Ikatan Logam

Diposting pada

Pengertian Ikatan Logam

Ikatan logam merupakan ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara ion-ion positif dengan elektron-elektron pada kulit terluar (valensi) dari sebuah atom unsur logam.

Ikatan Logam


Sifat-sifat Ikatan Logam


  1. Mempunyai Permukaan Yang Mengkilap

Menurut teori Drude-Lorentz bila cahaya tampak (visible) jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi logam akan tereksitasi. Saat elektron yang tereksitasi itu kembali ke keadaan dasar akan disertai pembebasan energi dalam bentuk cahaya atau kilap. Peristiwa inilah yang menimbulkan sifat mengkilap terhadap permukaan logam.


  1. Penghantar Listrik Yang Baik (Konduktor)

Daya hantar listrik pada logam karena adanya elektron valensi yang bergerak bebas dalam kristal logam. Kalau listrik dialirkan lewat logam, elektron-elektron valensi logam akan membawa muatan listrik ke seluruh logam serta bergerak menuju potensial yang lebih rendah sampai terjadi aliran listrik dalam logam.


  1. Penghantar Panas Yang Baik

Sama kasusnya dengan daya hantar listrik, daya hantar panas pun disebabkan adanya elektron yang bisa bergerak dengan bebas. Kalau bagian tertentu dipanaskan, maka elektron-elektron pada bagian logam itu akan menerima sejumlah energi sehingga energi kinetis (energi yang dimiliki suatu pertikel karena gerakannya) bertambah yang membuat gerakannya sangat cepat. Elektron-elektron yang bergerak sangat cepat itu menyerahkan sebagian energi kinetisnya pada elektron lain sampai seluruh bagian logam menjadi panas dan naik suhunya.


  1. Dapat ditempa, Dibengkokkan dan Ditarik

Logam bersifat lentur (mudah ditempa, dibengkokkan namun tidak mudah patah). Karakteristik ini bisa terjadi karena kisi-kisi kation (ion positif) bersifat kaku (diam ditempat), sementara elektron valensi logam bergerak bebas. Kalau logam ditempa atau dibengkokkan akan terjadi pergeseran kation-kation, namun pergeseran ini tak menyebabkan patah karena selalu dikelilingi oleh lautan elektron.

Baca Juga :  Tindakan Sosial


  1. Berupa Padatan Pada Suhu Ruang

Atom-atom logam tergabung sebab adanya ikatan logam yang sangat kuat membentuk kristal yang rapat. Hal tersebut menyebabkan atom-atom tidak mempunyai kebebasan untuk bergerak. Biasanya logam pada suhu kamar berwujud padat kecuali raksa (Hg) yang berwujud cair.


  1. Memiliki Titik Didih dan Titik Leleh Yang Tinggi

Diperlukan energi dalam jumlah yang besar untuk dapat memutuskan ikatan logam yang sangat kuat pada atom-atom logam, hingga dengan adanya ikatan yang sangat kuat ini menyebabkan logam mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi


  1. Memberi Efek Fotolistrik dan Efek Termionik

Jika elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang cukup dari luar, maka akan bisa menyebabkan terlepasnya elektron pada permukaan logam itu. Kalau energi yang datang berasal dari berkas cahaya maka disebut efek foto listrik, namun kalau dari pemanasan maka disebut efek termionik.


Contoh Logam


  1. Emas

Unsur logam emas memiliki struktur sifat yang lunak dan memiliki warna bentuk kuning terang yang biasa dipakai untuk perhiasan dan juga alat-alat elektonik.


  1. Perak

Logam perak adalah sebuah logam yang mudah untuk dibentuk, mempunyai warna dasar putih abu-abu adalah konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Logam ini biasanya dipakai sebagai perhiasan dan peralatan berbahan perak


  1. Perunggu

Perunggu adalah sebuah campuran dari tembaga dan timah, yang telah dikenal sejak jaman kuno. Campuran ini mempunyai sifat tahan korosi dan juga mudah untuk dibentuk. Dari kebanyakan negara, logam ini biasanya dipakai sebagai mata uang berbentuk koin yang mempunyai nilai tukar rendah .


  1. Tembaga

Logam tembaga adalah logam yang mudah untuk dibentuk dan mempunyai warna putih keperakan. Jenis logam yang paling baik dipakai untuk membuat kawat listrik adalah tembaga. Tembaga biasa dipakai sebagai bahan tangki air panas, kebel listrik, dan campuran kuningan dan kupronikel.


  1. Kuningan

Kuningan adalah campuran dari tembaga dan juga seng. Kuningan dimanfaatkan sebagai hiasan, sekrup, paku-paku kecil dan alat-alat musik, yang memakai tembaga sebagai komponennya.


  1. Besi

Besi adalah logam yang dihasilkan dari peleburan biji hematit di dalam tanur sembur . Besi biasa dipakai sebagai bahan bangunan dan juga sebagai campuran baja.

Baca Juga :  Cerita Dongeng Sumatera Barat


  1. Aluminium

Aluminium adalah logam yang memiliki sifat ringan dan tahan korosi. Alumunium terbuat dari biji bauskit lewat proses elektrolisis. Aluminium biasanya dipakai pada kabel-kabel listrik, badan pesawat terbang, mobil, kapal serta kaleng aluminium.


  1. Timah

Timah adalah logam lunak serta mudah untuk dibentuk. Timah memiliki warna putih keperakan . Logam timah biasa dipakai untuk solder.


Klasifikasi Ikatan Logam

Berdasarkan golongannya ikatan logam dapat di klasifikasikan menjadi ikatan logam pada logam golongan utama dan ikatan logam pada logam golongan transisi .


  1. Ikatan Logam Pada Logam Golongan Utama

Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat dibandingkan dengan kristal logam magnesium.


  1. Ikatan Logam Pada Logam Golongan Transisi

Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat terlibat, kecenderungan daya tarik akan semakin lebih kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.


Fakta Eksperimen Ikatan Logam

Sifat fisika ikatan pada logam tidak dapat di jelaskan dengan teori ikatan ionik dan ikatan kovalen. Untuk menjelaskan sifat fisika ikatan logam , di kemukakan beberapa teori yang sejalan dengan perkembangan teori mengenai struktur atom dan teori ikatan utuk senyawa kovalen.


  • Teori Awan Elektron

Teori ini dikemukakan oleh Drude dan Lorentz pada awal abad ke-20. Menurut teori ini, didalam Kristal logam, setiap atom melepaskan elektron valensinya sehingga terbentuk awan elektron dan ion bermuatan positif yang tersusun rapat dalam awan elektron awan tersebut. Karena elektron valensi tidak terikat pada salah satu ion logam, tetapi terdelokalisasi terhadap semua ion logam, maka elektron valensi tersebut bebas bergerak keseluruh bagian dari kristal logam, sama halnya dengan molekul gas yang dapat bergerak bebas dalam ruangan tertentu.


  • Teori Resonansi

Pada tahun 1965 Pauling mengemukakan ikatan logam dengan menetapkan konsep resonansi.Menurut teori ini ikatan logam merupakan ikatan kovalen dan sesuai dengan struktur kristal logam yang dapat diamati pada eksperimen maka dapat diperkirakan terjadi resonansi.Dalam mengembangkan teorinya Pauling meninjau kristal logam Li.Dari tafsiran analisis terhadap pola difraksi sinar-X oleh kristal logam Li dapat diketahui bahwa setiap atom Li dikelilingi oleh 8 atom Li yang lain.Karena elekton valensi Li adalah 1,maka tidak mungkin 1 atom Li nmengikat 8 atom Li lainnya. Bila atom Li menggunakan elektron valensinya,maka resonansi pasangan ikatan Li-Li terjadi secara serempak didalam kisi kristalnya.

Baca Juga :  Hukum Hutang Piutang


  • Teori Pita

Dikenal logam yang tidak begitu baik menghantarkan listrik yang disebut semikonduktor, di samping logam yang menghantarkan listrik dengan baik yaitu konduktor. Sifat logam konduktor, semikonduktor dapat dijelaskan melalui Teori Pita. Teori Pita yang menggunakan pendekatan Teori Orbital Molekul, mulai dikembangkan pada tahun 1970. Melelui pendekatan tersebut dianggap orbital atom logam dalam kisi kristalnya, membentuk orbital molekul berupa pita.


Faktor Yang Mempengaruhi Ikatan Logam


  • Titik leleh dan Titik Didih

Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain. Titik leleh dan titik didih logam berkaitan langsung dengan kekuatan ikatan logamnya. Titik didih dan titik leleh logam makin tinggi bila ikatan logam yang dimiliki makin kuat. Contohnya pada logam alkali semakin kebawah titik didih semakin rendah sehingga ikatan logamnya akan semakin lemah.


  • Jari-Jari Atom

Dalam sistem periodik unsur, pada satu golongan dari atas kebawah, ukuran kation logam dan jari-jari atom logam makin besar.  Hal ini menyebabkan jarak antara pusat kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin jauh, sehingga gaya tarik elektrostatik antara kation-kation logam dengan awan elektronnya semakin lemah


  • Jumlah Elektron Valensi (Elektron Yang Terdelokalisasi)

Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium memiliki ikatan logam yang relatif rendah karena tiap atomnya hanya memiliki satu elektron untuk dikontribusikan pada ikatan. Sedangkan pada logam golongan II seperti magnesium memiliki dua elektron untuk dikontribusikan pada ikatan sehingga logam golongan II  memiliki ikatan yang relatif lebih kuat dibanding logam golongan I.


  • Bilangan Koordinasi

Logam natrium dikelilingi oleh delapan logam natrium yang lainnya, sedangkan logam magnesium dikelilingi oleh dua belas logam magnesium lainnya. Hal ini menyebabkan ikatan logam pada magnesium lebih besar dibandingkan dengan ikatan logam pada natrium.


demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Ikatan Logam : Pengertian, Sifat, Contoh, Klasifikasi, Fakta Eksperimen, dan Faktor Yang Mempengaruhinya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD