Pengertian Cacingan
Cacing merupakan salah satu parasit pada manusia dan hewan yang sifatnya merugikan dimana manusia merupakan hospes untuk beberapa jenis cacing yang termasuk Nematoda usus. Sebagian besar dari Nematoda ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Diantara Nematoda usus tedapat sejumlah spesies yang penularannya melalui tanah (Soil Transmitted Helminths) diantaranya yang tersering adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale dan Trichuris trichiura.
Banyak dikalangan kita bertanya apasaja gejala cacingan, baik pada anak maupun orang dewasa. Seringa kita jumpai para orang tu mencemaskan anaknya tidak nafsu makan, lesu dan mudah ngantuk.
Penyakit cacingan pada manusia biasanya sering dimanifestasikan oleh parasit cacing yang hidup di dalam usus besar maupun usus halus. Cacing-cacing ini dapat bertahan diri karena dapatkan nutrisi dari menyerap darah di dinding usus kita dan sari makanan yang sudah kita makan.
ada tiga macam Cacing yang menyerang manusia (yang populer) antara lain adalah:
- Cacing kremi,
- Cacing pita,
- Cacing gelang,
Hal itu penting dibedakan karena masing-masing daric acing memiliki ciri-ciri yang khas atau berbeda satu sama lain.
Ciri-ciri Orang Cacingan
Seperti yang sudah dibahas artikel di atas tadi, setiap orang yang terkena cacing akan menunjukkan reaksi gejala yang berbeda-beda. berikut duniapendidikan.co.id akan menjelaskan ciri-ciri orang cacingan:
-
Cacing kremi
Gejala cacingan ini biasanya ditandai rasa gatal di sekitar daerah anus atau vulva (kemaluan wanita).
Biasanya cacing kremi akan keluar di dari permukaan tubuh pada saat malam hari, dan keadaan ini akan menjadi buruk diakarenakan cacirng kremi akan menaruhkan telurnya di sekitar anus/vulva, dan cacing kremi ini juga dapat terlihat fi area fases.
-
Cacing gelang
Penyebab timbul nya batuk dan asma salah satu nya ialah berpindahnya cacing gelang ke tubuh kita, serta dapat juga menimbulkan bengkak di organ tubuh yang lain.
-
Cacing pita
Cacing pita ini juga Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut. kulit, daerah otot, jantung, mata & otak juga dapat ditutupi oleh Cacing pita.
Penyebab Cacingan
Penyakit Cacingan di indonesia di sebabkan oleh Ascaris Lumbricoides, Necator Americanus, Ancylostoma Duodenale dan Trichurus Trichura. Penyakit infeksi cacingan atau bisa pula disebut dengan penyakit cacingan sangat berkaitan erat dengan masalah hygiene dan sanitasi lingkungan. Di Indonesia masih banyak tumbuh subur penyakit cacing penyebabnya adalah hygiene perorangan sebagian masyarakat yang masih kurang. Kebanyakan penyakit cacing ditularkan melalui tangan yang kotor. Kuku jemari tangan yang kotor dan panjang sering terselipi telur cacing karena kebiasaan anak bermain ditanah. Orang dewasa bekerja di kebun, dan disawah.
Dampak Cacingan
Kecacingan jarang sekali menyebabkan kematian secara langsung, namun sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Infeksi cacing gelang yang berat akan menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak. Infeksi cacing tambang (Ancylostoma duodenale danNecator americanus) mengakibatkan anemia defesiensi besi, sedang menimbulkan morbiditas yang tinggi (Soedarto, 1999). Berbagai penelitian membuktikan bahwa sebagian kalori yang dikonsumsi manusia tidak dimanfaatkan badan karena adanya parasit dalam tubuh.
Pada infeksi ringan akan menyebabkan gangguan penyerapan nutrien lebih kurang 3% dari kalori yang dicerna, pada infeksi berat 25% dari kalori yang dicerna tidak dapat dimanfaatkan oleh badan. Infeksi Ascaris lumbricoides yang berkepanjangan dapat menyebabkan kekurangan kalori protein dan diduga dapat mengakibatkan defisiensi Vitamin A. Pada infeksi Trichuris trichiura berat sering dijumpai diare darah, turunnya berat badan dan anemia.
Diare pada umumnya berat sedangkan eritrosit di bawah 2,5 juta dan hemoglobin 30% di bawah normal. Anemia berat ini dapat terjadi karena infeksi Trichuris trichiura mampu menghisap darah sekitar 0,005 ml/hari/cacing Infeksi cacing tambang umumnya berlangsung secara menahun, cacing tambang ini sudah dikenal sebagai penghisap darah. Seekor cacing tambang mampu menghisap darah 0,2 ml per hari. Apabila terjadi infeksi berat, maka penderita akan kehilangan darah secara perlahan dan dapat menyebabkan anemia berat.
Faktor Resiko Cacingan
Faktor-faktor risiko(Risk faktor) yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit cacingan yang penyebarannya melalui tanah antara lain:
-
Lingkungan
Penyakit cacingan biasanya terjadi dilingkungan yang kumuh terutama didaerah kota atau daerah pinggiran. Jumlah prevalensi Ascaris lumbricoides banyak ditemukan di daerah perkotaan, dan jumlah prevalensi tertinggi ditemukan didaerah pinggiran atau pedesaan yang masyarakatnya sebagian besar masih hidup dalam kekurangan.
-
Tanah
Penyebaran penyakit cacingan dapat melalui terkontaminasinya tanah dengan tinja yang mengandung telur Trichuris trichiura, telur tumbuh dalam tanah liat yang lembab dan tanah dengan sushu optimal ± 30-C. Tanah liat dengan kelembaban tinggi dan suhu yang berkisar antara 250C-300C sangat baik untuk berkembangnya telur Ascaris lumbricoides sampai menjadi bentuk infektif. Sedangakan untuk pertumbuhan larva Necator americanus yaitu memerlukan suhu optimum 280C-320C dan tanah gembur seperti pasir atau humus, dan untuk Ancylostoma duodenale lebih rendah yaitu 230C-250C tetapi umumnya lebih kuat.
-
Iklim
Penyebaran Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura yaitu didaerah tropis karena tingkat kelembabannya cukup tinggi. Sedangkan untuk Necator americanus dan Ancylostoma duodenale penyebarannya paling banyak didaerah panas dan lembab. Lingkungan yang paling cocok sebagai habitat dengan suhu dan kelembaban yang tinggi terutama didaerah perkebunan dan pertambangan).
-
Perilaku
Perilaku mempengaruhi terjadinya infeksi cacingan yaitu ditularkan lewat tanah. Anak-anak paling sering terserang penyakit cacingan karena biasanya jari-jari tangan mereka dimasukkan kedalam mulut, atau makan nasi tanpa cuci tangan.
-
Sosial Ekonomi
Sosial ekonomi mempengaruhi terjadinya cacingan yaitu faktor sanitasi yang buruk berhubungan dengan sosial ekonomi yang rendah.
-
Status Gizi
Cacingan dapat mempengaruhi pemasukan (intake), pencernaan (digestif), penyerapan (absorbsi), dan metabolisme makanan. Secara keseluruhan infeksi cacingan dapat menimbulkan kekurangan zat gizi berupa kalori dan dapat menyebabkan kekurangan protein serta kehilangan dan produktifitas kerja, juga berpengaruh besar dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga mudah terkena penyakit lainnya.
Hubungan Antara Cacingan Dengan Lingkungan
Sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik dibidang kesehatan terutama kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut Budioro.B. Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Jadi lebih baik mengutamakan usaha pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan sehingga dapat menghindari munculnya berbagai penyakit.
-
Kepemilikan jamban
Bertambahnya penduduk yang tidak seimbang dengan area
pemukiman timbul masalah yang disebabkan pembuangan kotoran
manusia yang meningkat. Penyebaran penyakit yang bersumber pada kotoran manusia (feaces) dapat melalui berbagai macam jalan atau cara.
-
Lantai rumah
Rumah sehat secara sederhana yaitu bangunan rumah harus cukup kuat, lantainya mudah dibersihkan. Lantai rumah dapat terbuat dari :
Ubin, plesteran, dan tanah yang didapatkan. Sedangakan menurut Soekidjo Notoatmodjo syarat-syarat rumah yang sehat jenis lantai yang tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim penghujan. Lantai rumah dapt terbuat dari: ubin atau semen, kayu, dan tanah yang disiram kemudian dipadatkan.
-
Ketersediaan air bersih
air sehat adalah air bersih yang dapat digunakan untuk kegiatan manusia dan harus terhindar dari kuman-kuman penyakit dan bebas dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari air bersih tersebut, sehingga orang yang memanfaatkan air bersih tidak menjadi sakit.
Gejala Cacingan
- Adapun Gejala cacingan yang dapat terlihat secara umum ialah seperti berikut ini;
- Wajah kelihatan pucat, kurang bergairah dan lesu
- perut agak buncit dan Kurus
- Berat badan tidak naik-naik meski nafsu makan tidak berkurang
- Pada anak (bayi) sering menggaruk-garuk pantat dan sering gelisah di malam hari
- Sering mengalami gangguan lambung, diare, mulas, atau sulit buang air besar
- Demam
- Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
- Adanya benjolan di organ/ jaringan tersebut
- maka Anda harus rutin untuk minum obat cacing setiap enam bulan satu dosis yang sesuai dan dianjurkan oleh dokter Agar menghindari cacingan. Segeralah pergi ke kedokter apabila anda sedah terkena cacingan.
- Agar Nantinya, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut kejadian cacingan yang menyerang anggota keluarga anda. Ini akan lebih efektif agar Anda bisa mendapatkan obat cacingan yang diresepkan dan sesuai dengan dosis .
Pengobatan Cacingan
Obat cacingan yang memiliki efek sebagai anti parasit bisa digunakan. Ada 2 jenis obat cacingan yang biasa digunakan, yaitu:
- Pyrantel pamoat
- Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya diantaranya adalah :
- diberikan dalam dosis tunggal ,Dewasa atau anak-anak kurang lebih 10 mg/kg BB,
Mebendazole
- Merupakan Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya, sama dengan dosis diatas,:
- diberikan dalam dosis tunggal ,Dewasa atau anak-anak kurang lebih mg/kg BB
- agar dapat mencegah terjadinya penularan cacingan sebaiknya anggota keluarga dapat mencengahnya dengan pengobatan, ini di karenakan suapaya anggota kelarga yang lain tidak terkena cacingan juga.
- Saat masa pengobatan, sebaiknya anda sebisa mungkin hindari penularan dengan keluarga yang lainnya yaitu dengan cara mencuci tangan dengan sabun setiap kali menyentuh makanan atau pun sehabit ke toilet
Demikianlah tadi artikel dari kami mengenai penjelasan tentang ciri-ciri cacingan pada orang dewasa, semoga dari membaca artikel ini anda semakin mengetahui mengenai ciri-ciri dari cacingan.
demikianlah artike dari duniapendidikan.co.id pembahasan mengenai Ciri Cacingan : Pengertian, Penyebab, Dampak, Faktor Resiko, Gejala, Pengobatan, dan Hubungan Antara Lingkungan, semoga artikel ini dapat membantu dalam pengobatan cacingan.