Fungsi Mahasiswa

Diposting pada

Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.

Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata, Mahasiswa adalah Seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.


Makna dari Mahasiswa

Mahasiswa berasal dari dua kata yaitu Maha yang artinya besar ;amat; yang teramat dan Siswa adalah murid; anak didik.
Mahasiswa merupakan tingkatan yang paling tinggi dari siswa. Pengertian lain dari mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Di universitas atau perguruan tinggi inilah seorang mahasiswa belajar mengasah otak, berpikir, memecahkan masalah tanpa masalah, belajar menjadi orang mandiri, sabar, tawakkal, ikhlas, dan melatih keterampilan yang dia miliki tanpa merasa jenuh dan bosan guna menjadi insan sejati.

Mahasiswa dapat dikatakan sebuah Komplotan unik yang berada di masyarakat, dengan kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya, mahasiswa mampu berada sedikit di atas masyarakat, Mahasiswa juga belum tercekcoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan, ormas yang bersifat keras & kaku karna di situ mahasiswa masih mempunyai tuntutan tugas & rasa tanggung jawab.

Mahasiswa dengan segala kelebihan dan potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum intelektual dimana pemikiran sanggat panas dan kritis lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki posisi diantara masyarakat dan pemerintah.

Sepanjang sejarah, mahasiswa di berbagai bagian dunia telah mengambil peran penting dalam sejarah suatu negara. Misalnya, di Indonesia pada Mei 1998, ribuan mahasiswa berhasil memaksa Presiden Soeharto untuk mundur dari jabatannya.

Dilihat dari berbagai potensi dan kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negaranya. Mahasiswa itu sudah bukan siswa yang tugasnya hanya belajar, bukan pula rakyat, bukan pula pemerintah.
Mahasiswa memiliki tempat tersendiri di lingkungan masyarakat, namun bukan berarti memisahkan diri dari masyarakat. Oleh karena itu perlu dirumuskan perihal peran dan fungsi mahasiswa untuk menentukan arah perjuangan dan kontribusi mahasiswa tersebut.


Peran dan Fungsi Mahasiswa


  • Sebagai iron Stock

Fungsi Mahasiswa

Sifat mengalir yang dimiliki oleh organisasi-organisasi yang ada ditandai dengan adanya pergantian kekuasaan, yakni dari golongan yang tua kepada golongan yang muda, sampai proses kaderisasi akan diperlukan secara terus menerus. Kampus atau perguruan tinggi adalah salah satu wadah yang menyediakan kader-kader berkualitas yang akan sangat sayang jika tidak dimanfaatkan.

Dan mahasiswa sebagai salah satu unsur dari perguruan tinggi tersebut adalah generasi yang diharapkan bisa menjadi pribadi yang tangguh yang mempunyai kemampuan serta moralitas yang baik, sehingga nantinya bisa menjadi pengganti bagi generasi-generasi sebelumnya. Dalam artian yang lain, bahwa mahasiswa adalah cadangan (stock), aset, serta harapan untuk masa depan sebuah bangsa.

Itulah mengapa dikatakan bahwa mahasiswa adalah iron stock untuk sebuah bangsa. Sejarah sudah membuktikan bahwa perubahan-perubahan besar terjadi ditangan generasi muda. Hal tersebut sudah terjadi sejak zaman nabi, zaman kolonialisme, sampai zaman reformasi seperti sekarang ini, dimana yang menjadi garda terdepan dari perubahan kondisi bangsa ialah para pemudanya.

Baca Juga :  Zygomycota


  • Sebagai Guardian Of Value

Mahasiswa adalah kalangan akademis yang dalam mencari sebuah kebenaran akan selalu berfikir secara ilmiah. Di kalangan masyarakat, salah satu peran penting mahasiswa adalah menjaga nilai-nilai dan hak dan kewajiban warga negara yang telah tertanam di masyarakat yang mempunyai kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa serta bukan sebagai hasil pragmatisme saja.

Selain itu, mahasiswa juga harus menjaga nilai-nilai yang berasal dari kebenaran alamiah yang adalah representasi dari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sebagai dzat yang Maha Mengetahui. Mahasiswa harus mempunyai kemampuan untuk mencari kebenaran yang berlandaskan pada pemikiran ilmiah yang bersumber pada ilmu-ilmu yang sudah mereka dapatkan dan untuk selanjutnya harus diterapkan dalam kehidupan masyarakat serta selalu dijaga.

Jadi pemikiran yang menyatakan bahwa mahasiswa adalah sebagai guardian of value berarti bahwa mahasiswa adalah golongan penyampai dan penjaga nilai-nilai kebenaran yang bersifat mutlak, dimana nilai-nilai tersebut diperoleh berdasarkan pemikiran untuk selalu mencari nilai kebenaran yang mahasiswa miliki.


  • Sebagai Agent Of Change

Sebagai agent of change, maksudnya mahasiswa adalah salah satu agen pembawa perubahan, dimana sebagai golongan eksklusif, sudah sepantasnyalah bila mahasiswa menjadi garda terdepan dalam melakukan perubahan-perubahan di sebuah bangsa.

Sebuah perubahan mempunyai arti yang sangat penting, dimana dalam ajaran agama islam sudah disebutkan bahwa suatu kaum harus mau berubah jika mereka menginginkan sebuah keadaan yang lebih baik. Kita juga bisa melihat dari kondisi yang dialami bangsa kita saat ini, dimana berbagai penyakit masyarakat sudah banyak sekali menghinggapi kehidupan bangsa ini, mulai dari pejabat tinggi sampai pejabat kelas bawah serta akhirnya merambat ke rakyat yang akan  menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan.

Oleh karena itu, telah menjadi sebuah hal yang wajib jika kita melakukan perubahan, dimana hal tersebut adalah harga mutlak dan pasti akan terjadi walaupun kita hanya berdiam diri. Karena walaupun kita diam, akan tetapi kita juga telah ikut dalam melakukan perubahan, walupun hasilnya belum tentu sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yakni :

  • Pandangan yang mengatakan bahwa tatanan kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai hal yang sifanya materialistik, seperti keberadaan teknologi.
  • Pandangan yang mengatakan bahwa perubahan sangat dipengaruhi oleh adanya faktor ideologi atau nilai-nilai.

Untuk mencapai perubahan-perubahan yang diharapkan, maka kedua pandangan ini sudah seharusnya diakomodasikan oleh para mahasiswa, karena merekalah yang berpotensi untuk melaksanalan. namun dalam melakukan upaya perubahan tersebut harus dilakukan dengan tidak tergesa-gesa yang dimulai dari diri sendiri sebagai lingkungan terkecil, lalu meluas sampai ke ruang lingkup bangsa dan negara.


  • Sebagai Social control

Dalam menjalankan fungsinya sebagai social control, mahasiswa bertindak sebagai penengah antara pemerintah dan masyarakat, dimana mahasiswa sebagai penyampai pendapat dan aspirasi masyarakat kepada pemerintah dan mahasiswa pula harus menunjukkan sikap yang baik pada masyarakat. Selain itu, sebagai kontrol sosial, mahasiswa juga mempunyai tugas untuk berbagai kebijakan dan peraturan yang  dibuat untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok.

Mahasiswa adalah insan akademis yang salah satu cirinya adalah mempunyai sense of crisis, yakni dimana mereka harus selalu kritis dan peka pada masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya yang mengikuti pengaruh globalisasi saat ini.

Hal ini akan terwujud dengan sendirinya jika mereka selalu mempunyai pemikiran untuk mencari kebenaran-kebenaran yang bersifat ilmiah. Dengan begitu maka diharapkan mereka bisa memahami mengenai masalah-masalah yang sedang terjadi serta bisa mencari solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Ciri yang lain adalah mahasiswa harus dapat mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa generasi yang selalu tanggap dan bisa menghadapi segala tantangan di masa depan.


Sejarah Pergerakan Mahasiswa

Dalam Sejarah peradaban bangsa Indonesia, ada beberapa catatan peristiwa yang layak kita pandang sebagai awal mula pergerakan mahasiswa di tanah air.


  • Pasca kemerdekaan

Perjuangan melawan kolonialis dan imperialis
Perjuangan pemuda dalam mengusir kolonialis Belanda maupun Portugis pada waktu itu. Perlawanan mereka yang begitu massif di dorong oleh keyakinan religious yang kuat. Menganggap perjuangan mereka sebagai jihad fi sabilillah. Tokoh-tokoh yang lahir seperti Imam Bonjol, Pattimura, Sisimangaraja, Dipanegoro, dll.

Baca Juga :  Jenis Tanah


  • SDI (Syarikat Dagang Indonesia)

Berdiri 16 Oktober 1905 dengan skala gerakan nasional. Konsentrasi perjuangan SDI adalah melawan kolonialisme dan membangun ekonomi mandiri bangsa. SDI didirikan oleh H. Samanhudi dan H.O.S Tjokroaminoto. Pergerakan SDI mendapatkan respon massif dan eskalatif dari masyarakat dengan didukung oleh kaum pemuda terbaik di zamannya.


  • Boedi Oetomo

Berdiri 20 Mei 1908. Pergerakan Boedi Oetomo bergerak untuk kemaslahatan masyarakat. Cita-cita yang dibangun adalah menuju masyarakat yang bebas dari belenggu penjajah dan merdeka. Meskipun dalam pergerakannya lebih banyak kooperatif dengan penjajah.


  • Perhimpunan Indonesia

Ciri khas gerakan pemuda organisasi Perhimpunan Indonesia adalah gerakan intelektual. Banyak pemuda yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia adalah kalangan mahasiswa. Tokoh yang hadir pada saat itu ialah Mohammad Hatta. Perjuangan mereka tak lepas terhadap masalah kemerdekaan hakiki yang menjadi hak setiap bangsa. Berbeda dengan organisasi atau perhimpunan lainnya, Perhimpunan Indonesia berkonsentrasi terhadap media agitasi dan propaganda serta terhadap kajian-kajian intelektual.


  • Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Sebuah momentum bagi pemuda bagi lahirnya sebuah pergerakan eskalatif pemuda yang begitu bergelora. Mendeklarasikan sebuah persatuan nasional, “kesatuan bahasa, bangsa dan tanah air! Yakni Indonesia” Semangat sumpah pemuda akan mengusir penjajah begitu menggelora dan mewujudkan Indonesia merdeka tanpa adanya penghisapan manusia terhadap manusia.


  • Perlawanan terhadap agresi militer Jepang

Ketika takluknya Belanda ke tangan Jepang. Kini berganti baju yang kala itu dilakukan oleh Jepang. Berbeda dengan Belanda yang bersifat ekstraktif atau mengeksploitasi Sumberdaya alam, dan perkebunan skala luas. Tapi Jepang berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya manusia untuk kebutuhan perang mereka.

Pergerakan pemuda tetap menggelora walau sudah berpindah tangan. Praktek kerja paksa masih terjadi dan wajib militer yang dibangun Jepang memicu semangat untuk merebut kemerdekaan dari tangan Jepang. Banyak organisasi kepemudaan lahir ditengah masyarakat untuk membangun sebuah front nasional. Ya petani, ya buruh, ya tukang becak, ya pegawai, dan lainnya semua harus bersatu acap Soekarno berulang kali membangkitkan semangat perjuangan.

  • Proklamasi Kemerdekaan

Sebuah awal momentum yang dinantikan bangsa Indonesia sejak lama ialah Proklamasi kemerdekaan. Kemerdekaan secara politik dari tangan kolonialis. Dimana Jepang sudah menyerah kepada sekutu akibat serangan bom Hirosima dan Nagasaki. Hancurnya perekonomian dan pemerintahan Jepang menyebabkan krisis parah. Mendengar hal itu, kaum pemuda yang semangatnya begitu menggelora menculik Ir.

Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk sesegera mungkin mendeklarasikan kemerdekaan didepan rakyat Indonesia. Proklamasi pun dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945. Tidak lepas dari kaum pemuda, Soekarno dan Hatta yang membangun kembali semangat juang para pemuda untuk terus masuk dalam garda revolusi Indonesia menuju masyarakat Sosialisme Indonesia. Indonesia lahir sebagai Negara merdeka berkat dukungan dan perjuangan kaum pemuda.

  • Pasca Kemerdekaan

Bandung Lautan Api
Beberapa tahun kemudian setelah proklamasi, Belanda melakukan agresi militer untuk merebut kembali sumberdaya alam serta manusia Indonesia. Agresi militer yang terbangun dibeberapa tempat seperti Bandung menjadi peristiwa yang monumental bagi sejarah Indonesia. Pengorbanan yang begitu besar dengan membumihanguskan kota, sehingga masyarakat mengungsi pada April 1946. Tentu tak lupa bagi kita melihat pengorbanan Mohammad Toha dalam melakukan aksi “bom syahid” di gudang persenjataan musuh di usia 19 tahun.


  • Gerakan Mahasiswa Era 1965

Respon terhadap mahasiswa yang menyaksikan korupsi birokrasi dan ketimpangan sosial dan ancaman PKI (Partai Komunis Indonesia). Dalam situasi ini tak lepas dari kepentingan politik Negara Barat untuk menjatuhkan pemerintahan Soekarno. Imperialis Barat yang menganggap pemerintahan Soekarno tak bias kooperatif dalam pengelolaan sumberdaya alam. Nasionalisasi serta redistribusi akses produksi serta gerakan nasional Reforma Agraria sangat bertentangan bagi kepentingan Imperialis Barat. Menganggap gerakan mahasiswa sebagai cara yang paling efektif digunakan untuk menghancurkan pemerintahan Soekarno. Dikenal Tritura (tiga tuntutan rakyat) yaitu;

  1. Turunkan harga,
  2. Rombak cabinet Dwikora,
  3. Bubarkan PKI.

Gerakan mahasiswa yang didukung oleh TNI AD mendapatkan pressure yang sangat kuat bagi pemerintahan Soekarno. Akhir peristiwa kontroversial Gestok berhasil menjatuhkan Soekarno dari tahta Presiden sementara disatu sisi, gerakan mahasiswa pun didukung oleh masyarakat. Lewat peristiwa yang sangat panjang tersebut akhirnya Soekarno lengser dan dijadikan tahanan politik di era setelahnya yaitu Soeharto. Soekarno adalah ancaman bagi pemerintahan tangan besi era Soeharto.

Baca Juga :  Kalimat Aktif dan Pasif


Gerakan Mahasiswa Era 1974

Gerakan mahasiswa mempersoalkan dampak peminjaman hutang luar negeri, penjajahan lewat investasi, dan juga menuntut penghapusan Asisten Pribadi Presiden. Banyak mahasiswa ditangkap dan dipenjara akibat tuduhan kontroversial pengrusakan dan kerusuhan massal. Konsentrasi perjuangan mahasiswa ialah Jakarta. Puncaknya pada tanggal 15 Januari 1974 dikenal sebagai peristiwa MALARI (Lima Belas Januari).

Rezim militeristik dan tangan besi Soeharto berhasil menggagalkan aksi para demonstran. Serangan bertubi-tubi terhadap pemerintahan Soeharto terus lahir. Dengan gagasan yang cenderung sama ialah TURUNKAN SOEHARTO. Banyak kasus dimana aset-aset bangsa dikuasai asing dan keluarga serta krooni-kroninya. Rakyat kehilangan akses untuk memiliki hasil produksi mereka. Revolusi hijau yang menjadi kebijakan Soeharto terbukti untuk menciptakan skala pertanian luas yang dikuasai oleh pemilik modal. Rakyat tersingkir dari hak atas mengelola sumberdaya alam. Banyak kasus lainnya yang melatarbelakangi lahirnya pemberontakan di zaman Soeharto.


Gerakan Mahasiswa Era 1978

Gerakan mahasiswa kembali lahir dengan isu yang berbeda yakni membubarkan organ ekstra kampus dan membuat Badan Pengawasan Kampus yang merupakan perpanjangan tangan pemerintah. Kebijakan ini dikenal dengan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kampus). Setelah diterapkannya NKK/BKK, aksi yang dilakukan mahasiswa lebih sporadis dan incidental.

Di zaman Soeharto, mahasiswa mengalami pengkerdilan, de-politisasi, dan de-ideologisasi. Mahasiswa/rakyat dilarang berbicara permasalahan pemerintahan di depan publik terkait soal politik. Tekanan dari pemerintah terhadap mahasiswa membuat gerakan mahasiswa lebih massif lagi. Perilaku represif Soeharto terhadap gerakan mahasiswa tidak berhasil memukul mundur dan melemahkan semangat perjuangan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai Universitas dan Perguruan Tinggi lainnya.


  • Gerakan Mahasiswa Era 1998

Akibat hutang pinjaman luar negeri yang begitu besar, dan krisis global akibat surat hutang (obligasi) Wall Street berdampak kepada Bank Amerika, menghantam krisis moneter di Indonesia. Harga barang melambung tinggi, pengangguran tinggi, kerusuhan massal, meningkatnya tindakan kriminalitas. Berbagai kasus tersebut kembali melatarbelakangi mahasiswa turun ke jalan menuntut Soeharto turun dari tangkuh pemerintahan.

Mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR/MPR sebagai pusat pemerintahan. Soeharto berhasil diturunkan setelah 32 tahun menjabat sebagai Presiden RI. April – Desember 1998 ribuan mahasiswa dan masyarakat turun ke jalan. Bukan hanya pergerakan mahasiswa, namun pergerakan sosial. Di tengah perjuangan para demonstran yang menuntut keadilan (atas tragedi Semanggi dan Trisakti), menuntut reformasi Indonesia. Inilah titik puncak perjuangan mahasiswa, perjuangan rakyat Indonesia, dalam memperjuangkan keadilan dan keinginannya untuk merdeka dan maju demi Indonesia tercinta.


  • Gerakan Mahasiswa Era Reformasi

Pasca jatuhnya Soeharto, mahasiswa di era-reformasi seolah-olah gagap terhadap kuasa pemerintahan yang berganti tangan dari Presiden represif melalui proses demokratis. Kroni-kroni Soeharto tetap duduk dalam kursi pemerintahan membawa agenda yang sama seperti terdahulunya dan kembali mengacaukan arah perjuangan mahasiswa. Mahasiswa kehilangan musuh lamanya, tetapi kini sudah berganti baju yang lebih soft dan damai.


  • Sejak Tahun 2005- sekarang

Gerakan mahasiswa seperti nya sedang mengalami kejenuhan. Mimbar bebas di kampus-kampus tidak banyak terlihat lagi. Para aktivis mahasiswa tidak mampu keluar dari lingkaran kepentingan politik praktis.

Pergerakan mahasiswa tetap menyala lewat lembaga intra kampus maupun ekstra kampus seperti halnya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Dan sebagai tugas GMNI untuk mengembalikan persatuan nasional dan mewujudkan masyarakat sejahtera.

GMNI sebagai representasi pergerakan mahasiswa lahir ditengah situasi serta kondisi yang tidak lagi sesuai dengan harapan masyarakat dan cita-cita bangsa. GMNI merespon segala aksi dengan dasar kesadaran moral, tanggung jawab intelektual, pengabdian sosial, dan kepedulian politiknya.

Mengurai kembali sejarah pergerakan bangsa ini tidak lepas dari sejarah mahasiswa. Sekembalinya GMNI dari tangan represif Soeharto di zaman Orba, GMNI kembali meningkatkan eskalasi politiknya hingga meleburkan diri ditengah masyarakat membela kaum tertindas. Model pergerakan GMNI dilandasi oleh ideologi bangsa dan azas perjuangan kita Marhaenisme.

Mahasiswa harus tampil sebagai agen of change. Yang kelak menjadi motor perubahan bangsa.
Menjadi seorang idealis dan independen (berkata jujur, tegas, cerdas, dan konsisten terhadap ide sendiri)
Sadar !! Harapan bumi pertiwi untuk lebih baik terpikul di pundak kita semua

demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Fungsi Mahasiswa : Pengertian, Makan, Peran, Fungsi, Sejarah Pergerakan,  semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD