama dia bergerak. Magma yang keluar dari gunung berapi biasa disebut dengan lava.
Proses Terbentuknya Magma
Magma terbentuk dari terjadinya pertemuan antara 2 lempeng litosfer. Interaksi antar lempeng tersebut akan menimbulkan gaya gesekan, hasilnya terjadi peningkatan suhu serta peningkatan tekanan pada area tersebut. Lalu gesekan ini pun akan menyebabkan adanya air dari sedimen-sedimen samudera-samudera. Nah karena Akibat adanya peningkatan suhu, tekanan, serta cairan maka terjadi peleburan yang menghasilkan magma.
Karena suhunya yang sangat tinggi magma bisa melelehkan komponen di sekitarnya,
Berikut adalah pelelehan yang bisa disebabkan karena magma:
-
Decompression Melting
Decompression melting adalah melelehnya material di atas mantel bumi disebakan material panas naik ke atas karena proses konveksi panas Sesuai terhadap hukum fisika tekanan berbanding lurus dengan titik lebur. Dekompresi (penurunan tekanan) akan membuat lapisan material yang solid meleleh disebabkan titik leburnya pun menurun. Decompression melting sering terjadi pada kawasan divergen yang mana lempeng tektonik saling terpisah sehingga magma di bawahnya bergerak mengisi ruang kosong hasil perpisahan itu serta membeku membentuk lapisan kerak bumi baru.
-
Transfer Panas
Saat energi panas dari magma merajah lapisan kerak bumi yang dingin, maka panas itu akan tertransfer ke sekelilingnya, sehingga batu itu pun meleleh membentuk magma.
-
Flux Melting
Flux melting terjadi ketika air dan karbondioksida ditambahkan pada batuan. Akibatnya kedua senyawa tersebut akan melelehkan batuan serta menciptakan magma baru.
Jenis-jenis Magma
-
Magma Basaltik
Magma Basaltik adalah magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 45 – 55%, kandungan Fe dan Mg tinggi serta kandungan K dan N yang rendah.
-
Magma Andesitik
Magma Andesitik adalah magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 55 – 65%, kanudngan Fe, Mg, Ca, Na, serta K Menengah.
-
Magma Riolitik
Magma Riolitik adalah magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 65 – 75%, kandungan Ge Mg dan Ca rendah, serta kandungan K dan Na yang tinggi.
Komposisi Magma
99% dari magma terdiri dari 10 unsur kimia, yakni silikon (Si), Titanium (Ti), Alumunium (Al), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), sertsa oksigen. Tentang kelimpahannya, secara umum, SiO2 merupakan yang paling banyak, menyusun lebih dari 50 % berat magma. Lalu, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 % berat magma, sert sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat magma. Pada kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur itu sangat bervariasi, tergantung pada karakter komposisi magma.
Pergerakan Magma
-
Intrusi Magma
Intrusi magma ialah proses penerobosan magma lewat retakan atau celah lapisan permukaan litosfer, namun tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma biasanya terjadi disebabkan peningkatan tekanan dari gas penyusun magma itu sendiri.
Berikut adalah jenis-jenis Intrusi Magma:
- Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi)
Magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, serta paralel dengan lapisan batuan itu.
- Lakolit
Magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya mirip lensa cembung atau kue serabi.
- Gang (korok)
Batuan hasil intrusi magma yang menyusup serta membeku di sela-sela lipatan (korok).
- Diatermis
Lubang (pipa) di antara dapur magma serta kepundan gunung berapi. Bentuknya mirip silinder memanjang.
-
Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah keluarnya magma dari dalam perut bumi menuju je permukaan bumi. Ekstrusi magma adalah proses yang biasanya disebut letusan gunung api. Proses ini bisa terjadi karena adanya celah, retakan atau lubang yang mengarah ke permukaan bumi ditambah peningkatan oleh gas penyusun magma itu. Ekstrusi magma bisa terjadi di darat ataupun di laut.
Berikut adalah jenis-jenis Ekstrusi Magma:
1. Ekstrusi Linear
Ekstrusi Linear terjadi bila magma keluar melalui celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Contohnya Gunung Api Laki di Islandia, serta deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi Areal
Ekstrusi Areal terjadi jika letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada sebuah area tertentu. Contohnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya sampai 10.000 km2.
3. Ekstrusi Sentral
Ekstrusi Sentral terjadi saat magma keluar lewat sebuah lubang (saluran magma) serta membentuk gunung-gunung yang terpisah. Contohnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dll.
Sifat-Sifat Magma
Sifat – sifat magma dibagi menjadi dua, Pertama sifat-sifat fisik magma dan sifat-sifat kimia magma. Sifat-sifat fisik magma meliputi viskositas, berat jenis dan suhu magma, sedangkan sifat-sifat kimia magma meliputi senyawa-senyawa volatile, senyawa non volatile serta unsur lain yang disebut unsur jejak.
Klasifikasi Magma
- Magma basa merupakan magma yang mengandung 50% SiO2, bersuhu tinggi antara 9000 –12000 C dan viskositasnya rendah, mengalir.
- Magma intermediet merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2 antara 50 hingga 60% (berada di antara magma basa dan asam).
- Magma asam merupakan magma yang memiliki komposisi SiO2 antara 60 hingga 70%, bersuhu di bawah 8000 C dan viskositasnya tinggi sehingga mobilitasnya redah.
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Pengertian Magma : Proses Terbentuknya, jenis, Komposisi, Pergerakan, Sifat Berta Klasifikasinya, semoga bermanfaat