Fungsi Jaringan Tulang

Diposting pada

Pengertian Tulang

Tulang merupakan organ kaku yang merupakan bagian dari kerangka tulang belakang. Tulang menopang dan juga melindungi berbagai organ tubuh, memproduksi sel darah merah dan putih.

Fungsi Jaringa Tulang

Jaringan tulang merupakan jenis jaringan ikat padat. Tulang mempunyai berbagai bentuk dan ukuran dan memiliki struktur internal dan juga eksternal yang kompleks.


Letak Jaringan Tulang

Dimana letak jaringan tulang?

Sistem rangka membentuk kerangka mekanik tubuh (misalnya tulang kepala dan juga tulang leher serta tulang tangan dan juga tulang kaki).

Tulang sendiri terbentuk dari beberapa jaringan ikat yang berbeda, termasuk:

  • Jaringan Tulang,
  • periosteum,
  • Sumsum Tulang Merah,
  • Sumsum Tulang Kuning, dan
  • Endosteum.

Jaringan tulang yang diklasifikasikan sebagai “tulang kompak”, atau “tulang spons” tergantung pada bagaimana matriks tulang dan juga sel-sel yang terorganisir.


Perkembangan dan Pertumbuhan Tulang

Osifikasi adalah sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang dimulai dari perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan (kartilago) yang berkembang menjadi tulang keras.

Pertumbuhan tulang bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung sampai dewasa. Pertumbuhan tulang ini akan lengkap pada bulan ketiga kehamilan. Pertumbuhan tulang bayi di dalam rahim dipengaruhi oleh hormon plasenta dan kalsium.

Setelah anak lahir, proses pertumbuhan tulangnya diatur oleh hormon pertumbuhan, kalsium, dan aktivitas sehari-hari. Osteoblas dan osteoklas berperan dalam proses pembentukan tulang, dimana keduanya bekerja secara bertolak belakang (osteoblas memicu pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas menghambat pertumbuhan tulang) agar tercapai proses pembentukan tulang yang seimbang.

Osifikasi dimulai dari sel-sel mesenkim memasuki daerah osifikasi, bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan membentuk osteoblas, bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk kondroblas.

Baca Juga :  Model Integrasi Yang Berlangsung Di Indonesia

Pada awalnya pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum.

Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.


Efek Hormon Terhadap Pertumbuhan Tulang

Hormon pertumbuhan (Growth Hormon)

  • Merupakan efek paling utama dari GH
  • Pertumbuhan tulang dapat berupa penebalan atau pertumbuhan panjang
  • Ke 2 pertumbuhan tersebut ditingkatkan oleh hormone pertumbuhan
  • Hormone ini merangsang poliferasi tulang rawan epifis shga menyediakan lbh banyak ruang untuk membentuk tulang dan merangsang aktivitas osteoblas
  • Apabila lempeng epifis telah tertutup,tulang tdk lagi bertambah panjang walaupun terdapat hormone peertumbuhan

Parathyroid hormon (PTH)

Fungsinya mempertahankan konsentrasi serum kalsium pada rentang yang sangat sempit. Produksi dan release distimulasi oleh naik turunnya kadar kalsium serum. Target organnya tubulus renal, tulang, dan intestinal .

Hormon lain

Estrogen menstimulasi absorbsi kalsium dan melindungi tulang dari pengaruh PTH. Efek hormon ini menyebabkan oeteoporosis. Thyroxin meningkatkan pembentukan dan resobsi tulang tetapi lebih dominan resorbsi sehingga hyperthyroid dihubungkan dengan besarnya pembongkaran tulang dan osteoporosis.


Sifat Dinamis Tulang


  • Pengaruh Latihan Fisik terhadap Massa Tulang

Latihan fisik menstimulasi osteoblas dengan adanya arus listrik yang dihasilkan ketika stress mengenai tulang, terutama bagian permukaan periosteal tulang. Latihan fisik juga meningkatkan struktur tulang selama masa pertumbuhan dan mengurangi kehilangan massa tulang pada individu usia lanjut.

Baca Juga :  Pengertian Administrasi

Latihan fisik yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan massa tulang regional. Faktor nutrisi, terutama asupan kalsium yang cukup sangat menentukan dalam puncak massa tulang. Penelitian retsospektif menunjukkan bahwa individu dengan asupan kalsium yang tinggi pada masa pertumbuhan memiliki puncak massa tulang yang lebih tinggi dikemudian hari.

Puncak massa tulang merupakan tingkatan tertinggi dari densitas mineral tulang, kandungan mineral tulang (Bone Mineral Content) atau massa tulang (Bone Mass). Puncak massa tulang yang rendah akan memudahkan terjadinya osteoporosis dan fraktur tulang pada saat usia lanjut. Puncak massa tulang dicapai pada usia 20-30 tahun, setelah itu akan menurun, dimana terjadi proses penuaan, absorpsi kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat sehingga kalsium tulang mulai berkurang .


  • Kalsium dalam Tubuh

Kalsium memiliki berbagai fungsi penting dalam fisiologi tubuh. Fungsi kalsium antara lain merupakan pembentuk utama tulang dan gigi, berfungsi untuk integritas sistem saraf dan otot, serta mempengaruhi aktifitas sekresi kelenjar eksokrin dan endokrin .

Kalsium masuk ke dalam tubuh melalui saluran gastro-intestinal, dan diabsorpsi terutama dalam usus halus bagian atas dengan difusi pasif dan transport aktif. Agar dapat diabsorpsi dengan baik oleh tubuh, kalsium hendaklah dalam bentuk larutan dan terioonisasi .


  • Peran Kalsium dalam Tulang

Kalsium dalam tulang disimpan dalam bentuk kristal hidroksiapatit (CaHPO4). Jumlah kalsium pada masa dewasa normal berkisar 1000-1200 g dan kira-kira 99% diantaranya berada dalam tulang. Sebagian kalsium yang terionisasi berada dalam bentuk ikatan dengan anion, terutama fosfat anorganik dan sitrat. Kalsium dalam tulang terdapat dalam dua bentuk, sebagian kecil dalam bentuk cadangan yang labil dan mudah diganti, dan sebagian besar merupakan cadangan yang stabil.

Pada saat kanak-kanak hingga usia 20 tahun, seharusnya dijaga agar kandungan kalsium dalam tulang tinggi. Karena, pada saat tersebut tulang sedang pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Setelah itu,massa tulang akan menurun secara alamiah. Kecepatan perusakan tulang tidak lagi dibarengi dengan kecepatan untuk memperbaiki diri. Sehingga apabila pada usia muda kandungan kalsium dalam tulang tidak dipertahankan, maka pada masa yang akan datang kemungkinan dapat terjadi pengeroposan tulang.

Baca Juga :  Keuntungan Letak Astronomi Indonesia


Pengaruh Suplemen Kalsium Terhadap Massa Tulang


  • Pengaruh terhadap Kualitas Tulang

Tulang rangka tubuh terdiri dari 99% kalsium yang tersimpan dalam bentuk hydroksiapatit (garam kristalin), yang rumus kimianya Ca10(PO4)6(OH)2.

Kebutuhan kalsium maksimal terjadi selama puncak masa pertumbuhan cepat, yaitu pada masa remaja, yang mencapai 1300 mg/hari. Asupan kalsium sangat vital pada masa ini, agar diperoleh mineralisasi tulang yang cukup .

Apabila kandungan kalsium berkurang, maka kekuatan tulang akan menurun karena tulang akan kehilangan struktur pembentuk utamanya. Konsumsi kalsium oleh anak perempuan usia pertumbuhan dan wanita dewasa harus mendekati atau melebihi asupan yang dianjurkan, sehingga puncak massa tulang dapat dicapai dan terpelihara sampai masa menopause


  • Pengaruh Suplemen Kalsium terhadap Massa Tulang

Pemberian suplemen kalsium ditujukan pada individu-individu yang tidak dapat mengkonsumsi kalsium sesuai dengan yang dianjurkan,misalnya pada individu dengan osteopenia atau osteoporosis, wanita yang perimenopouse dan postmenopouse, ibu yang menyusui lebih dari satu bayi, vegetarian, dan individu yang pada usia pertumbuhan kurang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium seperti, keju, susu, dan sayuran hijau dalam asupannya sehari-hari .


  • Peran Mandibula dalam Kesehatan Gigi dan Mulut

Mandibula termasuk tulang aksial yaitu, tulang yang kurang mendapat latihan fisik. Tulang yang banyak mendapat latihan fisik disebut tulang eksperimental. Terdapat perbedaan respon tulang aksial dengan tulang ekstremitas terhadap kejadian osteoporosis. Menurut Krane (1974) dan hasil penelitian Sumiati-Sunaryo (1998) osteoporosis pertama-tama menyerang tulang aksial, baru kemudian tulang ekstremitas. Oleh karena itu untuk menghindarkan kerapuhan tulang sangatlah penting untuk memperhatikan kualitas tulang aksial terutama mandibula.


Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Fungsi Jaringan Tulang : Pengertian, Letak, Perkembangan, Pertumbuhan, Efek Hormon, Sifat Dinamis, Pengaruh Suplemen, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.

Posting pada SD