Pengertian Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk ialah kalimat yang terdiri dari 2 klausa atau lebih. Klausa tersebut ada induk kalimat dan anak kalimat. Klausa adalah perpaduan antara satu subjek dan satu predikat, dapat juga ditambahkan dengan objek, keterangan, atau pelengkap lainnya. Sedangkan kalimat majemuk artinya kalimat yang terdiri lebih dari satu subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap lain.
Antar klausa dalam satu kalimat biasanya dihubungkan dengan kata penghubung atau konjungsi. Tetapi, kamu tentu juga akan menemukan kalimat majemuk tanpa kata penghubung, karena kata penghubung biasanya tidak bisa kamu temukan di kalimat majemuk yang bersifat perluasan.
Ciri-ciri Kalimat Majemuk
- Kalimat majemuk ini mempunyai lebih dari satu subjek dan satu predikat.
- Ada penggabungan atau perluasan pada kalimat inti.
- Dari penggabungan dan perluasan kalimat ini akan menghasilkan pola kalimat baru.
Macam dan Jenis Kalimat Majemuk
-
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk jenis adakag kalimat majemuk yang klausa nya sederajat. Umumnya kalimat majemuk jenis ini tidak mempunyai anak kalimat, jika dipisahkan satu dengan yang lainnya kalimat tersebut bisa berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat, atau bisa dikatakan juga klausa tersebut bersifat koordinatif.
Ciri-ciri Kalimat Majemuk Setara
- Klausa yang satu dengan yang lainnya mempunyai kedudukan yang sama.
- Klausa yang satu dan yang lainnya bisa berdiri menjadi suatu kalimat tersendiri atau memiliki hubungan koordinatif.
- Kalimat majemuk setara biasanya memakai kata penghubung, seperti dan, sebelum, setelah, lalu, ketika, bahkan, kemudian, atau sedangkan.
Contoh Kalimat majemuk setara berlawanan
Kalimat majemuk setara berlawanan adalah kalimat majemuk setara yang menyatakan sebuah kondisi atau keadaan yang berbeda.
Contoh:
- Yuda ingin pergi berwisata, tetapi ia harus belajar untuk ujian nasional minggu depan.
- Abror sedang belajar untuk persiapan Lomba lari 100 m, sedangkan adiknya sedang bermain bola.
- Emilia merupakan anak yang cerdas, tetapi ia sering tidak teliti ketika mengerjakan ujianya.
- Mia ingin segera masuk sekolah, tetapi dia masih sakit.
- Yuda ingin jalan-jalan bersama teman-temannya, tetapi Yuda harus mengerjakan tugas matematikanya.
- Titin memiliki hobi membaca, sedangkan Yudi memiliki hobi melukis.
Contoh Kalimat majemuk setara sejalan
Kalimat majemuk setara sejalan adalah kalimat yang majemuk yang terdiri dari 2 atau lebih klausa yang mempunyai sifat atau kedudukan yang sama.
Contoh:
- Abror adalah murid di SMA 3 Jakarta dan Yuda adalah murid di SMA 10 Jakarta.
- Yuda berangkat ke sekolah sebelum Ayah berangkat ke kantor.
- Asraf mengajak Yuda ke taman kota setelah Bayu pulang dari Lampung.
- Azizah menanam bunga, lalu Emilia menyiram bunga dengan air.
- Burhan sedang membantu ayahnya ketika Yuda mengajaknya bermain.
- Yuli adalah anak yang rajin, bahkan Yuli selalu mendapat nilai bagus di kelas.
- Mia belajar hingga larut malam kemudian ia segera tidur di kamarnya.
- Yuda adalah anak bungsu sedangkan Abror adalah anak Pertama.
Contoh Kalimat majemuk setara sebab akibat
Kalimat majemuk setara sebab akibat adalahh kalimat majemuk setara yang terdiri dari beberapa kalimat yang pada bagian yang lainnya mengenai sebab akibat.
Contoh
- Abror sangat rajin berlatih bulu tangkis, sehingga ia sekarang bisa menjuarai berbagai macam kejuaraan bulu tangkis dunia.
- Leo sangat rajin belajar, sehingga ia bisa menjadi juara di kelasnya.
- Ajijah segera tidur setelah selesai belajar, sehingga besok pagi ia tidak akan bangun terlambat.
- Hujan sangat lebat tadi malam, akibatnya terjadi longsor hari ini.
- Angin bertiup sangat kencang, akibatnya terjadi angin tornado.
-
Kalimat Majemuk Bertingkat
kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk klausa satu antara klausa yang satu dengan yang lainnya mempunyai kedudukan yang tidak setara. Kedudukan dari klausanya mempunyai tingkatan, hal itu adalah hasil perluasan dari salah satu klausa terhadap klausa lainnya.
Ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat
- Antara klausa kalimat tidak mempunyai posisi atau kedudukan yang setara.
- Ada kalimat yang tidak bisa berdiri sendiri jika antar klausa yang satu dengan yang lainnya dipisah.
- Kalimat majemuk bertingkat biasanya memakai kata penghubung, seperti jika, sebab, sehingga, ketika, bahwa, bagaikan, dan walaupun.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan waktu
Kalimat Majemuk adalah kalimat majemuk yang berhubungan dengan waktu. Biasanya kata penghubung yang sering dipakai, yaitu ketika. Karena kata penghubung tersebut merupakan kata hubung yang ada berkaitan dengan waktu.
Contoh:
- Ibu sedang tidur nyenyak, ketika langit mendung.
- Abror pulang dari kantor, ketika matahari tenggelam.
- Yuda sedang bermain kelereng, ketika ibu datang.
- Bibi sedang berbelanja, ketika matahari terbit.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan sangkalan
Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan sangkalan adalah kalimat majemuk yang isinya sangkalan pada sebuah keadaan atau kondisi tertentu. Kata penghubung yang biasanya dipakai dalam kalimat ini, yaitu padahal, sedangkan, dan lainnya.
Contoh:
- Abror tetap berangkat ke sekolah, padahal dia sedang sakit.
- Yuda tetap membantu kedua orang tuanya, padahal dia sedang tidak enak badan.
- Bayu tetap belajar sedangkan hari waktu telah menunjukkan dini hari.
- Ajijah mendapatkan pujian dari gurunya, sedangkan teman-temannya yang lain tidak.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat
Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat adalah Anak kalimat akan menjelaskan induk kalimat berupa sebuah syarat tertentu terkait induk kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai dalam kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan syarat ini, yaitu jika, apabila, seandainya, andaikan, dan asalkan.
Contoh:
- Saya akan pergi berlibur seandainya tidak sibuk kerja.
- Yuda akan pergi ke toko buku jika tidak hujan.
- Abror akan membaca banyak buku apabila saya ke perpustakaan.
- Bayu akan menjadi pemain bola profesional seandainya dia rajin berlatih.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan penyebab
Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan penyebab adalah kalimat majemuk yang dipakai untuk menjelaskan sesuatu keadaan tertentu dari kalimat inti. Kata penghubung yang biasanya dipakai dalam kalimat ini, yaitu karena, oleh karena, dan sebab.
Contoh:
- Aku tidak ingin pergi ke mana pun, sebab besok paman akan datang.
- Yuda belajar dengan rajin, karena besok akan ulangan matematika.
- Abror menjadi juara Indonesian Idol 2018, karena dia memiliki suara yang sangat indah.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan akibat
Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan akibat adalah kalimat majemuk bertingkat yang menjelaskan tentang sebuah kejadian dari kalimat inti. Biasanya anak kalimat berperan sebagai penjelas mengenai akibat dari induk kalimat. Kata penghubung yang dipakai dalam kalimat majemuk jenis ini, yaitu maka, sehingga, dan sampai-sampai.
Contoh:
- Yudi adalah anak yang rajin belajar, sehingga pantas mendapat juara kelas.
- Abror sedang menunggu bus, maka ia duduk di halte bus.
- Bayu merasa bersalah karena menjahili Intan, sehingga ia meminta maaf.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan tujuan
Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan tujuan adalah kalimat majemuk yang dipakai untuk menjelaskan sebuah maksud atau tujuan tertentu. Kata penghubung yang sering dipakai pada kalimat majemuk jenis ini, yaitu biar, agar, dan supaya.
Contoh:
- Abror langsung beristirahat setelah selesai latihan agar besok badannya segar.
- Yuda meminum obatnya supaya besok bisa masuk ke sekolah lagi.
- Emilia sengaja bangun pagi agar bisa ikut carefreeday di alun-alun.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan perbandingan
Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan perbandingan adalah kalimat yang dipakai untuk menyatakan hubungan perbandingan antar klausa yang satu dengan klausa penjelas atau induk kalimat dengan anak kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai dalam kalimat majemuk jenis ini, yaitu seperti, bagaikan, ibarat, sebagaimana, laksana, dan lebih baik.
Contoh:
- Dari pada menunggu Abror terlalu lama lebih baik saya pulang.
- Seca duduk di bangku taman sendirian seperti tidak punya teman.
- Ana tidak ingin pergi menonoton di bioskop seperti teman-teman yang lain.
- Hari ini sangat din, tidak seperti kemarin.
Contoh Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan cara
Kalimat majemuk bertingkat berhubungan dengan cara adalah kalimat majemuk bertingkat yang biasanya menunjukkan cara dari sesuatu, cara tersebut menjelaskan kalimat inti yang ada di dalam kalimat majemuk tersebut. Kata penghubung yang dipakai dalam kalimat majemuk ini, yakni dengan.
Contoh:
- Yuda mendapatkan rangking 1 di kelasnya dengan belajar rajin.
- Abror mendapatkan wawasan yang luas dengan membaca banyak buku.
- Azizah pergi ke sekolah dengan bersepeda.
- Reski pergi mendaki dengan teman-teman sekelasnya.
-
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Campuran adalah kalimat majemuk dari gabungan antara kalimat majemuk rampatan atau kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Setidaknya ada 3 kalimat tunggal dalam sebuah kalimat majemuk campuran
Ciri-ciri kalimat majemuk campuran
- Antara klausa yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan setara sekaligus bertingkat.
- Mempunyai 2 atau lebih konjungsi yang menjadi penghubung antara klausa yang satu dengan yang lainnya.
- Setidaknya dalam satu kalimat majemuk campuran ada 3 atau lebih klausa, satu induk kalimat dan yang lain menjadi anak kalimat.
Contoh kalimat majemuk campuran
Contoh:
Abror sedang belajar pelajaran matematika ketika Yudi datang berkunjung karena ia ingin meminjam buku catatannya Abror.
Uraian:
- Abror sedang belajar pelajaran matematika.
- Yudi datang berkunjung.
- Yudi ingin meminjam buku catatan Ani.
- Abror bermain sepak bola bersama Yudi ketika panas matahari sangat panas, sampai sore harinya mereka kecapean.
Uraian:
- Abror bermain sepak bola bersama Beni.
- Panas matahari sangat panas.
- Sore harinya mereka kecapean.
-
Kalimat Majemuk Rampatan
Kalimat Majemuk Rampatan adalah kalimat majemuk yang berasal dari kalimat majemuk setara, tetapi ada rapatan pada setiap bagian-bagiannya, hal tersebut dikarenakan klausa pada kalimat tersebut mempunyai posisi atau kedudukan yang sama dalam satu kalimat. Perapatan ini tujuannya untuk menghilangkan kalimat-kalimat yang sama pada sebuah kalimat. Biasanya perampatan ini dilakukan pada bagian subjek atau predikat.
Ciri-ciri kalimat majemuk rampatan
- Klausa antar kalimat majemuk rampatan biasanya dipisahkan dengan tanda koma atau kata penghubung (konjungsi).
- Kalimat tersebut bisa berdiri sendiri jika dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Contoh Kalimat Majemuk Rampatan
- Abror sedang belajar dengan giat, karena ujian nasional akan dilaksanakan minggu depan.
- Bayu bermain layang-layang di lapangan, setelah ia pulang dari sekolah.
- Olga bermain bersama teman-temannya setelah menyelesaikan semua tugas sekolahnya.
demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id megnenai Contoh Kalimat Majemuk : Pengertian, Ciri, Macam, Jenis, Beserta Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.