Ideologi Kapitalisme

Diposting pada

Pengertian Ideologi

Kapitalisme adalah sebuah paham atau ideologi dimana kepentingan pribadi berada diatas kepentingan umum atau masyarakat luas. Kata Kapitalisme sendiri berasal dari kata bahasa Latin yakni caput yang artinya kepala. Pada abad 12 dan 13 kata ini diartikan sebagai dana, sejumlah uang, persediaan barang, atau uang bunga pinjaman. Pada abad 18 istilah tersebut disebut kapital produktif.

Ideologi Kapitalisme

Ideologi kapitalisme ini menempatkan hak pribadi di atas segalanya, bahkan dalam sistem ekonomi, pemerintah tidak dapat melakukan intervensi terhadap apa yang dilakukan seseorang dalam usaha memeperoleh kekayaan sebesar-besarnya. Walaupun begitu, sebenarnya ideologi ini tidak mempunyai definisis yang dapat diterima secara universal.


Sejarah Ideologi Kapitalisme


Kapitalisme  Awal Tahun 1500–1750

Masa kapitalisme awal atau disebut dengan masa Merkantilisme ini berasal dari kata Merchand yang artinya pedagang. Pada masa ini, masyarakat Eropa terutama Inggris mulai merubah sistem kehidupan mereka dari yang lebih fokus pada bidang pertanian kemudian beralih ke bidang industri.


Kapitalisme Klasik Tahun 1750–1914

Pada abad ke-18, paham merkatilisme mulai digantikan dengan paham yang dikenalkan oleh Adam Smith yaitu bapak kapitalisme. Pada masa kapitalisme klasik ini , pihak swasta mulai memegang kekuasaan penuh di bidang ekonomi.


Kapitalisme Lanjut Tahun 1914–Sekarang

Pada abad ke 20, kapitalisme semakin berkembang dan beradaptasi dengan kubutuhan umat manusia dan lingkungannya. Pada masa kapitalisme lanjut ini, pelaku aktivitas ekonomi sesungguhnya bukanlah institusi negara, Namin para pengusaha bermodal besar. Meskipun begitu, peran negara tidak hilang sama sekali, negara menjadi aktor pelengkap dalam pencaturan ekonomi negara.


Ciri-ciri Ideologi Kapitalisme


  1. Pengakuan yang Luas Atas Hak-Hak Pribadi

Di dalam ideologi kapitalisme, hak pribadi di atas segalanya. Tak ada istilah untuk kepentingan bersama. Dalam ekonomi, semua yang memiliki modal bisa menguasainya.


  1. Kepemilikan di Tangan Individu

Di Paham kapitalisme melarang adanya intervensi pemerintah. Harga dan semua yang Berkaitan dengan ekonomi, diserahkan pada mekanisme pasar. Hukum penawaran serta permintaan berlaku efektif. Dengan begitu, kepemilikan semua alat-alat produksi di tangan individu. Individu yang berkuasa ialah yang memiliki modal besar.


  1. Pasar Membentuk Harga

Harga barang dan jasa pada di paham kapitalisme ditentukan oleh pasar. Pasar dapat memberikan sinyal kepada produsen dan konsumen. Contohnya, produksi cabai di musim penghujan menurun, padahal permintaan tetap banyak atau meningkat. Terjadi kelangkaan pada cabai. Pasar memberi sinyal. Produsen sebagai pemilik modal menaikkan harga tersebut.


  1. Sedikit Campur Tangan Pemerintah

Campur tangan pemerintah pada negara yang menganut paham ideologi kapitalisme sangat sedikit, bahkan hampir tak ada. Bila pemerintah ikut intervensi, lebih pada kebijakan globalisasi. Terkait dengan kebijakan yang berhubungan terhadap negara lain. Contohnya, kebijakan yang membatasi impor, untuk pengembangan produksi dalam negeri.


  1. Kebebasan Individu Untuk Bekerja

Di negara liberalisme yang menganut agama kapitalisme, kebebasan individu dalam bersikap serta memilih jalan hidupnya lebih diutamakan. Siapa saja berhak memilih pekerjaan yang pantas menurut dirinya sendiri. Bila menurut individu sebuah usaha atau pekerjaan baik untuk dirinya maka tidak ada orang lain yang berhak menghalanginya.


  1. Perkonomian Berdasarkan Mekanisme Pasar

Seperti sudah disebutkan di atas, kapitalis menganut perekonomian yang berdasarkan mekanisme pasar. Siapa yang mempunyai modal besar, maka akan menguasai ekonomi. Terkadang hal tersebut membuat kesenjangan yang besar antara miskin dan kaya. Pemerintahan negara kemungkinan besar dikuasai oleh orang-orang yang mempunyai modal besar.  Cara mengatasi kesenjangan sosial budaya menjadi sangat sulit.


  1. Manusia Homo Economicus

Manusia dipandang sebagai makhluk yang ekonomis. Yang selalu memperhitungkan semua tindakannya berdasarkan untung dan rugi. Prinsip ekonomi Adam Smith dianggap berlaku untuk seluruh manusia. Akibatnya, di sini tak ada tindakan yang bernilai keihklasan.


  1. Mencari Laba

Karena manusia adalah homo economiscus, maka semua motif ekonomi manusia ialah mencari laba atau keuntungan sebesar-besarnya.


  1. Paham Individualisme

Karena semua bertindak dalam kerangka mencari laba, maka paham materialisme menjadu kuat. Paham ini menjadikan apa yang disebut hedonisme di zaman Yunani. Di mana ekonomi menguasai segala bidang kehidupan. merajalela. Orang tidak lagi memperhatikan orang lain dan lungkungannya.


  1. Kebebasan

Di atas sudah disebutkan bahwa pada negara yang menganut ideologi kapitalis, pemerintah tidak diperkenankan intervensi di semua bentuk. Oleh karena itu, kebebasan warga negara menjadi yang diutamakan. Bebas hampir tak ada batasan selama tidak melanggar konstitusi negara dan menghilangkan kedaulatan.

Baca Juga :  Fungsi Jaringan Penyusun Akar


  1. Negara Sebagai Pengawas

Di dalam ideologi kapitalisme, negara hanya bertindak sebagai pengawas. Negara menyelesaikan sengketa yang terjadi antar individu atau yang melibatkan lembaga setempat. Negara melakukan pengawasan hanya terhadap tindakan kejahatan umum seperti pembunuhan dan pencurian.


  1. Tak Mengenal Norma Agama

Kapitalisme tak mengenal norma agama. Karena dalam norma agama, Tak ada individu yang bebas bertindak. Semuanya akan dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Dalam norma agama, tidak diperkenankan individualisme dan keuntungan sebesar-besarnya dengan cara merugikan orang lain. Agama mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan serta ketulusan hidup.


Kelebihan dan Kekurangan


  1. Kelebihan Kapitalisme

  • Kreativitas dan motivasi masyarakat menjadi tinggi karena setiap orang bebas untuk melakukan hal yang pantas bagi dirinya.
  • Membuat masyarakat untuk bekerja keras.
  • Individu mempunyai banyak pilihan dalam mendapatkan keuntungan.
  • Produk dan jasa yang ditawarkan berkembang, baik dari segi kualitas atauppun jenisnya, hal ini disebabkan karena persaingan antar pedagang.
  1. Kekurangan Kapitalisme

  • Meski setiap orang mempunyai kesempatan yang sama, tetapi hasil dari ekonomi kapitalisme sangat dipengaruhi modal yang dimiliki. Sehingga orang yang mempunyai modal awal lebih besar, lebih berpeluang meraup keuntungan yang lebih besar.
  • Bisa menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
  • Bisa membuat ekonomi yang berorientasi hanya dilihat dari segi materialistik (uang).
  • Membuat distribusi kekayaan yang tidak adil.

Negara yang Mengandung Makna Kapitalisme

Jika kita merujuk pada KBBI, kapitalisme dapat kita pahami sebagai sistem dan paham ekonomi (perekonomian)yang modalnya (baik penanaman modal atau kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasar bebas. Paham ini sejatinya merupakan ideologi yang sangat berkaitan erat dengan politik dan ekonomi.

Kapitalisme dipelopori oleh Adam Smith. Ideologi ini teramat menjunjung tinggi individualisme sehingga dapat dikatakan bahwa yang menguasai perekonomian ialah pihak swasta. Biasanya ideologi ini bergandengan erat dengan ideologi liberalisme. Berdasarkan penjelasan ini, tentu pembaca mulai dapat menebak, negara mana yang menganut ideologi kapitalisme. Nah, berikut ini penjelasan dari negara yang menganut ideologi kapitalisme:


  • Amerika Serikat

Ketika kita membahas mengenai ideologi kapitalisme, maka pastinya negara yang akan terpikir pertama kali oleh kita ialah negara Amerika Serikat. Namun, negara ini sejatinya menggunakan ideologi kapitalisme campuran. Dengan menggunakan sistem ini, negara Amerika serikat menjadi negara eksportir dan importir terbesar kedua di dunia.


  • Inggris

nggris merupakan negara yang terhitung memiliki perekonomian terbesar di dunia. Sama seperti negara Amerika Serikat, Inggris juga menggunakan ideologi kapitalisme campuran. Artinya, sekalipun yang banyak menguasai kegiatan perekonomian adalah sektor swasta, namun pemberlakuan pajak yang kompetitif turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan sosial bagi rakyat negara tersebut.

Dengan adanya pembiayaan dari sektor pajak tersebut, maka tujuan pembangunan nasional dari negara Inggris dapat lebih mudah untuk dicapai. Dapat dikatakan bahwa sejatinya negara Inggris telah menerapkan ideologi ini sejak lama. Banyak pemodal besar yang telah mengembangkan usahanya sehingga usaha tersebut menjadi industri yang lebih besar lagi.


  • Jerman

Bicara mengenai Jerman tentu pembaca akan langsung membayangkan mengenai beberapa produk otomotifnya. Banyak industri yang berkembang di negara Jerman. Setiap industri tersebut memiliki berbagai karakteristiknya sendiri. Sama halnya dengan negara Inggris, negara Jerman juga menerapkan ideologi kapitalisme campuran.


  • Belanda

Negara yang menganut ideologi kapitalisme selanjutnya ialah Belanda. Negara yang sebagian wilayahnya lebih rendah dari permukaan laut ini menggunakan ideologi kapitalisme. Negara ini memang khas dengan produksi bunga tulipnya, namun ia juga memiliki sektor lain dalam industrinya. Negara Belanda terkenal sebagai salah satu penghasil gas dan energi hijau terbesar di wilayah Eropa.

Di sisi lain, negara Belanda juga memiliki industri IT yang cukup maju. Negara yang pernah menjajah Indonesia ini juga dikenal sebagai salah satu negara yang mengutamakan sektor pertaniannya sebagai salah satu komoditas ekspornya. Dalam menjalankan kegiatan ekspor ini, Belanda menaati segala asas-asas perjanjian internasional.


  • Perancis

Negara yang menganut ideologi komunisme yang terakhir kita bahas dalam kesempatan ini ialah negara Prancis. Negara yang juga berada di belahan benua Eropa barat ini memiliki sistem perpajakan yang hampir sama dengan negara Inggris dan Jerman. Di sisi lain, negara Prancis cukup terkenal dengan industri mobilnya. Beberapa merek mobil di Prancis terkenal sebagai Merck mobil mewah di dunia. Negara Prancis juga menjalin hubungan bilateral dengan negara kita dan kerja sama multilateral dengan beberapa negara lain. Ini merupakan salah satu contoh hubungan bilateral dan multilateral.


Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalisme


  • penjamin atas hak milik perseorangan
    hak milik pribadi adalah hal yang paling penting dalam kapitalisme.
  • mementingkan diri sendiri { self interest }
    karena menekankan individualisme, maka dalam sistem ekonomi kapitali setiap individu sepenuhy dibebaskan berorientasi pada diri sendiri.
  • pemberian kebebasan penuh
    paham liberalisme yang menjadi dasar pemikiran kapitalisme memungkinkan setiap pihak memiliki kebebasan penuh untuk melakukan aktivitas ekonomi.
  • persaingan bebas { free competition }
    dalam sistem kapitalis , persaingan antar pelaku ekonomi dimasyarakat dimungkinkan. persaingan dapat terjadi antar penjual yang dapat memberikan kualitas terbaik kepada pembeli. sebaliky beberapa pembeli dapat saling bersaing untuk memberikan harga terbaik.
  • harga sebagai penentu { price system }
    para kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar yang bekerja menentukan harga keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa,
  • peran negara minimal
    dalam sistem ekonomi kapitalis mekanisme pasarlah yang satu-satuy diyakini baik dan boleh bekerja dipasar,
Baca Juga :  Gas Alam

Dampak kapitalis

Telah banyak diskusi bertemakan kapitalisme, sejalan dengan semakin banyaknya gerakan Anti-Kapitalisme, namun karena umumnya Para pemilik media adalah para kapitalis, hasil buruk dari kapitalisme itu sendiri menjadi tertutupi.
Daftar ini mungkin tidak mencakup keseluruhan dari efek burup kapitalisme, juga tidak menyarankan aliran alternatif lain ,Namun daftar ini berisi tentang 10 kerugian akibat kapitalisme yang sering ditutup-tutupi, bahkan diabaikan oleh media dan juga pemerintah (karena umumnya


Ke-tidak Setaraan

Mantra umum kapitalisme adalah “orang bisa menjadi kaya jika mereka bekerja keras” ini sering menjadi suatu kesalahan dalam penerapan. Ada begitu banyak posisi di puncak.
Namun Dalam rangka untuk membuat uang pertama kadang seseorang harus menjatuhkan yang lain. Tetapi ini berarti bahwa orang kaya tidak bisa ada tanpa orang miskin.
Setiap cara Anda melihatnya, ada tidak akan pernah kesetaraan di bawah kapitalisme.


  • Sampah

Dalam masyarakat di mana sumber daya tidak merata, dan yang kaya akan selalu bisa menguasai sumber daya lebih. Sambil sesekali si kaya memberikannya pada si miskin dalam acara amal yang dipublikasikan. Ada banyak yang terbuang dari si kaya, karena mereka mendapat lebih dari kebutuhannya, sementara si miskin tetap kekurangan


  • Kelaparan

Tentu saja, jika seseorang memiliki kelebihan maka yang lain akan kekurangan, sebenarnya ada begitu banyak makanan dan cukup untuk memberi makan seluruh populasi penduduk dunia, hanya kapitalisme menjadi salah satu penyebab pendistribusian tidak merata.


  • Anti-Sosial

Di bawah sistem kapitalis, motif keuntungan jauh lebih besar dari altruisme. Jika orang khawatir tentang apa yang ada di kantong mereka sendiri, mereka akan menghindari membantu sesama karena mereka berkonsentrasi untuk mencukupi / merawat diri mereka sendiri.
orang – orang akan berfikir untuk memprioritaskan diri mereka sendiri di atas kebutuhan masyarakat, karena mereka berfikir jika mereka kekurangan, masyarakat tidak akan membantu mereka


  • Bahaya

Seringkali sebuah perusahaan memangkas biaya kesehatan, dan mengurangi sarana dan peralatan untuk keselamatan kerja untuk memangkas biaya produksi, dan juga seringkali tenaga – tenaga kerja tidak terlatih ditempatkan di daerah tertentu yang mempunyai tingkat resiko tinggi demi menghemat pengeluaran perusahaan.
Hal ini sering menjadi penyebab kecelakaan fatal yang tidak jarang berujung kematian


  • Tidak Demokratis

Jika dalam sebuah demokrasi, satu orang mempunyai satu suara, ini tidak terjadi dalam kapitalisme..
Suara rakyat kecil dengan jumlah banyak, opini publik dan bahkan idiologi bangsa tidak begitu berpengaruh untuk pemerintah kita hari ini. Pemerintah akan lebih banyak mendengar dari Pengusaha yang mempunyai bisnis besar yang teah mendanani kampanye mereka.
Atau bahkan pemerintah akan merangkul dan bermanis – manis ria dengan media televisi atau koran besar,karena berita manis dari media-media ini yang akan mempengaruhi bahkan menghipnotis opini publik.


  • Polusi

Seharusnya tidak sulit untuk meyakinkan orang untuk tidak bunuh diri namun hal ini adalah apa yang perusahaan lakukan karena mereka menolak untuk melakukan langkah-langkah pemeliharaan lingkungan karena akan mengurangi margin keuntungan mereka. Tidak masalah bagi mereka bahwa dalam jangka panjang, kita semua akan mati,dan dalam jangka pendek mereka akan memiliki uang lebih dan lebih banyak lagi.


  •  Perang

Banyak perang berjuang dalam beberapa tahun terakhir telah lebih dari keuntungan. Di Irak, perang sebagian besar didanai oleh raja minyak dan itu perusahaan-perusahaan swasta yang menangani sebagian besar keamanan setelah invasi awal.
Di Libya, pasukan barat campur tangan ketika perang sipil menyebabkan pasokan minyak harus dipotong. Mereka hanya berpihak pada pemberontak karena mereka pikir mereka adalah yang paling mungkin untuk menang.
Di Iran, intervensi militer sedang terancam atas pemblokiran rute perdagangan untuk mengangkut minyak.


  • Kediktatoran

Kita pastinya tidak akan membela kediktatoran di pemerintah kita, tapi mengapa kita memuja kediktatoran di tempat kerja?
CEO dibayar dengan gaji dan bonus besar sebagai penghargaan untuk mereka, sementara mereka membayar pekerja mereka upah minimum.
Para bos tidak melakukan pekerjaan, mereka tidak memproduksi barang yang kita konsumsi, dan mereka hanya memiliki alat produksi. Pekerja yang banyak melakukan semua itu dan mereka tetap di bawh kontrol kuat dari para penikmat laba maksimal.


  • Propaganda

Anda tidak dapat melarikan diri kapitalisme, kapitalisme ada di mana-mana. Di setiap billboard, iklan TV, internet, anda akan terus melihat orang – orang memberitahu anda untuk membeli sesuatu
Ketika hal ini dilakukan oleh pemerintah yang dikatator kita menyebutnya propaganda, ketika perusahaan melakukannya, itu disebut iklan. .
namun kedua hal tersebut sebenarnya adalah pencucian otak terselubung .


Tohok Kapitalisme


  • Ebenstein & Fogelman

Francois Quesnay . Lahir di Versailes Perancis dan bekerja sebagai dokter di istana Louis XV. Tetapi ia lbh mengutamakan bidang ekonomi dan mendirikan aliran lesphisiocrates. Tahun 1756 ia menerbitkan dua buah makalah tentang para petani dari selatan. Pada tahun 1758 ia menerbitkan tabel ekonomi yg disebut La Tableau Economique yang di dalamnya digambarkan peredaran uang di dalam masyarakat sebagai peredaran darah. Tentang tabel tersebut Mirabeau berkata “Di dunia ini terdapat tiga penemuan besar yaitu tulisan mata uang dan tabel ekonomi.”

Baca Juga :  Pengertian Daftar Pustaka

  • John Locke (1632-1704)

John Locke meramu teori naturalisme liberal. Tentang hak milik ia berkata “Hak milik pribadi adl salah satu hak alam dan instink yg tumbuh bersama pertumbuhan manusia. Karena itu tak ada seorangpun yg mengingkari instink ini.”

Pemikiran Locke didasarkan pada premis semua pengetahuan datang dari pengalaman. Ini berarti tidak ada yang dapat dijadikan idea atau konsep tentang sesuatu yang berada dibelakang pengalaman, tidak ada idea yang diturunkan seperti yang diajarkan Plato. Teori ini dikenal dengan teori tabula rasa, sebuah teori epistemology dari faham empirisme.

Locke malanjutkan argumennya bahwa sifat objek itu ada dua, pertama primary qualities (sifat pertama) yaitu sifat asli yang dimiliki objek. Kedua secondary qualities (sifat kedua), ini adalah sifat objek yang ditangkap oleh indera. Keduanya berbeda. Ide-ide tentang primary qualities objek ada pada objek itu, pola mereka ada pada objek itu sendiri, tetapi idea yang dihasilkan dalam jiwa kita oleh secondary qualities tidak berada pada objek itu. Yang kita ambil dari objek itu adalah power untuk menghasilkan sensasi itu dalam diri kita.

Lalu mengenai substansi, Locke selalu berbicara mengenai intuisi untuk menjawabnya. “Pengetahuan kita itu kita peroleh lewat intuisi. Eksistensi Tuhan, akallah yang memberitahukannya kepada kita”. Disini Locke tampak kebingungan maka akhirnya ia berkesimpulan, kita tidak tahu apa-apa tentang substansi.


  • Adam Smith

Adam Smith adalah penganut aliran klasik terkenal. Ia lahir di kota Kirkcaldy Scotlandia. Belajar filsafat dan pernah menjadi guru besar logika di Universitas Glasgow. Tahun 1766 ia pergi ke Perancis dan bertemu dgn para penganut liberalisme. Tahun 1776 ia menerbitkan Penelitian Alam dan Sebab-sebab Kekayaan Manusia. Buku inilah yg dikatakan kritikus Edmund Burke sebagai karya tulis teragung yg pernah ditulis manusia.
David Ricardo yg membahas hukum pembagian hasil percapita dalam ekonomi kapitalisme.

Teorinya yg terkenal ialah Hukum Pengurangan Penghasilan. Kata orang ia berorientasi falsafi yg bercampur dgn dorongan moral. Hal ini didasarkan kepada ucapannya “Segala perbuatan dipandang menghilangkan moral jika bukan keluar dari perasaan cinta kepada orang lain.”
Robert Malhus seorang ekonom Inggris klasik yg dikenal pesimistis. Ia penemu teori kependudukan yg populer bahwa jumlah penduduk berkembang menurut deret ukur sedangkan produksi pertanian berkembang menurut deret hitung.

John Stuart Mill yg dipandang sebagai penghubung aliran individualisme dgn aliran sosialisme. Tahun 1836 ia menerbitkan buku yg berjudul Prinsip-prinsip Ekonomi Politik.
Lord Keynes teorinya berkisar tentang pengangguran dan lapangan kerja. Teori ini telah melampaui teori-teori yg lain. Karena itu dialah yg berjasa dalam menciptakan lapangan kerja secara utuh bagi suatu kekutan aktif di masyarakat kapitalis. Teori-teorinya itu disebut dalam bukunya yg berjudul Teori Umum Tentang Lapangan Kerja Bursa dan Mata Uang. Buku ini beredar pada tahun 1930.

David Hume penemu teori pragmatisme yg integratif. Ia mengatakan “Hak milik khusus adl tradisi yg dianut masyarakat yg harus diikuti. Sebab disanalah manfaat mereka.”


Liberalisme:

Komaruddin Hidayat dalam tulisannya Islam Liberal di Indonesia dan Masa Depannya (Republika, 17-18 Juli 2001) memasukkan Soekarno dan Hatta sebagai tokoh-tokoh Islam Liberal. (Husaini & Hidayat, 2002:34). Benar, Komaruddin Hidayat tidak sedang mengigau. Soekarno dan Hatta memang tokoh liberal di Indonesia karena keduanya ngotot menyerukan sekularisme bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Soekarno adalah seorang sekular. Pada tahun 1940 Soekarno pernah menulis artikel Apa Sebab Turki Memisah Agama dari Negara, yang mempropagandakan sekularisme Turki sebagai suatu teladan yang patut dicontoh. (Noer, 1991:302). Beberapa buku telah ditulis khusus untuk membongkar sekularisme Soekarno, seperti buku Sekularisme Soekarno dan Mustafa Kamal karya Abdulloh Shodiq (1992) dan buku Islam Ala Soekarno Jejak Langkah Pemikiran Islam Liberal di Indonesia karya Maslahul Falah (2003).

Hatta juga seorang sekular. Prof. Soepomo pada tanggal 31 Mei 1945 menggambarkan pendirian sekular dari Hatta dalam sidang BPUPKI dengan berkata,”Memang di sini terlihat ada dua paham, ialah : paham dari anggota-anggota ahli agama, yang menganjurkan supaya Indonesia didirikan sebagai negara Islam, dan anjuran lain, sebagai telah dianjurkan oleh Tuan Mohammad Hatta, ialah negara persatuan nasional yang memisahkan urusan negara dan urusan Islam, dengan lain perkataan : bukan negara Islam.” (Anshari, 1997:27).


  • Niccolò Machiavelli

Niccolò Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai suatu karakteristik yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil.

Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legitasi serta regulasi yang baik dari pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip.

demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Pengertian Ideologi Kapitalisme : Sejarah, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Makna, Sistem, Dampak, Tokoh , semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semunya.

Posting pada SD