Pengertian Kulit
Kulit merupakan organ terluar dari tubuh yang melapisi semua tubuh manusia. Berat keseluruhan kulit kira-kira sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit ada pori – pori yang merupakan tempat keluarnya keringat. Kulit merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi, diantaranya ialah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang bisa membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dsb.
Fungsi Kulit
-
Sebagai Pelindung tubuh dari berbagai ancaman
Dengan adanya kulit yang menjadi bagian terluar tubuh, maka tubuh kita bisa terlindung dari berbagai macam ancaman contohnya mikroorganisme yang berbahaya, sinar matahari, mengurangi kerusakan akibat terbentur, dan melindungi kontak langsung dengan zat kimia.
-
Sebagai Indra Peraba
Pada kulit ada banyak ujung – ujung persarafan tubuh, oleh karena itu saat mendapat rangsangan kita bisa merasakaanya lewat tubuh. Misalnya seperti rangsangan sentuhan, panas, dingin, nyeri, dsb.
-
Sebagai Alat Eksresi
Kulit adalah tempat keluarnya keringat, keringat tersebut merupakan sisa metabolisme yang terdiri atas berbagai unsur yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Kulit mengeluarkan sekitar 1 liter keringat dalam sehari, keringat itu dikeluarkan dari pori – pori (rongga kecil pada permukaan kulit).
-
Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit senantiasa terus menjaga supaya suhu tubuh tak berpengaruh oleh suhu lingkungan, maksudnya tetap diusahakan suhu tubuh tidak berubah meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Proses tersebut dilakukan dengan menyeimbangkan antara pengeluaran serta pemasukkan panas tubuh oleh kulit. Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat celcius, serta suhu kulit lebih rendah sedikit dari suhu tubuh.
-
Sebagai Penyimpan Lemak
Bagian bawah lapisan dermis kulit berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak. Lemak disimpan dalam bentuk tetes-tetes lemak, serta lemak itu akan dipakai apabila diperlukan, contohnya saat dibutuhkan energi lebih, lemak akan dijadikan energi karena juga berfungsi sebagai cadangan energi.
-
Sebagai Tempat Pembuatan Vitamin D
Pada Kulit ada provitamin D yang berasal dari makanan, dengan bantuan sinar ultraviolet dari matahari, vitamin D itu akan diubah menjadi vitamin D.
Struktur Lapisan Kulit
Lapisan Epidermis
Lapisan Epidermis mempunyai tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas 4 lapisan jaringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis mempunyai ciri ciri tersendiri. Lapisan Epidermis ini tidak mempunyai pembuluh darah, sehingga kulit mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut ini merupakan 4 Lapisan pada Epidermis :
- Lapisan Tanduk
Lapisan Tanduk adalah lapisan kulit paling luar dari tubuh, lapisan tersebut terus mengalami deskuamasi (pengelupasan lapisan paling luar) secara terus menerus. Berbagai sel penyusun jaringan tersebut akan dihidrolisis menjadi kreatin (zat tanduk) yang tahan air, oleh karena itu disebut tersusun oleh sel – sel mati. Lapisan ini tidak dilapisi pembuluh darah, sehingga kalau mengelupas tidak akan menimbulkan rasa sakit serta tidak mengeluarkan darah. Lapisan tersebut berfungsi mencegah masuknya bakteri dan mengurangi menguapnya cairan.
- Lapisan Malphigi
Lapisan Maphigi adalah lapisan kulit yang disusun oleh sel – sel hidup yang mendapatkan nutrisi dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis. Lapisan malphigi adalah lapisan yang berperan dalam memberikan warna pada kulit manusia. Zat utama dalam pewarnaan kulit ini biasa disebut dengan Melanin.
- Lapisan Spinosum
Lapisan Sipnosum adalah lapisan kulit yang disusun oleh berbagai sel yang tak beraturan bentuknya. Sel – sel pada lapisan ini mempunyai kemampuan untuk membelah diri. Lapisan ini berguna untuk menjaga kekuatan dan kelenturan kulit.
- Lapisan Basal
Lapisan Basal adalah lapisan kulit yang secara kontinu terus membelah diri guna memperbarui bagian Epidermis yang rusak. Lapisan Ini adalah lapisan paling bawah dari bagian epidermis. Lapisan Basal Selalu membentuk kulit yang baru sampai kulit terjaga secara periodik.
Lapisan Dermis
Lapisan Dermis merupakan lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, serta kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan tersebut sangat luas sehingga bisa menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut ini adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :
- Pembuluh Darah
Pemburuh adalah pembuluh darah kapiler yang berguna sebagai pemberi nutrisi dan juga oksigen kepada sel – sel kulit serta rambut supaya tidak mati dan rusak. Pembuluh darah pun berfungsi dalam menjaga panas tubuh karena adanya oksigen di dalam pembuluh darah.
- Ujung Saraf Indra
Ujung Saraf Indra terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf perasa. Bagian ujung saraf perasa tersebut bisa merasakan rangsangan berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin, dan panas. Sementara ujung saraf peraba bisa merasakan kasar atau halusnya sesuatu. Ujung saraf tersebut tidak tersebar merata ke semua permukaan lapisan dermis, contohnya ujung – ujung jari lebih banyak mempunyai ujung – ujung saraf peraba.
- Kelenjar Keringat
Kelenjar Keringat adalah kelenjar yang berfungsi untuk sistem eksresi keringat yang terdiri atas air serta mineral lain. Contohnya yang sudah saya jelaskan sebelumnya, keringat dihasilkan kemudian dibawa ke permukaan untuk dikeluarkan lewat pori – pori (rongga kulit). Keringat adalah zat – zat sisa metabolisme terutama garam dapur.
- Katung Rambut
Katung Rambut adalah bagian rambut yang berisi akar dan batang rambut. Rambut bisa tumbuh karena mendapat suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di dekat akar rambut ada otot – otot yang bisa menegangkan rambut saat ia berkontraksi, dan dekat akar rambut ada ujung – ujung saraf perasa, sehingga saat rambut dicabut kita bisa merasakannya.
- Kelenjar Minyak
Kelenjar minyak adalah kelenjar yang terletak disekitar batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi untuk menghasilkan minyak yang menjaga rambut tetap sehat dan supaya rambut tidak kering.
Hipodermis
Hipodermis adalah jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, tapi batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis tersebut tidak jelas. Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga biasa dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh.
Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
- Oxyhemoglobin yang berwarna merah
- Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
- Melanin yang berwarna coklat
- Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
- Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin. Pigmen melanin dalam kulit ditentukan oleh factor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosi sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat. Untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen.
Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.
Jenis-Jenis Kulit
Upaya untuk perawatan kulit secara benar dapat dilakukan dengan terlebih dahulu harus mengenal jenis-jenis kulit dan cirri atau sifat-sifatnya agar dapat menentukan cara-cara perawatan yang tepat, memilih kosmetik yang sesuai, menentukan warna untuk tata rias serta untuk menentukan tindakan koreksi baik dalam perawatan maupun dalam tata rias. Kulit yang sehat memiliki ciri :
- Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga terlihat basah atau berembun
- Kulit senantiasa kenyal dan kencang
- Menampilkan kecerahan warna kulit yang sesungguhnya
- Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau jamur
- Kulit terlihat segar dan bercahaya, dan
- Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.
Pada umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi :
-
Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut Dan segar. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat.
Selain itu kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun tampak lelah. Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar, bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak terlihat kering.
-
Kulit Kering
Kulit kering memiliki ciri-ciri : kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah merekah dan terlihat kusam karena gangguan proses keratinisasi kulit ari, tidak terlihat minyak berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat dan kelenjar palit atau kelenjar minyak.
Ciri lainnya yaitu mudah timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit Dan berkurangnya daya kerut otot-otot, mudah timbul noda hitam, mudah bersisik, riasan yang dikenakan tidak mudah luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh darah terhadap rangsangan-rangsangan berkurang sehingga peredaran darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah.
-
Kulit Berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan. Sebaceaous gland pada kulit berminyak yang biasanya terletak di lapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa faktor internal atau faktor eksternal, yaitu :
Faktor internal meliputi :
Faktor genetis : anak dari orang tua yang memiliki jenis kulit berminyak, cenderung akan memiliki kulit berminyak pula.
Faktor hormonal: hormon manusia sangat mempengaruhi produksi keringat. Karena itulah pada wanita yang sedang menstruasi atau hamil akan lebih sering berkeringat. Selain itu stres dan banyak gerak juga dapat menjadi pemicu keringat berlebihan.
Faktor eksternal meliputi :
Udara panas atau lembab
Makanan yang dapat merangsang keluarnya keringat seperti makanan yang terlalu pedas baik karena cabai atau merica, makanan yang terlalu asin, makanan yang berbumbu menyengat seperti bawang putih, makanan yang terlalu berminyak serta makanan dan minuman yang terlalu panas.
-
Kulit Sensitif
Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen). Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat dengan permukaan kulit. Jika terkena allergen, reaksinya pun sangat cepat. Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius.
-
Kulit Campuran Atau Kulit Kombinasi
Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak di wajah tidak merata. Pada bagian tertentu kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah lain tidak, karena itu perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian khusus. Area kulit berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area kulit kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut.
Kulit campuran memiliki ciri-ciri : kulit di daerah T berminyak sedangkan di daerah lain tergolong normal atau justru kering atau juga sebaliknya. Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya yakni di area kulit berminyak akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan lebih tipis.
Kelainan-kelainan Kulit
Kelainan-kelainan kulit yang sering dialami kaum wanita, biasanya meliputi kelainan pada kelenjar palit seperti jerawat (akne) dan komedo, kelainan karena tumbuhan pada kulit, kelainan karena gangguan pigmentasi, kelainan karena infeksi jamur, penuaan dini serta kelainan karena alergi.
Kelainan Pada Kelenjar Palit
-
Jerawat
Masalah paling sering terjadi pada kulit berminyak adalah jerawat, meskipun tidak tertutup kemungkinan timbul pada jenis kulit lain. Pada dasarnya jerawat disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum terhambat. Produksi minyak pada kulit biasanya disalurkan melalui folikel rambut. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga minyak yang ke luar akan bertumpuk dan menjadi komedo. Jika terkena bakteri akne, komedo akan menjadi jerawat.
-
Gangguan Pigmentasi
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yang terpenting adalah jumlah pigmen melanin kulit, peredaran darah, tebal tipisnya lapisan tanduk dan adanya zat-zat warna lain yang bukan melanin yaitu darah dan kalogen. Dalam keadaan normal, melanin dihasilkan secara teratur oleh sel melanosit. Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga berfungsi melindungi kulit dari terpaan sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit, dan kulit menjadi gelap.
-
Infeksi Jamur
Kelainan kulit karena infeksi jamur antara lain disebabkan oleh segolongan jamur dermatofita (dermatofitosis), ragi candida (kandidosis kulit) dan jamur malassezia furtur.
-
Alergi (Hipersensisitivitas)
Alergi atau hipersensitivitas adalah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan khas untuk bereaksi terhadap zat (alergen dan antigen) yang menempel atau masuk ke dalam tubuh. Pada hakekatnya, alergi termasuk kompleks kekebalan (imunitas) dan bersifat reaksi kekebalan (imunologik) khas antara alergen dengan zat lain (antibodi) yang dibentuk oleh tubuh. Daya reaksi imunologik tubuh, khususnya kulit terhadap zat-zat asing yang berkhasiat sebagai antigen bersifat amat khas dan berlangsung amat lama.
-
Penuaan Dini
Sebum berfungsi sebagai pertahanan terhadap musuh utama kecantikan wanita yaitu penuaan dini. Penuaan dini sering terjadi pada kulit yang berjenis kering, karena kadar sebum dalam kulit kering sangat sedikit. Biasanya penuaan dini ditandai dengan kondisi kulit terlihat lelah, kering, bersisik, kasar dan disertai munculnya keriput dan noda hitam atau flek. Penuaan dini disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama faktor internal, seperti keturunan, kesehatan dan daya tahan, dan kejiwaan.
Faktor internal merupakan proses alamiah yang tidak mungkin dihindari setiap manusia. Hal ini dapat juga dipicu oleh stres dan perubahan hormonal, dan faktor ini hanya dapat dikurangi efeknya, dengan cara perawatan wajah yang tepat, rutin dan lembut, mengurangi stres serta mencoba hidup santai.
Kelainan Kelenjar Keringat
Kelainan-kelainan kulit yang disebabkan terganggunya kelenjar keringat yaitu:
- Biang keringat (miliaria), yaitu suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh adanya retensi keringat akibat tersumbatnya poripori kelenjar keringat. Timbulnya biang keringat biasanya kalau udara panas atau lembab. Penyumbatan pori-pori kelenjar keringat disebabkan oleh bakteri-bakteri yang menimbulkan peradangan atau pembengkakan, akibatnya kulit menjadi gatal. Biang keringat terdapat di daerah dahi, leher, dada dan punggung.
- Hiperidrosis, yaitu suatu keadaan bilamana keringat dihasilkan berlebihan. Kelebihan keringat dapat terjadi di seluruh badan atau hanya setempat misalnya di telapak tangan atau kaki. Hiperdrosis dapat terjadi secara fisiologis, karena suatu penyakit dan faktor psikis.
- Anidrosis yaitu suatu keadaan bila kulit tidak dapat berkeringat, yang disebabkan kelenjar keringat tidak mampu berfungsi lagi atau karena suatu penyakit.
- Bromidrosis yaitu terdapatnya keringat yang berbau atau biasa disebut bau badan yang mungkin disebabkan oleh bakteri di kulit yang mengadakan dekomposisi keringat, atau karena kelenjar keringat apokrin bekerja lebih aktif. Bromidrosis selalu disertai hiperdrosis dan higiene kulit yang baik dapat mencegah bromidrosis.
Gambar Kulit
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Fungsi Kulit : Pengertian, Struktur Lapisan, Warna, Jenis, Kelainan, Beserta Gambarnya, Semoga Dapat Bermanfaat bagi yang membacanya terima kasih