Konsep Dasar Teori Adaptasi
konsep adaptasi datang dari dunia biologi, dimana ada 2 poin penting yaitu evolusi genetik, dimana berfokus pada umpan balik dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang berfokus pada perilaku dari organisme selama masa hidupnya, dimana organisme tersebut berusaha menguasai faktor lingkungan, tidak hanya faktor umpan balik lingkungan, tetapi juga proses kognitif dan level gerak yang terus-menerus.
Adaptasi juga merupakan suatu kunci konsep dalam 2 versi dari teori sistem, baik secara biological, perilaku, dan sosial yang dikemukakan oleh John Bennet (Bennet, 249-250). Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi melibatkan seleksi genetik dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Adaptasi merupakan juga suatu proses yang dinamik karena baik organisme maupun lingkungan sendiri tidak ada yang bersifat konstan/tetap (Hardestry,45-46). Sedangkan Roy Ellen membagi tahapan adaptasi dalam 4 tipe. Antara lain adalah:
- tahapan phylogenetic yang bekerja melalui adaptasi genetik individu lewat seleksi alam,
- modifikasi fisik dari phenotype/ciri-ciri fisik,
- proses belajar, dan
- modifikasi kultural.
Modifikasi budaya bagi Ellen menjadi supreme atau yang teratas bagi homo sapiens, dimana adaptasi budaya dan transmisi informasi dikatakannya sebagai pemberi karakter spesifik yang dominan. Manusia dilahirkan dengan kapasitas untuk belajar seperangkat sosial dan kaidah-kaidah budaya yang tidak terbatas. Sehingga kemudian fokus perhatian adaptasi menurut Rot Ellen seharusnya dipusatkan pada proses belajar, dan modifikasi budayanya.
Tiga Dasar pembagian ke-4 tipe adaptasi diatas, berdasarkan atas laju kecepatan mereka untuk dapat bekerja secara efektif. Seperti adaptasi phylogenetik, dibatasi oleh tingkatan bagaimana populasi dapat bereproduksi dan berkembangbiak. Modifikasi fisik bekerja lebih cepat, akan tetapi tetap tergantung pada perubahan somatik dan akomodasi yang dihubungkan dengan pertumbuhan fisik dan reorganisasi dari tubuh. Sedangkan proses belajar, tergantung dari koordinasi sensor motor yang ada dalam pusat sistem syaraf.
Pengertian Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
- memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
- mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
- mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
- merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Jenis – Jenis Adaptasi
Menurut Soemarwoto (1983) , adaptasi makhluk hidup dapat terjadi dengan beberapa cara , yaitu :
Melalui Proses Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati
Pada Manusia
- Misalnya orang yang hidup di daerah yang tercemar dengan limbah domestik alam , tubuhnya berkembang kekebalan terhadap infeksi muntah berak . Mereka mandi dan berkumur dengan air tercemar dan bahkan meminum air tercemar tersebut . Tetapi mereka tidak menjadi sakit .
- Contoh lainnya , Seseorang yang tinggal di dataran rendah jika pindah ke dataran tinggi maka terjadi perubahan pada pembentukan butir-butir darah yang lebih banyak. Hal ini disebabkan karena di dataran tinggi kekurangan oksigen, sedangkan sel darah merah berguna mengikat oksigen, sehingga pembentukan sel darah merah harus lebih banyak supaya oksigen yang di butuhkan tercukupi.
Pada Hewan
- Herbivora, mempunyai enzim khusus yaitu selulose yang berguna untuk mencerna makanan yang berupa tumbuhan
- Hewan Teredo navalis, yaitu hewan sebangsa kerang pengebor menghaslikan enzim tertentu yang menyebabkan kayu menjadi lapuk (rusak) hidup di air laut
- Ikan yang hidup di air berkadar garam tinggi mengeluarkan urine yang lebih pekat dari pada ikan yang hidup di air tawar
Pengertian Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar.
Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar . Contohnya :
Pada Manusia
- Misalnya orang Eskimo yang hidup di Kutub Utara (Arktik) yang dingin mempunyaibentuk tubuh yang pendek dan kekar . Bentuk yang demikian mempunyai nisbah luas permukaan tubuh terhadap volume tubuhnya adalah kecil . Dengan nilai nisbah yang kecil itu , panas badan yang hilang dari tubuh dapat dikurangi . Sebaliknya , orang suku Masai di daerah yang panas di Afrika mempunyai tubuh yang tinggi dan langsing sehingga panas badan dapat dengan mudah dilepaskan dari dalam tubuh .
Pada Hewan
- Burung
Adaptasi morfologi pada paruh dan kaki burung
Berbagai macam bentuk paruh pada burung sesuai dengan jenis makanannya :
1) Paruh Itik, Bentuk paruh itik disesuaikan dengan jenis makanannya yang lain. Bentuk seperti sisir yang berguna untuk menyaring makanan dari dalam air dan Lumpur. Contoh : ikan dan katak
2) Paruh burung Pelikan, Pangkal paruh bentuk seperti sisir, fungsinya untuk menyaring makanan berupa alga dan udang atau ikan kecil.
3) Paruh burung Kolibri, Paruhnya berbentuk kecil, runcing, panjang yang disesuaikan untuk menghisap madu
4) Paruh burung Nuri, Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji-bijian.
6) Paruh burung pemakan serangga, Bentuk paruh agak terbuka sehingga sesuai untuk menangkap serangga
Pada Tumbuhan
- Tumbuhan Darat
Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah atau lingkungan yang kering (kekurangan air) misal : kaktus. Adaptasi morfologinya sebagai berikut:
1) Akar panjang untuk menyerap air
2) Daunnya berbulu, bentuk kecil-kecil kadang berubah menjadi duri dan sisik
3) Kulit luar daun tebal , mempunyai lapisan lilin yang tebal , mempunyai sedikit stomata untuk mengurangi penguapan
4) Batang menyimpan cadangan air
Pengertian Adaptasi tingkah laku.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.
Contoh adaptasi tingkah laku adalah :
Pada Manusia
- Orang belajar tentang bahaya dan dengan kelakuannya ia berucaha menghindari bahaya tersebut . Adaptasi kelauan terjadi dimana – mana , di kota , di desa , dan pada orang primitif yang ada di hutan . Misalnya , untuk menhindari diri terhadap bahaya kelaparan , orang mengadaptasikan dirinya terhadap persedian makanan . Waktu musin panen padi , mereka makan beras . Lambat laun semakin menyusutnya persediaan beras dalam musim paceklik , mereka akan makan singkong .
- Contoh lainnya , masyarakat nelayan yang tinggal di tepi pantai , akan membangun rumahnya dengan bentuk yang tahan terhadap tiupan angin dan/atau ombak yang tinggi .
Pada Hewan
- Bunglon dengan mudah merubah warna kulitnya untuk mengelabui musuh
- Paus secara berkala muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen dalam proses pernapasan
- Kuda laut melindungi telurnya dakam kantung khusus hewan jantan
- Ular berpura – pura mati untukmencegah musuh
Pada Tumbuhan
- Tumbuhan yang hidup di daerah kering beradaptasi dengan menggugurkan daunnya pada musil kemarau
Tujuan adaptasi pada hewan
-
Melindungi diri Dari Musuh
Landak memiliki kulit berduri dan kaku yang berfungsi untuk melindungi diri dari musuhnya. Saat terancam bahaya landak akan mengembangkan durinya. Musuh akan terkena duri tersebut ketika menyerang landak.
Cecak dan kadal memutuskan ekornya. Cecak dan kadal dapat memutuskan ujung ekornya untuk mengelabui musuh. Jika ada pemangsa menyerang, kedua hewan tersebut segera memutuskan ekornya. Pada saat perhatian pemangsa tertuju pada ujung ekor yang bergerak-gerak, cecaka atau kadal akan melarikan diri menjauhi pemangsanya.
Kalajengking, lebah, dan kelabang mempunyai alat sengat. Sengat ini digunakan untuk melukai musuh saat hewan tersebut diserang atau terancam bahaya.
Bunglon mengubah warna tubuhnya. Bunglon mampu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna lingkungannya. Dengan demikian bunglon dapat menyamarkan dirinya sehingga dapat terhindar dari serangan pemangsa.
-
Memperoleh Makanan
Burung memiliki bentuk paruh yang berbeda-beda. Perbedaan paruh tersebut disesuaikan dengan makananya.
- (1) Paruh bebek seperti sudu/dayung untuk mempermudah mencari makanan di lumpur.
- (2) Paruh burung pipit pendek dan kuat untuk makanan berupa biji-bijian.
- (3) Paruh burung elang besar dan runcing untuk mengoyak makananya yang berupa daging.
- (4) Paruh ayam berbentuk kecil, pendek, dan runcing untuk mematuk biji-bijian maupun hewan kecil.
- (5)Paruh burung colibri berbentuk kecil, panjang, dan runcing untuk menghisap madu.
- (6) Paruh burung pelikan besar dan berbentuk seperti kantung untuk menangkap makanannya berupa ikan.
- (7) Paruh burung pelatuk kuat dan runcing untuk memahat kayu pohon dan menangkap mangsanya.
Demikianlah artikel dari dunipendidikan.co.id mengenai Jenis Adaptasi : Pengertian, jenis, Tujuan, Fisiologi, Morfologi, Tingkahlaku, Konsep Dasar Teori, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.