Pengertian Bunga Kemuning
Tumbuhan kemining (Murraya paniculata (L) Jack) merupakan tumbuhan hutan, tumbuh di semak belukar atau ditanam orang sebagai perdu hias. Tumbuhan kmuning(Murraya paniculata (L) Jack) tumbuh kira-kira sampai setinggi 400 m di atas permukaan laut. Variasi morfologi besar sekali, tumbuhan kemuning biasanya dijumpai untuk memagaripekarangan adalah jenis yang berdaun kecil dan lebat. Tumbuhan yang termasuk suku Rutaceae ini, merupakan perdu atau pohon kecil yang bercabang banyak, tinggi 3 – 8 m, batangnya keras, beralur, tidak berduri. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3 – 9, yang tumbuh berseling, bentuk bundar telur sungsang, dengan ujung dan pangkal daun meruncing, tepi rata atau agak beringgit, panjang 2 – 7 cm, lebar 1 – 3 cm, permukaan licin dan mengkilat.
Panjang tangkai daun 3 – 4 mm. Daun bila diremas tidak berbau. Bunganya bunga majemuk 1 – 8, warnanya putih, wangi keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Buahnya buni berdaging, bulat telur atau bulat memanjang, lebar, merah mengkilat, panjang 8 – 12 mm, berbiji dua. Bagian tumbuhan yang sering digunakan sebagai obat adalah daun, buah dan kulit. Nama simplisia dari daun kemuning adalah Murrayae Ramulus et Folium (ranting dan daun kemuning)
Asal-Usul Bunga kemuning
-
Kisah Awal
Dulu kala, ada seorang raja yang mempunyai sepuluh puteri yang cantik. Sang raja terkenal kebijaksaaannya, namun ia terlalu sibuk dikepemimpinannya. Menyebabkan ia tidak bisa mendidikputri-putrinya. Istri sang raja meninggal setelah melahirkan anak bungsunya. Sehingga anak-anaknya diurus inang pengasuh. Hal ini membuat mereka menjadi manja, nakal dan hanya tau bermain di danau. Tidak mau belajar serta tidak mau membantu ayahnya bahkan mereka sering bertengakar.
Putri-putri tersebut bernama Puteri Jambon si sulung, Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan si bungsu Puteri Kuning. sang raja dapat mengenali sesuai warna bajunya. Kecantikan mereka hampir sama , namun Puteri Kuning memiliki perbedaan yaitu tidak manja dan nakal. Ia selalu riang dan ramah pada siapapun serta lebih suka berpergian dengan pengasuhnya dibanding dengan kakaknya.
-
Kepergian Sang Raja
Pada suatu hari, raja akan pergi jauh lalu mengumpulkan puteri-puterinya. “Aku akan pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apa yang kalian inginkan?” Tanya sang raja.
“Aku mau perhiasan mahal,” kata Puteri Jambon.
“Aku ingin kain sutra yang berkilau,” kata Puteri Jingga. Kesembilan anaknya meminta hadiah yang mahal. namun tidak dengan Puteri Kuning. Ia berpikir sebentar, lalu memegang lengan ayahnya.
“Ayah, aku hanya mau ayah kembali dengan selamat,” katanya. Membuat Kakak-kakaknya tertawa dan mengejek.
“Anakku, perkataanmu sungguh baik. Tentu aku akan kembali dengan selamat akan kubawakan hadiah indah untukmu,” kata sang raja lalu pergi.
Selama kepergian sang raja, para puteri semakin nakal, malas dan sering membentak serta menyuruh pelayan menuruti mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para puteri, para pelayan tidak sempat membersihkan taman istana. Puteri Kuning sedih melihat hal itu karena taman itu tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu, Puteri Kuning mengambil sapu lalu mulai membersihkan taman dari daun kering, rumput liar, serta memangkas dahan pohon. awalnya inang pengasuh melarangnya, tetapi Puteri Kuning tetap mengerjakannya. Ketika para putri melihat adiknya menyapu, mereka tertawa “Lihat sepertinya kita memiliki pelayan baru,” kata salah satu putri.
“Hai pelayan! Masih terdapat kotoran nih!” ujar putri lainya sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi, kembali kotor. Puteri Kuning tetap diam dan menyapu kembali. Kejadian itu terus berulang-ulang hingga Puteri Kuning kelelahan. Ia merasakan penderitaan pelayan yang dipaksa mematuhi perintah kakak-kakaknya.
“Kalian ini sangat keterlaluan. Harusnya ayah tak usah membawakan apa-apa untuk kalian. taunya hanya mengganggu saja!” Kata Puteri Kuning marah.
“Sudahlah, aku bosan. Kita mandi didanau saja!” ajak Puteri Nila. Meninggalkan Puteri Kuning sendirian. Kejadian itu terjadi setiap hari, Ketika raja tiba di istana, kesembilan puterinya masih bermain di danau, sedangkan Puteri Kuning sedang merangkai bunga diteras. Hal itu membuat raja sedih.
“Anakku yang rajin serta baik budi! Ayah tak bisa memberimu apa-apa selain kalung batu hijau ini, bukan warna kuning kesukaanmu!” ujar sang raja. Raja sudah mencari kalung batu kuning tetapi tidak menemukannya juga.
“Tidak apa-apa ayah. Batu hijau ini juga cantik, serasi dengan bajuku yang berwarna kuning,” kata Puteri Kuning lemah lembut.
“Yang penting, ayah kembali. Akan kubuatkan teh hangat ayah,” lanjutnya. Kakaknya berdatangan ketika putri kuning sedang membuat teh. Mereka ribut mencari hadiah lalu saling memamerkan.
-
Peristiwa Kalung Baju Hijau
Pada esok harinya, Puteri Hijau melihat kalung putri kuning. “hai adikku, bagus sekali kalungmu! mestinya kalung itu menjadi milikku, karena aku Puteri Hijau!” katanya dengan iri.
“Ayah memberikannya padaku, bukan padamu,” jawab Puteri Kuning. Mendengar itu, Puteri Hijau marah dan mencari saudara-saudaranya untuk dihasut.
“Kalung itu punyaku, tapi ia mengambilnya dari saku ayah. Kita mesti mengajarkannya berbuat baik!” ucap Puteri Hijau. Mereka sepakat merampas kalung itu. Ketika Puteri Kuning muncul, ia ditangkap dandipukul kepalanya oleh kakak-kakanya karena pukulan itu Puteri Kuning meninggal.
“Astaga! Kita mesti menguburnya!” ujar Puteri Jingga. Lalu mereka mengusung Puteri Kuning untuk dikubur ditaman istana bersama kalung batu hijaunya. Tidak ada yang tahu kemana putri kuning ketika raja mencarinya. Raja sangat marah karena putrinya hanya diam saja “para pengawal! Cari dan temukan Puteri Kuning!” teriak raja.
Setelah berbulan-bulan, tak ada satupun yang berhasil menemukannya. Raja bersedih. “Aku ayah yang buruk,” katanya.” Akan kukirim anak-anakku ke tempat jauh untuk belajar budi pekerti!”
Setelah kepergian anak-anaknya, Raja sering termenung di taman istana, sedih memikirkan hilangnya Puteri Kuning.
-
Bunga Yang Indah
Pada Suatu hari, diatas kubur Puteri Kuning tumbulah sebuah tanaman. Sang raja heran “Tanaman apa ini? Batangnya seperti jubah puteri, daun bulatnya berkilau seperti kalung batu hijau, bunganya putih kekuningan dan wangi! Tanaman ini mengingatkanku pada Puteri Kuning. Akan kuberi nama Kemuning.!” kata raja senang. Sejak saat itu bunga kemuning memperoleh namanya. Bahkan, bunga kemuning dapat digunakan untuk mengharumkan rambut. Batangnya bisa dibuat kotak indah, sementara kulit kayunya dijadikan bedak. Walau sudah mati, Puteri Kuning masih bisa memberikan kebaikan.
Klasifikasi Kemuning (Murraya paniculata (L) Jack)
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas : Magnoliopsida(berkeping dua/ dikotil)
- Sub Kelas : Asteridae
- Ordo : Geraniales
- Famili : Rutaceae
- Genus : Murraya
- Spesies :Murraya paniculata
Sifat dan Khasiat Kemuning
Kemuning bersifat pedas, pahit, hangat, masuk meridiang jantung, hati dan paru,. Berkhasiat sebagai pemati rasa (anestesia), penenang (sedatif), anti radang, anti rematik, anti tiroid, penghilang bengkak, penlancar peredaran darah dam penghalus kulit.
Kandungan Kimia Kemuning
Daun kemuning mengandung senyawa golongan triterpenoid, kumarin (isomeranzin, muranganon asetat, murayatin, murangatin, meranzin hidrat, febalosin dan muranganon) dan metil kafeat. Senyawa kumarin lainnya yaitu murmeranzin dan muralonginal. Minyak atsiri dari daun kemuning mengandung £-siklositral, metil salisilat, trans-nerolidol, £-cubeben, (-)-kubenol dan isogermakren. Kulit batang mengandung mexotioin, 5-7-dimethoxy-8 (2,3-dihydroxyisopentyl) coumarin. Sedangkan bunga kemuning mengandung scopoletin, dan buahnya mengandung semi-α-carotenone.
Efek Farmakologis Kemuning
Pemberian secara oral ekstrak kemuning dengan dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb selama 14 hari bisa mereduksi level glukosa darah, kolesterol dan 8 trigliserida serta kadar lemak secara signifikan. Pada pemberian ekstrak etanolik daun kemuning dengan dosis 315 mg/kg BB tikus setelah pemberian selama 15, 45 dan 90 hari, mampu menurunkan kadar kolesterol darah tikus sebesar 15,34-25,75%. Aorta tikus juga mengalami penurunan timbunan lemak setelah pemberian ekstrak etanolik daun kemuning pada hari ke 90
Infusa daun kemuning dengan dosis 30 mg/10 g bb mencit albino pada percobaan analgesik mempunyai potensi analgesik mendekati asetosal 52 mg/kg bb. Ekstrak etanol 80% daun kemuning dosis 500 mg per oral dapat menghambat 66,67% intensitas geliat pada mencit yang diinduksi nyeri
demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Asal Usul Bunga Kemuning : Pengertian, Kisah, Peristiwa, Klasifikasi, Sifat, Kandungan Kimia, Efek Farmakologis, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.