Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dan melipiti wilayah yang luas. Bumi mempunyai geografis tempat yang berbeda- beda. Tak hanya geografis saja, namun secara astronomis di daerah memiliki letak berbeda- beda dan ciri-ciri berbeda- beda. Iklim sangat erat hubungannya dengan letak astronomis. Dalam ilmu geografi kita mengenal beberapa jenis iklim yang dihubungkan dengan letak astronomis. Secara umum, dihubungkan dengan letak garis lintang, iklim dibagi menjadi dua macam yaitu iklim matahari dan iklim fisis
Jenis-jenis Iklim
Berdasarkan Iklim Matahari
Iklim matahari adalah iklim yang didasarkan pada jumlah sinar matahari (banyak sedikitnya sinar matahari) yang diterima oleh permukaan Bumi. Iklim matahari ini dibagi menjadi beberapa Jenis. Jenis-jenis iklim matahari adalah sebagai berikut:
- Iklim Tropis
Jenis iklim matahari yang pertama ialah iklim tropis. Iklim tropis adalah iklim yang sangat cukup terkena paparan sinar matahari. Wilayah yang memiliki iklim tropis terletak antara 0ᵒ – 23,5ᵒ LU / LS. Dengan letak astronomis yang begitu, maka iklim tropis tersebut mencakup hampir 40% dari permukaan Bumi.
- Iklim Sub Tropis
Sesudah iklim tropis, selanjutnya ada iklim sub tropis. Iklim Sub Tropis adalah ikilim yang terjadi pada iklim peralihan antara iklim tropis dengan iklim sedang. Iklim sub tropis dimiliki oleh daerah- daerah yang ada di wilayah 23,5ᵒ – 40ᵒ LU/ LS.
- Iklim Sedang
Selanjutnya ialah iklim sedang. Iklim sedang adalah iklim yang dimiliki oleh daerah- daerah yang terletak di wilayah antara 40ᵒ – 66,5ᵒ LU/ LS.
- Iklim dingin (iklim kutub)
Yang terakhir dari iklim matahari ialah iklim dingin atau iklim kutub. Sesuai dengan namanya, iklim ini terletak di daerah kutub. Sesuai dengan namanya juga bahwa suhu udara di iklim ini sangatlah rendah. Iklim ini dibagi menjadi 2 jenis, yakni iklim tundra dan iklim es.
Berdasarkan Iklim Fisis
Selain iklim matahari ada iklim lain yaitu iklim fisis. Iklim fisis adalah iklim yang menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di sebuah wilayah muka Bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang ada di wilayah itu. Yang dimaksud dengan pengaruh lingkungan alam maksudnya ialah pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka Bumi, serta angin dan curah hujan. Secara umum, iklim fisis dibagi ke dalam 5 jenis, yaitu iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung atau pegunungan dan iklim musim atau muson. Berikut adalah jenis dari Iklim Fisis:
- Iklim laut atau Maritim
Iklim laut disebut juga sebagai iklim maritim, adalah iklim yang berada di daerah tropis dan sub tropis, serta di daerah sedang. Walau sama- sama beriklim laut tapi keadaan iklim di kedua daerah itu sangatlah berbeda.
- Iklim darat atau Kontinen
Biasanya, lawan dari laut ialah darat. Dan bebar saja. Kita sebelumnya bertemu tentang iklim laut, dan sekarang kita akan membicarakan tentang iklim darat. Iklim darat biasa disebut sebagai iklim kontinen. Sama seperti iklim laut, iklim darat pun terletak di daerah- daerah sub tropis dan tropis, serta ada yang di daerah sedang.
- Iklim dataran tinggi
Jenis iklim fisis yang ketiga ialah iklim dataran tinggi. sesuai dengan namanya, iklim ini terletak di wilayah dataran tinggi.
- Iklim gunung
Selanjutnya ialah iklim gunung. Iklim gunung adalah iklim yang terletak di wilayah gunung atau pegunungan.
- Iklim muson
Iklim muson adalah iklim yang dapat berganti- ganti setiap setengah tahun satu kali.
Pengaruh Iklim
-
El Nino dan La Nina
El nino dan La nina, mungkin kalian telah mendengar kata tersebut. El Nino adalah peristiwa alam yang cukup berpengaruh. Perubahan El Nino bisa menyebabkan curah hujan di sebagain besar wilayah Indonesia menjadi berkurang. Sedangkan La Nina bisa menyebabkan curah hujan di sebagian besar Indonesia mengalami penurunan suhu permukaan air laut.
-
Suhu Permukaan Laut di Wilayah Asia
Suhu permukaan laut di Indonesia ternyata memiliki pengaruh yang sangat penting untuk curah hujan di Indonesia.
-
Daerah Pertemuan Angin antara Tropis
Daerah pertemuan angin antar tropis adalah tempat daerah panas dan akan selalu naik , sehingga jarang ada angin. Daerah itu terjadi pertemuan antara angin pasat timur laut serta angin pasang tenggara yang akan menyebabkan udara terangkat serta bisa menghasilkan badai konvektif. Tentu hal tersebut akan sangat berpengaruh pada iklim di Indonesia.
-
Dipole Mode
Dipole mode adalah peristiwa yag ditandai dengan adanya perbedaan anomali suhu permukaan alut antara Samudera Hindia tropis di bagian barat terhadap Samudera Hindia bagian timur. Anomali ini memiliki kondisi yang sangat dingin, bahkan sangat dingin dari cuaca normal.
Dampak Perubahan Iklim
Tentu saja dari perubahan iklim ini dapat menimbulkan dampak negative. Untuk Indonesia sendiri, ada sejumlah dampak perubahan iklim seperti :
-
Ekosistem
Kemungkinan punahnya 20-30 persen spesies tanaman dan hewan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,5-2,5 derajat Celcius.
Bertambahnya CO2 di atmosfer akan meningkatkan tingkat keasaman laut. Hal ini berdampak negative pada organisme-organisme laut seperti terumbu karang dan spesies-spesies yang hidupnya bergantung pada organisme tersebut.
-
Pangan dan hasil hutan
Diperkirakan produktivitas pertanian didaerah tropis akan mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global antara1-2 derajat Celcius, sehingga meningkatkan resiko bencana kelaparan.
Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir akan memberikan dampak negative pada produksi local terutama pada penyediaan pangan di subtropics dan tropis.
-
Pesisir dan dataran rendah
Daerah pantai akan semakin rentan terhadap erosi pantai dan naiknya permukaan air laut. Kerusakan pesisir akan diperparah oleh tekanan manusia didaerah pesisir.
Diperkirakan tahun 2080, jutaan orang akan terkena banjir setiap tahun karena naiknya permukaan air laut. Resiko terbesar adalah dataran rendah yang padat penduduknya dengan tingkat adaptasi yang rendah. Penduduk yang paling terancam adalah yang berada di delta-delta Asia dan Afrika, namun yang paling rentan adalah penduduk di pulau-pulau kecil.
-
Sumber dan Manajemen air tawar
Rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air didaerah subpolar dan daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat 10-40 persen.
Sementara didaerah subtropics dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang 10-30 persen, sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.
-
Industri, permukiman dan masyarakat
Industri, permukiman dan masyarakat yang paling rentan umumnya berada didaerah pesisir dan bantaran sungai, serta mereka yang ekonominya terkait erat dengan sumber daya yang sensitive terhadap iklim, serta mereka yang tinggal didaerah-daerah yang sering dilanda bencana ekstrem, dimana urbanisasi berlangsung dengan cepat.
Komunitas miskin sangat rentan karena kapasitas beradaptasi yang terbatas,serta kehidupan mereka sangat tergantung kepada sumberdaya yang mudah terpengaruh oleh iklim seperti persediaan air dan makanan.
-
Kesehatan
Penduduk dengan kapasitas beradaptasi rendah akan semakin rentan terhadap diare, gizi buruk, serta berubahnya pola distribusi penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan hewan.
Macam-Macam Iklim Di Indonesia
Iklim di Indonesia hampir seluruhnya tropis. Seragam air hangat yang membentuk 81% dari daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di darat tetap cukup konstan, dengan dataran pantai rata-rata 28 °C, daerah pedalaman dan gunung rata-rata 26 °C, dan daerah pegunungan yang lebih tinggi, 23 °C. Suhu bervariasi sedikit dari musim ke musim, dan Indonesia relatif mengalami sedikit perubahan pada panjang siang hari dari satu musim ke musim berikutnya, perbedaan antara hari terpanjang dan terpendek hari tahun ini hanya empat puluh delapan menit. Hal ini memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.
Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut.
- Angin Musim Barat Daya.
Angin Musim Barat Daya adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim penghujan
- Angin Musim Timur Laut.
Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika. Sebuah iklim tropis adalah iklim yang tropis. Dalam klasifikasi iklim Köppen itu adalah non- kering iklim di mana semua dua belas bulan memiliki temperatur rata-rata di atas 18 ° C (64 ° F). Berbeda dengan ekstra-tropis, dimana terdapat variasi kuat dalam panjang hari, dan karenanya suhu, dengan musim, suhu tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun dan variasi musiman yang didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
- Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
- Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
- Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
- Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia
Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.
Iklim laut berada di daerah:
- Tropis dan sub tropis. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
- Suhu rata-rata tahunan rendah;
- Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
- Banyak awan, dan
- Sering hujan lebat disertai badai.
- Daerah sedang. Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
- Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
- Banyak awan;
- Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
- Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh garis Khatulistiwa, sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua kali. Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22 September. Sekitar April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-Maret matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator, sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat matahari ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Di Indonesia
Fator-faktornya dapat diperinci sebagai berikut :
Faktor Alami
- Pada skala global (bumi secara keseluruhan)
Kepulauan Indonesia dikelilingi oleh dua samudra yaitu samudera hindia dan samudera pasifik dan berbatasan dengan dua benua yaitu benua austalia dan benua asia.
- Pada skala regional
Kepulauan Indonesia terdiri atas lima pulau besar dan ribuan pulau kecil, dikelilingi dan diantarai oleh laut – laut dan selat – selat.
- Pada Skala Lokal
Gunung-gunung yang menjulang tinggi besar pengaruhnya atas penyebaran curah hujan dan suhu. Iklim dapat dipengaruhi oleh pegunungan. Pegunungan menerima curah hujan lebih dari daerah dataran rendah karena suhu di atas gunung lebih rendah daripada suhu di permukaan laut.
Faktor Buatan
- Pengaruh Manusia
Faktor di atas mempengaruhi iklim secara alami, namun kita tidak bisa melupakan pengaruh manusia di iklim kita miliki. Kami telah mempengaruhi iklim sejak kita muncul di bumi ini jutaan tahun lalu. Pada waktu itu, yang mempengaruhi iklim kecil. Pohon-pohon ditebang untuk menyediakan kayu untuk api. Pohon mengambil karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Penurunan pohon karena itu akan telah meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Revolusi Industri, mulai pada akhir abad 19, telah memiliki pengaruh yang besar pada iklim.. Penemuan motor mesin dan meningkatkan pembakaran bahan bakar fosil telah meningkatkan jumlah karbon dioksida di atmosfer Jumlah pohon yang ditebang juga meningkat, yang berarti bahwa karbon dioksida dihasilkan ekstra tidak dapat diubah menjadi oksigen
Demiianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Pengertian Iklim : Jenis, Pengaruh, Dampak Perubahan, Macam, Faktor Yang dan Mempengaruhinya, semoga bermanfaat