Pengertian Jaringan Gabus
Jaringan gabus (kambium gabus) adalah kelompok meristem sekunder yang terbentuk dari sel – sel parenkim korteks bagian luar batang. Aktivitas kambium gabus membentuk lapisan sel yang mengalami penebalan oleh senyawa suberin atau gabus yang tidak bisa tembus oleh air. Lapisan gabus yang terbentuk dari felogen tersusun rapat dengan lapisan lilin yang telah siap menggantikan epidermis yang terkelupas akibat aktivitas kambium vaskular. Lapisan ini disebut dengan periderm.
Ciri – Ciri Jaringan Gabus
Jaringan gabus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Tersusun Atas Sel – sel Hidup Kemudian Mati
Lapisan gabus terbentuk dari aktivitas felogen (kambium gabus) merupakan meristem sekunder. Felogen membentuk felem ke arah luar, dan juga feloderm ke arah dalam. Felogen tersusun atas sel – sel hidup, sementara felem ialah sel –sel yang mati. Felem ini lah yang menjadi lapisan gabus pada tumbuhan dikotil.
-
Susunan Selnya Rapat
Susunan jaringan gabus yang akan membentuk periderm mempunyai ciri yang mirip dengan epidermis, yakni sel – selnya tersusun rapat. Hal ini berkaitan dengan fungsi yang akan diemban oleh periderm, untuk menggantikan epidermis yang mengelupas sebagai pelindung tumbuhan.
-
Dinding Sel Mengalami Penebalan Oleh Zat Suberin
Jaringan gabus ini terbentuk dari kambium gabus yang merupakan sel – sel merismatik berdinding tipis. Kemudian sel- sel yang terbentuk ini akan mengalami penebalan dinding selnya oleh senyawa suberin kemudian menjadi sel mati. Senyawa suberin (lilin) ini mempunyai sifat tak tembus oleh air, sehingga sangat menguntungkan bagi tumbuhan karena bisa mencegah penguapan.
Fungsi Jaringan Gabus
-
Menggantikan Epidermis Sebagai Pelindung
Lapisan epidermis ini terbentuk dari pembelahan meristem primer. lapisan epidermis berfungsi sebagai pelindung tumbuhan. demikian aktivitas meristem sekunder (kambium) menyebabkan ukuran batang menjadi bertambah. hal demikian membuat lapisan epidermis yang hanya selapis menjadi pecah dan juga akhirnya mengelupas. peran pelindung yang diemban oleh epidermis akan digantikan oleh jaringan gabus yang terbentuk dari kambium gabus yang terletak di sisi luar korteks batang. kambium gabus ialah sel – sel parenkim yang bersifat merismatik. aktivitas kambium gabus menghasilkan sel –sel yang mengalami penebalan oleh suberin menjadi lapisan periderm yang berfungsi menggantikan epidermis sebagai pelindung.
-
Mencegah Penguapan
Lapisan gabus yang mengalami penebalan oleh zat suberin sangat berarti sekali dalam menjalankan fungsinya sebagai pelindung, terutama dari penguapan. kehilangan air melalui penguapan kerap terjadi pada tumbuhan akibat paparan matahari. karakter zat suberin (lilin) yang tak tembus air membuat air terperangkap di dalam tumbuhan, hal ini sangat menguntungkan bagi tumbuhan terutama tumbuhan yang hidup di daerah kering/pada saat musim panas.
-
Melindungi Dari Kerusakan Mekanis dan Infeksi Patogen
Lapisan epidermis yang sudah mengelupas akibat pertumbuhan sekunder tak perlu dirisaukan, keberadaan jaringan gabus dapat diandalkan untuk menggantikan lapisn epidermis. dengan penebalan dinding oleh suberin, membuat lapisan jaringan gabus bisa melindungi dari kerusakan mekanis dan juga infeksi patogen yang bisa menyerang tubuh tumbuhan.
Struktur Jaringan Gabus
Jaringan gabus mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
Jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin. Letak jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antarselnya tidak ada, sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena air dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya. Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga.
-
Eksodermis
Jaringan gabus terdiri atas tiga bagian, yaitu gabus yang terdapat di bagian dalam dari tumbuhan sehingga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan. Jaringan ini terletak di luar dan mengandung suberin pengganti epidermis.
-
Endodermis
Pada bagian endodermis yang masih muda, dinding selnya terdiri atas selulosa dan bersifat elastis, sedangkan endodermis yang sudah tua atau dewasa pada dinding selnya terjadi penebalan-penebalan berupa titik-titik atau pita dari zat kayu dan mengandung suberin serta kutin yang disebut titik atau pita kaspari.
-
Periderm (Kulit Gabus)
Periderm dibagi menjadi tiga bagian berikut.
1) Felogen (Kambium Gabus)
Felogen merupakan kambium gabus yang merupakan lapisan sel yang meristematis. Felogen dapat terbentuk dari berbagai jaringan hidup, misalnya epidermis, parenkim korteks yang sel-selnya dapat berubah menjadi meristematik. Felogen ke arah luar membentuk gabus (felem) dan ke arah dalam membentuk parenkim (feloderm). Felogen, felem, dan feloderm membentuk jaringan kulit gabus (periderm). Perkembangan felogen (kambium gabus)
2) Felem (Gabus)
Felem merupakan lapisan gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.
3) Feloderm (Parenkim Gabus)
Jaringan ini dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam sehingga hanya terdapat di lapisan paling dalam. Dengan adanya jaringan gabus maka bagian dalam tumbuhan hidup terpisah dari udara luar. Untuk itulah diperlukan adanya hubungan antara bagian dalam tumbuhan dengan udara luar untuk menunjang berbagai macam proses kehidupan. Dalam hal ini, pada jaringan gabus batang terdapat lentisel.
Gambar Jaringan Gabus
demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Fungsi Jaringan Gabus : Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, Beserta Gambarnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.